NovelToon NovelToon
I Love You My Husband

I Love You My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

"Jika ada kesempatan kedua, maka aku akan mencintai mu dengan sepenuh hatiku." Kezia Laurenza Hermansyah.

"Jika aku punya kesempatan kedua, aku akan melepaskan dirimu, Zia. Aku akan membebaskan dirimu dari belengu cinta yang ku buat." Yunanda Masahi Leir.

Zia. Cintanya di tolak oleh pria yang dia sukai. Malam penolakan itu, dia malah melakukan kesalahan yang fatal bersama pria cacat yang duduk di atas kursi roda. Malangnya, kesalahan itu membuat Zia terjebak bersama pria yang tidak dia sukai. Sampai-sampai, dia harus melahirkan anak si pria gara-gara kesalahan satu malam tersebut.

Lalu, kesempatan kedua itu datang. Bagaimana akhirnya? Apakah kisah Zia akan berubah? Akankah kesalahan yang sama Zia lakukan? Atau malah sebaliknya.

Yuk! Ikuti kisah Zia di sini. Di I Love You my husband. Masih banyak kejutan yang akan terjadi dengan kehidupan Zia. Sayang jika dilewatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#14

Bahagia itu tidak bisa Zia sembunyikan. Karena memang, Zia sangat merindukan saat makan bersama dengan suaminya ini. Pria yang dia benci sebelumnya, tapi dia cintai di kehidupan sekarang. Dia sedang berusaha agar dirinya bisa kembali menjadi istri dari pria tersebut.

Zia tersenyum manis sebelum duduk di depan Yunan. Senyum yang seketika membuat jantung Yunan berdetak kembali tidak normal. Sungguh, senyum itu adalah hal yang paling Yunan inginkan di kehidupan sebelumnya. Tapi sayang, Yunan tidak pernah memiliki senyum tersebut saat kehidupan itu.

'Zia. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apa yang sesungguhnya kamu inginkan dari aku? Malam itu, aku tidak datang. Takdir kita di kehidupan kedua telah aku perbaiki. Tapi kenapa, Zia? Kenapa kamu yang malah mendekati aku?' Yunan bicara dalam hati sambil terus menatap Zia yang sibuk memperhatikan makanan.

'Aku sudah menepati janjiku padamu untuk melepaskan kamu di kehidupan ini. Tapi kenapa kamu terus saja menghampiri, Kezia? Apakah, aku benar-benar tidak bisa memberikan kamu kebebasan yang seperti aku janjikan di kehidupan sebelumnya?'

Sayang, sejujurnya, hati Yunan tidak pernah rela melepaskan sang wanita pujaan hati yang tercinta. Sungguh sangat berat untuk mengambil keputusan. Karena sesungguhnya, cintanya untuk Zia, memang sangat besar. Setiap relung hati Yunan memang sudah terisi dengan nama Zia. Tidak di kehidupan sebelumnya, juga di kehidupan ini.

'Aku mencintaimu. Itu tidak akan berubah, Kezia Laurenza.'

"Ayo makan!" Zia berucap dengan bahagia setelah meletakkan beberapa lauk ke tempat makan milik Yunan.

Yunan yang masih menatap Zia dengan tatapan lekat tidak bisa mengalihkan pandangan mata. Saat Zia menoleh, pandangan merekapun beradu.

"Kak Yunan. Ah, tu-- tuan muda. Ada ... yang salah dengan wajah saya?" Gugup Zia sambil menyentuh wajahnya.

"Zia. Apa makan dengan aku sebegitu membahagiakan bagi kamu?" Eh ... bukannya mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Zia malah si serang dengan pertanyaan balik.

"Ha? Iy-- iya. Tentu saja menyenangkan. Kenapa, tuan muda? Apakah ... aku terlihat tidak senang."

"Iya. Ah, maksudku tidak."

Hati Yunan berucap. 'Iya jika di kehidupan sebelumnya, Zia. Kamu sangat membenci diriku. Sampai-sampai, saat makan bersama ku, kamu akan merasa tersiksa. Wajah mu tidak bisa berbohong. Aku sangat hafal seperti apa wajah mu ketika kamu kesal. Lalu, aku juga tahu saat kamu merasa bahagia.'

Zia pun juga bicara dalam hati. 'Maafkan aku, kak Yunan. Kehidupan yang lalu, aku sangat menyakiti hatimu. Aku terlalu bod*oh waktu itu. Aku membiarkan berlian yang ku dapatkan terbuang sia-sia. Aku benar-benar tidak berguna.'

"Kak ... mm ... maksud aku-- "

"Jika kamu nyaman dengan panggilan itu, kamu bisa memanggil aku dengan panggilan tersebut."

"Apa?"

"Terserah kamu saja mau panggil aku dengan panggilan apa? Aku tidak keberatan."

"Be-- narkah?"

"Hm. Apa aku pernah berbohong padamu?"

Zia terdiam. Hatinya berucap. 'Tentu saja tidak pernah. Kamu akan selalu menepati janji yang kamu buat padaku. Kamu juga akan selalu jujur apapun itu yang kamu ucap. Hanya saja, aku yang tidak punya hati dan perasaan. Malah mengabaikan kamu, suamiku.'

"Kezia."

"Iya, suamiku."

Jantung Yunan langsung tidak baik-baik saja.

"Su-- suamiku?"

"Hah! Ah, it-- itu ... maaf, tuan muda. Aku ... itu, salah ucap." Gugup Zia bukan kepalang.

"Aduh, maaf ya. Aku lancang. Itu, tuan muda. Aku sedang mikir ceri-- "

Wajah Yunan terlihat tidak bahagia.

"Terserah kamu saja." Dia mengalihkan pandangan matanya dengan cepat.

Zia pun hanya bisa menatap dengan mata yang penuh tanda tanya. Sungguh, Zia benar-benar tidak ingin membuat Yunan kesal padanya. Tapi hasilnya, malah terjadi.

"Eee .... "

"Makanlah! Nanti makanannya jadi dingin."

"Iy-- iya."

Mereka makan tanpa suara. Ternyata untuk memulai hal yang telah rusak sebelumnya sangat sulit. Zia menyesali kesalahan yang dulunya telah ia perbuat. Karena untuk mendapatkan apa yang telah terlepas itu tidak mudah.

*

Jam pulang kerja akhirnya tiba. Zia membereskan mejanya dengan lemah. Maklum, dia bahagia bekerja bukan karena pekerjaan yang sedang dia lakukan. Melainkan, karena ingin bertemu Yunan yang tidak bisa ia lihat di tempat lain selain di kantor.

"Dia pulang jam berapa ya? Mau barengan sama aku gak yah saat pulang?"

Selesai berberes, Zia langsung menunggu. Sayangnya, yang di tunggu tidak kunjung muncul. Sampai-sampai, semua karyawan yang lain malah sudah pulang hampir semuanya.

"Nona. Anda tidak pulang?" Satpam itu bertanya pada Zia.

"Aku ... pu-- pulang. Tapi .... "

"Pacar anda sedang menunggu di luar, nona. Kenapa anda tidak pulang sekarang?"

"Pacar? Aku tidak-- "

"Lihat itu mobil yang ada di luar sana. Ada seorang pria yang katanya menunggu nona keluar sejak beberapa puluh menit yang lalu."

Mata Zia ikut melihat ke mana tangan satpam itu bergerak. Saat matanya melihat ke arah luar, Brian sedang berdiri di depan mobilnya.

"Kak Brian? Ngapain dia di sini?"

"Ah, pak. Dia bukan pacar saya. Dia calon kakak ipar saya."

"Calon kakak ipar? Ah, maafkan saya nona. Saya kira, dia pacar nona."

"Bukan. Tentu saja bukan. Dia calon kakak ipar ku. Mana bisa jadi pacarku. Ah, bisa rusak hubungan ku dengan saudara ku nanti pak."

"Ah, ha maaf, nona. Maafkan saya karena salah bicara."

"Ya ... lupakan saja. Saya juga maklum," ucap Zia sambil tersenyum.

Saat Zia sibuk bicara dengan satpam tersebut, mata Brian melihat sosok yang sedang ia tunggu. Bibirnya pun tidak bisa untuk tetap diam. Suara khas miliknya pun langsung lepas.

"Zia."

Mendengar panggilan itu, Zia pun langsung berpura-pura tidak mendengar. Tapi hasilnya malah lebih menyebalkan. Brian malah datang menghampiri ke depan pintu tempat di mana dia sedang berdiri.

"Kezia. Ayo pulang! Aku udah nungguin kamu sejak tadi," ucap Brian sambil meraih tangan Zia.

Kesal hati, Zia langsung mengeluarkan jurus tatapan melotot yang biasanya akan dia perlihatkan ketika hatinya sedang tidak baik-baik saja. "Apaan sih? Siapa yang minta kamu buat jemput aku? Aku gak minta tuh. Aku bisa pulang sendiri."

"Zia. Kamu masih marah sama aku? Kita 'kan-- "

"Kita calon keluarga masa depan. Aku ingat. Gak lupa kok. Jadi, gak perlu kamu ulang lagi. Aku selalu ingat akan hal tersebut."

"Sekarang, kamu boleh pulang duluan. Aku sedang menunggu seseorang."

Setelah kata itu menyentuh telinga Brian, wajahnya pun langsung terlihat penasaran. "Kamu nungguin seseorang? Siapa, Zia?"

"Bukan urusan kamu," ucap Zia kesal.

Lah, Brian malah semakin menjadi-jadi. Tangan Zia yang sebelumnya telah ia lepaskan. Sekarang, malah ia raih kembali. Tidak cukup pula hanya meraih tangan Zia, Brian malah menarik tangan itu agar mau mengikutinya ke mobil.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
lgsg di acc carmer gk tu zia😄
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
yunan lgsg kawatir pikiran emaknya zia.lgsg bilang tidak tinggal sendiri😂😂😂
Rani: khkhkhkh ... iya lho. yunan pnuh pertimbangan kan yah
total 3 replies
Musdalifa Ifa
next up Thor 🙏
Rani: yuhu ... laksanakan 👍
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: siap laksanakan 😘
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget ceritanya, semangat up ya Thor💪
Rani: yuhu ... 😘😘😘 makasih
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu👍👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
apa iya kena hujan bisa badan panas🤔🤔
Rani: gelamun apa kamu hayo?
total 5 replies
partini
ini dua duannya balik ke masa lampau
Rani: iya. mereka berdua sama. yg satu mau balikan. yg satu mau menghindar. gitu
total 1 replies
partini
wah keren cerita nya
Rani: makasih buanyak. ikuti sampai akhir yah
total 1 replies
partini
cinta bertepuk sebelah kaki nyesekk
Rani: kahkahkah... jaman sekarang udah main kaki aja yah. gak main tangan lagi🤣
total 1 replies
Patrick Khan
ratu maksa bgt..kesan nya gk ada cwo yg mw sm dia🤣🤣
Rani: wwkwkwkwkw... Yunan anak orang kaya mah walau lumpuh tetap aja dapat untung🤭
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut
Rani: 👍👍👍👍😘
total 1 replies
Moh Rifti
up
Rani: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Moh Rifti
lanjut
Rani: yuhu....
total 1 replies
Moh Rifti
👍👍👍
Rani: 😘😘😘😘😘🤭
total 1 replies
Moh Rifti
next
Rani: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Moh Rifti
up👍👍👍😍😍
Rani: siap👍😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!