NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran

Selain buah, ada yang lebih menarik dari itu. Kenapa tidak? karena selain buah ada juga baju, sepatu, tas yang harganya bisa membeli satu rumah dan bahkan lebih.

Tak hanya itu, ada juga emas batang dan beberapa berlian yang sangat cantik. Selain itu semua, terdapat buket indah yang berisi uang yang di perkirakan lebih dari seratus yang masing-masing sejumlah seratus ribu tertata indah.

Tak sampai di situ saja, di belakang jajaran mobil yang terparkir ada satu unit mobil yang di hias begitu indahnya.

Resa yang melihat itu pun tak bisa berkedip untuk beberapa detik lamanya, karena rasa terkejutnya ia saat ini.

Namun, walau ia merasa terkejut akan ini semua. Tetapi bibirnya masih bisa mengucapkan sesuatu.

"Oh ya ampun, apakah ini mimpi. Wajah dan hadiah ini benar-benar bikin shock. Bisa mati berdiri aku kalau jadi kakak." ucap Resa dengan refleks namun hanya bisa terdengar oleh dirinya sendiri.

"Ntahlah ini beruntung atau apa? tapi cerita yang kakak kasih tau ke aku kemarin benar terjadi. Ayolah Resa ini kamu pasti mimpi." ucap Resa menepuk-nepuk pipinya.

Ia berharap bahwa apa yang ia lihat saat ini adalah mimpi. Namun, ketika ia menepuk pipinya beberapa kali. Ia akhirnya tersadar bahwa saat ini Resa tidaklah bermimpi.

"Mati aku, ini beneran terjadi. Mana tadi aku bilang ini rumah kakak lagi. Aku harus cepat-cepat memberitahu kakak." ucap Resa yang sudah tersadar dari diamnya, lalu ia bergegas dengan cepat kembali ke rumah Misel.

Disaat ia hendak membuka pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sempurna. Maka harapan untuk memberitahu Misel tak bisa ia lakukan lagi.

Karena saat ini baik Misel, ibu, dan ayahnya sudah berdiri di hadapannya dan melihat mobil-mobil yang terparkir di rumahnya.

"Mobil siapa itu Resa?" ucap Misel penasaran.

"Ah... anu, itu..." ucap Resa yang belum sempat memberitahu Misel. Tiba-tiba terhenti oleh ucapan seseorang.

"Selamat siang nyonya, tuan, dan nona. Mohon maaf mengganggu waktunya. Kedatangan kami sangat mendadak." ucap asisten seseorang yang membantu Misel waktu itu.

Ya, mereka adalah seseorang yang pernah membatu Misel waktu tersesat dan saat ini sudah di pastikan ia menagih perjanjian itu.

Misel pun langsung melihat suara tersebut. Sebelum menjawab ucapan asisten seseorang itu, ia melihat ke sekeliling seseorang itu.

Begitu terkejutnya ia saat mendapati seseorang yang telah membantunya waktu itu. Rasa shock ia rasakan saat ini. Apalagi saat mengingat permintaan seseorang itu. Sungguh ia tak ingin itu terjadi.

Tapi melihat ini semua, apakah ia bisa mundur? jika mundur ia akan merasa sangat senang tapi jika tidak, maka hidupnya akan di pertaruhan untuk kedepannya.

Pilihan yang sulit, di satu sisi ia ingin sekali memutar waktu agar tak bertemu seseorang itu. Tapi, apalah yang bisa ia lakukan saat ini karena ia tak bisa memutar waktu yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah menerima.

Suka atau pun tidak ia harus bisa menerimanya.

"Selamat siang juga, maaf bapak sama ibu semua ini siapa?" ucap Ibu Misel yang sedari tadi sudah penasaran.

"Mohon maaf nyonya, bisa kah kita bicara di dalam rumah." ucap asisten seseorang itu lagi.

"Ah iya, silakan." ucap ibu Misel mempersiapkan mereka masuk ke dalam rumah.

Beberapa menit kemudian semua orang pun telah masuk ke dalam rumah.

Seseorang yang membantu Misel pun langsung memberitahu ibu, ayah, Misel dan Resa tujuan ia datang saat ini.

"Sebelumnya izin kan saya memperkenalkan diri. Nama saya Satria Atma Wija. Mohon maaf kedatangan saya dan orang tua serta kerabat saya membuat ibu dan ayah terkejut karena sebelumnya saya tak memberitahu kalian terlebih dahulu. Kedatangan saya ke sini adalah untuk melamar Misel putri ibu dan ayah. Apakah ibu menerima saya sebagai mantu ibu?" ucap Seseorang itu yang ternyata bernama Satria.

Ibu dan ayah Misel tak langsung menjawab ucapan satria karena saat ini mereka berdua telah melihat putri mereka Misel dengan tatapan yang bertanya-tanya.

Namun, beberapa detik kemudian mereka pun menjawab ucapan Satria.

"Sebelumnya saya selaku orang tua Misel sangat terkejut dengan kedatangan nak Satria. Karena sebelum-sebelumnya Misel tak pernah memperkenalkan nak satria. Tapi, untuk tujuan dan niat nak satria saat ini. Kami selaku orang tua hanya bisa menyerahkan jawaban tersebut kepada anak kami yang akan menjalani. Jadi, saya serahkan anak saya Misel untuk menjawabnya. Nak, silahkan kamu jawab sendiri." ucap ayah Misel yang menjawab ucapan Satria, namun jawaban nya kini menyudutkan Misel.

Sebenarnya dalam hati Misel sangat-sangat berharap ayah atau ibunya menolak langsung lamaran Satria ini. Tapi, jawaban ayahnya sungguh di luar harapan dirinya.

"Bapak dan Ibu sependapat dengan kami selaku orang tua Satria. Saya pun sangat setuju, maka silahkan nak Misel menjawab." ucapan ini berasal dari ibunya satria yaitu nyonya Siska.

Hening seketika, semua orang pun mulai menunggu jawaban Misel. Namun di dalam keheningan itu Misel sedang berkompromi dengan pikirannya saat ini.

"Sekarang apa yang harus aku jawab. Jika menolak, aku pasti akan dalam bahaya tapi jika aku menerimanya aku akan menemani orang itu selama hidup ku. Ya ampun, membayangkan nya saja aku tak bisa berharap lebih. Apalagi ini jadi kenyataan." ucap Misel yang sedang berkompromi.

"Siapa tadi namanya, Sat... Sat... bangsat eh... maksudnya bang satria. Ck... menyebalkan!" ucap Misel yang malah menggerutu.

"Kak, kamu kenapa diamnya lama sekali. Mereka menunggu jawaban kamu. Kapan kamu akan menjawabnya?" ucap Resa yang berbisik di telinga Misel. Berhubung saat ini posisi dirinya bersebelahan dengan Misel sehingga ia bisa berbisik pada Misel.

"Ah... maaf, saya malah terdiam." ucap Misel yang refleks.

"Sebelumnya saya sangat terkejut dan tak menyangka bahwa bang Sat.. Satria maksudnya. Datang ke rumah untuk melamar saya. Rasanya seperti mimpi saja. Saya dilamar secara tiba-tiba seperti ini." ucap Misel lagi.

"Tapi, saya tak bisa mengelak lagi. Bahwa saya tak bisa menghindar untuk menjawab. Maka saat ini, saya Misel menerima lamaran bang Satria." ucap Misel yang seketika lemas karena jawaban ia dengan hatinya begitu bertolak belakang.

"Ck... sebenarnya aku ingin bilang kalau aku menolak kamu bang Satria sungguh menyebalkan, jawaban ku tak sesuai keinginan ku." ucap Misel dalam hatinya.

"Alhamdulillah." ucap mereka semua serempak.

Lamaran itu pun berjalan dengan lancar, Misel yang sebenarnya tak menginginkan lamaran ini harus berpura-pura bahagia. Walau ia menderita.

"Ya ampun kak, kenapa kamu malah menerima nya. Bukannya kamu tak menginginkan ini terjadi. Kenapa kamu malah berkata lain." ucap Resa yang terheran-heran.

"Hm... aku tak bisa berbuat apa-apa lagi Resa. Hanya ini yang bisa aku jawab."

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!