NovelToon NovelToon
Suamiku Yang Cacat

Suamiku Yang Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: _yan08

Keisha Putri Maheswari, seorang dokter Modern dari abad ke 21 yang harus mengalami time travel ke masa kuno, Keisha terdampar di tengah-tengah hutan belantara dengan peralatan medis yang dibawanya dari masa depan, Keisha mendapatkan tugas dari sang atasan untuk ikut dengan tim medis yang akan dikirim ke pulau terpencil untuk melakukan kegiatan kesehatan bagi penduduk di sana.

Namun nahas, Keisha seorang dokter spesialis kulit harus gugur saat balik mengantarkan seorang pasien yang hendak dibawa ke kota oleh helikopter, tapi sayang helikopter yang di tumpanginya di tembak oleh orang-orang berkelompok bersenjata sehingga helikopter yang di tumpanginya jatuh.

Deskripsi tidak muat 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _yan08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Menuju Istana Versailles (17)

Asik melamun dengan dirinya, Keisha sampai tidak sadar saat seseorang duduk di sampingnya dengan tongkat kayu di sampingnya.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya orang itu menatap Keisha sebentar lalu kembali menatap pemandangan di depan halaman gubuk mereka.

“Sejak kapan kamu duduk di situ?” tanya Keisha balik.

“Tidak penting!” jawab Lucas acuh.

Keisha mengangguk. “Aku mau nanya, sebenarnya dunia ini ada beberapa kerajaan sih? Terus bagaimana dengan sistem politiknya?” tanya Keisha, dia ingin sekali tahu, mungkin saja dia bisa kembali pulang kan?

“Sistem politiknya? Apa itu?” tanya Lucas bingung.

“Maksud aku, pengaturannya, bagaimana cara kerja kerajaan di bidang hukum, misal seperti kamu membuat kejahatan, hukum apa yang pantas untuk penjahat itu, kamu mengerti kan?” tanya Keisha menjelaskan.

Lucas mengangguk. “Maksud kamu hukum kerajaan?” tanya Lucas memastikan dan di balas anggukan oleh Keisha.

“Bagi penjahat hukumannya tentu di penggal di alun-alun kota dengan kepala mereka yang digantung tujuh hari enam malam, hukuman yang paling ruangan untuk pembuat masalah kecil hanya hukuman cambuk seratus kali, apalagi menghina keluarga kerajaan, tak luput juga bagi mereka tangan dan kakinya pun turut dipotong sebagai hukuman atas penghinaan mereka terhadap keluarga kerajaan!” Lucas menatap geli mimik wajah Keisha yang kadang takut, kesal dan jijik.

“Ih, mengerikan sekali!” seru Keisha. “Lalu bagaimana dengan hukuman seseorang yang telah melakukan hal tidak senonoh kepada pihak kerajaan?” tanya Keisha ingin tahu lebih lanjut.

“Tentunya mendapatkan sanksi yang berat, seperti yang aku jelaskan di awal, tetapi itu hanya berlaku untuk pihak kerajaan dan bangsawan yang tinggi!”

Keisha pun termenung miris, hidup di masa kuno dengan pemimpin monarki sangatlah berat, apalagi bagi kaum perempuan yang tidak bisa merasakan ketenangan di manapun tempat mereka berada, sebab para predator tidak akan segan-segan untuk meniduri para wanita lemah yang tidak memiliki gelar apapun.

“Lucas, jika terjadi apa-apa tolong jangan usir aku ya,” ucap Keisha memasang wajah sedih.

“Kapan aku mengusirmu?” tanya Lucas.

“Kemarin kan? Saat kita bertengkar! Kamu menyuruhku keluar!” jawab Keisha cemberut.

“Aku kan hanya menyuruhmu keluar, bukan menyuruhmu pergi!” elak Lucas.

Keisha pun berpikir, iyakah? Lupa soalnya. “Ah, terserah deh pokoknya!”

. . .

Pagi harinya Chris kembali berangkat pergi keluar desa, pria itu sudah menyediakan stok makanan untuk Lucas dan Keisha, untuk seminggu kedepan.

“Hah, pekerjaannya apaan sih?” kesal Keisha berbalik menghampiri Lucas yang tengah duduk santai.

“Menjadi pengawalku!” jawab Lucas seadanya.

Keisha menyerngit bingung. “Jadi? Kamu menugaskannya ke mana, hingga harus keluar desa selama satu Minggu?” tanyanya.

Lucas mengangkat bahu acuh lalu pergi, setelah kepergian Lucas, tiba-tiba seorang ibu-ibu datang menghampiri dengan wajah yang mengerikan, Keisha sampai berteriak ketakutan memanggil Lucas.

“Tenang lah nak, saya bukan orang jahat!” ucap ibu itu memohon pada Keisha yang masih teriak ketakutan.

“Ampun–”

“Nak tenanglah, saya hanya ingin meminta tolong padamu,” ucap ibu melemas tidak berdaya, dia terusir dari rumah akibat sang anak yang tidak mau merawatnya.

Keisha berhenti berteriak, gadis itu menenangkan dirinya agar tidak takut dan kaget, demi apapun penampilan ibu ini sangat menyeramkan, dan maaf baunya sedikit menyengat.

“Maaf bibi, saya tidak bermaksud untuk tidak sopan seperti tadi, saya minta maaf!” ujar Keisha merasa bersalah.

Si ibu menggeleng. “Tidak apa-apa nak, saya hanya ingin meminta tolong,” tuturnya.

“Meminta tolong apa bi? Saya akan menolong jika saya mampu,” jawab Keisha.

“Bolehkah saya meminta air? Sudah beberapa hari ini aku tidak minum, rasanya tenggorokan ku sangat kering,” ungkapnya bertumpu pada tongkat kayu, untuk menopang tubuh ringkihnya itu.

“Sebentar saya ambilkan dulu!” Keisha pergi masuk mengambil cawan yang terbuat dari bambu, setelah mengambil air, Keisha langsung memberikannya pada si ibu yang senantiasa menunggu.

Keisha menatap si ibu yang menerima minuman dari tangannya. “Sekarang bibi mau kemana?” tanya Keisha.

Si ibu menggeleng. “Belum tahu, tapi mungkin ibu akan ke hutan, jadi terima kasih atas minumannya nak,” ucap si ibu hendak berbalik pergi.

“Tunggu dulu—” cegah Keisha. “Apa tidak sebaiknya saya periksa dulu? Melihat keadaan bibi juga sepertinya sedang tidak baik-baik saja!” Ucap Keisha, terlihat jelas di wajah beserta tangan ibu itu telah timbul bentol-bentol yang bernanah, hampir menyatu.

Si ibu menggeleng. “Tidak, saya tidak mau membuatmu tertular dengan penyakit saya ini, dengan begini saya akan pergi ke hutan untuk menunggu detik-detik hari akhir saya berada di sini–”

“Izinkan saya bibi–”

Si ibu menggeleng, dia juga ingin sekali memegang tangan Keisha untuk sekedar mengucapkan terimakasih, gadis ini sangatlah baik, dia tidak ingin penyakit mematikan menulari gadis cantik nan baik ini.

Keisha menitikkan air matanya. “Tunggu sebentar!” Keisha berlari masuk pergi ke dapur lalu mengambil sedikit makanan, setelah dirasa cukup Keisha kembali ke depan, tetapi ibu itu sudah tidak ada di sana. “Bi, bibi, kamu dimana?!” tanya Keisha berteriak.

“Sudahlah dia sudah pergi!” Ucap Lucas menatap Keisha dari teras.

Keisha menghela nafas gusar. “Kasihan sekali bibi yang tadi, kamu tahu? Aku ingin memberikannya sedikit bekal untuknya di perjalanan nanti!” imbuhnya duduk di samping Lucas.

. . .

Hari berganti hari, kini sudah satu bulan lebih Keisha jalani di kehidupan masa lampau ini, setiap hari berhadapan dengan kegelapan kini membuatnya terbiasa, bahkan handphone, laptop, game, novel, dan serial drama favoritnya yang selalu dia impi-impikan kini musnah begitu saja akibat jiwa bertahannya yang hanya terus memikirkan, bagaimana kedepannya' hanya itu.

Bahkan musim dingin pun telah tiba, Keisha tidak menduga bahwa dunia ini memiliki musim dingin yang begitu ekstrim, beruntung Chris sangat peka dan peduli sehingga tidak membiarkan mereka mati kedinginan.

Apalagi kaki lucas masih belum ada kemajuan untuk bisa berjalan, terkadang Lucas selalu berfikir bahwa Keisha menipunya, tetapi dia tetap mengikuti perintah gadis itu selama ini.

Keisha menatap Lucas dengan wajah sedih. “Lucas kamu baik-baik di rumah, semua makanan sudah aku siapkan di tempat yang mudah, ingat jangan keluar cuaca sedang sangat dingin!” Ucap Keisha menasihati Lucas seperti anak kecil, apalagi saat memasangkan mantel pada pria itu, itu sangat terlihat lucu.

“Tuan kami pamit izin pergi, saya dan Keisha akan pergi sekarang sebelum badai salju tiba!” Chris membungkuk lalu menutup pintu dari luar.

Kedua orang itu pergi menuju balai desa untuk mengambil kuda, mereka berdua akan pergi ke ibu kota, lebih tepatnya ke istana untuk menemui sang ratu, tugas ini pun atas perintah beliau sendiri, dengan keterlibatan Keisha? Sebenernya gadis itu yang memaksa ingin ikut, bahkan rela meninggalkan suaminya sendiri.

“Dingin sekali!” gumam Keisha memeluk Chris dari belakang yang tengah memacu kuda dengan kecepatan tinggi.

Chris hanya diam tidak merespon dia harus segera tiba di istana sebelum badai salju datang.

“Tau gini aku gak mau ikut, mending bobo di rumah!” Sahut Keisha tiba-tiba.

“Diamlah cerewet!” Balas Chris jengkel.

“Terserah aku!” Jawab Keisha semakin mengeratkan pelukannya, sungguh dia tidak berniat modus atau segala macam, dia berani memeluk Chris karena pria itu sendiri sudah menganggapnya adik, katakan saja dia naif tapi di tengah musim dingin dengan perjalanan jauh dia juga butuh kehangatan, stop jangan berpikir dua puluh satu.

.

.

.

...“Kamu sungguh sangat cantik!” puji sang ratu membelai wajah Keisha yang terlihat bingung, tetapi itu sangat lucu di mata sang ratu....

...“Terimakasih atas pujiannya yang mulia ratu!” Jawab Keisha tersenyum manis mendapatkan pujian dari istri seorang raja yang sangat diagungkan oleh seluruh rakyat kerajaan....

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
sahabat pena
yah up nya cuma 1 krg thor. lagi seru2 nya euy
Lippe
ehh siapa gadis lirik??? keisya??? jadi si Lucas jadi benci sama keisya dong
sahabat pena
kurang banyak up thor 🤣🤣1 mah krg. 2 atau 3 lah🤣
Arsen: kirain gak ada yg suka mknya up sedikit 😆 insyaallah nanti di usahain 😁
total 1 replies
sahabat pena
lucas pangeran ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!