Ervan Abraham merupakan seorang pemuda tampan dan kaya raya. sekaligus pemimpin tertinggi The Jokers Warrior, sebuah geng yang ia dirikan sejak lama. beranggotakan puluhan pemuda yang selalu setia mengikutinya.
Bukan hanya itu saja, sedangkan kedudukan kedua orang tuanya menempati posisi pertama sebagai orang terkaya no 1 di tempat tinggalnya.
Pada suatu hari tanpa disengaja.. Ervan dipertemukan dengan seorang gadis cantik penjual kue keliling. namun siapa sangka? sejak pertemuan tanpa disengaja itu lah Ervan memliki rasa suka terhadap gadis itu, dari rasa turun ke hati, puing-puing cinta seolah tumbuh secara perlahan tertanam di hatinya. bertemu tanpa disengaja mencintai secara tiba-tiba.
Akan tetapi siapa sangka? gadis itu justru memiliki perasaan yang sama, ia juga menyukai Ervan dalam diam. akan kah cinta mereka dapat bersatu?? bagaimana kah kisah selanjutnya? cuss langsung simak sampai akhir 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Nasip buruk menimpa Ervan
****
Pada malam harinya..
Terlihat saat ini Ervan tengah berada di perjalanan mengendari motornya menuju pulang sehabis nongkrong dari markasnya. pulang larut malam hal itu sudah terbiasa bagi Ervan.
"Duh,, kok dingin banget ya? untung aja gue pake jaket, kalau nggak auto meriang nih sampai rumah," ucap Ervan pelan di sela sela membusan angin malam yang terasa dingin menerpa wajahnya.
"Orang itu siapa ya? kok kayak ngikutin gue," sekilas Ervan melihat ke arah sepion motornya, ada bayangan seorang pengendara di belakangnya yang terlihat dari pantulan kaca spion, Ervan baru sadar akan hal itu jika sedari tadi teryata ada seseorang mencurigakan yang sedang mengikutinya.
Sedangkan pengendara motor yang mengikuti Ervan itu tampak berpakaian serba hitam terkesan mencurigakan keliatannya. serasa keberadaan nya di ketahui oleh Ervan, pengendara itu terlihat langsung melajukan motornya mendekati Ervan.
"Bughh.." tiba tiba ia menendang motor Ervan setelah berdekatan dengannya.
Brakkkkkk!!!
Ervan tak dapat menyeimbangkan arah motornya karna pada saat itu kondisi cepetan motornya sedikit melaju, Alhasil ia menabrak sebuah pohon yang ada di tepi jalan, Ervan pun seketika terpental cukup jauh dari motornya.
Darah segar mengalir dari kepada dan hidungnya, Ervan pun tak sadarkan diri pada saat itu juga.
Seseorang yang mencelakai Ervan itu berhenti sejenak dan menoleh kebelakang usai berhasil menjatuhkan Ervan.
"Mampus.. rasain lu!" ujarnya tersenyum senang melihat tubuh Ervan yang tergeletak di jalan dengan kondisi sudah tak sadarkan diri.
Kemudian ia kembali melesatkan motornya bergegas pergi dari tempat itu.
Tak ada yang mengetahui kejadian tersebut, karna kondisi jalan pada saat itu sepi memungkinkan tak ada siapapun yang tau, hingga pada akhirnya Ervan ditemukan oleh dua orang pengendara lain yang tak senagaja lewat di jalan itu.
"Astagfirullahalazim.. ada orang kecelakaan bro." seorang pria yang berboncengan dengan temannya berhenti ketika melihat tubuh Ervan yang terkapar disana.
"Ayo bro cepat kita kesana!" kedua pria itu turun dari motornya dan bergegas mendekat dengan langkah tergesa-gesah.
"Astaga!! kasian sekali dia, siapa lah kira kira yang tega mencelakai dia, sepertinya dia korban tabrak lari, Kasiaan sekali," kedua pria itu tampak tercengang turut memperhatinkan kondisi Ervan.
"Trus kita harus gimana sekarang bro? kalau ada yang liat nanti kita yang disangka nabrak dia," kata temannya was was karna takut menjadi tersangka.
"Udah tenang aja orang kita gak salah, niat kita kan cuma ingin membantu, kita laporin polisi aja biar polisi yang ngurus masalah ini, jadi kita aman,"
Kedua pria itu memutuskan akan melaporkan pada pihak berwajib dalam kejadian itu memungkinkan mereka agar lebih aman, memicu terjadinya tersangka pelaku dalam kecelakaan tersebut. kedua pria itu masih berdiam diri disana setelah menelfon pihak kepolisian sambil menunggu polisi datang ke tempat itu.
°°°°°
Keesokan harinya..
Terlihat pada saat ini semua para anggota The Jokers Warrior tengah berkumpul di rumah sakit dimana tempat ruangan Ervan dirawat, mereka semua langsung pergi kerumah sakit kala mengetahui jika ketua mereka dikabarkan kecelakaan, mereka semua mengkhawatirkan kondisi Ervan, sejak kejadian kemarin malam hingga saat ini Ervan masih mengalami koma tak kunjung sadar.
Begitu pun dengan kedua orang tua Ervan yang tak kala cemas nya berharap putranya itu tersadar dan bisa melewati masa kritisnya. suasana pada saat itu didalam ruangan terasa sangat hening hanya terdengar isakan tangis dari kedua orang tua Ervan. sedangkan Riko dan lainnya menunggu kabar baik dari Ervan di luar ruangan.
"Ervannn.. bangun nak! bangun sayang. kamu harus bisa melewati masa pemulihanmu,"
Terlihat Dewi yang merupakan mamanya Ervan nampak menangis tersedu-sedu sambil menggenggam tangan putranya yang terbaring tak berdaya itu.
Begitupun dengan papanya Ervan. "Bangun sayang. jagoan papah gak boleh lemah, papah yakin kamu harus bisa melewati semuanya." kata papanya Ervan sambil mengelus pucuk kepala putranya dengan lembut, dia bernama Candra Setyodimargo.
"Pah liat pah! Ervan pah," Dewi nampak senang ketika melihat jari tangan Ervan bergerak gerak dengan sendiri nya mendankan kondisi Ervan akan siuman. Dewi bergegas mengusap sisa air matanya dengan perasaan yang begitu bahagia.
Benar saja bersamaan dengan hal itu seketika Ervan tersadar, matanya mulai terbuka secara perlahan.
"Mah.. Pah.." dengan nada lemas Ervan memandangi kedua orang tuanya.
"Iya sayang, alhamdulillah kamu sudah siuman nak, Mamah sama Papah selalu ada disini untukmu." kata Dewi seraya kembali menggenggam kedua tangan putranya.
"Syukur lah Nak. papah yakin kamu tak selemah itu," kata Candra yang juga ikut terharu dan bahagia melihat putra semata wayangnya itu telah siuman.
"Kita dimana Mah?" Ervan kenapa mah? kenapa kepalaku berat sekali rasanya," tanya Ervan sambil memandangi mamanya.
"Kita ada dirumah sakit nak. kamu habis kecelakaan," kata Dewi.
Seketika Ervan terdiam, pemuda itu menatap langit-langit ruangan, matanya berkedip-kedip seperti boneka, sepertinya dia tengah mengingat-ngingat kembali dengan apa yang sebelumnya terjadi menimpa dirinya. kondisinya saat ini yang kurang stabil membuatnya sulit mengingat akan suatu hal.
"Sebaiknya sekarang kamu istirahat dulu nak, kamu harus banyak banyak istirahat agar keadaan kamu cepat pulih kembali." kata Candra dengan penuh perhatian.
Candra dan Dewi memutuskan membiarkan putranya itu beristirahat dengan tenang disaat kondisinya yang membutuhkan ketenangan dan istirahat yang lebih cukup, karna keadaannya belum pulih seutuhnya.
_____
__________
~Di tempat yang berbeda~
Novi yang sehabis beraktivitas seharian dengan kegiatannya seperti biasanya saat ini Novi tengah beristirahat di dalam kamarnya sembari bermain ponsel, melepas rasa penatnya setelah seharian berjualan. gadis itu bercenderung lebih memilih berdiam diri seharian di kamarnya.
"Ervan kemana ya? tumben gak on WA, mulai kemarin malam sampai pagi ini gak on sama sekali, biasanya dia chat aja," kata Novi sambil memandangi foto profil WA Ervan di layar hpnya.
"Nov.. Novii!! terdengar suara bu Lusi dari luar pintu.
"Iya bu bentar.." sahut Novi dari dalam ia bergegas beranjak dari tempat tidurnya saat mendengar suara ibunya itu.
"Ada apa bu?" tanya Novi ketika membuka pintu melihat ibunya yang berdiri di depannya itu.
"Tolong belikan ibu tepung nak, ibu lupa tadi mau beli, nih uangnya," titah bu Lusi sambil menyerahkan uang pada putrinya.
"Oh iya deh bu," ucap Novi sambil menerima uang itu, Novi kembali masuk kedalam dan langsung menyambar kunci motornya yang terletak di atas meja dekat tempat tidurnya.
"Wah bensinnya mau habis nih, sekalian habis ini ke pom deh kayaknya masih nutut nih pulangnya," ucap Novi pelan sekilas melihat ke arah tanda merah spedometer motornya sudah menyentuh di garis satu, menandakan jika BBM motornya sudah akan habis.
Saat ini Novi berada di perjalanan menuju ke toko perlengkapan bahan-bahan kue terdekat.