NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA GADIS KEMBAR "Twins Z"

TAKDIR CINTA GADIS KEMBAR "Twins Z"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: DEWI ARIYANTI

Kisah ini mengisahkan tentang kehidupan kedua gadis kembar bernama Zahra dan Zavina keduanya memiliki karakter yang cukup berbeda, Zahrayang memiliki sifat bar bar dan tangguh, berbeda dengan Zavina yang memiliki sifat pandiam dan irit bicara, keduanya terlibat cinta pada ketua pemimpin organisasi keduanya yang suka tantangan jelas tak merasa takut, tapi satu tragedi membuat salah satu dari cinta mereka pergi, bisakah keduanya terus bahagia atau malah sebaliknya?


YUK..... IKUTI KISAH TWINS Z....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

   "Ai! Pergi lah ke gudang yang jalan X! Hari ini barang masuk", ucap Leo sambil membersihkan senjata-senjata kesayangannya.

    "Malas lah Pi😕😕😕!",

  " Yakin malas? Kalau gak salah lusa Mami mu mau berangkat ke Singapore bersama Fadli".

    "Oke, laksanakan bos🤗🤗🤗", Aira berucap sambil melangkah pergi dari ruang senjata milik Leo.

   Cih... Anak itu benar-benar😤😤😤?, gumam Leo sambil menghembuskan nafas kasar.

 Aira yang tadinya di beri tugas oleh sang ayah untuk gudang senjata, menolak karna dia baru saja kembali dari misi, awalnya dia menolak tapi saat sang ayah mengatakan sesuatu Aira langsung berangkat tanpa pamit, hal itu membuat Leo geleng-geleng kepala.

       Sesampainya di gudang ternyata ada Arga dan juga Zino, keduanya sedang duduk santai saling mengobrol membuat jiwa kepo Aira timbul.

      Jadi mereka lagi ngobrolin Twins, gumam Aira dalam hati. Tapi detik berikutnya dia langsung teriak saat melihat wallpaper milik keduanya .

    "Huhhh... Gilak? Ternyata kalian berdua🤭🤭🤭", Aira berucap sambil menutup mulut.

     "Kata Papi ada barang masuk hari ini! Mana? ", ucap Aira mengalihkan pembicaraan.

  "Milik Pendora ada di sana👉", tunjuk Zino sambil menatap sekitar 10 peti berisikan senjata.

   " Tumben aman? Kalian gak curiga kah?", Aira berucap sambil berjalan menghampiri setumpuk peti.

   "Aman, kali ini Red Eye's dan Greos yang mengawal", sahut Zino lagi.

   " Lalu kau kira para sipir itu tak akan mengusik?".

    "Tenang semua telah di urus oleh Om Zaidan", ucap Arga kali ini dia ikut bangkit menghampiri Aira.

    " Tapi kenapa kalian juga ada disini?", kali ini Aira bertanya sambil menatap keduanya.

    "Untuk mengalihkan perhatian para musuh, kau tau bukan barang ini bukanlah kita belik melainkan kita rampas", Zino berucap sambil membuka salah satu peti.

     "Markas kalian sudah cangih? Sistem keamanannya juga tinggi".

   "Walau begitu kami tetap harus waspada, lagian Om Leo yang memberi saran untuk di bawa kesini", penjelasan Zino mengahiri percakapan mereka.

********

   Sedangkan kedua gadis kembar ini masih asik menyelidiki sesuatu mereka sedang melacak ke beradaan kedua pamannya.

    "Bagaimana?", Zahra berucap sambil mengunyah cemilan milik Zavina.

    "Aku rasa mereka memang menyembunyikan sesuatu?".

   " Ya tadi aku melihat wajah gugup paman besar", "Jadi", kini keduanya saling tatap dan akhirnya keduanya tersenyum.

   "Oke"

 Hari ini kedua gadis itu memutuskan pergi menuju Singapore, mereka ingin mencari tau ke benaran soal sang Papa mereka merasa banyak hal yang di sembunyikan, keduanya juga meminta tolong pada teman mereka untuk memantau kediaman Wijaya yang berada di kota Bali.

   "Huh... Akhirnya sampai juga!".

   " Jadi kita akan langsung ke hotel atau langsung menuju lokasi", ucap Zahra sambil memakai kaca mata hitam sebagai penujang gaya.

   "Hotel dulu deh? Aku capek pengen rebahan", sahut Zavina sambil menarik koper menuju pintu keluar.

  Tanpa keduanya tau ada tiga orang yang saat ini sedang merasa deg deg kan, sebab ternyata mereka tak sengaja melihat si kembar.

    " Mam! Kok mereka ada di sini juga", Aira berucap sambil mengampit lengan Renita sang mami.

    "Mami juga gak tau?", jawab Renita. Saat ini mereka sedang bersembunyi di balik tiang.

Tanpa banyak berfikir Fadli langsung mengeluarkan ponsel miliknya dia mencoba menghubungi sang Papa.

   Tut... Tutttt.....

"Hallo".

    " Papa! Zahra dan Zavina ada di sini!", ucap Fadli sambil melihat kedua gadis itu pergi mengunakan taksi.

   "Kami tau! Mereka menaruh alat pelacak di baju milik Papa", ucap Jacob. Mereka baru mengetahui saat Jacob di minta untuk mengambil sampel darah karna kondisi Ardi kritis.

   "Jadi? Biarkan mereka kesini? Lagian kau juga harus kesini, sebab Arga ada disini? Sepertinya penyakitnya kambuh", ucap Jacob lalu mengakhiri panggilan telpon.

    " Tan, Ai kita harus segera ke rumah sakit? Arga kritis", ucapan Fadli membuat Aira sok. Dia sempat berpikir bagaimana mungkin Arga ada di sini? Atau jangan-jangan Arga tau kalau Zahra dan Zavina ada disini. Belum sempat Aira bertnya tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh Fadli mereka segera menuju mobil yang sudah di kirim oleh Andi sang kakek.

  Sementara saat ini kedua gadis itu tengah berberes, tapi entah mengapa Zahra tanpak gelisah, seperti ada sesuatu yang mendorongnya untuk segera ke rumah sakit, tapi Zahra tampak ragu.

    "Zah kenapa?", Aira yang baru selesai mandi bertanya sebab dia melihat Zahra yang seperti tak nyaman saat duduk.

   " Entah lah? Perasaan ku gelisah sedari tadi".

Sesaat keduanya terdiam hingga suara dering ponsel tanda bahaya berbunyi di ponsel Zahra dn itu tanda khusus pangeran Dark.

   Deg!.... Kenapa perasaan ku bertambah tidak enak?, gumam Zahra dalam hati. Zavina sendiri langsung mengeluarkan leptop miliknya dia segera melacak posisi Arga saat ini.

     "Rumah sakit Mount Elizabeth, jalan Orchard", ucap Zavina, saat dia menemukan titik lokasi Arga saat ini.

" Zah! Kita kesana", Zavina bangkit dari duduknya dan segera menarik Zahra keluar dari kamar hotel.

Zahra sendiri entah mengapa mendadak diam, lidahnya terasa keluh saat ini, dia bener-benar sangat menghawatirkan Arga.

*Ku mohon bertahan lah! Bukannya kau pemimpin terkuat jangan menyerah, Zahra berdoa dalam hati*.

Entah bagaimana awal mulanya yang pasti saat ini Arga tengah kritis badannya mengeluarkan ruam yang cukup banyak, bahkan Arga sampai mengalami sesak nafas sehingga dia terpaksa di larikan keruang ICU.

Saat ini Fadli, Aira dan Mami Renita telah sampai di rumah sakit Elizabeth mereka bergegas menuju ruang Ardi, sementara Fadli dia pun harus segera menuju ruang Arga.

Tanpa sengaja mereka masuk kedalam lift yang sama dengan Zahra dan Zavina, Zahra yang sedang melamun sedangkan Zavina sedang meretas mencari kamar rawat Arga, keduanya belum menyadari ke hadiran ketiganya.

Ting..! Saat pintu terbuka baru lah keduanya kaget saat melihat ke tiganya menatap mereka penuh tanda tanya.

Ehhhh.....???

1
Delita bae
bintang buat cerita hebat ini😇😁👍🙏
Delita bae: 👌👌👌👍🙏
Dewi Arianti: terima kasih☺☺☺☺
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!