naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
naresh yang tak sabaran
Nara yang baru pulang bekerja terkejut saat melihat mobil naresh terparkir rapi menunggunya. Dengan segala umpatan dalam hati dan menggerutu dia menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya.
“Apa yang lo lakukan disini hah?” tanya nya garang saat kaca itu turun terbuka.
Naresh mengabaikannya bahkan untuk menoleh saja dia enggan. “Cepat lah masuk” ujarnya datar.
Nara membuka pintu dan masuk. Dia duduk agak miring untuk memberikan protes pada naresh. “Naresh! Dengar kan gue, lain kali kalau lo mau menjemput gue jangan disini. Jemput di tempat kemarin gue turun” pekik nara kesal. Itu adalah jalan belakang perusahaan nya.
“Gue gak peduli nara. Sekarang yang gue pedulikan adalah janji lo! Mana janji lo yang katanya bakal bikin vania mau balikan lagi sama gue?” tagih naresh.
Nara yang semula marah kini berubah terkejut. Astaga! Dia melupakan kesepakatan mereka. Nara terdiam dengan menggigit bibirnya, melirik naresh tampak pria itu tengah menahan amarah.
Kemudian nara berdecak dengan bola mata berputar. “Iya nanti. Gue lagi proses ini bikin kalian balikan lagi” nara beralasan. Yang nyata nya dia sama sekali belum melakukan aksi apapun.
“Gue gak terima nanti nara. Gara gara lo vania marah sama gue. Semua kontak gue di blokir dan dia gak mau lagi ketemu sama gue” tukas naresh lagi. Mengingat semua kontak dan media sosialnya di blokir oleh sang mantan pujaan, naresh merasa marah.
“Ya lagian ngapain pacaran sama ratu drama” gumam nara memalingkan wajahnya ke samping karena kesal.
Gumaman itu tak terlalu jelas jadi naresh tak mendengarnya. “Apa lo bilang?”
Nara terkesiap dan segera menoleh. “Apa?”tanya nya pura pura tak tahu.
“ribet banget sih lo. Sabar sebentar kenapa sih? Lo tahu gue sibuk bekerja” nara yang kesal tanpa sadar memekik. Dia mendengus kasar sampai terdengar jelas oleh naresh.
Pria itu segera menoleh pada nara, menghentikan mobilnya ke tepi lalu mendekatkan wajahnya. Nara pun spontan mundur saat wajah naresh semakin dekat padanya, dia memejamkan mata dan tangan menyilang di dada.
Naresh tertawa sinis dengan reaksi istrinya. Dia kembali menarik kepalanya dan menatap nara dengan tak suka.
“Apa yang lo pikirin? Jangan berharap gue mau nyentuh lo” ketusan naresh membuat nara membuka mata lebar.
Dia memelotot tak terima, lalu menatap tajam naresh. “Amit amit! Jangan kan di sentuh sama lo, nikah sama lo aja ogah gue” tukas nara tajam. Dia memeletkan bibir nya seolah bilang amit amit.
Naresh mengepalkan tangannya erat sampai urat urat nya terlihat. “jangan ngalihin topik nara. Gue tagih kesepakatan kita waktu itu.”
Nara memutar bola mata nya dengan mulut melengkung ke belakang. “Nyenyenye. Dia yang duluan” gumam nara kesal.
“nara!”
“Ck, iya iya. Gue hubungin vania sekarang” putus nara cepat.
Dia merogoh ponsel di tasnya kemudian menghubungi vania. Meski dengan ogah ogahan karena hubungan mereka tak baik.
“Halo? Lo ngapain telpon gue?”
“Stt. Gue mau ketemu sekarang, di kafe kopi belinang”
Nara mematikan ponselnya sepihak. Tanpa menunggu balasan dari vania di seberang sana.
“Udah! Turunin gue sekarang juga” titah nara menyentak ponselnya dan memasukkan nya ke dalam kantong.
“Gue anter” tawar naresh.
“Gak! Gak usah” nara mengibaskan tangannya cepat cepat. “Gue gak mau utang budi sama cowok perhitungan kayak lo” lanjutnya mengumpat.
Naresh segera menepikan mobilnya. Nara buru buru keluar dan dengan keras menutup pintu mobil. Dia melenggang pergi tanpa menoleh sedikit pun pada naresh.
Nara menghampiri tukang ojek di sana lalu perhi menuju kafe yang tadi dia maksud. Naresh hanya memperhatikan nya, dia kembali melajukan mobilnya untuk segera sampai di apartemen.
Dia harus memindahkan barang nya ke kamar seberang agar tak kembali tidur dengan wanita cerewet itu.
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor