NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Sri Asrianti

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.

Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.

Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Dengan satu gerakan tangan Aelion menjatuhkan Stefan, kuat. Begitu ia menghempaskan tangannya, angin yang berputar itu juga menghilang. Meninggalkan Stefan yang sudah terluka parah, terkapar di tanah. Tubuhnya penuh dengan goresan yang mengeluarkan darah, angin itu rupanya juga sangat tajam, mampu menyayat kulit seseorang.

Aelion bergabung pada Elior, mendekat.

Mowernna melemparkan tongkatnya, dan seketika tongkat itu berubah menjadi ular yang besar.

Ular besar itu menyerang Elior dan Aelion dengan membabi buta. Namun kedua peri itu kelihatannya tidak begitu serius menghadapi ular itu, mereka dengan mudah menghindar dari setiap serangan dan pukulan ekor ular besar itu.

Elior kemudian mengangkat kedua tangannya. Cahaya keluar dari sana, dan muncullah seekor burung elang yang jauh lebih besar dari ular yang Mowernna ciptakan.

"Si*l!" Mowernna membulatkan matanya.

Kepakan sayap elang dengan paruh kokoh dan cakar yang sangat tajam beradu dengan taring sang ular. Tak butuh waktu yang lama, elang itu sudan mencabik-cabik ular Mowernna, Kekuatan penyihir itu semakin melemah.

"Menyerah lah penyihir!" Teriak Elior.

"Menyerah?" Tawa menggema terdengar lantang, Mowernna menatap sinis.

"Itu hanya ada di mimpi kalian."

SREEETT

Dua buah belati melesat dengan cepat ke arah Elior dan Aelior, kedua peri itu reflek menghindari serangan.

Memanfaatkan kesempatan tersebut, Mowernna segera berlari ke arah Stefan dan melakukan teleportasi.

Aelion menyadari mereka kecolongan, ini adalah rencana penyihir itu. Pedang di tangannya kembali berubah menjadi anak panah, memanah Mowernna di detik-detik terakhir.

"Ini adalah kekuatan terakhirku." Mowernna menatap anak panah yang melesat.

Namun, ia dan Stefan beserta anak panah milik Aelion telah melesat di lorong waktu.

...***...

Malam semakin pekat, udara di hutan itu juga semakin dingin. Aluna masih duduk di dekat api unggun, beberapa penjaga juga sudah bergantian untuk tidur. Yang giliran berjaga membelakangi Aluna tak jauh dari sana, melihat sekeliling. Robert sudah tertidur sejak tadi, ia banyak berbincang dengan Aluna, dan dapat ia akui itu obrolan yang menyenangkan.

Aluna mendekatkan telapak tangannya ditumpukan kayu yang terbakar. Gadis itu melihat sekeliling, pohon-pohon besar sesekali bergerak tertiup angin, suara burung gagak terdengar sejak tadi, juga suara binatang-binatang yang aktif di malam hari.

Tapi sepanjang hari mereka di sini, mereka belum melihat satu hewan pun, lalu suara itu... Ah, mungkin saja mereka memang belum melihatnya saja, pikir Aluna.

"Mengapa kamu belum tidur?" Suara Caspian mengangetkan Aluna.

" Hah... " Mengelus dadanya.

"Aku belum mengantuk."

"Mengantuk ataupun tidak, kamu harus tetap memaksa untuk tidur. Semua orang harus beristirahat malam ini, kita harus menyiapkan tenaga agar besok bisa kuat menghadapi rintangan apapun itu."

"Tapi aku belum mengan... "

" Ini perintah." Memotong ucapan Aluna.

Aluna memanyunkan bibirnya, menatap tak suka pada Caspian.

"Pangeran satu ini suka sekali mengatur." Omelnya kecil.

Sudut bibir Caspian tersenyum, ia bisa mendengar ocehan itu saat Aluna berlalu, tidur tak jauh dari api unggun.

Caspian berjaga, ia memutuskan untuk tetap di sana sebentar lagi.

...***...

Sekarang malah giliran pangeran tampan itu yang duduk termenung, menatap api yang membakar kayu sedikit demi sedikit. Caspian masih ingat betul saat pertama kali ia bertemu dengan Aluna. Sorot mata indah dan dalam gadis itu membuatnya tertegun sejenak. Saat itu angin menerbangkan dengan lembut rambutnya yang panjangz dan entah perasaan apa yang tiba-tiba saja menyerang hatinya. Ia belum pernah merasakan perasaan seganjil ini. Saat itu, Caspian berkali-kali mengkhianati hatinya, menutup pintu-pintu ketertarikannya pada gadis itu. Ia tidak percaya akan cinta pada pandangan pertama.

Rasa angkuh dan waspadanya pada musuh kerajaan saat itu membuatnya sukses menjadi pengeran yang menyebalkan di mata Aluna.

...

Meski niat awal mereka akan bergantian tidur dan berjaga, nyatanya semua orang kini lelap dalam tidurnya. Aluna yang pertama kali terbangun pagi itu, ia mengerjakan matanya, pohon-pohon yang menjulang tinggi adalah hal yang pertama kali ia lihat pagi ini. Indah, namun menakutkan. Aluna menatap semua orang yang masih tertidur.

"Rupanya sudah pagi." Ucapnya pelan.

Ia memilih untuk beranjak, merenggangkan tubuhnya sesaat.

"Padahal aku tidak tidur di kasur yang empuk, tapi kenapa tidurku nyenyak-nyenyak saja?" Berceloteh.

Saat akan membangunkan semua riang, langkahnya terhenti, pandangannya terpaku ke depan, melihat sesuatu.

Kakinya melangkah perlahan, gadis itu semakin penasaran. Dari balik pohon besar tak jauh dari sana, sesuatu yang bersayap terbang. Ukurannya kecil, mungkin hanya sebesar anak kucing yang baru lahir, memiliki rambut yang panjang berwarna putih, dan tubuhnya mengeluarkan cahaya samar-samar.

Aluna memastikan lagi apa yang ia lihat, gadis itu menggosok matanya.

"Seperti peri."

Sesuatu itu yang tadinya sembunyi dan mengintip dari balik pohon, kini menampakkan dirinya, jelas. Melambaikan tangan dan tersenyum pada Aluna. Aluna balas tersenyum, juga melambaikan tangan.

Ia melangkah, mendekat. Peri kecil itu mengisyaratkan untuk mengikutinya dan mulai terbang menjauh.

"Tunggu!" Aluna mengikuti, berjalan cepat.

Caspian terbangun mendengar teriakan itu. pandangannya langsung tertuju pada Aluna yang menjauh dari rombongan.

Aluna berlari kecil, terus mengikuti peri, pepohonan besar yang tinggi seolah menjadi lorong.

Peri itu masih melambaikan tangannya, terus memberi isyarat untuk mengikutinya. Kepakan sayapnya yang indah seolah menghipnotis Aluna.

"Aluna!" Panggil Caspian. Ia mengikuti, bergerak cepat.

Mendengar suara seseorang, tiba-tiba peri itu menghilang. Aluna terus mencari, namun sejauh mata memandang, hanya pepohonan yang berjejer. Ia mengelilingi pohon tempat terakhir kali melihat peri kecil itu, memeriksa dengan rinci, tak ada.

"Peri, kamu di mana?"

"Peri!"

"Aluna!" Menepuk bahu Aluna.

SAATT

Aluna yang terkejut memegang kuat tangan itu. Ia memasang kuda-kuda, dan dengan satu gerakan berhasil membanting tubuh orang tersebut.

"Agghh." Caspian meringis.

"Pangeran?" Membelalakkan mata.

"Maaf Pangeran, aku... aku kira tadi orang jahat." Membantu Caspian berdiri.

"Ck." Menghempaskan tangan Aluna.

"Aku kan tidak sengaja."

"Sengaja ataupun tidak, itu tetap saja sakit." Sinis.

" Salah Pangeran juga mengapa mengagetkanku. "

Caspian melotot.

" Ia ia, maaf. " Ngeri.

"Seram sekali sih dia." Ucapnya kecil.

"Apa yang kamu lakukan? Mengapa berkeliaran sendiri!" Marah.

" Maaf pangeran, tadi aku... Aku melihat. "

" Kalau terjadi sesuatu bagiamana? Jangan selalu bertindak ceroboh Aluna. Ini hutan yang sangat berbahaya, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana! Bisakah kau mendengarkan ku, ini juga untuk keselamatanmu. "

Aluna tertunduk, Caspian membentaknya tanpa sengaja. sungguh dia bukannya cengeng, tapi dia tidak pernah sama sekali di bentak seperti ini oleh orang tuanya. Wajah gadis itu memerah, mata dan hidungnya apalagi, kulitnya yg putih membuatnya sangat jelas ketika ia akan menangis.

Caspian yang menyadari gadis itu akan menangis merasa bersalah, apa dia sudah berlebihan?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!