NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:112k
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Lingga terpaksa menjadi pasangan pengantin saat ia sedang bersembunyi di salah satu ruangan yang di jadikan ruang make up pengantin.

Lalu bagaimana nasib Lingga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Keduanya pun tertidur pulas hingga pagi. Lingga dengan tubuh polosnya yang hanya tertutup selimut dan Diko yang masih berpakaian lengkap dengan celana kain dan kemeja putih yang belum sempat ia ganti sejak semalam.

Kedua mata Lingga terbuka perlahan menatap ke arah atas langit -langit kamar. Tubuhnya terasa sesak karena pelukan erat Diko. Tangan kiri Diko di gunakan sebagai bantalan kepala Lingga dan tangan kanan Diko memeluk pinggang Lingga dengan sangat erat sekali.

Saat Lingga menyibakkan selimutnya ia baru sadar, kalau tubuhnya itu polos tak memakai apa -apa. Tadi malam, Diko seperti orang kesetanan ingin memiliki tubuh Lingga. Rasanya takut sekali, tapi saat listrik padam, Diko begitu lembut dan begitu peka terhadap Lingga seperti ingin mengayomi dan menjaga Lingga.

Lingga menatap ke arah Diko. Memandangi wajah Diko yang terlihat sangat tampan sekali. Siapa yang tidak mau dengan lelaki sempurna seeprti Diko.

"Arghhh ... Aku ini terlalu menghayal tinggi," batin Lingga dalam hati dan hanya menelan salivanya saat menatap bibir Diko yang tebal dan bermain -main di dalam bibir Lingga. Lingga tidak akan melupakan moment indah itu.

"Sudah puas lihat wajah suaminya?" tanya Diko pelan dengan kedua mata masih terpejam membuat Lingga terkejut dan menunduk malu. Jelas -jelas Diko sedang pulas tertidur tapi bisa bicara yang tepat dengan apa yang sedang di lakukan oleh Lingga. Perlahan Lingga mengangkat wajahnya lagi dan menatap Diko yang saat ini sedang menatapnya.

"Arghhh ... Mas Diko buat Lingga kaget. Tangannya awasin dong. Berat tau," cicit Lingga lirih dan menunduk malu.

"Lingga, lihat Mas sini," panggil Diko pelan.

"Ya," jawab Lingga sambil mengangkat wajahnya yang cantik alami.

Keduanya kini saling bertatap pandang. tatapan Diko membuat Lingga semakin tidak enak hati.

"Mas ... Lingga mau pakai baju dulu," ucap Lingga lirih.

"Bentar. Ada yang mau Mas bicarakan dengan kamu," ucap Diko pelan.

"Soal apa?" tanya Lingga penasaran.

"Soal kita," jawab Diko santai.

"Kita? Ada apa dengan Kita?" tanya Lingga kemudian. Tidak ada yang Lingga takutkan sekarang. Jika, Diko ingin mengakhiri semuanya maka Lingga harus siap meninggalkan Diko dan menanda tangani surat cerai sesuai dengan kontrak pernikahan yang di buat oleh Diko.

"Ya, soal kita," ucap Diko meyakinkan Lingga.

"Kenapa dengan kita? Apa kontrak pernikahan sudah berakhir?" tanya Lingga sedikit etrsenyum kecut.

"Aku tidak bilang bilang soal itu. Ini soal kita yang lain, bukan kontrak pernikahan. Aku bahkan sudah lupa, dengan kontrak pernikahan itu," ucap Diko dengan wajah serius namun terlihat sangat datar. Diko seolah tidak mau membahas lagi kontrak pernikahannya dengan Lingga.

"Lalu? Soal kita yang mana? Masak setiap hari untuk kamu?" tanya Lingga pelan.

"Bukan itu juga. Ada hal lain yang jauh lebih penting dari soal ini," ucap Diko kemudian.

Pembicaraan mereka terpaksa terhenti saat pintu kamar di ketuk oleh seseorang dari arah depan.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Ada orang Mas. Lingga gak pakai baju nih," ucap Lingga lirih.

"Mas buka dulu ya," ucap Diko pelan.

Hendiko bangkit dari tidurnya dan berdiri lalu menutup kembali selimut tebal itu membungkus rapat tubuh Lingga. Tubuh yang kini hanya menjadi miliknya, sebentar lagi. Tubuh yang tak lagi bisa di pampangkan denagn senagja kepada banyak orang.

Hendiko berjalan dan membuka pintu kamar itu sambil menatap Mey dan Oma Anna yang sudah membawa satu nampan berisi makanan.

"Oma?" ucap Diko bingung.

"Kenapa kamu? Lihat Oma kayak lihat setan," ucap Oma ketus.

"Bukan gitu Oma. Ada apa ke kamar Diko pagi -pagi sekali?" tanya Diko pelan.

Oma Anna langsung masuk begitu saja ke kamar Hendiko dan mendorong sedikit tubuh Hendiko hingga mundur satu langkah ke belakang.

"Oma hanya ingin melihat keadaan Lingga yang kamu tinggal sendirian di supermarket. Kamu itu suami atau bukan? Main tinggal istrinya," ucap Oma Anna yang tak terima cucu mantu kesayangannya seeprti di permainkan.

"Oma kata siapa? Diko gak ninggalin Lingga. Kalau ninggalin itu gak akan kembali dan gak akan ketemu lagi," ucap Diko membela diri.

Srekk ... Srekk ...

Oma Anna membuka hordeng jendelan kamar Diko yang masih tertutup rapat agar sinar matahari pagi itu bisa masuk ke dalam kamar tidur Diko agar lebih etrasa hangat. Lingga menurunkan kepalanya dan menenggelamkan semakin ke dalam berada di bawah selimut. Apa jadinya, jika Oma Anna melihat dirinya sedang tidak memakai pakaian di tubuhnya. Tentu pikirannya akan buruk sekali.

Oma Anna berjalan dan kini berdiri di hadapan Diko. Mmeberikan kode pada Mey untuk meletakkan semua makanan itu di meja dan membiarkan pengantin baru itu berada di kamar seharian dan di kunci dari luar.

"Pinter ya, ngelesnya kayak bajaj. Besok pagi, kalian ke Belanda. Tiket dan semua akomodasi sudah Oma siapkan. Kalian akan tidur di Hotel selama satu minggu dan nikmati liburan bulan madu kalian, ini hadiah dari Oma. Oma harap, kamu bisa membawa pulang Lingga dengan hasil positif. Kalau belum positif, liburan bulan madu kamu di perpanjang," tegas Oma Anna pada Diko.

"Tapi Oma? Kerjaan Diko masih banyak," ucap Diko mencari alasan. Diko tidak tahu, Lingga mau atau tidak berbulan madu ke Belanda. Lalu soal kehamilan? Bagaimana?

"Kamu tenang saja, kerjaan kamu sudah Oma handel semua. Lalu berkas ini!! Oma gak mau lagi lihat berkas ini ada di antara kalian!!" ucap Oma keras dan tegas.

Hendiko menatap berkas yang berisi kontrak pernikahannya dengan Lingga. Berkas itu langsung di robek oleh Oma Anna.

"Kalian mau bohongi Oma. Oma bisa bikin kalian gak bisa terpisahkan satu sama lain," ucap Oma dengan senyum smirknya.

Oma Anna mendengar kabar, Anggie telah kembali dari luar negeri dan erncananya akan emndatangi kantor Hendiko dan meminta maaf lalu menjadwal ulang pernikahannya kembali.

"Oma ... Bukan mebohongi Oma. Oma tidak tahu rasanya di putus oleh orang yang Diko harapkan sebagai istri Diko. Tapi, jujur Oma, Diko jatuh cinta sungguhan dengan Lingga," ucap Diko dengan jujur.

"Good. Lalu? Apa yang kamu takutkan dengan bulan madu? Lingga!! Mana Lingga?" teriak Oma Anna yang mengedarkan pandangannya mencari sosok mantu kesayangannya itu.

Oma Anna berjalan menuju kamar mandi dan ternyata kamar mandi itu kosong, pintunya pun juga terbuka lebar. Langkahnyha berjalan menuju ranjang yang tertutup selimut. Diko hanay mengalihkan pandangannya. Tubuh Lingga masih polos.

Oma Anna emnyibakkan selimut itu dengan cepat dan ...

"Argghhh ... Kalian?" teriak Oma Anna yang menutup kembali tubuh Lingga dengan selimut.

"Maafin Oma kalau sudah menganggu kalian. Mey kita keluar, dan kunci kamarnya," titah Oma Anna tegas meninggalakna kamar Diko.

"Omaa ... Omaa ... Lingga tidak ngapa -ngapain Oma. Lingga gak punya baju," jawab Lingga lirih.

Sebenarnya Oma Anna mendengar ucapan Lingga tapi Oma Anna sengaja mengabaikannya agar memberikan waktu berdua saja antara Diko dan Lingga.

1
Cornelia Pujiastuti
kok critanya jd gk jelas gini ya
Cornelia Pujiastuti
iztri yg tak dihargai gituuu lan handoko oon
Indriani Kartini
wah2 kyanya ada geter2 nich hendiko
Qaisaa Nazarudin
Serasa berada di atas awan,Setelah itu di hempaskan,Itu saja hukuman bg cowok sombong kek Juna,Tapi pesan ku buat Mona,Jangan sampai SENJATA MAKAN TUANNYA..
Qaisaa Nazarudin
Goochaa..Mampos kalian,Tinggal nunggu KARMA UTK EMAKNYA ..👏👏👏👏👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Lho kok gitu,Harusnya Diko udah kehilangan Lingga,Jangan sampai Diko kehilangan anaknya,Kalo Lingga masih ada,pasti dia kecewa banget,Diko gak ngehargain anaknya hasil buah cinta mereka,Waahh tambah kecewa aku sama Oma terlebih pada Diko,Gila.. Bener2 gila mereka..😡😡😡🤦🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
lho lho Kok Ending nya gini sih thor,Wahh gak terima aku,Baru juga mau bahagia,Semoga aja ini cuman mimpi Diko doang yah..🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa gak di jual aja dan bli mobil biasa,Dari mobil bagus hitu di swap gitu aja,Rugi dong??
Qaisaa Nazarudin
Ini bukan salah kamu Lingga,Ini nih ulahnya si Jalang yg gak tau diri itu..
Qaisaa Nazarudin
Berarti Diko udah tau siapa Anggie dan gimana Anggie di belakangnya?? Masih mau berharap lag sama tu jalang Dik??
Qaisaa Nazarudin
Waahh Leo,Kalo bener dia emang cari mati,Tapi baiknya utk berjaga-jaga aja Diko,jangan terlalu percaya sama orang,Sesiapa pun bisa jadi musuh dlm selimut..
Qaisaa Nazarudin
Antusias nya Oma..😄😄😄
Qaisaa Nazarudin
Wah Diko junior bakalan Launching nih..🤲🤲👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Gila si Anggie,10 tahun dia selingkuhin Dan memperbodohin Diko,,Mana2 Model yg ku baca di novel2 pasti kelakuannya kek gini..Murahan banget..
Qaisaa Nazarudin
Bukan salah mu Lingga,Mana2 istri pasti akan melakukan dan berpikiran yg sama dgn mu sekarang ini..
Qaisaa Nazarudin
Benar apa yg Lingga bilang,Diko harus selesain masalalu nya kalo mau terus melangkah ke masa depan,Setiap mengigau dan bercinta masih menyeru nama Mantan,Siapa juga yg g marah dan kecewa,Jangan Egois Diko...
Qaisaa Nazarudin
Woooww..Woooww...👏👏👏 Pasti Diko gak tau nih, Udah ku duga dia yg selalu pengen nyelinap masuk ke kamar Diko malem2 pasti mau menjebak Diko,Untung aja Diko gak mau..
Qaisaa Nazarudin
👏👏👏👏👍👍👍👍😂😂
Qaisaa Nazarudin
Noh mulai nih dengan WATADOS=WAJAH TANPA DOSAnya dtg kesini,Mampos tuh ada Oma Anna,Berdepan kamu dgn Oma..😏😏
Qaisaa Nazarudin
Waaahh udah MP aja mereka..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!