NovelToon NovelToon
Love You More, Husband

Love You More, Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Percintaan Konglomerat
Popularitas:456.1k
Nilai: 4.4
Nama Author: sushanty areta

Rafael Hutama, sang putra sulung keluarga Hutama terjebak one night stand dengan Milea yang datang untuk mencari sang dosen pembimbing sesuai alamat yang tertera di data kampusnya. Tentu saja Rafa yang berada dibawah pengaruh obat tak bisa berpikir jernih hingga berakhir di tempat tidur bersama Milea. Sebagai pria keluarga terpandang tentu dia berniat menikahi Milea. Tapi anehnya Milea malah menolak. Bagaimana bisa dia menerima pertanggung jawaban Rafael jika yang dia cintai adalah Richard Hutama, sang adik yang juga merupakan dosennya di kampus??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sushanty areta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Tau

"Milly, apa kau tau yang kau lakukan bukan hanya mempermalukan kami sebagai orang tuamu, tapi juga menjatuhkan nama baik keluarga Hutama! apa kau pernah memikirkan mereka?? kau bahkan sudah mencoreng harga diri mereka dengan pulang ke rumah sebelum genap dua hari menikah. Wanita macam apa kau ini Mileaaaa!!" bentak Leon kasar. Ingin rasanya memukul adik perempuannya itu jika tak ingat jika sekarang Milea adalah istri Rafael. Gadis itu adalah tanggung jawab Rafa sekarang. Tapi melihatnya amat santai saat Rafael memberinya kebebasan malah membuatnya meledak. Satu pertanyaan yang bergelayut dalam dirinya. Apa Milea masih punya rasa malu?

"Trus kenapa kalau Mily pulang kak? Milly sudah menuruti papa dan kakak untuk menikahi om-om itu lalu kenapa kalian marah? aku mau ikut dia juga karena ingin dekat dengan Richard. Sekarang Richard menolakku. Apa salahku jika ingin pulang? misi sudah selesaikan?"

"Mileaa!!!!" bentak Ken Ibrahim keras. Suaranya bahkan menggelar memenuhi seisi rumah. Pria paruh baya itu amat murka. Wajahnya sampai merah padam, senada dengan Leon yang sudah kesulitan menahan amarahnya.

"Apa papamu ini pernah meminta sesuatu padamu? pernah?? papa hanya minta kau menikahi tuan muda Hutama untuk kebaikanmu juga." rasa kesal pada sang anak membuat Ken tak dapat menguasai diri apalagi emosinya. Orang tua mana yang tak menginginkan kebahagiaan bagi anak-anaknya, begitu pula Ken. Dia yang merasa berhutang budi pada Fernando dibuat amay bahagia saat pinangan itu dialamatkan pada putri bungsunya. Apalagi Leon yang amat tau kepribadian Rafael sejak kecil. Tak ada pria sebaik Rafael yang bisa menjaga adiknya.

"Untuk kebaikan perusahaan papa dan kakak. Kenapa kalian tak mau jujur? aku ini punya perasaan papa! aku tidak suka kalian terus mengatur kehidupanku. Cukup papa!" teriak Milea tak kalah keras. Dua pria di depannya itu malah makin tersulut emosi.

"Baik jika kau tak mau ikut perkataan kami. Katakan apa maumu!" Ken Ibrahim menggebrak meja hingga tangannya memerah. Sebagai seorang ayah dia merasa amat gagal dan sudah tak punya muka untuk menghadapi besannya.

"Aku ingin hidup bebas papa. Biarkan aku memilih jalan hidupku sendiri." Milea menangis histeris setelahnya. Leon yang berdiri dengan tangan terkepal disamping papanya segera mendekati Milea dan menariknya paksa memasuki ruang kerja sang papa.

"Lee..apa yang hendak kau lakukan?" Leon hanya melirik papanya sekilas, lalu meneruskan langkah menyeret Milea masuk ke dalam sana.

"Anak manja ini harus tau pa!"

"Lepaskan aku kak!!" tapi Leon menulikan pendengarannya. Sedikit kasar, dihempaskannya tubuh langsing Milea di sofa sebelum langkah panjangnya menuju laci kerja papanya terhenti kembali di depan Milea.

"Lihat dan baca ini Milea!!" sentaknya membuat Milea gemetaran. Tak pernah Leon semarah ini padanya. Jemarinya yang masih bergetar meraih lembaran-lembaran itu dari meja dan membacanya juga dengan bibir bergetar.

"I...ini...."

"Sekarang kau sudah tau bukan?? papamu, keluarga kita yang dihormati banyak orang ini sudah berhutang puluhan milyar pada keluarga Hutama saat kau masih belia. Hutang tanpa bunga dan tanpa tagihan. Dan apa papa dan kakakmu ini mampu membayarnya?? jawabannya adalah tidak!! tanpa tuan Fernando kita mungkin sudah jadi gelandangan di jalanan Milly. Dengan hutang sebesar itu mereka bisa saja mengambil paksa dirimu sebagai pelunas hutang seperti dalam cerita romansa. Tapi lihatlah...mereka datang dengan sopan untuk meminangmu selayaknya gadis biasa dengan terhormat untuk putra pertamanya, pewaris keluarga Hutama. Dan aku...kau dengan tidak tau malunya malah mau mempermalukan keluarga mereka saat mereka malah menutup aib keluarga kita bertahun lalu. Milea dengar...terserah kau mau kembali kesana atau tidak, tapi sebagai kakakmu aku sungguh malu melihat kelakuanmu. Kau...bukan lagi adikku Milea!!" Dan Leon bergegas meninggalkan Milea setelah menumpahkan segala beban dalam dadanya. Setelah ini, dia akan menemui keluarga Hutama untuk meminta maaf bersama sang papa.

"Ayo pa...." ajak Leon mengabaikan teriakan Milea untuk mencegahnya pergi.

"Kau juga harus tau Milly...mamamu bertahan hidup juga karena pengobatan gratis keluarga mereka. Dia dimakamkan ditempat terbaik juga karena campur tangan tuan Fernando. Tak apa jika kau ingin mengatur hidupmu sendiri. Kami tak akan memaksamu. Hiduplah dengan caramu karena mulai saat ini papa juga tak akan peduli padamu." lirih Ken Ibrahim sebel melangkah keluar rumah mengikuti Leon menuju mobilnya.

Milly meraung dalam kesedihan. Kenapa takdir membuat hidupnya demikian?

Di dalam mobil yang membawa mereka ke kediaman Hutama, Ken dan Leon saling diam tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka minta maaf atas kelakuan tak sopan putrinya pada keluarga Hutama, terutama Fernando yang punya sejuta kuasa untuk membuat mereka kehilangan segalanya. Membayangkannya saja sudah membuat mereka bergidik ngeri karenanya.

Satu jam perjalanan menembus kemacetan mengantarkan mereka ke halaman luas kediaman Fernando yang terlihat lengang. Beberapa pengawal yang mengetahui siapa sang tamu mempersilahkan keduanya masuk hingga pintu utama. Leonlah yang berinisiatif menekan bel mendahului ayahnya yang terlihat banyak beban.

"Maaf bik, apa kami bisa menemui tuan Fernando?" bik Lani yang membuka pintu segera melebarkannya begitu tau Leon yang datang. Dia cukup tau siapa keluarga Ibrahim dan posisinya sekarang. Apalagi Leon sudah berteman dengan Rafa sejak kecil.

"Silahkan duduk tuan Leon, saya akan menyampaikan kedatangan anda pada tuan Fernando." bi Lani segera pergi ke kamar sang tuan dan mengetuknya lamat.

"Ada apa bi?" Sofia yang membuka pintu kamarnya segera bertanya.

"Ada tuan Ibrahim dan putranya mencari tuan Fernando nyonya." lapor bi Lani sopan. Sofia mengangguk.

"Katakan pada mereka kami akan segera menemui mereka. Tuan masih sholat maghrib." bi Lani segera pergi kembali ke ruang tamu untuk memberitahu sang tamu.

"Sayang, ada apa?" Nando yang baru menyelesaikan ibadahnya menanyai istrinya yang sibuk mengganti daster rumahannya dengan gamis dan memakai hijabnya.

"Ada besan kita yang berkunjung di luar sana hubby. Mereka ingin menemuimu." jelas Sofia lirih seraya mendekati suaminya.

"Memangnya ada apa mereka kemari?" tentu saja Nando bingung. Baru kemarin mereka bertemu. Apa mungkin mereka mengkhawatirkan putrinya?

"Aku tidak tau hubby. Lekaslah kita temui mereka." Nando berjalan menggandeng tangan istrinya mesra menuju ruang tamu.

"Selamat malam tuan, nyonya." sapa dua orang itu segera bengkit dari duduknya saat Sofia dan Fernando berada dalam jarak dekat dengan mereka. Nando segera mempersilahkan mereka kembali duduk.

"Tuan, nyonya, kami datang kemari untuk meminta maaf atas kelakuan putri kami yang tiba-tiba pulang ke rumah tanpa ijin dari kalian. Kami sudah tidak tau lagi harus berkata apa pada anda. Sungguh sebagai orang tua saya merasa gagal tuan..maafkan Milea dan keluarga kami." Nando mengerutkan keningnya. Dia memang baru pulang dari kantor tanpa tau apa yang terjadi di rumah itu. Demikian pula Sofia yang pulang bersamaan dengan sang suami karena permintaan Nando. Keduanya sungguh tak tau apa-apa soal kepulangan Milea.

"Apa? pulang?? Beraninya putrimu....."

"Milea pulang atas ijinku dad." potong Rafa yang berdiri di anak tangga terakhir memotong kemarahan Nando yang sulit diredakan. Nando mendengus kesal, membiarakan putra kesayangannya mendekat.

"Milly butuh fokus pada sidang skripsinya. Dan dia akan kesulitan jika terus ada disini."

1
Solhany Hany
ahh..Rafael bodoh sih..mau mau aja sama cewek jadi jadian...
Yuda Alvin
Buruk
Siti Hanafiah
milli ngga tau statusnya ya.....
Sushanty areta: kadang Milly suka amnesia😀
total 1 replies
Nurkomala Zahwa
ya Allah ko sedih y liat Rafael diperlakukan Kya gitu sm millea
Sushanty areta: sya jg sedih wktu nulisnya kak/Cry/
total 1 replies
Lilik Juhariah
penulisannya alurnya bagus , tapi..masih ada yg ngambang Krn ada zina zina ngeri juga
Sushanty areta: Terimakasih ratingnta kak. Kedepannya sya akan berusaha lebih baik lagi.
total 1 replies
Lilik Juhariah
bagus ceritanya
Lilik Juhariah
lucu aja melindungi sampe zina , gk habis pikir
Lilik Juhariah
aneh aja , Richard ini orang tuanya agamanya kuat tapi bolak balik nebarin benih , zina dimana mana
Lilik Juhariah
bkn dari keluarga , dlm agama Islam juga.sdh diatur kl anak hasil zina itu bkn dapat hak waris perwalian jg nggak
Aras Diana
bgus ceritanya
Aras Diana
Kecewa
Adinda
sikap milly aja kayak gitu sama suaminya bakalan banyk pelakor datang nangis2 tu
Sushanty areta: Blm kena batunya si Milly kak
total 1 replies
Adinda
dijaga prilaku kasihan suamimu
Tutik Rahmawati
gendeng ws rafa e
iki onok nofel kocak
Khoirotus Salamah
Thor manfa ekstra partnya
Sushanty areta: Sabar ya kakak☺☺
total 1 replies
comet
oke thor,ditunggu yaa
Wilistuti
ending ny kurang greget thor
Ilfa Yarni
gapapa Thor kloang udah end yg penting rich udah bahagia semangat ya Thor dgn karya2 lainnya
comet
tegang eoy🤣🤣
Rastika Wati
panasss....panaasss...panasss,,,,tp cuma stngh sie kak🤭😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!