Kembalinya Gadis Cupu

Setelah melakukan perjalanan selama 3 jam, akhirnya Keanu sampai di kediaman Wijaya. Saat Keanu menolehkan wajahnya ke arah Kinara dan juga Kiara, ternyata keduanya sedang tertidur dalam keadaan yang begitu pulas.

Rasanya, untuk membangunkan kedua wanita cantik berbeda generasi itu sangatlah enggan. Karena dia merasa tidak tega, Keanu berpikir jika keduanya pasti sangat lelah setelah mengalami hal yang luar biasa hari ini.

"Kalian terlihat begitu kompak sekali," ujar Keanu ketika melihat keduanya tertidur dalam keadaan bibir yang sedikit terbuka.

Wajah kedua wanita itu terlihat begitu damai, terlebih lagi dengan Kiara yang nampak cantik sekali. Wajahnya mirip sekali dengan boneka barbie, Keanu sampai menduga jika Kiara pasti bidadari yang telah kehilangan sayapnya.

Karena jika dilihat dari mata manusia, wajah Kiara itu terlalu sempurna. Dia tidak memiliki cacat sedikit pun, wajah cantiknya terlihat alami tanpa operasi.

"Kenapa kamu bisa secantik ini?" tanya Keanu penuh kagum.

Tidak lama kemudian, Keanu nampak menggelengkan kepalanya. Dia merasa tidak pantas untuk mengagumi kecantikan Kiara, karena istrinya saja belum lama meninggal dunia.

"Astagfirullah! Apa yang aku lakukan? Kenapa aku bisa mengagumi wanita lain?" tanya Keanu kepada dirinya sendiri.

Setelah mengatakan hal itu, Keanu dengan cepat turun dari mobilnya. Lalu, dia membukakan pintu mobil dan mengangkat tubuh mungil Kinara dari atas pangkuan Kiara.

"Pindah yu, Sayang. Pindah ke kamar kamu biar bisa bobo nyaman," ujar Keanu seraya melangkahkan kakinya menuju kamar kinara

Setelah merebahkan tubuh mungil Kinara, Keanu kembali melangkahkan kakinya menuju halaman rumah di mana dia meninggalkan Kiara di dalam mobil.

"Apa aku bangunkan dia saja, ya?" tanya Keanu bimbang. "Ck! Tapi dia kasihan juga," imbuhnya.

Pada akhirnya Keanu mengangkat tubuh Kiara dari dalam mobilnya, tetapi baru saja dia hendak melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar, Kiara nampak menggeliatkan tubuhnya.

Tidak laam kemudian, Kiara membuka matanya. Awalnya Kiara hanya terdiam seraya memandangi wajah Keanu, tetapi tidak lama kemudian Kiara menjerit dengan begitu kencang.

"Aarggh!"

Sontak saja hal itu membuat Keanu begitu kaget, tanpa sengaja dia bahkan menjatuhkan tubuh Kiara ke atas ubin.

Brak!

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku hanya kaget, tadinya aku mau--"

Keanu belum selesai dengan ucapannya, tetapi Kiara sudah memungkas ucapan dari pria itu.

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya sudah bangun, saya bisa jalan sendiri." Kiara langsung bangun dan segera berlari menuju kamar Kinara, gadis itu terlihat salah tingkah.

"Ya ampun! Apakah dia tidak merasakan kesakitan? Padahal tadi dia terjatuh dengan begitu kencang," ujar Keanu.

Keanu bahkan sampai menatap ubin bekas Kiara terjatuh, ubin itu bukan hanya retak. Namun, pada ubin itu tercetak jelas bentuk tubuh Kiara. Ubin itu nampak cekung ke dalam, Keanu sampai menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun! Aku yakin jika Kiara bukan wanita biasa, dia pasti merupakan wanita turunan bidadari. Aku harus menyelidikinya," ujar Keanu seraya mengelus dadanya karena masih belum percaya dengan apa yang sudah dia lihat.

Keanu lalu melangkahkan kakinya menuju kamar utama, perasaannya benar-benar campur aduk setelah melihat sendiri hal yang benar-benar di luar nalar itu.

Keesokan harinya.

Keanu sengaja tidak pergi bekerja, tetapi walaupun seperti itu dia tetap melakukan pekerjaannya dari rumah. Kala akan mengirimkan laporan melalui email, Keanu akan dengan cepat memeriksa email yang dikirimkan oleh Kala.

Begitupun dengan Kinara, anak itu tidak dibiarkan untuk sekolah terlebih dahulu. Takutnya anak itu masih syok, Keanu bahkan awalnya ingin membawa Kinara ke dokter psikologis.

Takut-takut anak itu mengalami tekanan, tetapi setelah Keanu perhatikan, anak itu nampak ceria seperti biasanya. Kinara bahkan begitu riang bermain dengan Kiara.

Ah, rasanya begitu lega perasaan Keanu hari ini. Apalagi ketika dia melihat pola asuh Kiara secara langsung, Kiara memperlakukan Kinara benar-benar seperti putrinya sendiri.

"Sepertinya aku tidak salah memilih pengasuh untuk putriku," ucap Keanu.

Hari ini terasa berlalu begitu cepat berlalu, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kinara sudah terlihat lelap dalam tidurnya, tetapi Kiara masih terjaga dan menghampiri Keanu yang sedang duduk di ruang keluarga seraya memangku laptopnya.

Bukan tanpa alasan dia masih terjaga, karena besok dia harus pergi ke luar kota. Ada beberapa hal yang harus dia kerjakan, agar besok dia tidak terlalu terburu-buru.

"Tuan! Aku mau pergi ke mart dulu boleh nggak?" tanya Kiara.

"Mau apa?" tanya Keanu saat menyadari jika waktu sudah larut malam.

"Mau beli pembalut sekalian beli camilan, kayaknya sebentar lagi aku mau datang bulan deh," ujar Kiara yang merasakan dadanya mulai nyeri.

"Boleh, minta antarkan sama sopir." Keanu kembali menatap laptop yang ada di pangkuannya setelah mengatakan hal itu.

"Tidak usah, Tuan. Aku bisa pergi sendiri, tadi aku lihat ada sepeda di garasi."

"Itu sepeda istriku, jangan sampai rusak kalau mau pinjam," ujar Keanu.

"Yes! Terima kasih," ujar Kiara.

Kiara terlihat begitu senang sekali, dia dengan cepat keluar dari kediaman Wijaya dengan sepeda milik Khalis. Keanu awalnya diam saja, tetapi karena merasa penasaran, dia langsung mengikuti Kiara.

Tentunya Keanu mengikuti Kiara menggunakan sepeda miliknya, karena di saat istrinya masih ada, Keanu dan juga Khalis memang suka berolahraga di hari minggu menggunakan sepeda.

Pada saat Kiara pergi ke mart, tidak ada yang aneh dengan wanita itu. Hingga pada saat Kiara dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja ada 3 orang preman yang mencegatnya.

"Hai, Cantik! Turun sebentar dong, Abang mau nanya." Seorang pria mencolek dagu Kiara, Keanu kesal sekali dibuatnya.

Namun, pria itu masih terdiam dengan kekesalannya. Karena nyatanya, dia ingin sekali melihat apa yang akan Kiara lakukan.

Kiara nampak turun dari sepeda milik istri majikannya, lalu dia berdiri tepat di hadapan ketiga pria itu.

"Ada apa, ya?" tanya Kiara.

"Abang udah lama ngga main, main nyok. Di sana kebetulan rumahnya udah lama kosong," ujar preman B.

"Boleh, Bang." Kiara tersenyum manis.

"Asik!" ujar preman C.

Keanu benar-benar merasa kesal sekali ketika Kiara berkata seperti itu, bahkan ketika Kiara tersenyum dengan begitu manis kepada ketiga preman itu.

Keanu bahkan terlihat begitu emosi ketika melihat Kiara yang berjalan ke arah rumah kosong bersama dengan 3 preman itu, Keanu dengan cepat mengikuti langkah mereka. Tentunya dengan menjaga jarak aman.

Saat tiba di halaman rumah kosong tersebut, Kiara nampak menghentikan langkahnya. Lalu, dia menatap ketiga preman itu dengan kerlingan nakalnya.

"Abang mau mulai dari mana? Dari sini? Atau dari sini?" tanya Kiara seraya mengusap dadanya, lalu dia mengusap bokongnya.

Oh, oh, oh. Keanu langsung membulatkan matanya dengan sempurna, dia tidak menyangka jika Kiara akan bersikap seperti wanita murahan.

"Wow! Abang sangat suka, bagaimana kalau kita mulai dari sini." Preman A terlihat mengulurkan tangannya, dia hendak menyentuh dada Kiara.

Namun, sebelum tangan itu sampai, Kiara sudah terlebih dahulu memelintir tangan pria itu. Pria itu sampai menjerit dengan begitu kencang, Kiara langsung tertawa dibuatnya.

"Ouch! Enak ya, Bang? Mau lagi?" tanya Kiara seraya menendang bokong preman B, sontak saja tubuh pria itu langsung terpental sampai ke atas genteng.

Preman C yang melihat akan hal itu hendak lari, tetapi dengan cepat Kiara menendang kaki preman C. Sontak hal itu membuat kaki preman itu patah dalam seketika.

"Ck! Kalian itu benar-benar banci, masa baru diajak pemanasan saja sudah k.o! Bagaimana kalau aku ajak goyang," ujar Kiara dengan bibir yang mencebik.

Keanu yang melihat akan hal itu benar-benar kaget sekali, dia bahkan langsung menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya.

"Masya Allah! Benar apa kataku, Kiara itu adalah bidadari yang kehilangan sayapnya. Dia mempunyai kekuatan yang luar biasa," ujar Keanu dengan mata yang membulat dengan sempurna.