NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lesya - Istri Licik Sang Pewaris

Transmigrasi Lesya - Istri Licik Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Transmigrasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:568.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss_Dew

Selama hidupnya Lesya memang selalu licik dan tak terkalahkan hanya demi mempertahankan warisan sang ibu. Tetapi dia mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang. Lesya dinyatakan meninggal dan harta warisan miliknya dikuasai oleh pamannya yang serakah.
Siapa sangka dia kembali hidup dan memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Tetapi Lesya dibangkitkan pada tubuh seorang gadis lemah bernama Yiesha yang di biarkan terkurung dan kelaparan berhari-hari. Jiwanya yang penuh dendam ingin Lesya bisa membalaskan perbuatan keluarga tiri dan teman-temannya yang jahat kepadanya. Lesya berjanji.
Hingga Lesya bertemu dengan atasan sekaligus orang yang membantunya untuk membalaskan dendam. Kenzo pewaris keluarga Will yang buruk rupa. Ingin membuktikan jika dia pewaris yang sah atas kekayaan milik ayahnya.

Bagaimana cara Lesya membalaskan dendamnya? Yukkk... mari kita simak bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

√81 + (100 × 8%)

Flashback beberapa menit sebelum kejadian maha dahsyat.

Bruuuggghhh

Thomas meletakkan sekardus map yang penuh debu diatas meja Yiesha. Sengaja dia ambil untuk memberi beberapa pekerjaan untuk Yiesha, melihat Yiesha yang bisa bersantai dua jam sebelum jam kerja berakhir membuat Thomas merasa blingsatan. Tak tinggal diam, Thomas memutar otak agar Yiesha tidak bisa santai.

"Apa ini??" tanya Yiesha sambil mengibaskan tangannya, berdebu.

"Ahhh itu file kerja sama dengan beberapa perusahaan yang akan di tandatangani kontrak ulang."

"Lalu?"

"Kau periksa ulang, revisi beberapa kontrak kerja yang harus diperbaharui. Jika ada yang sudah tidak relevant, lakukan pengajuan kontrak kerjasama yang baru. Saya kasih waktu satu minggu untuk menyelesaikan semua berkas ini," ucap Thomas sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ini bukan pekerjaanku, kau saja yang kerjakan. Enak saja kamu menyuruhku mengerjakan pekerjaan yang bukan tanggung jawabku. Kemarin -kemarin aku diam saja setiap kali kau memberikan pekerjaan tambahan. Tapi saat ini tentu aku tidak akan diam," sanggah Yiesha tak terima.

Bruuuggghhh

Yiesha meletakkan sekardus dokumen itu di lantai karena keberadaannya cukup memakan tempat sehingga membuatnya tidak leluasa bekerja.

"Heeiii apa yang kau lakukan betina, beraninya kau lakukan itu!!! Cepat ambil, itu dokumen sangat berharga," hardik Thomas, entah mengapa selalu mudah kesal.

"Tidak mau, itu bukan milikku. Kau saja yang ambil!"

"Ambil atau akan aku berikan pekerja yang akan membuatmu menyesal."

"Lakukan saja, aja aku laporkan kepada Tuan Kenzo jika kau telah menindasku!! Kau pikir aku takut, dasar ikan buntal , monster laut!!" Tantang Yiesha, semakin membuat Thomas kesal setengah pingsan.

Tiba -tiba mata Yiesha menangkap sebuah makhluk kecil berwarna coklat berkaki banyak keluar dari dalam kardus tersebut. Instingnya menyalakan tanda bahaya yang mengancam jiwa.

"Itu... itu.... itu.... aaaaaaahhhkkkkkkk!!!"

Telunjuk menunjuk makhluk kecil yang mulai berjalan mendekati Thomas.

Thomas mengereyitkan dahinya dan menyipitkan matanya. Bola matanya mulai bergerak melihat arah yang di tunjuk oleh Yiesha.

"Ya ampun!!! Hush....hush... hush.... !!!"

Thomas refleks melompat ke atas kursi, ahhh dia sangat jijik dengan makhluk kecil dan jelek itu. Satu hal yang paling tidak Thomas suka sejak dulu, KECOAK!!!

"Heh betina, cepat singkirkan makhluk jelek itu. Hush... hush.. hush!!!" Thomas mengibas-ngibaskan tangannya agar kecoak itu menjauh.

Namun serangga kecil itu tidak menggubrisnya, tetap tenang berjalan dengan ketiga pasang kakinya. Tak lupa sesekali menggerakkan antenanya sebagai radar untuk mengenali situasi di sekitarnya. Konon katanya kecoak mampu mendeteksi ketakutan seseorang sehingga kecoa memiliki kecenderungan untuk mendekati orang dengan level ketakutan yang cukup tinggi.

"Kecoak sia-lan!!! Mam-puss kau!!!"

Thomas melempar benda-benda yang atas di atas meja kerjanya ke arah makhluk kecil itu dan pada akhirnya serangga itu berbalik arah berjalan menuju meja kerja Yiesha.

"Kkkkyyyaaaaaa ikan buntal singkirkan itu!!!!" Teriak Yiesha dari atas meja, dia sedang ketakutan.

"Kau saja yang ambil kadal betina, bukannya kau itu betina tanggung!!?!" sedang balik Thomas dia juga tengah mengangkat kakinya keatas kursi.

"Huuusshhh hussshhhh... pergi... pergi.. husshhhhh... ikan buntal... cepat cari sapu!!?" Yiesha mulai panik saat makhluk tersebut bergerak mendekat.

"Enak saja... cari sendiri. Aku ga mau kemana-mana!" Tolak Thomas. Tangannya memegang kakinya agar tidak jatuh.

"Kkkkyyyaaaaaa dasar ikan buntal penakut!! Cemen sekali kamu.. ya... ya.. ya... dia terbang .. dia terbang.. kkkkyyyaaaaaa!!!!" teriak Yiesha panik

Bruuuggghhh

Sial, Thomas terjatuh saat menghindar serangga kecil yang terbang kearahnya. Rasa sakit pada lututnya tak dia hiraukan karena sibuk mencari keberadaan kecoa tersebut.

"Itu.... itu... itu... diatas kepala mu Thom. Iiiggghhh" tunjuk Yiesha ketakutan.

"Mana.... mana... aaakkkhhhhhh. Makhluk sia-lan, pergi... pergi..."

Thomas sibuk mengacak-acak rambut untuk menyingkirkan kecoa tersebut dari kepalanya. Bukan yang menyingkir kecuali bandel tersebut justru bergerak menuju arah punggung, Yiesha tak mampu berkata-kata karena dilanda kepanikan.

Thomas semakin tidak terkendali saat serangga tersebut mulai merayap pada tubuhnya, meskipun menempel pada jas bagian luar tetapi Thomas yang memiliki phobia terhadap serangga tersebut dapat merasakan sentuhan kaki-kakinya pada bagian kulit.

"Aaaahhhhhkkkkkk Tuhan siapa saja tolong singkirkan makhluk jelek ini!!?" Teriak Thomas frustasi.

Ceklek.

Akhirnya setelah kesal mengetuk beberapa kali, Kenzo langsung disuguhkan atraksi kedua karyawannya tersebut.

"Apa yang terjadi??" tanyanya dengan ekspresi dingin.

Yiesha spontan turun langsung dari atas meja dan bersembunyi di balik punggung Kenzo. Kenzo yang belum paham dengan apa yang sudah terjadi, terheran-heran melihat ekspresi Yiesha ketakutan, apalagi Yiesha dengan sangat kuat mencengkram jas yang dikenakan oleh Kenzo. Jika dilihat dari arah depan mungkin terlihat seperti Yiesha yang sedang memeluk Kenzo.

"Tu-tuan Kenzo, tolong sa-saya Tuan!!!"

Thomas masih berusaha mengusir kecoak yang begitu enggan beranjak dari tubuhnya. Seolah begitu menyukai aroma ketakutan yang Thomas pancarkan, kaki-kakinya seakan menempel kuat.

"Ini apa Sha? Apa yang terjadi dengan Thomas?" Kenzo masih belum tahu situasi yang terjadi.

"I--itu.... itu---tu... "

Yiesha hanya menggerakkan salah satu tangannya menunjukkan kecoa yang menempel.

Ckckckckc

Kenzo berjalan mendekati Thomas yang masih sibuk blingsatan seperti cacing kepanasan, dengan mudahnya Kenzo mengambil serangga kecil itu dengan mencapit antenanya.

"Berhenti Thom. Sama yang beginian aja kamu takut!!!" Kenzo mengangkat kecoa tersebut didepan mata Thomas.

"TUAN SINGKIRKAN MAKHLUK JELEK ITU!!!!" teriak Thomas panik.

Gerakan ketiga pasang kakinya yang lincah membuat bulu kuduk Thomas berdiri maksimal. Dia langsung mundur dan membentur tembok, nyalinya menciut. Yiesha pun melakukan hal yang sama, dia menuju pintu keluar dan bersiap-siap untuk keluar.

Kenzo pun menginjak serangga tersebut hingga mati dan menjadikannya mainan untuk menggoda Thomas dan Yiesha.

"Tu-tuan apa yang anda lakukan!! Buang itu Tuan. Aaahhhhh!!!!" Yiesha reflek mendekati Thomas yang diam disudut ruangan.

Kenzo menggeleng- gelengkan kepalanya berkali-kali melihat tingkah unik kedua karyawan yang menjabat sebagai asistennya itu.

"Coba kalian akur seperti ini, kan tidak membuat saya pusing kepala," cicit Kenzo sambil membuang kecoa yang telah meninggal dunia itu.

"Pergi jauh-jauh, najis berdekatan dengan kadal betina seperti mu!!!"

Thomas dengan kasar mendorong tubuh Yiesha agar menjauh.

"Ciihhh dasar ikan buntal bau!!"

Kenzo memijat ruang diantara kedua alisnya, mereka bertingkah seperti semula. Rasanya Kenzo ingin sekali merasakan sesaat mereka bisa akur dan berbaikan, tapi itu adalah hal yang paling mustahil yang akan terjadi saat ini.

"Thom, yang terjadi di ruangan ini!!" perintah Kenzo.

Thomas memperhatikan kekacauan dimana barang-barang berserakan di mana saja dan kertas -kertas sudah tersebar keseluruhan penjuru ruangan, Yiesha menampilkan senyum yang merekah

"No Thom, you have to do that alone. No body help you!!" ucap Kenzo mencegah Thomas mengucapkan sesuatu.

Thomas mengepalkan tangannya saat melihat gerakan mulut Yiesha yang mengejek dirinya. Gerakan kedua bibir yang begitu jelas dan gamblang mengatakan "EMANG ENAK".

"Sha, kamu ikut saya ke gedung produksi. Ada hal yang akan saya sampaikan mengenai proyek Kemenkes," ujar Kenzo.

Kenzo dan Yiesha berjalan keluar meninggalkan Thomas sendirian didalam ruang kerjanya membereskan kekacauan yang telah dia buat.

❤️

❤️

❤️

Entah mengapa suhu udara di luar malam ini begitu hangat, apalagi sang rembulan bersinar terang bertepatan dengan malam bulan purnama. Bintang-bintang pun terlihat menghiasi gelapnya langit di malam hari.

Malam ini Kenzo menghabiskan waktu di gazebo di taman belakang mansionnya. Sudah lama rasanya dia tidak bisa sesantai ini. Beban pikirannya pun sedikit berkurang, dan hatinya tak lagi kosong.

"Tuan, kenapa anda tidak segera kembali ke kamar dan beristirahat. Hari ini sudah banyak hal yang anda kerjakan," ucap Thomas

"Saya masih ingin menikmati suasana malam ini Thom. Lagi pula saya belum merasa mengantuk jika kamu ingin tidur kembali saja ke kamar duluan."

"Ah tidak tuan, saya akan menemani anda di sini."

Thomas masih setia disamping Kenzo tanpa kenal lelah. Berbeda dengan Kenzo, Thomas memperhatikan raut wajah Kenzo yang jauh lebih tenang.

"Tuan mengenai pertemuan keluarga besar hari Minggu nanti bagaimana? Apa tuan akan datang??"

Thomas sebenarnya agak ragu untuk menyampaikan perihal pertemuan keluarga Will yang rutin dilakukan setiap bulan. Kenzo selalu menghindari pertemuan semacam itu karena tidak ingin mendengar hinaan dan cacian dari kerabat dan saudaranya.

"Tentu kita akan datang dan membawa kejutan untuk mereka. Tidak mungkin bukan kita terus menghindar."

"Kejutan???"

1
Ummi Rizki
lha kalah sama nenek sihir... harusnya yg keluar itu nenrk sihirnya bukan yesha bodoh
Wahyu Hartanti
maksih Thor atas karyanya
Teh Anis
kenapa pula bapa nya ngasih wasiat gitu
Laraswati r Idris
gw kira firja tu cwe
🦆͜͡ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ: Laki² atuh akak..🥺
total 1 replies
Noul
Luar biasa
🦆͜͡ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ: terimakasih kak..
total 1 replies
Siti Latiffah
Luar biasa
Siti Latiffah
Lumayan
wulansari
Karyanya bagus lho ibu suka 🤗💪semangat Thor trimakasih 👍🙏
wulansari: sama2
🦆͜͡ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ: terimakasih kak

🥰
total 2 replies
mommy lala
terimakasih thoor karyamu bagus 👍👍
mommy lala
seru....
Helen Nirawan
belajar tangguh , blajar beladiri , jd kuat br bls dendam , jgn kyk skr gk bs apa2 , di culik di racun gk tau , gmn.mo bls dendam ,yg ada lu yg mate 😱
Helen Nirawan
gmn mo bls dendam , gk pinter2 , ampun d
Helen Nirawan
maka ny kan musuh dmn2 ,lu mesti peka , jgn nyantai2 kyk gk ada apa2 , isshh
Helen Nirawan
sakit jiwa lu dasar siluman rayap , preett , sono lu terjun aj ke jurang , dah bau jelek , byk virus , jauh2
Helen Nirawan
cerai in aj bini kyk siluman , sinting , makan ati
Helen Nirawan
isshhh , curut gk tau diri , gila
Helen Nirawan
aduuh kenzo jgn terlalu polos , hrs peka , byk org sinting yg.mo jatuh in elu , jd elu hrs py bodyguard and py kyk penjaga yg bs beladiri buat jaga in kantor lu klo lu gk ada , jd gk ada cacing tanah msk2
Helen Nirawan
kasian nasib mu yesha , and lesya kamu msh hidup , balas tuh keluarga tiri yesha and balas dendam ke paman lu yg kyk comberan , abisin semua kirim ke hutan belantara sono
Desi deshiny
lanjoott
Desi deshiny
aduh yiesha kok cuma 100 sih pinjem nya...😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!