Kembalinya Gadis Cupu

Seperti yang sudah dijanjikan oleh Kiara, pada malam harinya wanita itu mengajak Kinara dan juga Keanu untuk makan malam di pinggir jalan. Tempat makan lesehan, terlihat sederhana tetapi makanannya terasa begitu enak.

Awalnya Keanu terlihat enggan untuk duduk dan makan di atas tikar yang digelar di bawah pohon, tetapi setelah mencoba makanan yang disediakan, Keanu begitu menikmati acara makan malam mereka bertiga.

Bahkan, Keanu menghabiskan banyak makanan di sana. Begitu juga dengan Kinara, anak itu begitu menyukai bebek bakar dan juga soto ayam.

Setelah selesai makan malam, Keanu mengajak Kiara untuk pulang. Karena Kinara terus saja menguap, Kiara tentu saja menurut. Karena dia merasa kasihan terhadap Kinara, bahkan tidak lama setelah Keanu melajukan mobilnya, Kinara langsung tertidur dengan pulas.

Saat tiba di kediaman Wijaya, Keanu langsung merebahkan tubuh putrinya di atas tempat tidur. Lalu, dia terlihat hendak pergi menuju kamarnya. Karena Keanu juga sudah sangat lelah.

"Tunggu sebentar, Tuan. Bisakah kita bicara sebentar?" pinta Kiara.

Keanu menolehkan wajahnya ke arah Kiara, lalu dia menatap netra Kiara dengan begitu lekat. Tidak lama kemudian, Keanu nampak mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Boleh, kita bicara di luar. Takutnya nanti Kia akan bangun kalau kita bicara di sini," ujar Keanu.

"Oke," jawab Kiara setuju.

Kiara dan juga Keanu akhirnya keluar dari dalam kamar Kinara, mereka berdua terlihat melangkahkan kaki menuju ruang keluarga.

"Terima kasih untuk malam ini, Kiara." Keanu tersenyum dengan begitu tulus setelah mengatakan hal itu, lalu dia duduk di atas sofa.

Malam ini untuk pertama kalinya dia makan di pinggir jalan, tidak merasa jijik sama sekali. Justru dia merasa sangat senang dan juga perutnya terasa kenyang.

"Sama-sama," jawab Kiara.

"Oh iya, Kiara. Apa yang ingin kamu bicarakan kepadaku?" tanya Keanu.

"Anu, Tuan. Pertama aku ingin mengucapkan terima kasih karena anda sudah membantuku, tanpa bantuan anda aku tidak mungkin bisa menjalankan misiku."

Kiara sudah merasa puas karena kini Kaesang sudah hancur, Kayesa sudah pergi meninggalkan pria itu karena tidak mau hidup sengsara.

Dia juga sangat puas, karena setiap kali Kaesang pergi untuk mencari donatur, tidak ada yang mau mendonasikan dana di perusahaan Atmaja. Semua perusahaan seolah ilfil dengan pria itu, padahal dulunya Kaesang adalah pria muda yang selalu disanjung.

Banyak para penjilat yang datang untuk menghampiri, tetapi kini Kaesang sangat menderita. Karena setelah perusahaannya bangkrut, tidak ada yang mau membantu dirinya sama sekali.

"Kedua, aku mau mengundurkan diri."

"What? Tapi kenapa?" tanya Keanu dengan sedih dan juga kaget.

Seingatnya dia tidak melakukan kesalahan apa pun, Keanu juga merasa tidak pernah menekan Kiara. Lalu, kenapa wanita itu tiba-tiba saja meminta untuk mengundurkan diri. Padahal, dia merasa sangat senang karena Kinara diasuh oleh Kiara.

Karena menurut Keanu, Kiara benar-benar membawa perubahan yang begitu baik di dalam kehidupan putrinya.

"Aku sudah puas dengan apa yang terjadi kepada Kaesang, untuk urusan membalas perbuatan Kayesa, aku bisa melakukannya sendiri," ujar Kiara.

"Besok kita bicara lagi, kamu datang ke sini untuk mengasuh Kinara. Kalau kamu mau berhenti, besok kamu bicara sendiri dengan Kinara," ujar Keanu pada akhirnya.

Dia tidak bisa langsung memutuskan begitu saja, karena Kinara lebih berhak memutuskan Kiara boleh berhenti atau tidak.

"Baiklah, kalau begitu aku tidur dulu. Selamat malam, Tuan." Kiara lalu pergi meninggalkan pria itu menuju kamarnya Kinara.

Sebelum dia tidur, Kiara merapikan barang-barang miliknya dan memasukkannya ke dalam koper. Tekadnya sudah bulat, dia ingin menjalani kehidupan yang baru. Tentunya setelah dia selesai membalaskan dendamnya kepada Kayesa.

Setelah selesai merapikan barang-barangnya, Kiara masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan juga gosok gigi. Setelah itu, dia merebahkan tubuhnya disamping Kinara.

"Selamat malam, Kinara. Maaf karena Tante ingin berhenti menjadi pengasuh kamu, Tante juga punya impian. Tante ingin mewujudkan keinginan sendiri, ingin membangun kehidupan yang lebih baik.'' Kiara memeluk Kinara, lalu mengecup kening gadis kecil itu.

Tidak lama kemudian, Kiara nampak memejamkan matanya. Lalu, dia ikut masuk ke alam mimpinya.

Keesokan harinya.

Kinara yang terbangun karena mendengar adzan subuh begitu kaget karena melihat koper di dekat lemari, Kinara yang penasaran langsung membuka lemari baju milik Kiara.

Anak itu begitu kaget setelah melihat baju-baju Kiara tidak ada di sana, Kinara memang baru berusia 5 tahun, tetapi dia paham jika artinya Kiara akan pergi dari rumahnya.

"Apakah Tante akan pergi?" tanya Kinara seraya menatap wajah Kiara yang masih terlelap dalam tidurnya.

Kinara yang takut kehilangan Kiara langsung keluar dari dalam kamarnya, lalu dia berlari menuju kamar utama. Setelah tiba di dalam kamar utama, Kinara langsung melompat ke atas tempat tidur milik Keanu.

Keanu memang jarang sekali mengunci pintu kamarnya, karena dia takut jika Kinara akan mencari dirinya atau ingin tidur bersama dengan dirinya.

"Dad! Bangun!" Kiara menepuk-nepuk pipi ayahnya.

"Hem! Ada apa, Sayang?" tanya Keanu setelah matanya terbuka dengan sempurna.

"Bangun, Dad. Kia mau bicara," ujar Kinara seraya menarik-narik lengan ayahnya.

Keanu menurut, dia bangun dan segera menyadarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur. Lalu, dia mengangkat tubuh mungil putrinya dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Ada apa, Sayang? Kenapa kamu kaya orang ketakutan seperti itu?" tanya Keanu.

"Itu, Dad. Aku mau bicara, aku lihat barang-barang milik tante Kiara sudah masuk koper semua. Apakah itu artinya tante Kiara akan pergi dari rumah ini? Apakah tante Kiara sudah tidak mau menjadi pengasuhku lagi?" tanya Kinara dengan sedih.

Raut wajah Kinara terlihat begitu sendu, Keanu benar-benar tidak tega melihat wajah putrinya yang seperti itu. Wajah Kinara saat ini sama seperti saat sedang ketakutan kehilangan Khalis.

Saat itu Khalis ada dalam keadaan kritis, Kinara begitu ketakutan jika ibunya akan meninggalkan mereka. Bahkan, Kinara sampai jatuh sakit setelah Khalis benar-benar meninggalkan mereka.

"Ya, Tante Kiara akan pergi jauh. Dia akan mewujudkan impiannya, dia tidak akan tinggal lagi bersama dengan kita."

"No, Dad! Jangan biarkan tante Kiara pergi, Kia sayang tante Kiara. Kia mau tante Kiara jadi ibunya Kia aja, jadikan tante Kiara ibunya Kia, Dad. Please?"

Anak itu menangis sesenggukan seraya memeluk ayahnya, sungguh dia tidak mau kehilangan sosok wanita yang begitu baik dan juga tulus memperlakukan dirinya layaknya anaknya sendiri.

"Dad, jangan diam saja. Please jadikan tante Kiara sebagai ibu aku, aku sayang tante Kiara, Dad. Daddy nikahin tante Kiara aja," pinta Kinara dengan sungguh-sungguh.

"Hah?"