Briyan seorang pemuda tampan berumur 27 tahun, dia hanya hidup bersama ibunya, dia belum pernah sama sekali bertemu dengan Ayah kandungnya, Ibunya Saraswati selalu menyembunyikan tentang siapa ayah kandung Briyan sebenarnya
Sampai suatu hari Briyan bertemu dengan Liliana dia adalah anak angkat dari seorang laki-laki kaya raya. Hubungan Briyan dan juga Liliana tidaklah mudah, kakak dari Liliana mencoba menghancurkan hubungan Liliana dengan kekasihnya, belum juga Adrian ayah angkat Liliana juga tidak menyetujui hubungan mereka.
Adrian belum mengetahui bahwa Briyan adalah anak kandungnya, dia menyuruh Liliana untuk mengakhiri hubungannya dengan Briyan karena menurutnya Briyan hanyalah pemuda miskin yang hanya menginginkan hartanya saja.
Hingga suatu hari, akhirnya Adrian mengetahui bahwa sebenarnya Briyan adalah anak kandungnya dengan Saraswati
Bagaimanakah kisah selanjutnya? Yuk kawal cerita ini sampai selesai😊
Jagan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 # Kedatangan Casandra
"Tega-teganya kamu langsung bisa melupakan aku Briyan? dulu kamu tidak pernah mau dekat dengan perempuan lain selain aku, tapi sekarang? bahkan ibu Saraswati seperti mendukungmu!" kesal Lilian saat dirinya sudah menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Briyan.
"Ibu, apa tadi ibu sengaja mengatakan itu di depan Lilian?" tanya Briyan di samping ibunya.
"Sudahlah Briyan kamu harus segera melupakan Lilian, dia itu orang kaya sedang kita hanya orang miskin yang tak punya apa-apa, keluarga kita tidak sebanding dengan keluarga Lilian." jelas Saraswati.
Padahal di hati Saraswati yang sebenarnya hanya takut kalau sebenarnya Lilian adalah anak Adrian bisa jadi Lilian sedarah dengan Briyan, Sebenarnya sudah lama Saraswati mengetahui dimana keberadaan Adrian sekarang.
Saraswati memilih menjauh dan tidak mau lagi meminta belas kasihan Adrian yang sekarang sudah menjadi orang kaya, Saraswatipun tau kalau Adrian sekarang sudah menikah dengan wanita kaya raya putri dari pak Wijaya.
''Biarlah masa lalu ini akan aku simpan rapat-rapat siapalah aku, sedang Adrian sendiri sudah tega meninggalkan aku dan putranya dalam kandungan, bahkan dia juga tidak pernah mencariku sampai detik ini, bahkan setelah pergi dariku dia langsung menikah dan punya anak Lilian."
Mata Saraswati sedikit berkaca-kaca kala mengingat perjuangannya bersama Briyan kecil, bagaimana dia mengurus semuanya sendiri tanpa satupun keluarga yang membantunya, mereka memilih menjauh dari dirinya saat tau aset yang bisa mengeluarkan uang bagi mereka pergi begitu saja meninggalkan dirinya.
"Ibu, apa yang sedang ibu pikirkan?" tanya Briyan yang melihat ibunya seperti sedang bersedih.
"Tidak apa-apa Briyan, sudahlah ibu mau istirahat."
"Baiklah, kalau begitu aku akan keluar." Briyan segera beranjak dari tempat duduk nya dan segera berjalan menuju kepintu.
Tapi baru saja Briyan ingin meninggalkan ibunya tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya, Briyan sempat berfikir kalau Lilian kembali lagi kerumahnya, Briyan segera keluar untuk membuka pintu rumahnya.
"Lili." Briyan tidak melanjutkan lagi ucapannya ketika dirinya tau ternyata bukan Lilian yang ada di depannya tapi seorang perempuan lain yang sedang berdiri melihat kearahnya.
"Maaf, anda mencari siapa ya?" tanya Briyan disana.
"Apa benar ini rumah ibu Saraswati?" ucap seorang laki-laki dibelakang perempuan itu.
"Benar, anda siapa?" tanya Briyan kembali.
"Maaf, ibu Casandra ingin bertemu dengan ibu Saraswati." ucapnya kembali.
"Ibu Casandra? apa anda yang sudah menabrak ibu saya?" Briyan sedikit ketus.
"Maaf kedatangan kami hanya ingin berdamai, dan menyelesaikan masalah kemarin." terdengar suara perempuan itu berucap.
"Briyan? siapa itu?" tanya Saraswati dari dalam rumahnya, dia mendengar dari dalam Briyan sedang berbicara dengan seseorang di luar.
"Ini bu, orang yang sudah menabrak ibu." ucap Briyan.
"Suruh mereka masuk!" ucap Saraswati, Briyan sangat heran kenapa ibunya masih bisa bersikap baik dengan orang yang sudah membuat dirinya celaka.
"Masuklah!" ucap Briyan mempersilahkan tamunya masuk.
Seperti biasa Casandra terlihat seperti jijik untuk memasuki rumah orang miskin, kalau bukan karena masalahnya dia tidak akan sudi menginjakkan kakinya kerumah itu.
Briyan terlihat membopong tubuh ibunya untuk segera membawanya keruang tamu, Saraswati yang memintanya sendiri untuk menemui perempuan yang sudah menabraknya.
"Ini ibu saya." ucap Briyan setelah ibunya ia baringkan dia atas sofa.
Casandra langsung melirik kerah perempuan yang sudah ia tabrak, dia kembali teringat dengan wajah itu, wajah Saraswati seperti tidak asing lagi dalam ingatannya, tapi siapa Casandra juga masih berfikir.
"Begini, saya mewakili ibu Casandra untuk meminta damai pada anda bu, ibu Casandra siap memberikan uang jaminan untuk pengobatan serta ganti rugi, tapi ibu Casandra meminta agar anda segera mencabut laporan anda." ucap salah satu orang suruhan Casandra.
"Briyan tolong cabut laporanmu nak, ibu ga mau masalah ini semakin panjang." perintah Saraswati pada Briyan.
"Tapi bu?" lagi-lagi Briyan bingung menghadapi ibunya yang bisa langsung melupakan kejadian yang di alaminya dan bahkan dengan mudah langsung memaafkan orang yang sudah membuat dirinya terluka seperti sekarang.
"Apa aku bilang? orang miskin itu tidak akan pernah menolak uang, bahkan aku curiga jangan-jangan kemarin dia sengaja menabrakkan diri biar dapat uang ganti rugi." batin Casandra.
"Roy, tolong urus semuanya, berikan uangnya, saya tidak bisa berlama-lama disini, saya bisa alergi." ucap Casandra sambil berdiri dan langsung segera keluar dari dalam rumah Saraswati.
"Ya Tuhan sombong sekali perempuan itu, inilah yang membuat aku malas berhubungan dengan orang kaya." batin Saraswati sambil melihat kepergian Casandra.
Sejumlah uang sudah di berikan, tanda tangan di atas materai pun sudah ditanda tangani oleh Saraswati, kini kasus Casandra akan segera dihentikan.
Setelah menyelesaikan masalahnya, mobil Casandra segera pergi dari rumah itu, sementara Saraswati masih terlihat memandangi segepok uang yang berada atas meja.
"Ibu mau di apakan uang ini?" tanya Briyan.
"Berikan uang itu ke panti asuhan Briyan, ibu tidak mau memakainya sepeserpun." Briyan langsung terkejut.
"Ibu yakin?" ucapnya kembali.
"Ya Briyan, ibu mau besok kamu bawa uang ini pada bunda Deva, katakan uang ini dari ibu untuk anak-anak yatim."
Saraswati tidak akan pernah lupa dimana dirinya dulu bisa diterima dan sampai diijinkan tinggal di panti asuhan sambil menjadi pengasuh disana, hingga Briyan lahir kedunia.
Bersambung....