Putri Sophia, seorang pewaris muda dari Kerajaan Fullmoon, hidup dalam kemewahan dan kebahagiaan di istana. Namun, segalanya berubah ketika ayahnya, Raja Erick, menikahi seorang permaisuri baru bernama Ratu Evelyn. Evelyn memiliki niat jahat untuk merebut takhta Fullmoon dan menjadikan anaknya sebagai penerusnya.
Dalam waktu singkat, Evelyn melahirkan seorang putra. Namun, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasut Raja Erick dan memfitnah Putri Sophia. Dengan tuduhan palsu, Sophia dijatuhkan dari takhta dan diasingkan dari istana. Ia harus hidup dalam keadaan yang sulit dan kehilangan segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gestiagt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi
Upacara penobatan Pangeran Philip sebagai penguasa Kerajaan Fullmoon akhirnya dilaksanakan, upacara dilakukan dengan khidmat dan megah. Para tamu mulai berkumpul, mengenakan pakaian yang terhormat yang menambah kemegahan setiap sudut istana.
Philip berjalan perlahan menuju kursi takhta, walaupun dia masih berusia tujuh tahun, ia terlihat gagah dibalut dengan atribut kerajaan, yang memancarkan kemuliaan dan ketegasan, Rambutnya yang klimis ditambah mahkota yang berkilauan memperlihatkan kehadiran seorang penguasa yang baru.
Pendeta agung dengan penuh pengabdian meletakkan mahkota di atas kepala Philip, mengisyaratkan awal dari perjalanan pemerintahan barunya. Philip memegang tongkat kerajaan, yang melambangkan tanggung jawab dan keberanian yang harus dipikulnya.
"Dengan ini, aku umumkan, Philip, sebagai Raja Fullmoon yang sah! Semoga pemerintahanmu dipenuhi dengan keadilan, kebijaksanaan, dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat." Ucap sang Pendeta.
Philip, yang baru saja dinobatkan, menundukkan kepala sebagai tanda penghargaan pada para tetua dan rakyatnya. Philip merasa bahagia bisa menerapkan semua yang ibunya ajarkan sehingga upacara bisa berjalan dengan lancar.
Penobatan Philip berlangsung dengan gemilang. Rakyat bersorak riuh menyambut pewaris baru mereka. Evelyn, dengan senyum kemenangan di wajahnya, memandang Philip dengan bangga sebagai bukti bahwa rencananya berhasil.
Sophia, meskipun memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang cukup untuk memimpin, malah diturunkan dari tahkta dan dihadapkan pada stereotip gender yang membatasinya dimana orang berpikir laki-laki yang layak untuk memimpin.
"Tuan Putri, perjalanan hidupmu masih panjang teruslah berjuang!" Lady marie menyemangati Sophia yang ada disampingnya.
Sophia merenung sejenak dan kemudian tersenyum pada Lady Marie. "Aku tidak akan menyerah."
Dirinya menyaksikan penobatan dengan hati yang tegar, matanya dipenuhi dengan berbagai emosi, walau bagaimanapun Philip adalah adik tirinya. Ia harus bersikap bijaksana dan ikut berbahagia.
Pesta dirayakan dengan meriah di istana, cahaya gemerlap lampu-lampu bergantung di langit-langit, menciptakan nuansa yang penuh kegembiraan. Orkestra memainkan melodi indah dengan getaran musik yang memikat. Meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat, minuman pilihan, dan tarian yang memukau. Semua menyatu dalam kegembiraan, melupakan sejenak beban hidup dan membiarkan diri mereka terbawa oleh irama pesta.
Di tengah gemerlapnya pesta, Philip berdiri di panggung dengan pakaian kerajaan yang megah, mengangkat cangkir emasnya sebagai tanda hormat pada semua undangan yang hadir. Saat Philip meminumnya, tiba-tiba tubuhnya terkulai tak berdaya, pingsan tak sadarkan diri.
"Philip! Apa yang terjadi?" Teriak Evelyn saat melihat putranya tak sadarkan diri, Ia berlari mendekati putranya yang tergeletak.
Suasana meriah di pesta berubah menjadi ketegangan dan kepanikan. Gelombang kecemasan melanda istana, dan orang-orang berteriak panik, menciptakan kekacauan yang tak terduga.
"Philip! Bangun, sayangku! Ada apa denganmu?" Teriaknya Evelyn dengan suara putus asa.
Evelyn terus mencoba membangunkan putranya, detak jantungnya seolah berhenti setiap kali ia mencoba menyentuh wajah pucat Philip. Tangisannya menggema di seluruh ruangan, menciptakan suasana yang penuh keputusasaan. Ia berteriak tak terima dengan apa yang terjadi pada sang raja.
Dokter istana segera dipanggil, berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada sang raja yang tiba-tiba kehilangan kesadaran.
Disisi lain Sophia yang menyaksikan itu juga terkejut dan di landa kekhawatiran, Dengan langkah gemetar dia berjalan mendekati Philip, untuk mencari tahu apa yang terjadi. Ini semua tidak dapat diprediksi, hatinya berdegup kencang.
Evelyn saat melihat Sophia mendekat ia tiba-tiba melepaskan kemarahan pada gadis itu."Sophia! kau pasti ada di balik semua ini! Apa yang telah kau lakukan pada Philip?" Tuduhnya dengan suara tinggi.
Tuduhan tanpa dasar itu menghentikan langkah Sophia. Wajahnya penuh dengan keheranan dan ketidakpercayaan. Dirinya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kondisi yang menimpa Philip, namun amarah Evelyn seakan menciptakan seolah dirinya yang menyebabkan semua ini.
"Apa maksudmu? Aku tak melakukan apapun pada Philip!" Bantah Sophia tegas.
"Kau meracuni Philip karena cemburu kan? kau ingin merebut tahta darinya!"Tuduh Evelyn lagi."Kau tak pernah menganggapku sebagai ibu dan selalu membenciku! Kenapa kau tidak bunuh aku saja? Jangan ambil nyawa putraku." Raung Evelyn dengan histeris.
Evelyn memenangkan simpati publik dengan menyajikan gambaran bahwa Sophia adalah penyebab segala penderitaannya.
Tuduhan tanpa dasar itu membuat Sophia terdiam sejenak, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Kebencian yang dipancarkan oleh Evelyn menciptakan kerumunan yang semakin memanas,.
Sophia dengan tegas membantah tuduhan tersebut, berusaha keras untuk membela dirinya di tengah badai fitnah yang melanda. Dengan mata berkobar dan suara yang penuh tekad,"Aku tidak pernah berniat mencelakai Philip sedikitpun, Aku tidak melakukan apapun, Aku tidak pernah..."
Namun, seruan pembelaan Sophia tenggelam dalam sorak sorai dan tuduhan yang semakin ganas, dimata banyak orang, Sophia kini terperangkap dalam pandangan negatif kebencian yang diarahkan padanya oleh Evelyn.
Evelyn dengan kejam mengeluarkan perintah kepada pengawalnya untuk menangkap Sophia.
"Tangkap Sophia! Jangan biarkan dia lolos! Dia sudah mencoba membunuh Raja!"Titah Evelyn dengan tegas.
Sophia, dengan mata berkobar, berontak, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman pengawal yang mendekatinya. Ia menolak untuk disentuh, seolah menolak dihakimi tanpa bukti.
"Jangan sentuh aku! Aku tidak bersalah, dan aku akan membuktikannya!" Ucapnya penuh ketegasan dan tekad.
Namun Sophia sadar tidak bisa keluar dari situasi ini begitu saja, apalagi semua mata kini menyalahkan, jika ia berontak itu hanya akan membuat dirinya lemah. Dengan kepala tegak dan pandangan mata yang tetap fokus, meski berada dalam situasi sulit ia tetap berusaha mempertahankan integritasnya.Sophia mengikuti langkah-langkah pengawal yang bersikap tanpa belas kasihan yang membawanya ke dalam jeruji besi.
Ia tidak pernah menduga bahwa kepulangannya akan membawanya ke dalam pusaran situasi yang rumit dan tak terduga. Langkah-langkahnya terasa berat, seolah-olah beban tak terlihat bertumpuk di pundaknya.
Lady Marie menangis tak terima melihat Sophia dihadapkan pada situasi yang sulit ini. Air matanya tersedu-sedu, mencerminkan rasa tidak adil yang menghimpit hatinya.
"Tuan Putri.."Panggilnya dengan suara terputus-putus.Namun, langkah-langkahnya terhenti, dan tangannya tak bisa meraih Sophia yang semakin menjauh.
Pengawal yang tegas menghalangi Lady Marie. Mereka, dengan ekspresi tanpa belas kasihan, memandangnya dengan remeh seolah-olah tidak memahami rasa sakit yang tengah dirasakan oleh wanita tua itu. Lady Marie meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman pengawal, tetapi usahanya sia-sia.
Sophia bisa merasakan kepedihan dan kekhawatiran yang mendalam Lady Marie. Meskipun hatinya ingin melepaskan diri dan berlari ke pelukan lady Marie, Sophia sadar bahwa ia harus tetap tegar.
Kini Sophia memasuki sel yang gelap dan kotor, tempat yang tidak pernah sekalipun ia bayangkan, namun dirinya percaya bahwa ketidakadilan ini, fitnah ini akan hilang dan kebenaran akan muncul seperti fajar yang menyinari kegelapan malam.
.
.
bagus dan mudah di pahami alur
critanya..
ayo berjuang menjd gadis yg kuat dan cerdas Shopia serta punya
strategi yg pintar untuk melawan evelyn