Harap Bijak dalam membaca, menyangkut konten dewasa
ini hanya imajenasi semata. Bukan benar adanya
" Adinda maura" menjalani pernikahan di usia muda 19 tahun dengan "Rudy hermawan" yang berusia 21 tahun dan harus kandas karna perselingkukan
bagai mana kehidupan adinda setelah bercerai dengan rudy
akankah adinda menemukan kebahagiaanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "Emy", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
'' Selamat pagi Devan ku sayang .... Bagaimana kau masih ingin bermain main denganku hari ini hemm . Dan apa kau masih ingin berusaha memberitahu kepada Adik kesayangan mu itu. '' tangan Varah menyentuh wajah Devan yang duduk di kursi rodanya.
Devan acuh tak menanggapi apa yang Varah katakan. Yang Devan pikir saat ini, bagaimana mengelabuhi wanita licik itu agar bisa keluar dengan kondisinya yang tidak memungkinkan.
'' Uuhhh sayangku, '' dengan mengusap pipi Devan '' maaf karna sebentar lagi pasti adikmu akan menikahiku. Dan saat itu tiba , giliranmu akan menyusul Lisa . Adikmu itu begitu mencintaiku sampai dia Bodoh meninggalkan Istrinya yang penurut bukan. '' ucap Varah panjang lebar sambil memegang gelas berisi jus berlalu duduk di kursi sebelah Devan
'' Perempuan berhati busuk sepertimu , tak pantas mendapatkan cinta tulus dariku bahkan adiku. Ya Dulu aku buta karna hanya melihat wajahmu. Begitupun adiku buta karna tidak bisa membedakan mana yang benar. Tetapi itu semua, karna Atas dasar kecemburuannya . Bukan karna mencintaimu . Cihhh '' ucap Devan sinis dan menudah di hadapannya
'' Jangan pikir aku takut dengan ancamanmu , bahkan walau kondisiku seperti ini aku lebih baik mati dan dari pada melihat kau bersanding dengan Adiku. Akan ungungkap semua kebusukanmu cepat atau lambat '' tantang Deven dengan mengisap sebatang rokok.
'' Ha ha ha ha '' suata tawa sarah begitu menggelega, keras sampai seorang perawat yang di tugaskan mengurus devan ketakutan.
'' Kau ***** !! Lihat dan buka matamu, sudah dua tahun kau tak bisa berbuat apa apa dengan kondisimu itu. Apa yang bisa kau lakukan Haah '' tangan Varah mencengkram wajah Devan erat . Devan tak bisa melawan karna kedua tanganya di ikat.
Devan membalas senyum Sinis pada Varah '' Kau yang begitu *****. Dua tahun kau melenyapkan Lisa dan menyekapku kau tidak juga mendapatkan Viky bukan .''
''Hemm kasian sekali kau , Semenjak saat itu aku berjanji akan melindungi kelurgaku walau nyawa taruhannya.'' ucap Devan tegas
'' Cukup berani kau menantangku , dengan kondisimu yang seperti ini kau bisa apa ha..'' tanya Varah
'' Jangan pikir aku akan menyerah !! ucap Varah dengan nada yang tinggi lalu mematikan rokok yang tersisa di tangan Devan
'' Auww '' pekik dewan kesakitan karna punggung tanganya yang di sengaja di taroh sisa rokok yang masih menyala. Devan memenamkan matanya menahan rasa sakit . Punggung tanganya sudah terasa sangat panas seolah melepuh. Dalam hati Devan '' Aku tak boleh lemah , aku akan melindungi keluargaku dari wanita licik itu''
Sang perawat merasa ketakutan karna biasanya dia juga akan kena imbasnya saat Varah marah. Tubuh dan Tangannya gemetar , setiap kali melihat Varah melakukan hal hal yang di luar nalar.
'' Oh tuhan aku masih ingin hidup bagai mana caraku bisa lari dari sini. '' ucap sang perawat dalam hati.
Beberapa saat kemudian Varah yang sudah puas melakukan aksinya pergi meninggalkan tempat itu. Devan dan sang perawat sedikit bernafas lega. '' Tuan ..tangan tuan ? ucap sang perawat merasa kasian dengan kondisi Devan.
'' Tidak apa apa, Hari ini kau aman syukurlah. Wanita gila itu tidak melukaimu. '' ucap Devan menahan rasa sakit
Lalu Devan menatap sang perawat perempuan itu. Dan berkata .'' Nur apa kau sudah matang akan tetap keluar dari sini. Konsekuensimu sangat besar. Satu kau bisa lolos tapi nyawamu belum tentu aman. Dua kau akan mati sebelum bertemu keluargamu . ''
'' Tuan Aku siap tuan ... , Aku tidak tega dengan kondisi tuan seperti ini. Salah satu dari kita harus pergi dan meminta pertongan. Dan satu satunya cara adalah aku yang bisa melakuka itu. Aku tidak akan menyesali semua tindaka ku tuan. Dan aku akan berusaha mencari adikmu atau salah satu rekanmu . Yang sudah kau beri tau dengan detail orang kepercayanmu . '' ucap tegas Nur perawat Devan
'' Trimakasih Nur .'' Devan memegang tangan Nur dengan erat . Karna tangan Nur yang sendari tadi memegang tangan Devan . Seolah memberi semangat agar jangan menyerah dan lawan rasa sakit yang dia rasakan.
'' Tuan Devan , Aku boleh meminta tolong satu hal.'' ucap Nur yang ingin memberi tahu keinginannya dengan menatap mata Devan
'' Apa nur katakanlah'' jawab Dewan
'' Tolong apapun yang terjadi padaku nanti, jika memang aku harus pergi meninggalkan dunia ini. Aku mohon lindungi ibu dan anakku Lisa .'' ucap Nur dengan mata yang sudah berkaca kaca
'' Nur kau begitu baik dan selama satu tahun ini, Kau menjagaku dengan sangt baik. Kau sudah ku anggap seperti adiku sendiri. Aku janji Nur, aku berjanji akan melindungi anakmu dan ibumu dengan nyawaku.'' ucap Devan yang juga matanya sudah berkaca kaca.
selama dua tahun di sekap. Hanya Nur yang menolongnya dari keterpurukan. Terladang dia rela kelaparan hanya agar Devan tetap bisa bertenaga. Devan sangat merasa berhutang nyawa pada Nur yang sudah di anggap adik.oleh Devan.
'' Ini kau tunjukan apa yang sudah semalam.ku berikan padamu. Saat bertemu salah satu dari keluargaku atau dengan orang kepercayaanku. Ingat Hanya dua orang yang sangat aku percaya. Lihat baik baik wajahnya , Alex dan Nindy . '' ucap Devan mengingatkan Nur
'' Baiklah tuan, Doakan saya agar bisa bertemu salah satu dari mereka.'' ucap Nur
'' Selamat pagi Cantikk '' ucap Adinda menyapa Queen yang baru saja membuka matanya
'' Pagi Bunda ... Cup '' satu kecupan di pipi Adinda yang di berikan Oleh Queen. Dengan memperlihatkan deretan giginya. Memeluk tubuh Adinda erat seolah tak ingin kehilangan Adinda
'' Ayo bangun , pasti Dady, Oma Opa sudah nungguin Queen buat sarapan, bangun dan cepat ayo bersihkan tubuh Queen bau acemm ,'' ucap Adinda yang menggoda Queen .
Adinda menggendong Queen ke kamar mandi, Setelah sekitar 20 menit Queen sudah rapih dan wangi. '' Ayo keluar pasti mereka semua menunggu tuan putri.'' Adinda bertingkah layaknya pelayan yang melayani tuan putri. Mereka berdua tertawa bersama.
Adinda dan Queen pun berjalan menuju meja makan . Dengan sedikit berlari Queen menghampiri Viky. Karna atas permintaan mama Viky dan Adinda harus tinggal di rumahnya. Sebelum mereka resmi menikah. Dan Adinda tidur dengan Queen .
'' Pagi prinsess Dady ... '' tangann kekarnya menangkap Queen yang berlari. Lalu membopong tubuh mungil itu mendudukan di kursi tempat biasa Queen duduk.
'' Pagi mah pah. mas ... '' ucap Adinda menyapa
'' Pagi sayang ... ucap mama papa Viky bersamaan.
Viky menarik kursi agar memudahkan Adinda duduk '' Makasih mas '' ucap adinda yang di balas dengan satu kecupan oleh Viky
Cup '' satu kecupan mendarat di kening Adinda. '' Sudah seharusnya aku mempeelakukan ratuku '' ucap Viky yang kini suka sangat menggoda Adinda
'' Ihhh apaan sih mas.... '' ucap Adinda yang malu di buatnya. menundukan kepalanya malu.
'' Viky sudah jangan menggoda Adinda seperti itu terus. Kasian dia '' ucap Mama Viky
Brugh suara meja yang di pukul oleh Varah '' Ban***t Kenama larinya perawat itu hah '' ucap Varah yang sudah memuncak kemarahanya.
'' Maaf bos , tadi saya tinggal bentar ke toilet. Saat kembali dia sudah tak ada. '' ucap salah satu anak buahnya
'' Br***** ... '' Varah berjalan ke arah Devan lalu mencengkeram rahang devan dengan begitu erat. Sampai kuku Varah menancap di kulit wajah Devan . Sedikit mengeluarkan darah.'' Kau pasti tau kemana Perawat itu.
'' Cepat Cari Perawat itu hidup atau mati . jika dia berani melawan langsung bunuh dia '' ucap Varah dengan penekanan
'' Kalian cari di kantor Viky dan di rumah orang tua Viky atau aparteman viky .'' ucap Varah memberi tau arahan yang harus di lalukan