Bayi Ceo Tampan

Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.

Tolong berikan like dan komen.

Haappy reading

Bernett gong sangat ngeri melihat candice menggendong anaknya.Tubuh candice kurus harus menggendong anak yang hampir tumbuh 1 meter. Jadi ia terlihat kerepotan..

"Sini aku yang gendong bryan saja".. bernett gong takut bryan akan jatuh

"Tidak perlu, kamu arahkan saja harus kemana?". candice langsung menolak tawaran itu..

Mereka menuju ke lift, bernett gong menunjuk tombol ke lantai empat..

Di dalam lift, candice yang tidak tahan melihat wajah imut anaknya saat tertidur menciumi wajahnya.. Pemandangan ini mencuri perhatian bernett gong.. Wanita terlihat sangat cantik saat menunjukkan sisi keibuannya..

Setiba di depan kamarnya bernett langsung membukakan pintu kamar.Candice kagum dengan pemandangan kamar yang megah dan luas ini.

Candice duduk di tepi ranjang membuka sepatu kecil milik anaknya.Lalu menaruh di ranjang secara perlahan. Bernett gong mengambil selimut lalu menyelimuti anaknya..

Melihat wajah polos bryan cheng yang tertidur pulas. Bernett dan candice tidak berbicara takut membangunkan bryan.

Candice merasa sedang di tatap oleh lelaki di sebelahnya.Ia langsung menatap lelaki itu dengan hati yang kacau.

Melihat bernett gong berjalan pelan ke arahnya candice merasa waspada. " Kamu mau ngapain?"

Benett gong mengulurkan tangannya untuk memegang tangan candice cheng.. "Ayo keluar dan mengobrol padaku"

Tragedi yang menimpa empat tahun lalu membuat candice memiliki presepsi negativ akan sentuhan pria ini.Ketika bernett hampir berhasil memegang tangannya tubuh candice reflek mundur ke belakang. Karena terlalu dekat dengan ranjang lansung menabrak tepi ranjang hingga kehilangan keseimbangan. Saat tubuhnya nyaris menimpa tubuh bryan yang sedang tertidur.

Bernett langsung mengulurkan tangannya dengan sigap dia memegang tangan candice dengan erat.Begitu juga candice saat mendapat pegangan dia memegang erat-erat.

Posisi mereka seperti penari.. tubuh candice miring memegang tangan bernett .

Bernett langsung menarik tubuh mungil candice mendekat tubuhnya.Jarak mereka berdua sangat dekat hingga suara nafas keduanya terdengar..Candice reflek teriak keras, namun suara belum keluar bibir candice dicium oleh bernett ..

Yang bernett pikirkan hanya jangan sampai candice teriak, sehingga membangunkan tidur anaknya.

Candice cheng sangat panik tubuh mereka sudah menempel ditambah bibir sexinya dicium oleh bernett .

Suasana sangat tegang

Jantung candice berdetak sangat kencang. Pria ini sebenarnya akan melakukan apa..??

Kehangatan ini membuat fikiran bernett kosong beberapa saat. Ia, sungguh tidak menyangka bibir wanita ini sungguh lembut membuat dia enggan melepas ciuman ini. Ia merasa belum puas.

Tangan bernett gong reflek memegang kepala bagian belakang candice.

Pikiran candice sama dengan bernett gong kosong..Membuat reflek memberontak tidak ada.

Ia hanya menatap kosong wajah bernett .. Ciuman bernett gong semakin ganas, dia memasukkan lidahnya ke mulut candice hingga menyentuh giginya.

Bajingan!! pria ini bisa melecehkan dirinya di depan anaknya.

Gila.!! bagaimana kalau bryan cheng tiba - tiba bangun melihat mereka berciuman.

Candice melepaskan ciuman itu dengan mendorong tubuh bernett gong menjauh.

Bernett gong tersenyum puas. Ia mengira wanita ini terpesona dengan wajahnya..

Tetapi yang terjadi selanjutny adalah...

Plakkk.. di kasih hadiah tamparan keras. wanita ini sungguh gila berani menamparnya keras..

Tamparan ini reflek dari candice. Bukannya sengaja karena dia hampir menggunakan tenaga penuh.

Cap lima jari terlihat jelas di pipi bernett .

Ya tuhan. Apa yang aku lakukan?? candice merasa sangat takut

Bernett gong menahan rasa panas di pipinya. Ia terlihat tidak terima. ..Candice reflek mundur satu langkah.

"Kamu berani menamparku?" suaranya penuh dengan ancaman

Dari kecil sampai sekarang, belum ada yang menampar dirinya bahkan kedua orang tuanya.. Tiba-tiba wanita yang tidak jelas asal usulnya ini berani menamparnya.

Candice walaupun ketakutan dia belum menyerah untuk melawan. " Kamu memang pantas di tampar, siapa suruh kamu bersikap sialan seperti itu.?"

Bernett semakin tidak terima. " Tamparan ini aku anggap sebagai hutangmu, nanti aku akan meminta bayaran padamu."

Pria ini langsung pergi keluar dari kamar..

Candice menghela nafas panjang. Telapak tangannya masih terasa panas,berarti tamparan tadi cukup keras..

Candice menatap anaknya yang masih tertidur pulas.Ia ikutan berbaring di sebelah tubuh anaknya.

Bagaimana bryan bisa kenal dengan lelaki brengsek itu??

Bagaimana bryan bisa senang di sebelah lelaki dingin seperti itu??

Terlalu banyak pertanyaan di benak candice. Hingga dia terlelap juga.

Karena bryan cmasih tidur, makan malam di kediaman bernett gong di mundurkan.

Jam 7 malam bernett gong masuk ke kamar miliknya dia menghidupkan lampu. Ia melihat anak dan ibunya tertidur.

Bernet gong duduk di tepi ranjang samping bryan cheng. Ia mengagumi pemandangan indah seperti ini.

Ia merasa bingung dengan sikapnya hari ini. Ia bahkan tidak tega membalas tamparan wanita tadi.

Gila, wanita ini bisa semenarik ini hingga ingin terus-terusan menciumi bibirnya.

Mungkin karena cahaya lampu bryan terbangun.

Bryan masih setengah sadar, namun melihat bernett gong duduk di sampingnya. "Daddy.."

Satu kata ini bisa meluluhkan hati bernett gong yang biasanya sangat keras.

Karena suara bryan cheng yang agak keras saat memanggil daddy membuat candice terbangun.

Wanita ini membuka matanya melihat bernett gong sudah duduk di samping bryan cheng.. Ia merasa panik, tadi waktu tidur ngiler gak ya..

Untuk menutupi wajah malunya candice membuat alasan ke kamar mandi. " bryan cheng, ayo mommy basuh mukamu dulu." Ia langsung menggendong tubuh anaknya menuju kamar mandi..

Candice mengambil sapu tangan setelah masuk ke kamar mandi,membasahi, memerasnya lalu mengusapkan ke wajah bryan cheng. Kamar mandi ini sangat besar wanginya sama dengan harum tubuh bernett gong.

Bernett gong berdiri di depan kamar mandi melihat pemandangan ini hatinya menghangat.. Setelah melihat bryan cheng sudah di basuh mukanya dia menggendong tubuh bryan lalu berkata pada candice. " Habis ini turunlah untuk makan."

Sementara candice masih membasuh muka.. Bernett sudah berjalan keluar kamar dengan menggendong bryan.