Namaku Sheila Anjani. Aku berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di pinggiran kota.
Ini adalah hari pertama aku masuk di perguruan tinggi favorit aku. Walau dengan beasiswa tapi aku bangga bisa masuk di kampus ini.
Apes... baru hari pertama aku sudah terlibat masalah dengan Reyhan, cowok terganteng di kampus. Selain ganteng ternyata dia sangat menyebalkan, sombong, angkuh, seenaknya. Dia menjadikan aku pembantunya.
Hari hari yang aku lalui sangat menyedihkan, ditambah fans Rey yang juga ikut membully ku.
Gimana kelanjutan kisah ku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia
Sheila keluar dari rumah kostnya dengan penampilan yang sangat berbeda.
Rambutnya di biarkan terurai dan kacamata tebalnya tidak dia pakai.
Dia memakai jaket kream, wajahnya juga sedikit dipoles dengan bedak dan dianmemakai lipglos untuk menyempurnakan penampilannya.
Sebenarnya tanpa berdandan sheila memang sudah sangat cantik. Rambutnya panjang, hidung mancung, matanya hitam dan alisnya tebal tanpa harus memakai celak. Kulitnya putih bersih dan mulus. Tingginya rata rata gadis Asia hanya sekitar 160 cm dengan berat 50Kg membuat dia tampak mungil.
Selama ini dia memakai kacamata hanya untuk menutupi wajah cantik nya. Dia tidak mau wajahnya membuat banyak masalah di kampusnya.
Rey terkejut di buatnya. Ternyata dugaannya selama ini benar bahwa sheila dan Icha adalah orang yang sama.
Tanpa pikir panjang, Rey berjalan maju mendekati Sheila.
Sheila yang masih belum menyadari kehadiran Rey masih santai mengunci pintu dan memasuk kan kuncinya ke dalam tas yang dia bawa.
"Cantik!" satu kata yang keluar dari mulut Rey tanpa dia sadari.
Sheila mendongak melihat keatas saat dia merasa ada seseorang yang sedang berdiri tepat didepannya.
Rey memang jauh lebih tinggi darinya. Terpaksa dia harus mendongak keatas untuk melihat wajahnya.
Sheila tak kalah terkejutnya dengan Rey. Dia sampai mundur selangkah ke belakang. Berniat untuk memutar arah dan berlari meninggalkan Rey.
Melihat gelagat Sheila yang akan lari dengan cepat Rey menarik lengannya.
"Mau kemana Kau?" bentak Rey.
Nyali Sheila seketika menciut mendengar suara keras Rey yang penuh amarah.
"Kau mengikuti ku?" tanya Sheila balik.
Dia yakin dan sangat yakin bahwa Rey mengikutinya dan sudah mengetahui semuanya.
"Kau belum belum menjawab perkataan ku? Kau mau lari kemana?" tanya Rey kembali dengan penuh penekanan.
" Lepaskan aku!" ucap Sheila berontak.
"Tidak sebelum kau menjawab pertanyaan ku "
"Lepaskan. Aku tidak wajib menjawab pertanyaan mu. Cepat lepaskan aku sudah terlambat untuk pergi bekerja." ucap Zahra.
"Jangan coba menghindari ku. Aku tau kau bekerja jam tiga sore dan ini masih pukul sebelas lewat dua puluh menit." Ucap Rey sambil melihat jam tangannya.
Sheila tak bisa berbuat apa apa lagi.
"Apa mau mu?" tanyanya.
"Aku lapar belum sarapan!" ucap Rey cepat.
"Kau bisa membeli makananmu sendiri. Lagi pula kau kan orang kaya. kau bisa beli makanan apa saja yang kau mau."
"Aku tidak mau beli sendiri. Percuma aku punya pembantu.!" Rey menekan kalimat terakhirnya.
Sheila mendesah panjang.
"Sialan , dia sengaja mau mengerjai aku lagi. bathinnya.
"Disini jauh dari kota. Dan jam segini tidak ada warung yang jualan sarapan pagi. Apa kau mau makan makanan pinggir jalan." ucap Sheila lagi.
Rey melirik tas kecil yang di tenteng oleh Sheila.
"Itu apa?" tanya Rey penasaran.
"Ini bekal makan siang aku. Aku takut tak sempat membeli makanan nanti. kalau makan di kafe harganya sangat mahal, aku nggak sanggup." Ucap Sheila
Sheila mengikuti mata Rey yang melirik bekal nya.
"Jangan bilang kau mau memakannya. Kau akan gatal gatal dan alergi makan makanan seperti ini. Ucap shelia cepat dan menyembunyikan bekalnya di belakang tubuhnya.
"Sini, cepat!!" Rey mengulurkan tangannya.
Sheila masih menyembunyikan makanannya di belakang. Dia tak mau memberikannya kepada Rey. Dia yakin Rey pasti akan menghinanya sama dengan nasib ponselnya.
Rey maju dan menarik tangan Sheila untuk mengambil bekal makanan Sheila.
Posisi mereka sangat dekat. Sheila bisa mencium bau minth khas aroma tubuh Rey. Rey juga mencium wangi strawberry dari tubuh Sheila.
Rey menarik tangan Sheila dan merebut bekal di tangannya. Kemudian dia berjalan ke arah kursi di bawah pohon dan membuka bekal makanan Sheila.
Sheila hanya tertunduk, dia menunggu hinaan apa lagi yang akan di ucapkan Rey. Lama dia menunggu Rey tak juga bersuara. Dia mendongak dan dilihatnya Rey tengah asyik memakan bekalnya.
Sheila berjalan mendekat. dan duduk di depan Rey.
Rumah kost Zahra memilki halaman yang luas dan beberapa kursi di bawah pohon untuk duduk santai.
"Lumayan" ucap Rey setelah menghabiskan bekal makanan Sheila.
Sheila diam saja.
"Mulai besok, bawakan aku bekal setiap pagi.!" ucap Rey sambil melirik Sheila.
Sheila sudah bersiap untuk protes. Rey langsung memotong nya.
"Tidak ada penolakan, atau kau bersiap mencari kampus lain. Kau tau kan aku anak pemilik kampus. Apapun bisa ku lakukan dengan mudah. Apalagi hanya mengeluarkan anak bea siswa seperti mu.!" ancam Rey.
Sheila hanya mampu diam dan meyimpan rasa kesalnya. Dalam hati dia sudah menyumpah serapah Rey.
Dengan entengnya Rey berjalan meninggalkan Sheila. Dia pulang dengan wajah senang. Karena telah membuat Sheila merasa sangat marah dan kesal.
Sheila mengambil kotak bekalnya dan memasukkannya ke dalam rumah. Kemudian dia berangkat tanpa membawa bekal. Karena bekalnya sudah habis dimakan Rey.
"Enak aja dia menyuruh aku membawakannya bekal setiap hari. Emang siapa dia? tapi kalau tidak....aku ....
!!!".
Huh... Sheila menarik nafas berat dan melangkah keluar menuju jalan raya. Dia memilih naik angkot. Dia merasa sangat lelah, energi sudah habis terkuras menghadapi Rey tadi.
Terima kasih sudah up lagi di novel ini kak author
katanya mau prgi kenapa ikut si Jimmy bodoh kau Sheila
dsar cwek gk ada hti
prmpuan murahn kau Sheila
nasib baik tlng kau Sheila klo gk kau dah di prkosa jdi prmpuan jngn senang dng cowok
akhirnya trjadi
dsar cewek gk pekah dah ingati tpi mlhan membohn dri
Sheila jngn jdi prmpuan murahn
jngn kasih harap utk orng lain jdi prmpuan gitu Sheila
smpai kapan si Sheila di siksa kya prmpuan murhan