A Royal Runaway Princess

"Dik! Apa maksud kamu sudah tidur bersama?" tanya Akira sambil menarik tangan Amira.

"Beneran mas. Aku itu sudah tidur bersama Grasy," jawab Amira dengan bahasa Indonesia agar tidak ada yang paham.

Akira tampak shock. "Daddy dan Opa bakalan ngereog ini."

***

Istana Brussels Belgia

"AAPPPPAAAAA?" teriak Arsyanendra dan Sean di ruang kerjanya saat Amira datang bersama Akira dan Imelda. Zinnia dan Violet hanya bisa melongo mendengar jawaban Amira yang tampak santai.

"Iya Daddy. Aku dan Grady sudah tidur bersama. Bukankah Daddy dan Mommy selalu mendidik aku dan mas Akira untuk jujur apa adanya ?" jawab Amira cuek.

"Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah...." Sean menepuk dadanya. "Ya Allah Amira ... Jangan buat Opa jantungan dong!"

"Lho memang aku sudah tidur bersama Grady. Tidur dalam satu kamar dan satu tempat tidur," jawab Amira masih dengan gaya tidak bersalahnya.

"Amira !" bentak Arsyanendra.

"Tidur dalam arti harafiah, Daddy ! Aku dan Grady dapat hotel yang hanya ada satu kamar jadi mau tidak mau harus satu kamar kan? Sofa disana tidak ada jadi daripada Grady tidur di kursi dan dia masih nyetir ... Ya tidur bersama lah. Kalau Daddy tidak percaya, panggil Tante Ran buat periksa aku masih perawan atau nggak," jawab Amira.

Arsyanendra melotot tidak percaya mendengar jawaban Amira yang seolah semuanya bukan sesuatu hal yang berat.

"Bagaimana dengan ciuman kamu dengan Grady ?" tanya Arsyanendra.

"Yaaa ... Aku suka berciuman dengan Grady. He's a good kisser. Oh come on, Daddy, Opa, memangnya kalian tidak berciuman dulu saat masih pendekatan sama Mommy dan Oma ? Yakin deh kalian lebih nyosor macam soang dibanding Grady. Lagian, ciuman sama dia enak lho ...." jawab Amira sambil tersenyum manis.

Arsyanendra dan Sean mendelik tidak percaya sementara Akira menggelengkan kepalanya. Zinnia dan Violet menutup mulutnya untuk menahan tawa karena dulu suami mereka malah lebih parah dibandingkan Grady.

"Apa kamu suka sama Grady?" tanya Arsyanendra dengan nada terkendali meskipun dirinya ingin menjewer telinga putrinya tapi Arsyanendra pantang main tangan ke anak gadisnya.

"Suka tapi aku menunggu Grady menyelesaikan urusan dengan pacarnya. Asal Daddy tahu, pacarnya tukang selingkuh. Jadi ..."

"Grady sudah punya pacar? Lalu apa bedanya dia sama pacarnya?" potong Arsyanendra.

"Pacarnya lebih parah Daddy. Grady dan aku hanya ciuman tapi Lisa sampai tidur bersama dan aku mendapatkan semua datanya," jawab Amira.

"Kamu mau jadi pekesor?" Arsyanendra memicingkan mata birunya ke putrinya yang entah nurun dari siapa badungnya meskipun Amira selalu berbicara jujur pada dirinya. Arsyanendra tahu saat putra dan putrinya berbohong. Amira tidak berbohong.

"Tadinya ... Tapi aku kan punya harga diri. Makanya aku tunggu Grady menyelesaikan urusannya. Kalau memang dia punya perasaan sama aku, pasti dia akan mengejar aku dan menghadap Daddy dan Opa," jawab Amira.

Arsyanendra merasa tensinya naik dan kepalanya semakin pusing. Begitu juga dengan Sean yang tidak menyangka cucunya yang satu ini akan sangat berbeda dibandingkan Akira yang lebih kalem.

"Masuk kamar kamu! Tidak ada makan malam !"

Amira pun membungkuk hormat ke semua orang lalu keluar dari ruang kerja Arsyanendra menuju kamarnya dengan diikuti Imelda. Gadis itu seperti biasanya membuat Arsyanendra dan Sean pening.

"Vio ! Kamu tegur deh Amira !" ucap Arsyanendra ke Violet yang hanya tersenyum manis.

"Iya Sya. Jangan khawatir." Violet geli sebenarnya karena dia sudah tahu sebab Amira selalu bercerita apapun padanya.

***

Kamar Amira

Amira melepaskan semua pakaiannya dan menuju kamar mandi untuk berendam. Gadis itu sudah rindu untuk menikmatinya kamarnya yang ternyata memang senyaman itu. Tapi lebih nyaman dalam pelukan Grady.

Amira tersenyum mengingat bagaimana marahnya Arsyanendra karena dirinya mengatakan yang sebenarnya. Jujur salah, tidak jujur juga salah. Gadis itu pun memasukkan pengharum ke dalam bathub dan setelah busanya menumpuk, Amira pun masuk ke dalam air hangat itu.

"Waaahhh nikmatnya ...." gumam Amira sambil memejamkan matanya. "Grady sudah sampai mana ya ?"

***

New York Dua Hari Kemudian

Lisa menatap Grady yang hanya memasang wajah datar. Gadis itu tadi merasa bingung karena Grady tidak memeluk atau mencium dirinya, justru dialah yang memeluk dan mencium bibir Grady tapi tanpa ada balasan.

"Kamu ... "

"Kita duduk dulu Lisa." Grady mempersilahkan Lisa untuk duduk. Pria itu sengaja memesan tempat VIP yang bisa berbicara empat mata dengan gadis itu.

Lisa pun duduk dengan wajah bingung. Bayangannya mereka akan melepas rindu, ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Apakah dia sudah tertarik dengan putri manja itu? Semua foto-foto Amira bermesraan dengan Grady banyak beredar dan aku memang cemburu. Kurang ajar!

"Grady ...."

"Ini apa Lisa ?" Grady memperlihatkan iPadnya yang diambil dari tas selempangnya.

Lisa melongo saat melihat video dirinya bercinta di kamar gantinya dengan Kevin, lawan mainnya.

"Lalu ini ... " Grady menggeser video lainnya yang memperlihatkan dirinya bercinta di jendela kamar hotelnya bersama dengan Kevin.

Lisa menatap nanar ke Grady. "Kamu ... dapat dari mana?" tanyanya dengan nada gemetar.

"Tidak perlu tahu aku dapat dari mana ... Jadi saat aku menelpon dirimu, kamu sedang bercinta dengan Kevin ? Sudah berapa lama kalian bermain di belakang aku ?" jawab Grady dingin.

"I ... Itu hanya kesalahan ... Aku kesepian ... Dan kamu tidak ada di sisiku, Grady !"

"Kesalahan? Kesalahan? Tiga bulan kamu pergi dan selama tiga bulan itu kesalahan? Yang benar saja Lisa !" bentak Grady.

"Bagaimana dengan kamu ? Hah? Kamu berciuman dengan putri manja itu ! Kamu juga sama saja !" balas Lisa.

"Asal kamu tahu, aku awalnya merasa bersalah karena merasa sudah selingkuh darimu ..."

Lisa bersedekap dengan gaya menyalahkan Grady.

"Namun aku tidak salah ... Aku tidak pernah tidur dengan Princess Amira! Tapi kamu ... Kamu bercinta dengan seenaknya dengan Kevin ! Entah sudah berapa kali kamu membohongi aku, Lisa. Itu bukan kesepian ! Karena aku tahu, begitu take hari kedua, kamu sudah tidur dengan Kevin! Kalau kita mau dulu-duluan, kamu yang selingkuh dulu dariku!" desis Grady.

"Baiklah ! Kita putus! Lagipula, kamu terlalu sopan diatas ranjang dan tidak punya sisi wild ! Aku tidak suka cowok terlalu sopan ... Kevin memang tidak setampan kamu yang bisa aku bawa ke red carpet tapi servisnya dia lebih dari kamu!" balas Lisa pedas.

"Mungkin karena aku tidak menemukan chemistry denganmu diatas ranjang jadi tidak sesuai dengan ekspektasi kamu !" timpal Grady dingin. "Silahkan saja kamu bersama Kevin ! Tapi jika istrinya tahu, jangan lari ke aku !" Grady mengambil iPadnya dan pergi meninggalkan Lisa yang terpekur.

Bagaimana nasib karier aku kalau istrinya tahu?

Sementara itu Grady merasa lega setelah mengatakan apa yang ada di benaknya. Grady pun masuk lift dan mengambil ponselnya. Pria itu langsung memencet nomor cepat dan tersenyum saat mendengar suara yang sangat dia hapal.

"Aku sudah single, tuan putri."

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️