Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 16 Kamar Terbuka
Jovita diam tertunduk, ia teringat kembali pada apa yang terjadi beberapa jam sebelumnya pada dirinya.
Flash back
Hari ini merupakan hari pernikahannya dengan Deon, pria berusia 29 tahun, lima tahun lebih tua daripada usianya. Ia di jodohkan dengan pria itu oleh orang tuanya karena status Deon sebagai salah satu putra dari seorang pengusaha di tempatnya.
Jovita terpaksa menjalani pernikahan bisnis tanpa cinta itu untuk membantu perusahaan ayahnya yang sedang mengalami masalah ekonomi dan diperkirakan akan kolaps. Di harapkan dengan pernikahannya, pihak dari keluarga Deon akan membantu bisnis keluarganya sehingga bisa survive kembali.
Jovita sebagai putri bungsu dari tiga bersaudara dan satu-satunya putri di keluarganya mau tidak mau harus rela menikah dengan Deon.
Lima bulan menjalani hubungan dengan pria itu, akhirnya Jovita pun bisa membuka hatinya dan membiarkan pria itu masuk ke hatinya.
Resepsi pernikahan ini berjalan lancar dan dihadiri oleh banyak tamu undangan dari kelas atas yang merupakan tamu undangan dari keluarga Deon.
“Jovi ayo kita pulang.” Deon mengajak Jovi, begitu ia memanggilnya seperti yang biasa orang tua Jovita panggil setiap harinya masuk ke mobil pengantin setelah acara resepsi pernikahan mereka di sebuah hotel berbintang 5 selesai. “Ya.” Jovi menjawab singkat dan membiarkan Deon menggandeng tangannya masuk ke mobil pengantin yang sudah disiapkan sebelumnya.
Mobil meluncur dari hotel bintang lima dan tak lama kemudian mereka berhenti di sebuah villa mewah.
“Besar sekali villa ini...” Jovi menatap villa mewah dan megah milik Deon yang akan ia tempati bersamanya. “Ayo masuk.” Deon kembali menarik tangan Jovi saat gadis itu berhenti di depan villa.
Mereka pun segera masuk ke Villa. Semuanya terasa normal dan berjalan seperti biasanya hingga di malam hari terjadi sesuatu yang tak pernah Jovi bayangkan ataupun ia pikirkan sebelumnya.
Jovi duduk di kamar pengantin menunggu kedatangan Deon untuk menghabiskan malam pertamanya dengan suaminya itu.
“tik-tok...” detak suara jam yang terdengar nyaring di tengah heningnya suasana malam kali. Sudah tiga jam Jovi menunggu kedatangan Deon di kamar, namun pria itu tak kunjung datang juga.
“Kemana dia ?” Jovi bangkit dari tempat tidurnya kemudian keluar dari kamar. Karena baru pertama kalinya ia masuk ke villa ini, ia pun belum mengetahui tata letak ruangan villa yang dihuninya. “Mungkin dia ada di ruang tengah.” Jovi memutuskan untuk mencari Deon sekaligus menghafal tempat itu.
Banyak ruangan di sana dan kesemuanya kosong. Selain itu juga terdapat banyak kamar kosong di sana.
“Villa ini luas sekali.” Jovi berhenti di koridor setelah merasa lelah berkeliling di rumah itu.
Ia mengamati sekitar dan melihat ada sebuah pintu kamar yang sedikit terbuka.
“Mungkinkah Deon di sana ?” Jovi kembali melangkahkan kakinya pelan. Namun semakin mendekati ruangan itu, ia mendengar suara aneh dari ruangan itu yang membuatnya sangat penasaran sekali.
“Suara apa itu ?” Jovi perjalanan mengendap-mantap dan berhenti di depan pintu kemudian mengintip ke arah dalam ruangan.
“Ha ?!” pekiknya terkejut sambil menutup bibirnya agar tidak bersuara saat melihat Deon berada di atas tubuh seorang gadis dan mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat.
“Sayang, ada apa berhenti ?” gadis itu menarik Deon yang turun dari tubuhnya. “Aku seperti mendengar suara seseorang di luar.” Deon menoleh ke arah pintu. “Tak ada siapa pun di sini selain kita.” gadis itu kembali menarik Deon ke atas tubuhnya.
“Aaah....” gadis itu mendesah panjang saat Deon membenamkan dirinya dan bergerak berirama.
