Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.
Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.
Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...
Apakah Avram yang melakukan itu?
Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?
Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?
Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
°A.E-13 : Ingatan Amalthea!
...----------------...
*Visual Alceena & Carvey waktu masih muda*
"Ya.... Di saat itulah Amalthea lahir. Dia memilih saat yang tidak tepat untuk dilahirkan..." jawab Carvey sambil mendekap erat tubuh Alceena.
"Hm... Bagaimana keadaan Avram sekarang ya, Carv?... Apakah dia sudah sembuh?" tanya Alceena dengan badan menggigil ketakutan.
"Kamu masih memikirkan dia?" ujar Carvey tanpa menjawab pertanyaan Alceena.
"A...aku takut padanya!... Tapi kadang-kadang aku merasa kasihan, karena dia sudah menderita sejak kecil. Oleh karena itu, jiwanya menjadi sakit..." jawab Alceena lugas.
"Hah! Sudahlah! Lupakan Avram... Aku harap, dia tidak akan pernah muncul lagi dalam kehidupan kita!" ujar Carvey datar.
"Aku ingin menengok Eissa, Carv... Sudah lama sekali kita tidak mendengar kabar darinya!" ujar Alceena.
"Dia sudah menikah! Mudah-mudahan trauma pemer-ko-saan itu sudah tidak menyiksanya lagi. Kalau kamu mau, kita akan mengunjungi dia saat aku pulang kerja nanti..." ujar Carvey.
Alceena melepaskan diri dari pelukan suaminya.
"Lebih baik kita tunggu sampai Thea melahirkan dulu, Carv. Aku merasa waktunya sudah dekat. Aku merasa lebih tenang kalau berada di Jakarta, dekat dengan rumah sakit yang sudah kamu pesan, dan dekat dengan dokter kandungan yang menangani kehamilan dia..." ujar Alceena dengan nada khawatir.
Carvey membelai lembut punggung istrinya.
"Jadi, kamu tidak merasa tenang kalau ada aku, hm? Apakah kamu lupa, siapa yang menangani kelahiran Amalthea waktu itu?" ujar Carvey dengan nada menggoda.
"Hehehehe... Tentu saja tidak lupa!" jawab Alceena terkekeh.
"Tapi dengan lebih banyak dokter, aku akan merasa lebih tenang! Makanya nanti lekas pulang kalau kerjaan kamu sudah beres di sana! Jangan lama-lama di Palembang!" ujar Alceena menegaskan kata-katanya.
"Iya...iya! Aku akan cepat pulang, sesudah urusan di sana beres! Kecuali...., jika aku bertemu dengan gadis Sungai Musi yang cantik-cantik menurut cerita orang-orang...." ujar Carvey menggoda Alceena.
Alceena memukul suaminya dengan gemas.
"Aduuh...duh...duh... Sakit Sayang!" teriak Carvey.
"Rasain! Dasar laki-laki! Udah tua juga, masih aja matanya jelalatan!" kesal Alceena pada Carvey.
"Dih! Tua kata kamu? Gigi aku aja belum ompong, Nyonya!" sanggah Carvey.
"Memang belum ompong, tapi sebentar lagi mau punya cucu!!" ujar Alceena sambil mengerucutkan bibirnya.
"Walau sudah mau jadi Opa, tapi aku masih kuat kan?! Apa perlu di tes??" goda Carvey sambil menaik turunkan alisnya.
Carvey langsung mengukung istrinya dan membelai lembut wajah Alceena dengan tatapan yang hangat. Dalam jarak yang begitu dekat, mata mereka bertaut mesra.
Dug-dug.... Dug-dug.... Dug-dug....
Jantung mereka berdebar kuat... Dan mereka sama-sama merasakan gelombang cinta serta gai-rah yang tidak terbendung lagi.
Gelombang yang telah menggulung mereka dalam sebuah kenikmatan yang tidak pernah surut, walau belasan tahun sudah berlalu.
Carvey mengecup Alceena dengan mesra.... Begitu lama dan hangat. Amalthea yang kebetulan lewat, sampai memalingkan wajahnya dengan perasaan sedih.
...🔥🔥🔥...
...----------------...
Cinta Papa kepada Mamanya sangat besar. Kemesraan hubungan mereka, seperti tidak pernah lekang oleh waktu.
Mengapa dirinya tidak bisa memiliki cinta yang begitu indah?
Claus Gildas, waktu pertama kenal dia begitu sangat menawan.
Cinta yang dia tawarkan terasa sangat memabukkan!
Tapi cintanya itu seperti busa alko-hol... Cintanya hanya menggebu saat sumbat botol dibuka, sesudah itu segalanya sirna tanpa bekas!
Ingatan Amalthea kembali pada pertengkaran hari itu, saat mengabarkan pada Claus jika dirinya hamil.
"Jangan bercanda, Thea! Aku selalu memakai pengaman saat berhubungan dengan kamu!" teriak Claus pada Amalthea.
"Tapi kata dokter, pengaman itu tidak menjamin seratus persen partner s*ks-mu tidak bakal hamil!" sanggah Amalthea kesal.
"Aku tidak yakin, jika itu anak aku!" teriak Claus keras kepala.
"......."
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!