Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecembuaruan Permaisuri
Ratu yang menuju kediaman Raja di halang oleh pengawal ketika dia ingin masuk ke dalam ruangan Raja.
“Berani sekali kau menghalangi Permaisuri!” Nyonya East tampak karena pengawal menghalangi Permaisuri.
“Maafkan kami Yang Mulia Permaisuri, ini adalah perintah Raja. Raja sedang tidak ingin di ganggu.” Beritahu pengawal agar tak di salahkan karena mereka hanya mengikuti perintah Raja.
“Baiklah, tidak apa-apa.” Ucap Permaisuri lembut lalu pergi meninggalkan kediaman Raja bersama Nyonya East.
Namun di dalam perjalanan pulang ke kediamannya, dia mendengar para pelayan berbicara mengatakan bahwa Selir Ke delapan, iaitu Milka tengah berada di kediaman Raja.
“Dari mana kau tau?” Tanya pelayan yang satu ke pelayan yang bercerita tadi.
“Aku dari kediaman Raja untuk mengantarkan buah untuk Putri Aerish. Sepertinya dia sedang sakit.” Sahut pelayan itu.
“Perhatian sekali Raja padanya. Aku jadi iri.” Ujar pelayan satunya tanpa mengetahu bahwa Permaisuri sedang mendengar apa yang mereka bicarakan.
Sesampainya Permaisuri di kediamannya, dengan marah dia melempar semua barang-barang yang ada di atas meja riasnya, bahkan Guci-Guci antik yang menghiasi ruangnya pecah berhambur di lantai ruangannya. Dan, Nyonya Eat hanya diam menyaksikan semua itu,
“Apa hebatnya Selir baru itu?” Tanya Ratu entah pada Nyonya East kah? Atau kepada dirinya sendiri.
“Aku sudah bersamanya selama seratus tahun, tapi dia tidak pernah memperlakukanku seperti itu! Tidak pernah sekalipun!” Teriak Permaisuri penuh emosi.
“Aku mencintainya selama tiga ratus tahun, dan menunggu selama dua ratus tahun sampai aku bisa menjadi istrinya. Namun selama aku menjadi istrinya tak pernah sekali pun dia memperlakukan aku layaknya seorang istri! Dia hanya menganggapku Permaisuri Underworld, tidak pernah lebih dari itu! Tapi kenapa Selir baru itu mendapatkan apa yang ku inginkan! “ Ucapnya marah.
“Mohon Yang Mulia permaisuri mengontrol emosi.” Ucap Nyonya East mengingatkan Permaisuri.
“Apa dia sehebat wanita itu?” Kata Permaisuri.
“Apakah Raja melihat wanita itu ada pada Selir baru itu?” Sambungnya lagi.
“Mohon Yang Mulia menenangkan diri.” Nyonya East kembali mengingatkan Permaisuri agar menahan diri.
“Baiklah, aku akan menahan diri. Bukankah untuk membodohi harimau kita harus menjadi kancil yang cerdik.” Ujar Permaisuri seperti seseorang yang ingin melahap lawannya.
Permaisuri yang terbakar api cemburu kini mencap Milka sebagai Musuh. Selama ini Raja tidak pernah memperlakukan dia seperti Raja memperlakukan Milka. Dan, itu menjadi tanda tanya baginya. Namun, untuk bisa menjadi musuh Milka, dia akan menjadi teman Milka terlebih dahulu.
Dia kan bersikap baik pada Milka sebelum dia menerkam, dan. Memasukkan Milka ke lubang kehancuran karena telah berani mengusiknya, Milka telah berani mengambil Raja darinya.
Di tempat lain, tampaknya sama seperti Permaisuri. Selir ketiga, iaitu Putri Selene juga begitu marah mengetahui bahwa Raja tengah menemani Milka yang sedang sakit. Dan, Milka berada di kediaman Raja. Seperti Permaisuri, Putri Selene pun terbakar api cemburu.
Dia tidak akan membiarkan Milka terus mendapatkan perhatian dari Raja, bagaimana pun caranya dia akan membuat Raja membenci Milka. Ya, tampaknya Milka akan mendapatkan masalah.
****
Di ruangan Raja, Milka tengah tertidur lelap, kesedihan dan tangisannya membuat dia menjadi lelah. Di sampingnya Raja terus menemani. Entah kenapa, Melihat Milka menangis membuat hati Raja menjadi peri.
Raja terus menatap Milka. Dan, mengingat saat Gordark mendatanginya dan mengatakan bahwa Keluarga Sertuna telah mengganti pengantin mereka. Pengantin yang harusnya di nikahkan dengan cucunya telah di ganti dengan gadis lain yang bukan dari keturunan Sertuna. Dan, gadis itu bukanlah yang berasal dari desa Under.
Gordark adalah pria tua yang menikahkan Raja dengan Milka saat, dan, dari Gordark Raja mengetahui bahwa Milka jadi pengantin pengantinya. Dan, saat melihat Milka Raja meminta agar Gordark menikahkan mereka.
“Bukankah mereka begitu mirip Nyonya West.” Ucap Raja pada Nyonya West.
“Ya, mereka sangat mirip Yang Mulia.” Sahut Nyonya West.
“Apakah Yang Mulia merinduinya?” Tanya Nyonya West meskipun mungkin dia telah tau jawabannya.
“Hari itu sudah sangat lama. Tanpa terasa sudah berlalu sangat lama.” Kata Raja tanpa menjawab pertanyaan Nyonya West.
“Yang Mulia... Nyonya West..” Panggil Milka melihat Raja dan Nyonya West. Matanya begitu sembab hingga sulit membuka matanya.
“Kau bangun..” Kata Raja.
“Apakah aku begitu menyedihkan sampai kalian berdua menemaniku di sini?” Tanya Milka melihat Raja dan Nyonya West dengan mata sembabnya.
“Tampaknya mata anda perlu di obati Putri.” Nyonya West lalu mengambil sesuatu dan mengolesnya ke pelupuk mata Milka untuk menghilangkan bengkak akibat menangis yang berlebihan tadi.
“Terima kasih Nyonya West.” Ucap Milka.
“Sama-sama Putri.” Balas Nyonya West, tentu saja dengan wajah tanpa ekspresinya.
“Terima kasih Yang Mulia sudah membawaku pergi dari tempat itu.” Milka beralih ke Raja yang berdiri.
“Sebaiknya tak usah lagi kembali ke sana.” Ucap Raja agar Milka tak lagi pulang ke rumah ayahnya. Karena ayahnya sudah tak lagi menganggapnya anak.
“Aku pasti akan kembali lagi, dan, aku berjanji akan membuat mereka mendapat balasannya. Karena telah membuat ayah membuangku!” Tekat Milka.
“Melody dan mamanya harus membayar atas perlakuannya padaku.” Sambung Milka lagi dengan lebih penuh tekat.
“Baiklah, lakukan apa yang ingin kau lakukan.” Ucap Raja.
“Tapi hatiku hancur.” Milka kembali menangis.
“Tapi aku kuat.” Ucapnya lagi berhenti menangis.
Tak lama dia kembali menangis. Dan, terus seperti itu membuat Nyonya West dan Raja tampak kebingungan dengan sikap Milka.
“Nyonya West, ku tarik ucapanku, dia tak sepertinya.” Kata Raja pada Nyonya West.
“Mungkin kau perlu mengobati otaknya, sepertinya matanya tak apa-apa, tapi otaknya yang sakit.” Ujar Raja. Membuat Nyonya West tersenyum,
“Nyonya West kau tersenyum?” Pertama kalinya Milka melihat senyum Nyonya West. Dan, itu membuat Nyonya West menjadi salah tingkah.
“Tapi kau tersenyum saat hatiku terluka.” Milka kembali meratapi nasibnya dengan tangisan.
“Bisakah kau hentikan tangisanmu itu Putri Aerish? Kau terlihat sangat jelek. Dan, suara tangisanmu itu memekakkan telinga.”
“Dasar Raja tak punya perasaan. Harusnya di saat seperti ini kau menghiburku agar aku tak terlaku sedih.” Omel Milka.
“Kenapa aku yang harus menghiburmu? Kau yang ingin pulang ke rumahmu itu. Bukan aku yang memintamu untuk pulang, jadi kalau kau bersedih karena di perlakukan secara tak adil, kau harus menghibur dirimu sendiri.” Ucap Raja.
“Dasar kau Raja yang dingin tak berperasaan.” Milka terus mengoceh tanpa henti. Mendengar ocehan Milka membuat Raja menyumbat telinganya. Dan, terlihat Nyonya West menikmati pertunjukan itu. Selama ini tak ada yang berani mengoceh pada Raja, Milka adalah yang pertama.
Mungkin akan ada perubahan yang terjadi entah itu baik atau malah sebalinya.