NovelToon NovelToon
Grace Dan Kitab Penakluk Arwah

Grace Dan Kitab Penakluk Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Fantasi
Popularitas:235
Nilai: 5
Nama Author: icebreak20

Grace, gadis SMA yang bercita-cita menjadi musisi terkenal bersama bandnya, secara tidak sengaja terikat dalam takdirnya sebagai penjaga kitab penakluk arwah.

Maka dimulailah petualangan Grace yang ingin menjadi musisi ditengah permasalahan demi permasalahan yang harus dia hadapi sebagai penjaga kitab.

Mampukah Grace menggapai impiannya sebagai musisi terkenal sekaligus penjaga kitab penakluk arwah, Atau malah gagal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icebreak20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19 : Trik terakhir 3

Teriakan pilu terdengar dari salah satu kamar rumah sakit, dimana terdapat Andi Jagat yang sedang diobati karena tangannya tertembak.

"Brengsek! Uarggh! Sakit!" teriak pria itu yang ditenangkan oleh manager dan temannya.

"Lu bilang teknik sulap ini bakal berhasil, kenapa sekarang malah jadi begini?!" marah Andi jagat sembari menatap temannya yang diam sambil menunduk.

"Jawab Dom!" teriak Andi yang bangkit sambil menarik kerah baju temannya yang berambut keriting itu.

"Tenang Andi, triknya mungkin gagal, tapi gue percaya ini bukan salah lu, ini pasti kesalahan teknis," ucap pria bernama Dom yang mencoba menghibur temannya itu.

"Arggh, gue ga mau lagi sulap kaya gini lagi Dom... Bisa-bisa gue mati beneran!" teriak Andi yang kini malah menangis.

"Tenang... Sekarang lu istirahat aja dulu, biar nanti gue sama manager yang bakal klarifikasi," ucap Dom kembali mencoba menenangkan Andi yang ga menjawab ucapan sahabatnya, dan kembali merebahkan tubuhnya untuk tidur.

Sementara Dom bersama sang manager mulai berjalan keluar dari rumah sakit dan menemui pers yang ingin menanyakan perihal kondisi Andi Jagat.

**********

Sementara di tempat lain, tepatnya di luar ruangan ballroom, terlihat John tengah mengompres sisi kiri kepalanya dengan es batu, dibantu Dwiki yang sedang memberikan laporan pada kepolisian yang ada di wilayah tersebut.

Sedangkan Sekar tampak berjalan menghampiri Rico dan memberikan sebotol air mineral dingin.

"Jadi lu sebenarnya bukan guru honorer kan? Bu Sekar?" tanya Rico dengan nada penuh selidik pada Sekar yang tersenyum mendengarnya.

"Sekar aja, yah... Lu juga bukan sekedar murid baru biasa kan? Setelah melihat aksi kamu dengan siluman tadi?" balas Sekar sambil duduk di samping Rico.

Mendengar itu, Rico hanya tersenyum sambil meneguk air mineral pemberian Sekar.

"Siluman itu..." tanya Sekar pada Rico yang terlihat menutup botol minumannya.

"Ya, dia pastinya makhluk yang sudah memasang kontrak dengan Andi Jagat, itu juga jadi jawaban atas kasus kematian misterius yang menimpa beberapa orang akhir-akhir ini," ungkap Rico menjawab Sekar.

"Masalah sudah selesai berarti, tugas kita sekarang tinggal menangkap Andi Jagat bukan?" ucap Dwiki yang mendengar penjelasan Rico barusan.

"Tidak secepat itu jagoan," jawab John yang menjawab Dwiki sembari bangkit dari duduknya.

"Hah? Kenapa?" tanya Dwiki pada John.

"Aku dan Sekar... Kita memang ga punya wewenang untuk menangkap, kau yang punya. Tapi walaupun begitu atas dasar apa dia ditangkap? Apa kita punya cukup bukti?" tanya John ke Dwiki yang terdiam setelah mendengar ucapan John.

"Ini masalah yang ga bisa diselesaikan dengan mudah," tambah John lagi.

"Lalu... Apa rencana kalian?" tanya Dwiki.

"Pastinya menghabisi siluman itu," jawab John dengan senyum percaya dirinya.

"Setelah yang terjadi? Komandan kita menghadapi lawan yang sulit bahkan senjata kalian yang diluar nalar juga ga bisa bunuh dia," ucap Dwiki yang dibalas senyum tipis pria berambut rapi itu.

"Relax... Ada banyak senjata lain yang siap digunakan untuk menghabisi makhluk sekelas ginian," ungkap John yang dilihat Rico sebelum akhirnya bangkit dan didekati oleh Sonya dan Grace.

"Rico!" panggil kedua gadis itu sembari berjalan mendekati dia.

"Oke, sekarang jelasin... Kenapa tiga hari ini lu ngehindar dari kita?" tanya Grace dengan nada penuh selidik ke Rico.

"Apa? Ya kalian harus pemulihan lah," jawab Rico seraya menatap Grace.

"Oh ya, kalau emang itu jawabannya, terus kenapa lu sampai ga masuk sekolah? Bahkan nanganin hal siluman kaya gini?" tanya Grace lagi pada Rico.

"Grace..."

"Lu paham kan kita satu tim... Di kondisi kaya gini tuh... Lu harusnya ada buat kita!" ucap Grace pada Rico.

"Gue gak mau hal kaya gini ganggu kalian, lu lupa apa yang terjadi pada lu setelah kita semua ikut campur mau nolong Crystal dan Tiara... Gue gak mau hal kaya gini bikin lu, Sonya, Della, bahkan Linda dalam bahaya, kalian harus ikut festival!" ucap Rico seraya menatap gadis itu tajam.

"Sonya, mending lu bawa Grace balik, kondisi dia sekarang bukan kondisi yang baik buat ada di tempat kaya gini, mending kalian latihan untuk persiapan festival," ungkap Rico sembari berjalan meninggalkan mereka.

"Iya Co," jawab Sonya sembari merangkul lengan Grace yang terdiam mendengar ucapan Rico.

"Kalau lu emang perduli sama gue... Harusnya lu juga perduli sama Tiana," ucap Grace sebelum akhirnya berjalan meninggalkan Rico yang terdiam saat mendengar jawaban dari gadis itu.

Sementara ekspresi Grace kembali berubah, karena melihat perubahan warna dari energi batin Grace.

************

Keesokan paginya di kosan Denis.

"Setelah Dani Jagat, lu juga penasaran tentang rumah sakit kota Abhipraya?!" tanya Denis yang kembali di datangi oleh Rico di kosannya.

"Coba cari aja dulu," kata Rico yang membawakan segelas es teh untuk biaya informasi pada Denis yang mulai menyalakan laptopnya.

"Kalau emang mau, anak-anak perkumpulan pencari konspirasi terbuka banget tau kalau ada yang mulai menyadari ada yang aneh sama dunia ini," ungkap Denis pada Rico yang hanya mengangguk malas.

"Disini tertulis, rumah sakit kota Abhipraya adalah salah satu lokasi yang punya aktivitas supranatural paling tinggi, ada ratusan bahkan ribuan penampakan yang tertangkap baik kamera CCTV atau kamera ponsel, which is fake..." jawab Denis sambil menekan salah satu video yang menunjukkan sosok kuntilanak lewat dan tertangkap kamera CCTV.

"Kenapa lu ga percaya yang kaya ginian?" tanya Rico penasaran.

"Ya... Masalah perhantuan gini bukannya ga masuk akal ya? Kalau orang udah mati ya jiwanya ga mungkin ada di dunia nyata dong, masih lebih masuk akal alien yang asal-usulnya jelas dari planet lain dan mengincar sumber daya bumi," jawab Denis pada Rico.

"Nah ini contohnya, masa ada ratu jin di rumah sakit?" ucap Denis menunjuk salah satu headline berita bertuliskan.

"Tujuh orang kesurupan di rumah sakit dan ketujuhnya mengamuk dan berteriak Sang penjaga sudah pergi,"

"Aneh," gumam Rico yang dibalas anggukan setuju Denis.

"Bener kan? Jaman udah canggih kok masih aja ada yang percaya soal ginian jin," ungkap Denis pada Rico.

"Coba tekan link yang itu," ucap Rico pada Denis dan setelah membacanya dia akhirnya mendapatkan satu nama.

"Putri Cendana ya... Seinget gue dia itu salah satu sosok astral yang lumayan berpengaruh di kota Arakat," ungkap Carissa yang tengah duduk di hadapan Rico, dalam sebuah cafe.

"Sekuat apa?" tanya Rico yang membuat Carissa menatapnya heran.

"Apa hubungannya soal itu sama siluman yang bantu Andi Jagat?" tanya balik Carissa yang membuat pemuda itu terdiam.

"Fokus... Yang kita hadapi ini adalah salah satu siluman yang cukup kuat, mungkin aja waktu itu lu beruntung dia sempat kabur, kalau yang selanjutnya? Lu bisa mati Rico," omel Carissa pada Rico yang mengangguk pelan.

"Lagian lu paham kerja sama tim ga sih? Atau mungkin lu ngeremehin kita?" tambah Erlang lagi yang membuat Rico menggelengkan kepalanya.

"Gue gak bilang kaya gitu, cuma kalau kita pergi semua, ga akan ada yang jagain gadis yang jadi targetnya," jawab Rico pada mereka berdua.

"Oh ya? Di mata gue lu keliatan kaya mau jadi sok pahlawan sendirian tuh," jawab Erlang dengan tatapan kesal sebelum dihentikan oleh Carissa.

"Cukup Erlang!" ucap Carissa sementara Rico yang mendengar itu perlahan bangkit.

"Kabarin aja kalau ada sesuatu," jawab Rico yang langsung berjalan pergi meninggalkan mereka.

*********

Di parkiran apartemen, terlihat manager Andi Jagat yang akan pulang tiba-tiba dihampiri sepasang pria dan wanita beda usia dengan kemeja rapi.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya sang manager yang bertubuh pendek dengan rambut botak tengah.

"Yah, kami dari infotainment, ingin bertanya sedikit soal kondisi Master Dani Jagat," ucap pria yang ternyata adalah John dan juga Sekar.

"Oke, dan kepada siapa saya berbicara?" tanya manager itu lagi.

"Kevin, dan dia Widi," jawab John yang dibalas senyum Sekar setelah mendengar jawaban spontan John memalsukan nama mereka.

"Oke," jawab si manager pada keduanya yang mulai berjalan ke dekat apartemen itu.

"Bagaimana caranya... Agar aku bisa menjadi gate?" tanya Dom yang berdiri di depan Romi yang tengah membaca buku di atap apartemen itu.

"Ga bisa, kau bukan orang yang dipilih, energi batinmu saja tidak ada," jawab Romi sembari membuka bukunya.

"Lalu sekarang bagaimana?! Sahabatku malah terluka dan kemungkinan bakal redup lagi namanya! Aku tidak mau sahabatku depresi lagi seperti waktu itu!" pinta Dom dengan nada memohon, sementara Romi yang mendengar itu nampak menghela nafas pelan.

"Kalau begitu, beri siluman itu makan," jawab Romi sambil memberikan sebuah batu mustika.

"Apa ini?" tanya pria itu penasaran.

"Mustika penguat darah, dengan ini kemampuan siluman itu akan jauh lebih kuat, namun dia butuh darah orang terdekat Andi Jagat," ucap Romi yang membuat pria itu terkejut dan menatap Romi.

"Satu pengorbanan kecil tidak bernilai untuk kondisi temanmu kan?" bujuk Romi yang membuat Dom terdiam dan meremas mustika itu.

"Yah, memang selama masa dia bangkit, saya ngerasa ada banyak kejanggalan, kaya beberapa sulap dia yang bahaya... Dengan mata kepala saya sendiri, dia harusnya mati," terang sang manager menceritakan kejadian yang ia sering alami saat melihat sulap Andi.

"Lalu? Ada keanehan lain? Kaya ada simbol aneh, benda-benda aneh gitu di ruangan master Andi?" tanya Sekar mencoba lebih mengorek informasi.

"Mungkin semacam liontin aneh yang bentuknya kaya tulang kelingking gitu, biasa master taruh di kantung pakaiannya sebelum datang ke panggung," jawab sang manager yang membuat keduanya mengangguk paham dan saling bertatapan.

"Oke, terima kasih atas waktunya," ucap Sekar pada manager yang pamit menuju mobilnya.

"Ga salah lagi, kelemahan siluman itu pasti tulang tadi," ungkap John pada Sekar yang mengangguk paham.

"Tapi bagaimana cara kita buat dapetin tulang itu?" tanya balik Sekar yang membuat John terdiam memikirkan sesuatu.

*********

Sementara malam harinya, secara mengejutkan Andi Jagat malah melakukan aksi sulap jalanan yang menantang bahaya.

"Hari ini... Andi Jagat akan melakukan aksi berbahaya kembali!" teriak Dom sambil menatap Andi Jagat yang bersiap melakukan aksi sulap melepaskan diri sebelum digantung.

Sementara di tempat lain, manager masih berada di luar sambil mengendarai mobil kembali menuju tempat kediamannya dan Andi Jagat.

Namun sesaat kemudian ia merasa tercekik, seolah tali menjerat kuat lehernya.

"Errggh apa yang terjadi! Arrrh akkkh!" jerit sang manager yang tercekik dan tiba-tiba tewas hingga mobilnya ga terkendali dan menabrak pohon di dekat sana.

"Sang master Dani Jagat... Kembali!" Teriak Domi menyambut Dani Jagat setelah berhasil menyelesaikan aksi sulapnya.

Sementara di atas mobil sang manager, berdiri sosok siluman dengan pakaian sulap yang tersenyum menatap wajah sang manager sebelum akhirnya menghilang dari lokasi tersebut bersamaan dengan datangnya beberapa warga

                       To Be Continued

1
Gaara
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
Takagi Miho
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
Kieran
Terima kasih sudah menulis cerita ini yang membuat saya terhibur, author jangan lelah ya! ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!