Transmigrasi Villains Mother

Disisi lain sebuah keluarga tengah asik memakan sarapannya dengan hikmat dan tenang tanpa ada satu orang pun yang berbicara karna peraturan dikeluarga bangsawan tidak memperbolehkan makan sambil berbicara ...

"Ken apakah kamu sibuk hari ini??"Tanya Casa yang sudah selesai memakan makanannya membuat Grand Duke Willem yang baru saja menyelesaikan makanan nya juga pun menatap istrinya.

"Ya"singkat Kendric.

"Um... aku pikir hari ini kamu tak sibuk tadinya aku ingin mengajakmu dan anak-anak untuk berjalan-jalan!'' ucap Casa menunduk sendu.

Selain ingin mengajak Kendric jalan-jalan tadinya ia juga ingin memamerkan suaminya untuk membawanya diacara minum teh namun sepertinya Kendric sama sekali tak menanggapi nya.

"Tuan Duke maaf menggangu ada surat dari istana !''ucap Mario tangan kanan Duke dan yah Kendric pun mengangguk.

"Simpan diruang kerja ku!''datar Kendric.

"Baik jika begitu hamba permisi undur diri.. .. " ucap nya segera pergi dari sana.

"Saya selesai!''dingin Kendric langsung berdiri dari duduknya..

"Ay-ayahanda "Cicit sang putri Alodya dan Kendric pun hanya menaikan alisnya pertanda bertanya...

Yah beginilah sifat Kendric pada siapapun termasuk pada anak-anaknya tak ada sedikitpun rasa empati dan kasih sayang pada anaknya itu yah Kendric bagai manusia tak punya hati.

"Apa hari ini ayah akan ke istana ??'' cicit Alodya membuat Kendric menyeringit.

untuk apa putrinya ini menanyakan hal itu??

Bukanya menjawab Kendric hanya mengangguk saja membuat Alodya berbinar..

"A-ayah bolehkah aku ikut aku..."ucap Alodya menggantungkan ucapannya..

Bingung akan menjawab apa!! tidak mungkin ia berbicara jika ia ingin bertemu pangeran Jayden kan?? huh... bisa-bisa image nya menjadi buruk dimata ayahnya..

Hmm bukan lagi perbincangan semua wanita di kerjaan Antariksa ini menyukai putra mahkota jayden selain statusnya yang putra mahkota Jayden juga sangat-sangat tampan dan digadang gadang sebagai pemimpin yang kuat nanti setelah ia menduduki tahta...

Bahkan semua wanita bangsawan yang seunuran dengannya merengek pada ayahnya untuk menjadikan mereka sebagai istri dari putra mahkota Jayden bahkan mereka tak peduli jika nantinya mereka hanya akan menjadi selir..

mereka dengan terang-terangan menunjukan kesukaannya pada putra mahkota Jayden yang pasti akan membuatnya risih dan berbeda dengan Alodya meski ia menyukai putra mahkota Jayden ia tak ingin mendekatinya secara terang-terangan ia malah selalu menghindar jika bertemu dengan putra mahkota hm.sebenarnya ia menghindar bukan karna tak suka juga dengan Putra mahkota ia malah sangat- sangat menyukainya, namun ia hanya ingin putra mahkota Jayden melihatnya berbeda dengan wanita lain dan membuat pusat putra mahkota Jayden hanya tertuju padanya karna penasaran nya dan membuat putra mahkota tertarik.

entahlah pikiran Alodya ini sangat dewasa hmm mungkin pikiran dan lingkungannya yang membuatnya begitu padahal usianya masih sangat muda ah ..tidak masih sangat kecil ia hanya berbeda satu tahun dengan Jayden.

"Kenapa?"tanya Kendric masih dengan ekspresi dinginya sama sekali hatinya tak tergerak..

meski tak diberi tahu ia tau apa yang dipikirkan anaknya ini... ia sering melihat tatapan berbeda dari putrinya pada putra mahkota itu.. meski jika bertemu langsung dengan pangeran mahkota putrinya selalu menghindar tapi Kendric yakin jika putrinya tertarik dengan pangeran yang namanya akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan.

"Aku- Aku ingin lihat ikut saja dengan ayah aku__

"Bukan ingin bertemu pangeran mahkota?'' ucap Kendric dingin membuat tubuh Alodya menegang.

melihat adiknya tak mampu menjawab Andreas anak pertama Duke pun menyela...

"Ayah... aku dengar putra mahkota sudah kembali aku juga ingin ikut ayah ke istana juga aku ingin menjenguknya !!" ucap Andreas putra pertama Grand Duke Willem sekaligus penerusnya.

Ia sebenarnya tak dekat dengan putra mahkota namun untuk menangguhkan posisinya sebagai Grand Duke masa depan ia harus menjalin hubungan dekat dengan pangeran mahkota agar kedepannya ia akan banyak Aliansi yang mendukungnya.

"Buat lah janji jika ingin bertemu putra mahkota dan yah... saya akan pergi sendiri tak ada yang boleh ikut saya kesana sesuatu yang penting bukan untuk main-main!'' ucap Kendric tanpa aba-aba langsung pergi dari sana membuat mereka menundukan kepalanya.

Casandra yang melihat anaknya murung pun mendekatinya dengan hati-hati..

"Sayang benar kata ayahmu jika ingin bertemu putra mahkota alangkah baiknya kamu mengirim kan surat untuk meminta bertemu dulu kesana!'' ucap Casandra.

"Hm baiklah ibu!''ucap Andreas lesu.

"Jangan lupa bawa adikmu ikut serta juga dan dengarkan ini kamu harus mampu mendekatinya dia akan sangat berguna untukmu dimasa depan! " ucap Casandra berbisik dan di angguki oleh anaknya dengan senyuman miring..

Ah..iya tau apa yang harus ia lakukan...

>>>>>>

Seperti yang diucapkan tadi Kendric berangkat ke kerajaan dengan beberapa pengawalnya menggunakan kereta kuda.... menempuh waktu 2 jam lamanya ..akhirnya ia sampai ketempat tujuannya yaitu Kerajaan ANTARIKSA..

Sesampainya didepan gerbang pengawal yang bertugas menjaga gerbang itu pun segera membukakan gerbang itu..

"Selamat datang tuan Grand Duke!!"ucap mereka serempak menunduk dan Kendric hanya mengacuhkan nya saja seperti biasa.

Dengan langkah Tegap dan tegasnya ia turun dari kereta kudanya lalu melangkahkan kakinya ke aula kerajaan yang disana ternyata sudah banyak sekali bangsawan yang datang untuk menghadiri rapat penting....

"YANG MULIA RAJA JACOB JAFREY DAN YANG MULIA PUTRA MAHKOTA JAYDEN JAY JAFREY MEMASUKI RUANGAN!!!" Ucap seorang kasim.

Dan masuklah kedua orang berwajah sama namun berbeda generasi itu kedalam Aula dengan tatapan tajam dan dinginnya ia melangkah kedalam Aula lalu duduk di singgasana nya..

Sedangakan putranya yaitu Jayden duduk dikursi sebelah Raja Jacob, mata Jayden menatap sekeliling namun matanya terpaku pada bola mata milik Grand Duke Kendric ia yang seperti pernah melihatnya tapi dimana???

*

*

*