NovelToon NovelToon
Wanita Sang Tuan Muda

Wanita Sang Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.

Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.

Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WSTM Bab 14 - Hidup Ainsley

"Maaf Bi aku membangunkan mu," ucap Ainsley ketika dia sudah masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan bibi Ema.

"Tidak apa-apa sayang, bibi kira kamu tidak pulang," balas bibi Ema, seraya mengambil semua kantong plastik yang dibawa oleh Ainsley. "Ini apa?" tanya bibi Ema kemudian.

"Itu semua makanan Bi, dari klienku. Ayo kita panaskan jadi besok pagi bisa untuk sarapan anak-anak," jelas Ainsley. Semua makanan itu masih bagus dan enak-enak, sangat sayang jika harus di buang.

"Bibi saja yang panaskan, kamu langsung istirahat saja," titah bibi Ema.

Ainsley mengangguk patuh.

Ainsley tidak tinggal sendirian di rumah ini, dia bersama dengan bibi Ema dan empat anak lainnya. Bibi Ema adalah seseorang yang telah menyelamatkan Ainsley 16 tahun lalu. Saat Bom meledak, mobil sang pembeli berhenti saking terkejutnya. Kesempatan itu Ainsley gunakan untuk kabur dan berlari sejauh mungkin, awalnya Ainsley kembali ke tempat ledakan Bom untuk memeriksa Damian. Tapi kemudian Ainsley melihat sang kakak telah dipeluk erat oleh seorang pria.

Dari sana Ainsley tau bahwa Damian telah bertemu dengan keluarganya. Akhirnya Ainsley pilih mundur dan berlari sejauh mungkin agar tidak ditemukan oleh siapapun. Yang penting dia sudah bebas, dan kak Damian juga selamat.

Di masa paling sulit sampai nyaris mati karena kelaparan, Ainsley bertemu dengan bibi Ema dan di bawa pulang. Kondisi Ainsley saat ini sangat parah, bahkan saat sadar Ainsley sampai kehilangan sebagian ingatannya, bibi Ema memanggil Ainsley dengan nama lain.

Barulah disaat Ainsley berusia 15 tahun semua ingatannya kembali pulih dan Ainsley mengatakan pada bibi Ema siapa nama dia yang sebenarnya.

Bibi Ema yang selama ini hidup seorang diri sangat bersyukur bertemu dengan Ainsley, sampai akhirnya mereka berdua bertemu dengan anak-anak malang lainnya hingga memutuskan untuk terus tinggal bersama.

Yang paling kecil adalah Aurora, bocah cantik berusia 4 tahun dan memanggil Ainsley dengan sebutan mommy.

Yang kedua dan ketiga adalah Amara dan Joshua, sama-sama berusia 9 tahun, dan yang terakhir Zen remaja laki-laki berusia 17 tahun. Ketiga anak itu masih mengenyam pendidikan di jenjang masing-masing.

Dan tugas Ainsley adalah jadi tulang punggung untuk semua orang. Tapi Ainsley tidak merasa keberatan, karena bersama mereka Ainsley bisa merasakan apa itu keluarga.

"Mommy, mommy," panggil Aurora dengan suaranya yang kecil, dia menggoyang tubuh sang mommy ingin mommynya bangun.

"Rora, biarkan mommy tidur. Ayo ikut kakak," ajak Zen, dia juga langsung mengendong Aurora untuk segera keluar dari kamar tersebut. Zen yang sudah rapi dengan baju sekolahnya.

Tapi Rora justru makin menangis, dia sangat ingin menghabiskan waktu dengan sang mommy.

Zen tidak peduli, karena yakin nanti juga tangisanny akan mereda. Namun tangis itu akhirnya berhasil membuat Ainsley mengerjabkan mata. Dia hanya tidur selama 3 jam dan sekarang sudah jam 7 pagi.

Ainsley menguap dan coba bangun, dengan setengah sadar dia menghampiri sumber suara tangis tersebut, di meja makan.

"Mommy!" teriak Rora dengan ingusnya yang mulai keluar.

"Iew," pekik Amara karena merasa jijik melihat ingus itu.

Dan Joshua justru mengambil ingus di hidung sang adik dan dia lapkan di tangan Amara.

"JOSH!" pekik Amara.

Hingga membuat suasana di dalam rumah itu sangat bising.

"Sini sayang, mommy akan menggendong mu," ucap Ainsley, dia mengambil Rora di gendongan Zen.

"Diam, jangan berisik di meja makan," titah Zen dengan suaranya yang dingin.

Amara dan Joshua seketika takut dan patuh.

Bibi Ema hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala, dia membuatkan susu hangat untuk semua orang.

Ya, beginilah hidup Ainsley selama ini. Dia telah maju, tidak lagi berkutik di masa lalu. Karena sangat yakin Damian pun telah menemukan kebahagiaannya sendiri.

Jadi di sini, Ainsley juga harus bahagia.

1
Fajar Ayu Kurniawati
.
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
Surti Dwi Astuti
Luar biasa
Surti Dwi Astuti
Lumayan
Vira II
Luar biasa
andi hastutty
Syukuri semua ainsley
andi hastutty
Bahagianya 🥰😘😍
andi hastutty
Cie Zen
andi hastutty
Ada yang aneh nih
andi hastutty
Syukurlah saling memaafkan i2 indah
andi hastutty
Egois yg membelenggu karena harta
andi hastutty
Aduh sakit apa yah ?
andi hastutty
Bahagianya
andi hastutty
Karmamu Helena suka menebar aib orang
andi hastutty
Selamat Damian dan ains udah sah 😘😍🥰😇
andi hastutty
Smoga tidak ada kendala apapun yah
andi hastutty
Jujur lebih baik kan 🤭
andi hastutty
Bagaimana rasanya mementingkan kekayaan popularitas
andi hastutty
Setega i2 orang tuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!