NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 - Quest Utama

Siang harinya, setelah Alvin menyelesaikan kedua quest mingguan, ia mendapatkan kenaikan 3 level sekaligus.

"Aku mendapatkan kenaikan 3 level sekaligus?" Alvin bingung dengan kenaikan levelnya, padahal ia baru berada di level 27 saat menyelesaikan quest hariannya setelah bangun tidur tadi.

["Experience dari quest mingguan lumayan besar untuk level 40 ke bawah. Karena kau baru menyelesaikannya sekaligus, maka kau mendapatkan experience dua kali lipat."]

"Begitu... Apa aku bisa mengambil quest untuk minggu depan?"

["Kau sudah melewati quest tutorial, kau tidak bisa melakukannya lagi. Tapi, ada banyak quest utama yang akan kau dapatkan mulai sekarang."]

Baru saja Sistem mengatakannya, Alvin mendengar sebuah notifikasi baru.

"Sudah datang?!" Seru Alvin yang langsung menegakkan posisi duduknya. "Buka quest utama!"

...•••●●●•••...

...Main Quest...

...Menyelesaikan Dungeon Peringkat E...

...Waktu Yang Diberikan : 1 hari...

...••••••••••...

...Hadiah : ???...

...••••••••••...

...Hukuman Kegagalan :...

...- Penghapusan seluruh item yang ada di inventory...

...•••●●●•••...

"Quest Dungeon!" Alvin berseru nyaring saat quest yang ia tunggu-tunggu akhirnya diberikan.

Dari yang Sistem beritahukan padanya, ia bukan hanya akan mendapatkan kenaikan level lebih cepat saat menyelesaikan quest Dungeon. Ia juga akan mendapatkan item dan status tersembunyi jika beruntung.

"Hukuman jika gagal, penghapusan semua item di inventory?"

["Jangan khawatir, ini hanya quest Dungeon awal. Cuma seperti sebuah ujian saat kau baru mendapatkan job utama."]

"Bagaimana cara ku mengambil quest nya?"

["Buka peta mu dan kau akan di arahkan menuju gerbang Dungeon nya. Kata kunci nya, Peta Dungeon."]

"Peta Dungeon."

Layar peta langsung muncul di hadapaannya. Di dalam peta tersebut, Alvin dapat melihat dua titik berwarna hijau dan kuning. Ia menebak titik hijau adalah dirinya sendiri dan titik kuning adalah gerbang Dungeon.

Dengan tidak sabar, Alvin langsung berdiri dan pergi keluar dari kamarnya untuk segera pergi ke Dungeon tersebut.

Namun sebelumnya, ia menyempatkan untuk mengecek kamar kakaknya lagi tapi Vina masih belum juga pulang.

"Aneh. Ke mana dia sebenarnya?"

Walaupun ada perasaan curiga, rasa tidak sabar untuk pergi ke Dungeon membuatnya mengabaikan perasaan curiga itu dan ia pun segera pergi mengikuti arah yang peta tunjukkan padanya.

"Tapi, apa tidak masalah jika aku masuk sendirian ke dalam gerbang?" tanya Alvin pada Sistem saat ia masih dalam perjalanan.

["Untuk apa kau latihan kalau kau takut? Dan lagi, kedepannya kau memang akan 'berburu' seorang diri."]

"Aku tidak takut! Maksud ku, bagaimana caranya aku menyelinap masuk ke dalam gerbang seandainya ada petugas dari Asosiasi yang menjaganya? Kau mungkin tidak tahu, tapi kami tidak diberikan izin memasuki Dungeon jika anggota raid kurang dari 20 orang hunter."

["..."]

Namun, saat Alvin sudah berada di lokasi gerbang yang berada di dalam sebuah gang di tengah kota, ia tidak melihat siapa pun ada di sana.

Bahkan, gerbangnya juga tidak ada.

"Apa kalian mengerjai ku? Di mana gerbangnya?"

["Aktifkan quest utama,"] ucap Sistem.

Setelah Sistem mengucapkan kata kunci, Alvin melihat sebuah gerbang hitam besar muncul di hadapannya.

"Besar sekali! Apakah tidak apa-apa aku masuk sendiri ke sana?"

["Di mana semangat mu tadi?"]

"..."

Alvin akhirnya masuk ke dalam gerbang tanpa banyak bicara lagi.

......................

Hanya ada hutan dan semak belukar di dalam Dungeon itu. Alvin bahkan tidak melihat adanya celah untuk berjalan sama sekali di sana.

Alvin kemudian menoleh ke belakangnya, ke arah gerbang.

"Apakah aku akan baik-baik saja saat keluar dari gerbang ini nanti? Petugas Asosiasi mungkin akan langsung menjaga gerbangnya saat mereka mengetahui ada gerbang yang muncul di tengah kota."

["Tidak akan ada yang bisa melihat ataupun masuk ke gerbang yang Sistem sediakan. Hanya kau saja yang diizinkan untuk melihat dan masuk. Dungeon ini belum ada di zaman sekarang, karena Dungeon ini berasal dari masa depan. Jadi, berhati-hatilah."]

Baru saja Sistem menyuruhnya untuk berhati-hati, beberapa anak panah sudah beterbangan menuju tempat Alvin berada.

Karena status sense nya, Alvin bisa merasakan datangnya serangan tersebut dan bisa menghindararinya tepat waktu.

Ia kemudian masuk ke dalam semak untuk berlindung dari serangan-serangan susulan.

"Hampir saja!" Jantung Alvin tiba-tiba berdetak lebih cepat akibat adrenalinnya meningkat. "Peta Dungeon."

Saat peta Dungeon muncul di hadapannya, Alvin melihat ada banyak titik merah berada di sekitarnya.

"Mereka banyak sekali."

Dengan bantuan peta itu, Alvin bisa tahu lokasi monster berada. Ia kemudian mengambil dua anak panah yang tadi di tembakkan padanya, lalu mengendap-endap di dalam semak untuk menghampiri para penyerangnya.

Wushhh... Crakk!!!

Alvin langsung menusukkan anak panah itu ke leher goblin yang sedang bersembunyi. Ia kemudian mengambil pedang dari pinggang goblin dan menggunakannya untuk menyerang goblin lain yang berada di balik semak di hadapannya.

Srakkk... Srakkk...

Dengan adanya peta itu, Alvin bisa tahu di mana lokasi goblin-goblin bersembunyi dan itu memudahkannya untuk menghabisi mereka dengan cepat.

Setelah selama 15 menit berjibaku di antara semak belukar untuk menyerang monster-monster secara gerilya, Alvin akhirnya berhasil membersihkan seluruh area itu.

Alvin langsung tersenyum senang saat mendengar notifikasi tersebut. Ia juga sangat puas dengan kekuatan fisiknya yang meningkat pesat, tidak seperti saat sebelum ia memiliki Sistem.

["Untuk pemula, kau lumayan gesit,"] puji Sistem.

"Oh, kau bisa memuji juga?"

["..."]

.........

Sudah tahu apa yang harus di lakukannya, Alvin memanggil inventory lalu memasukkan semua mayat goblin ke dalamnya.

["Kau lihat titik biru kecil di peta mu tadi?"]

"Ya. Apa itu?"

["Itu lokasi kristal sihir. Pergilah ke salah satu lokasi lalu tambang kristal di sana. Aku membutuhkannya untuk menempa armor dan pedang untuk mu."]

"Apa tidak bisa ku lakukan belakangan saja?"

["Kau akan membutuhkan kedua item itu. Lakukan saja."]

"... Baiklah."

Alvin akhirnya menuruti permintaan Sistem dan melakukan penambangan terlebih dulu sebelum melanjutkan menyusuri Dungeon tersebut.

......................

["Sudah cukup. Masukkan ke dalam inventory. Aku akan membuatkan armor dan pedang untuk mu."] Ucap Sistem yang sejak tadi memerhatikan Alvin bekerja, menggali kristal-kristal sihir.

Setelah melakukan apa yang Sistem minta, Alvin membuka petanya lagi, lalu pergi menuju lokasi monster berada.

"Dungeon peringkat apa ini? Kenapa monster nya banyak sekali?"

["Ini Dungeon peringkat E. Kau pikir goblin akan muncul di atas peringkat E?"]

"Maksud ku, biasanya monster yang ada di Dungeon tidak sebanyak ini."

["Di masa depan, kondisi Dungeon berubah. Kau lanjutkan saja berburunya. Aku akan menceritakannya nanti."]

"... Ya."

......................

Alvin benar-benar bingung saat di lokasi selanjutnya bertemu dengan slime. Biasanya, di dalam 1 Dungeon hanya ada 1 jenis monster saja. Ia bahkan lebih heran lagi saat bertemu golem di lokasi berbeda berikutnya.

Selain itu, golem nya juga jauh lebih kuat dari yang ia duga, hingga pedang yang di bawanya dari lokasi goblin tadi hancur karena tidak kuat beradu dengan tubuh batu golem.

Sebenarnya, level slime yang sebelumnya ia kalahkan juga sedikit lebih tinggi dibandingkan goblin yang seharusnya lebih kuat dibandingkan slime.

Alvin bahkan baru bisa menghabisi semua golem saat seluruh status stamina, health point dan mana point nya sudah sangat tipis.

"Kenapa golem nya kuat sekali? Apa level mereka berbeda?"

["Sistem Dungeon memilihkan mu monster-monster terkuat dari Dungeon masa depan. Saat kau berhasil mengalahkan goblin dan slime tadi, Dungeon bisa mengkalkulasi kekuatan mu dan mengganti level monsternya."]

"Apa? Bukankah itu curang?"

["Apa kau tidak curang? Hanya kau sendiri yang memiliki Sistem di dunia ini. Kau bahkan bisa naik level langsung saat mengalahkan mereka. Lihat saja kenaikan level mu yang cepat itu."]

"K-kau benar...," sahut Alvin malu-malu, sambil melihat level nya yang kini sudah berada di level 35 yang artinya ia berada di peringkat C awal jika mengikuti sistem peringkat hunter dunia.

["Sekarang pergilah ke lokasi bos berada."]

Alvin mengangguk lalu melanjutkan perjalanannya ke lokasi terakhir.

Selama perjalanannya itu, Alvin menggunakan job Healer untuk memulihkan stamina, health dan mana point nya.

.........

["Armor mu sudah selesai. Kau bisa mengambilnya di jendela inventory."]

"Benarkah?!" Alvin berseru senang.

Dengan tidak sabar, Alvin membuka jendela inventory dan melihat ada pakaian tempur lengkap dengan sepatu, helm dan sarung tangan di sana.

Alving langsung mengambil dan mengagumi armor kulit yang mirip pakaian untuk di gunakan di daerah bersalju yang di penuhi bulu serigala di seluruh bagiannya. Walaupun terkesan aneh, namun Alvin sangat menyukainya karena baru kali ini ia bisa memiliki sebuah armor tempur lengkap.

Apalagi saat ia melihat status armor tersebut.

...◇◇◇...

...Item Name : Wolf Protector...

...Level : E...

...Attack Power : +2.000...

...Defence Power : +50.000...

...°°°...

...Rarity : None...

...Damage Reduction : +25.000...

...◇◇◇...

'Statusnya bahkan lebih bagus dari perlengkapan peringkat B yang di jual di internet. Dan aku mendapatkan ini secara gratis?'

"Apa yang kau tertawakan?" Alvin agak terganggu dengan suara tawa Sistem saat ia sedang serius memerhatikan status pakaian tempurnya sembari mengenakan semua perlengkapan tersebut.

["Wajah mu sangat lucu. Apa kau sesuka itu dengan perlengkapan mu?"]

"Yah, ini adalah pertama kalinya aku memiliki perlengkapan seperti ini."

["Benarkah? Menyedihkan sekali."]

"..."

["Set armor ini sangat buruk. Aku akan membuatkan yang lebih bagus saat kau memberikan bahan yang lebih bagus nanti."]

"Benarkah?!"

["Tsk..., cepatlah ke lokasi bos Dungeon."]

"Y-ya..."

......................

Setibanya di lokasi bos Dungeon, Alvin tidak langsung pergi dan menyerang monster aneh yang memiliki wajah goblin, tubuh batu golem dan tangan kaki slime yang tampak kenyal dan lengket.

"Apa-apaan monster itu? Apa dia sejenis kesalahan eksperimen?"

["Berhati-hati, ok? Gunakan job Tank di awal. Bertahanlah sambil mengamati pola menyerangnya. Setelah itu baru serang dengan job Warrior mu."]

"Ya..."

Setelah memahami instruksi tersebut, Alvin keluar dari persembunyiannya dan berjalan mengendap menghampiri bos Dungeon yang sedang duduk menikmati cahaya matahari senja.

Namun, bos Dungeon itu sudah menyadari kehadiran Alvin saat ia masih berada di tengah perjalanan.

Monster itu pun langsung berdiri dan menyerang Alvin dengan tinju kenyalnya.

......................

Alvin sempat melihat datangnya serangan tersebut, namun karena tubuhnya agak berat saat menggunakan job Tank, ia hanya bisa menangkis serangan itu tanpa sempat menghindarinya.

Bakkkk!!!

Alvin sebenarnya memiliki ketahanan yang cukup untuk menerima serangan dengan kedua tangannya. Tapi, tinju yang lentur itu membuatnya terpental jauh hingga ia mendarat keras di sebuah batang pohon besar yang berada di area itu.

Monster itu langsung mengejar Alvin dan menerjangnya dengan tendangan keras yang terarah ke tubuh pemuda itu.

Kali ini Alvin sempat menghindari serangan tersebut dengan bergulingan menjauh.

Monster itu kembali menyerang Alvin yang masih berusaha menstabilkan posisi tubuhnya di rerumputan.

Bakkk!!!

Tendangan monster yang berhasil di tangkis Alvin, kembali mementalkan tubuhnya.

["Kau harus berusaha lebih tenang lagi. Ingat latihan di quest bulanan mu. Jangan terlalu panik, armor mu sudah cukup bagus untuk membantu menahan serangannya."]

"Mudah mengatakannya, tapi monster ini sangat kuat dan lihat, dia bisa berlompatan dengan lincah."

Bakkkk...!

Pukulan monster yang berhasil di tangkisnya kembali, mementalkan Alvin hingga ia masuk ke dalam semak-semak.

"Ngomong-ngomong, apa kau belum menyelesaikan pedang nya?"

["Tunggu sebentar lagi."]

Sigh...

Alvin terus masuk ke dalam semak belukar, menghindari kejaran monster itu.

Tapi, tempat persembunyiannya langsung terkuak saat satu jangkauan luas tangan lentur monster menyingkirkan seluruh semak tempat Alvin bersembunyi, lalu ia menyerang Alvin lagi yang sudah terlihat jelas olehnya.

["Perkuat kuda-kuda kaki mu. Aktifkan self protector,"] ucap Sistem, saat melihat Alvin terlalu panik padahal ia memiliki skill aktif job Tank yang sejak tadi tidak digunakannya.

Dengan cepat Alvin mengikuti arahan itu dan tepat sebelum tinju monster menghantam tubuhnya, cahaya biru tipis mengelilingi seluruh tubuh Alvin hingga pukulan monster itu tidak berdampak terlalu besar padanya.

Dangggg!!!

Tubuh Alvin yang sudah dilindungi oleh self protector itu, hanya sedikit bergetar saat monster memukulnya.

Karena memerhatikan Alvin yang baik-baik saja setelah menerima serangannya, monster itu lengah.

Alvin mengambil kesempatan itu untuk menyerang balik monster dengan tinju yang ia kerahkan dengan sekuat mungkin pada tubuh batu monster.

Bakkkk!

Tinju Alvin mengenai tepat tubuh monster. Namun, tubuh batu monster yang lebih kuat di bandingkan golem biasa, hanya membuatnya termundur beberapa langkah saja.

"Apa-apaan daya tahan monster ini?" gumam Alvin, seraya menatap ngeri pada monster yang memiliki tubuh sedikit lebih tinggi darinya.

Jika itu tubuh golem biasa, tubuhnya seharusnya sudah hancur saat menerima serangan sekuat itu, seperti golem-golem yang Alvin hadapi sebelumnya.

......................

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!