NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Darsih

Supir masihlah Bowo. Keluar dari area rumah dinas Gubernur, mobil sedan yang dikendarai melaju lebih cepat dibandingkan saat berangkat. Mamat mengeluarkan tiga amplop, membaginya sesuai nama yang tertera pada amplop.

Bowo menepuk-nepuk amplop pada kemudi lalu bersiul. Mengantongi amplop di saku celananya, berharap segera bisa tiba di rumah untuk pamer pada istrinya.

Bayu lebih santai. Membuka amplop, rupanya pecahan lima ribu senilai seratus ribu. Ada senyum merekah yang dia coba tahan. Dengan uang ini, biaya sekolah Gaffi yang akhir-akhir ini dia pikirkan telah terkumpul.

Di desa ada satu sekolah dasar, namun Bayu tidak berniat langsung menyekolahkan Gaffi kesana. Mantan teman kerja Bayu pernah bercerita tentang taman kanak-kanak. Saat ini masih jarang orang tua yang mau membayar anak-anak mereka pergi belajar kesana.

Katanya anak-anak berumur lima tahun dilatih bernyanyi, mencari tahu minat dan hobi mereka serta diajarkan cara bersosialisasi. Membayangkan putranya Gaffi bersekolah taman kanak-kanak, hati Bayu bersemangat untuk bekerja keras demi masa depannya.

***

Gaffi yang tertidur sehabis makan siang di kagetkan dengan suara notifikasi sistem yang tidak berhenti berbunyi. Membuka kelopak mata yang berat, Gaffi menguap lebar.

Ada apa?

Selamat tuan! Anda memiliki misi khusus. Hadiah poin di dapatkan setiap hari seperti poin yang diperoleh dari check in.

Misi apa?

Gaffi turun dari dipan, meraih lampu minyak di atas meja lalu menyalakan korek api. Kamar yang tadi agak gelap terlihat lebih terang.

Tuan harus belajar di sekolah.

Salah satu alis Gaffi terangkat.

Bukankah aku terlalu muda untuk masuk sekolah dasar? Aku lihat anak-anak yang tinggal di samping rumah baru pergi sekolah saat berusia 8 sampai 9 tahun.

Tuan, ada yang namanya taman kanak-kanak. Anda bisa datang dan belajar di sana.

Wajah Gaffi berubah gelap. Berapa usianya?! Apakah dia masih harus bertemu anak-anak lain yang mirip dengan Guntur?!

Aku tidak mau.

Eh, kenapa?!

Aku tidak tertarik pergi ketempat yang penuh anak balita!

Ta, tapi tuan... Poin untuk belajar disana dalam satu hari adalah 50 poin.

Ekspresi Gaffi mengendur. 50 poin? Begitu banyak?

Berapa lama waktu untuk belajar selama satu hari di taman kanak-kanak?

Sistem dalam mode jeda kemudian menjawab. Hanya setengah hari. Jadwal belajar di taman kanak-kanak dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Tidak terlalu lama, tuan pasti bisa melakukannya.

Tuan coba pikir. Selama poin terkumpul, Anda bisa membelanjakan poin ke pasar sistem. Ini win win solution.

Gaffi tidak memberi komentar apapun. Sistem bodoh ini hanya ingin memanfaatkan nya saja. Dengan poin, sistem pasti tahu dirinya akan membelanjakannya cepat atau lambat.

Sistem yang menunggu menerima feedback diberi perlakuan dingin oleh Gaffi. Merasakan niatnya telah terlihat, sistem kembali ke mode off dan tidak berani muncul untuk sementara.

Gaffi mendengus jijik. Berniat kembali berbaring di atas dipan, namun pintu masuk rumah di ketuk. Suara Darsih sayup terdengar. Gaffi terkejut. Nampaknya wanita yang bernama Darsih begitu perhatian dan ingin selalu membantu tetangga sekitarnya.

Sebelum pulang ke rumah, Darsih sudah mengingatkan agar Gaffi makan di rumahnya. Gaffi pikir wanita itu tidak serius, nampaknya bulan seperti yang dia pikir.

Berbalik arah menuju luar kamar, Gaffi membuka pintu rumah. Benar saja ada Darsih dan juga Wati yang berdiri di depan pintu. Darsih mengintip untuk melihat ke dalam, masih tidak ada orang, dia memandang Gaffi dengan kasihan.

"Ayah kamu belum pulang?"

"Belum Bi. Ayah bilang, paling lama akan sampai rumah jam 9 malam."

Darsih setengah bungkuk. "Kamu mau makan malam di rumah Bibi?"

Wati yang berdiri di belakang tubuh Darsih berekspresi ragu. Hari ini lauk yang dimasak Darsih adalah daun singkong yang di rebus dan ikan teri sambal goreng. Wati tahu Gaffi tidak akan suka makan itu.

Mengapa dia tahu?

Tentu saja semua salah Bayu yang suka memasak hal-hal enak. Warga desa sering bertemu sapa dengan Bayu ketika pria itu belanja di pasar, akhirnya seluruh desa tahu kalau Bayu belajar masak dan bahan makanan yang pria itu beli hanya sering dibeli orang rumah tangga di kota.

Wati gugup. Kalau Gaffi datang dan menolak makan di rumah mereka, ibu dan ayahnya pasti sakit hati karena suguhannya tidak mau dimakan.

Gaffi masih pada pendirian yang sama. Bayu telah memasak untuk jatah makan seharian. Lagipula kehidupan di desa begitu sulit. Walau bertani menguntungkan dan menghasilkan banyak uang, orang-orang di desa mempunyai populasi lumayan banyak di rumahnya. Memalukan mengambil jatah makan orang setelah tahu sulitnya makan tiga kali sehari disini.

"Tidak usah Bi, jangan repot-repot. Ayah sudah masak untuk makan satu hari ini, Gaffi bisa makan itu."

Darsih ingin membujuk tapi Wati menarik ujung bajunya. Melihat putrinya yang kurus, Darsih berhenti melanjutkan niatnya. "Kalau ayah kamu tidak jadi pulang hari ini, kamu jangan tinggal di rumah sendiri. Menginap di rumah bibi saja."

Gaffi setuju untuk ini. Berbahaya bagi anak seumurnya berada di rumah tanpa pengawasan orang tua. Meski Gaffi memiliki sistem, eksistensinya tidak berwujud.

"Aku tahu, terimakasih Bi."

Darsih memastikan Gaffi mengunci kembali pintu rumah lalu pergi pulang dengan Wati. Wati yang berjalan sebari menundukan kepala heran karena Darsih berhenti di depan pintu rumah mereka. "Buk?"

Darsih memandang putrinya dengan pandangan yang tidak dapat ditafsirkan oleh Wati. Darsih tersenyum lembut, mengelus penuh kasih kepala Wati. "Besok ibu masak telur orak-arik untuk bekal kamu, gimana?"

"Untuk mas dan adik juga buk?"

Darsih membuat gerakan seolah ini rahasia diantara mereka. "Untuk kamu saja. Mas mu kan besok tidak sekolah, masih sakit dia. Kalau Guntur, mana mau makan telur yang bukan telur ceplok setengah matang."

Wati menggandeng lengan Wati. "Makasih ya buk."

"Nggeh cahayu."

***

Bayu turun dari mobil. Pak Mamat dan Bowo mengantar pulang sampai rumah sedangkan sepeda yang Bayu pakai untuk berangkat ke bengkel baru lusa diambil saat pulang kerja.

"Inget, besok libur. Jangan datang ke bengkel. Tutup."

"Iya pak, makasih ya pak." Bayu menunggu sampai mobil hilang di tikungan sebelum masuk rumah.

Suara adzan isya terdengar dari masjid. Bayu membuka kunci pagar, lalu membuka kunci pintu rumah. Ruang tamu nampak gelap, satu-satunya cahaya berasal dari kamar.

Membuka pintu kamar, Gaffi yang berbaring di atas dipan meloncat turun. memeluk kaki Bayu. "Ayah pulang!"

Bayu tertawa. Memeluk dan akhirnya menggendong Gaffi. "Hari ini bagaimana? Takut ditinggal sendiri?"

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!