Kekaisaran Yang Akan Tunduk Kepadaku

" Salam kepada seluruh keluarga kekaisaran". Suara itu Chaspia mengenal nya

Yaitu suara dari nenek, ibu tiri dan saudara tirinya yang sedang menghadap ke Kaisar

" Keluarga Duke Alstroemeria, sampai kan salam ku kepada kepala Duke".

" Dengan senang hati yang mulia saya akan menyampaikan nya". Ucap neneknya dengan wajah yang dilembutin

Chaspia langsung bergetar dia ketakutan untuk melihat ke arah mereka, permaisuri melirik ke arah nya, seperti nya dia tahu pasti orang-orang inilah yang sudah memukuli Chaspia

" Bisakah saya bertanya yang mulia".

" Silahkan".

" Kenapa cucu cantik saya berada disebelah permaisuri, bukankah terlalu cepat untuk memutuskan calon putri mahkota karena putra mahkota sendiri baru beranjak dewasa".

Dari nadanya terdengar kesal namun dia menahan nya karena penasaran

" Tidak ada yang namanya terlalu cepat atau lambat, semua ada karena memang waktunya". Ucap permaisuri dengan tegas

" Tolong maafkan kelancangan saya yang mulia, namun bukankah pasti banyak kandidat lainnya yang lebih baik, contoh nya cucu cantik saya yang satu ini". Dia menunjukkan saudara tiri dari Chaspia

Permaisuri hanya terdiam, dia tahu percuma jika terus mengajak nenek tua itu bicara karena tidak akan ada ujungnya

Waktu salam mereka sudah habis, diganti oleh keluarga yang lain, namun sebelum turun mata mereka melirik dengan tajam ke arah Chaspia yang berlindung dibelakang permaisuri

Acara selesai dengan sangat lancar, seluruh keluarga yang diundang mulai pulang bergantian, dan Chaspia disuruh untuk menginap saja diistana karena rombongan keluarga nya sudah pulang tanpa menunggu nya

" Apakah saya boleh melakukan itu".

" Tentu saja, aku akan menyiapkan kamar untukmu". Ucap permaisuri

Chaspia dibawa oleh pelayan, dia diberikan sebuah kamar yang luas dan belum pernah dia rasakan selama ini karena dia mendapat kamar yang sudah usang, kasurnya sangat keras, dan jika malam udara dingin selalu masuk kedalamnya

Pintunya diketuk oleh pelayan, mereka membawakan baju tidur yang ternyata sudah dipesan hari ini oleh permaisuri untuk nya, tidak lupa juga beberapa gaun indah dari butik mahal, dan berbagai macam barang mahal lainnya

" Anda adalah tamu permaisuri, jadi kami akan melayani anda, jika anda butuh sesuatu katakan saja kepada kami". Ucap pelayan itu

Chaspia dibantu untuk bersih-bersih oleh mereka, dia dipakai kan baju dan diberi susu hangat agar tidur dengan nyaman, setelah mereka selesai, Chaspia tinggal dikamar itu sendiri

Dia menangis karena baru kali ini diperlakukan baik oleh orang lain yang bahkan bukan keluarga nya, ditambah para pelayan yang membantu nya dengan baik tidak seperti pelayan dirumahnya yang malah ikut menindas juga

Selama ini dia bahkan selalu minum susu dingin bekas dari saudara tirinya, bahkan susu yang sudah lewat tanggal produksinya, saat makanpun dia harus menunggu keluarganya selesai terlebih dahulu, meski ayahnya selalu menyuruh untuk memanggil nya keruang makan bersama

Tapi pelayan yang diperintahkan tidak pernah melaksanakan tugas sepenuhnya, dia hanya pergi sebentar lalu kembali lagi dan mengatakan bahwa Chaspia ingin makan di kamar saja, sehingga ayahnya percaya bahwa anaknya tidak terlalu menyukai keluarga nya dan lebih suka menyendiri

Cerita Chaspia sangat menyentuh hati, Fionier sendiri sampai meneteskan air mata melihat bayangan masa lalu Chaspia, penjaga sempat bertanya apa Fionier baik-baik saja, karena dia kawathir Fionier yang menangis

Sekarang Fionier tahu kenapa Chaspia sangat menyayangi permaisuri, itu karena permaisuri lah orang pertama yang mengeluarkan nya dari lubang gelap , dimana dia tidak dapat bergerak bebas dari keluarga nya

" Keluarlah, masih ada waktu lagi nanti". Fionier menyudahi untuk saat ini dulu karena dia tidak boleh berlama-lama agar tidak dicurigai

Untuk semakin menyakini penjaga, Fionier berpura-pura lemas , dan penjaga langsung menggendong nya keluar

Semua orang terkejut, karena tidak ada teriakan tapi Fionier keluar dengan keadaan lemah seperti yang lain sebelum nya

Penyembuhan disudahi terlebih dahulu, untuk yang belum mendapatkan giliran disuruh mengikuti penjaga kesebuah ruangan

Disana ada seorang kepala Revitalize yang sudah lama berkerja untuk mengawasi penyembuhan permaisuri, semua orang terpana karena wajah nya yang lembut dan suaranya yang merdu saat berbicara, dadanya yang tegap hampir sama dengan yang mulia Kaisar

Dia memperkenalkan dirinya sebagai kepala ketua Revitalize, dia bernama tuan Eustoma , dia memang sudah lama bertanggung jawab atas penyembuhan permaisuri dan pengaturan untuk pengobatan menggunakan Revitalize

Setelah dia memperkenalkan namanya, diapun memberikan mereka lencana, dan diminta untuk bersumpah agar tidak sembarangan bicara

Fionier dibawa kekamarnya disana dia dibaringkan dan disuruh untuk istirahat terlebih dahulu agar bisa pulih, meski sebenarnya dia tidak lemah tapi dia harus terus berpura-pura seperti ini

Selesai penjaga pergi, Fionier memanggil Chaspia yang ikut bersamanya

" Maaf aku melihat masa lalumu". Ucap Fionier

Chaspia duduk diatasnya seperti biasa

" Tidak apa, itu bukan hal yang harus dipermasalahkan".

" Dan aku juga akan bercerita, agar kamu lebih paham".

Chaspia bercerita tentang dirinya, meski Fionier sudah banyak melihat nya tadi tapi dia tetap mendengarkannya

Setelah ikut dengan permaisuri dan menjadi tamu diistana nya, Chaspia sangat dihormati dan diperlakukan dengan baik, tapi tiba waktunya ayahnya pulang dari perang dan dia harus kembali kerumahnya

Banyak para bangsawan lainnya masih bertanya-tanya apakah dia adalah calon yang dipilih permaisuri atau tidak

Dia sendiri bahkan tidak tahu, karena selama ini permaisuri tidak mengatakan apa-apa, ditambah meski di bilang seperti itu, dia yang tahu sendiri, sejujurnya putra mahkota sudah memiliki orang yang dia cintai

Selama tinggal di istana, beberapa kali dia bertemu putra mahkota saat dia berkunjung menemui permaisuri

Awalnya mereka tidak berbicara sama sekali, putra mahkota yang dingin sangat menjauhi orang, meski begitu terkadang permaisuri sendiri mencoba mengajak mereka berbicara bersama

Tapi saat itu permaisuri harus pergi ke istana Kaisar untuk menemui para dewan yang datang, sehingga Chaspia bermain ditaman, dia duduk dibawah pohon yang indah, disana dia membaca buku , angin meniup rambutnya yang hitam berkilau, topinya terbang ke atas dan tersangkut di pohon

Dia melompat-lompat untuk mengambil nya, karena tidak sampai dia sedikit menyerah, diapun memeluk lututnya , topi itu hadiah pemberian permaisuri, dia sangat menyukai nya

" Kenapa kamu disini". Suara yang tegas itu bertanya kepadanya

Chaspia mengangkat wajahnya dan terkejut bahwa didepannya itu adalah putra mahkota

Dia langsung berdiri dan memberi salam

"Salam kepada matahari kecil putra kekaisaran".

" Itu-, topi saya nyangkut diatas sana dan daya tidak bisa mengambil nya, padahal topi itu pemberian dari permaisuri". Ucapnya sambil menunduk hampir menangis

Putra mahkota melihat ke atas pohon dan berjalan ke sana, " biar aku ambilkan".

" Tapi anda kan putra mahkota".

" Lalu?".

Chaspia hanya terdiam , sedangkan putra mahkota langsung naik keatas pohon itu

Dia benar-benar mengambil kan topi Chaspia, setelah nya dia turun namun karena tidak ada pijakan dia pun langsung terjatuh kebawah

"ack..!!".

" Yang mulia anda tidak apa-apa?". Chaspia tampak kawathir karena suara jatuhnya sangat kuat

" Aduh...". Putra mahkota meringis kesakitan sambil memegangi bagian belakang nya

" Yang mulia, lutut Anda berdarah". Chaspia jadi panik dia bingung harus ngapain

" Tenanglah ini hanya luka kecil". Ucap putra mahkota agar Chaspia tenang

" Ini topimu". Putra mahkota memberikan topi yang dia genggam dari tadi

" Terima kasih yang mulia, saya sangat menyukai topi ini". Chaspia menangis

Putra mahkota melihat nya dan tiba-tiba para pelayan putra mahkota datang menghampiri mereka dan bertanya tentang keadaan mereka

Setelah hari itu mereka sesekali berbicara , dan putra mahkota juga sering menemui Chaspia di bawah pohon itu, disana mereka saling bercerita