NovelToon NovelToon
Marry me, Brother

Marry me, Brother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Beda Usia / Romansa
Popularitas:427.7k
Nilai: 5
Nama Author: Astuty Nuraeni

Berawal dari niat balas dendam kepada mantan tunangannya, membuat Indhi terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan kakak angkatnya.

Tanpa di sangka, pernikahan tersebut justru memberinya kehidupan baru yang di penuhi oleh kasih. Ketulusan cinta dari sang kakak akhirnya membawa Indhi melabuhkan hatinya kepada pria yang 26 tahun terakhir telah menjadi kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astuty Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding day

Ega berdiri di depan altar pernikahannya dengan kaki bergetar, wajahnya nampak begitu tegang, meski begitu ia terlihat sangat tampan dalam balutan jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih serta dasi hitam sebagai dalaman, hiasan bunga yang tersemat di kerah jas membuatnya semakin menawan.

Kriieeekk...

Pintu ballroom hotel terbuka, pengantin perempuan berjalan menuju altar pernikahannya dengan di dampingi sang ibu dan kedua sahabat yang mengawal di belakangnya. Indhi nampak begitu anggun dengan balutan gaun pengantin bergaya ball gown berwarna broken white. Gaun indah itu memiliki detail ruffles di bagian belakang dengan model tube dress yang bertekstur serta sentuhan lace berpayet mutiara.

Penampilan sang pengantin wanita pun semakin cantik dilengkapi dengan makeup yang flawless serta tatanan rambut updo yang clean yang tertutup veil  panjang yang menjuntai hingga menutupi gaun bagian belakangnya.

Dengan senyum, bu Tika mengulurkan tangan Indhi dan segera di sambut oleh Ega, keduanya kini berhadapan dan bersiap mengucapkan ikrar pernikahan mereka.

Setelah merapalkan doa yang dipimpin oleh pemuka agama, kedua mempelai siap untuk mengucapkan janji suci pernikahan.

"Saya, Kevin Ega Irvantara berjanji di hadapan Tuhan, saya menerima engkau Prilatia Lindhiani Pangestika sebagai istri yang sah dan satu-satunya mulai saat ini dan seterusnya. Berjanji untuk setia, mengasihi engkau baik dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, serta tidak akan meninggalkan engkau untuk selamanya."

Bu Tika tak bisa menahan tangisnya, ia beberapa kali mengusap air mata yang jatuh di wajah senjanya, pun dengan kedua sahabat yang menyaksikan pernikahan tersebut, keduanya menangis namun dengan perasaan yang berbeda. Arum sangat bahagia melihat Indhi akhirnya menikah, sementara Dita tengah meratapi kisah cintanya yang harus kandas hari itu juga, meskipun demikian ia turut berbahagia dengan pernikahan tersebut.

Di atas altar, meski sedikit ragu akhirnya Ega membuka veil penutup berupa kain transparan yang menutupi kepala hingga wajah Indhi, ia menyibak kain tersebut hingga nampak wajah cantik Indhi yang kini telah sah menjadi istrinya.

"Aku tidak akan menciummu jika kamu keberatan," ucap Ega setengah berbisik.

"Lakukan, cium aku karena aku istrimu sekarang."

Ega mengulas senyum, ia mendekatkan wajahnya, sebuah ciuman singkat mendarat di bibir Indhi, ciuman tersebut sebagai simbol jika mereka telah sah menjadi sepasang suami istri, suara tepuk tangan serta siulan dari tamu undangan yang datang mengiringi kecupan mesra seorang Ega Irvantara.

Acara di lanjutkan dengan resepsi yang di hadiri oleh teman-teman bu Tika serta beberapa rekan dokter dan perawat kedua mempelai. Namun di tengah acara pernikahan itu, bisikan demi bisikan mulai terdengar di antara tamu undangan yang datang.

"Eh, mempelai prianya kok beda si, namanya juga beda kan ya?"

"Kalau nggak salah mempelai pria kan anaknya bu Tika juga."

"Oh ya? Gimana ceritanya, kok kakak nikahin adiknya si!"

Bu Tika mengulas senyum, ia pura-pura tak mendengarkan cibiran dari tamu-tamunya. Sementara kedua mempelai tengah sibuk menerima ucapan selamat dari rekan mereka.

Indhi tersenyum menyambut kadatangan  Fajar dan juga istrinya, pasangan suami istri itu segera memeluk Indhi secara bergantian.

"Selamat ya, Om turut bahagia, setelah ini om harap kebahagiaan selalu bersamamu," ucap pria bernama Fajar yang merupakan om dari Arum, sahabatnya.  Fajar adalah salah satu saksi hidup perjalanan cinta Indhi bersama mendiang kekasihnya, karena  Fajar juga merupakan sahabat baik dari mendiang Zean.

Setelah  Fajar dan istrinya berlalu, Indhi segera memeluk seorang pria yang seumuran dengan Fajar, hal itu tentu tak mengganggu Ega sama sekali karena ia juga sangat mengenal pria yang tengah memeluk istrinya.

"Selamat gadis kecilku," ucap Dion, salah satu sahabat Zean yang juga merupakan sahabat Indhi.

"Aku sudah besar kak, buktinya aku sudah menikah,"jawab Indhi tak terima.

"Kapan kakak akan menikah?" imbuh Indhi.

"Huh," Dion membuang nafas dengan kasar. "Entah, aku terlalu sibuk bekerja sampai lupa jika aku sudah mulai tua, mungkinkah ada yang sudi menikah dengan pria tua ini?" tanyanya mendramalisir.

"Tentu saja ada, aku bersedia menikah denganmu sekarang kak," sahut seseorang di belakang Dion, mereka menoleh bersamaan dan seketika senyum mereka mengembang saat melihat Arum yang menyauti pertanyaan Dion.

"Heh, begundal kecil, aku ini teman om-mu, jadi aku lebih pantas menjadi om-mu dari pada suami!"Celetuk Dion seraya menahan tawanya.

"Yon, kau tidak sedang menyindirku kan?" Sela Ega dengan wajah sedikit kesal.

"Sorry kak, aku tidak bermaksud, aku hanya kesal dengan begundal kecil itu, setiap kali bertemu dia selalu mengajakku menikah," ujar Dion membela diri.

"Kalau begitu nikahi saja kak,umurku dan kak Ega bahkan berbeda 14 tahun, kalian hanya beda 8 tahun, percayalah umur bukan halangan," sahut Indhi tak mau kalah.

"Lihatlah kak, semua orang merestui kita, jadi kapan kita menikah?" Arum menatap Dion serius.

"Kenapa wajahmu sangat serius?"Dion menjadi gugup.

"Karena aku memang serius kak, menikahlah denganku!" 

"Hahaha," Dion terbahak mendengar lamaran gadis tomboy itu, ia sampai memegangi perutnya karena tertawa.

"Apakah lucu? Aku serius kak?" Seru Arum.

Dion menghentikan tawanya, ia mulai menatap Arum yang masih berdiri di hadapannya dengan wajah serius. "Lebih baik kita pergi dari sini sebelum merusak acara pernikahan mereka," Dion lalu menarik tangan Arum meninggalkan kedua mempelai itu.

"Bagaimana dengan lamaranku," ucap Arum tak menyerah.

"Hentikan omong kosongmu."

Kelakuan Arum membuat Ega dan Indhi tersenyum, bukan rahasia umum lagi perihal Arum yang sangat menyukai Dion sejak gadis tomboy itu masih duduk di bangku SMP, namun Dion selalu saja menolaknya dengan alasan ia telah menganggap Arum seperti keponakannya sendiri.

Senyuman Ega meredup saat Dita berdiri di hadapannya, gadis itu tersenyum gusar seraya menatap Ega.

"Selamat ya kak, semoga kakak bahagia dan bisa membahagiakan Indhi," ucapnya tulus meskipun hatinya seakan terkoyak.

"Terimakasih Dit,"

Dita beralih pada sang sahabat, ia memeluk erat sahabatnya itu, matanya mulai berkaca-kaca, perasaannya berkecamuk.

"Aku sangat bahagia, semoga setelah ini tak ada lagi penderitaan yang menghampirimu," doa Dita, tak terasa buliran bening mulai menetes di wajahnya.

"Jangan menangis, aku berjanji akan bahagia, aku tidak ingin membuat kamu dan Arum khawatir..Aku juga berharap kamu segera menemukan belahan jiwamu."

Dita melirik Ega sekilas, lalu ia menjawab doa sang sahabat dengan anggukan, setelah itu ia meninggalkan kedua mempelai dan mencari keberadaan Arum. Saat sedang berjalan, tak sengaja ia menabrak seseorang hingga ia hampir jatuh, untung saja pria yang menabraknya dengan sigap meraih pinggang Dita.

"Are you okay?" Tanyanya dengan suara serak-serak basah.

Untuk sesaat Dita tercenung, ia mengamati wajah pria yang tengah memegangi pinggangnya, namun setelahnya ia kembali tersadar dan segera membenahi posisi mereka.

"Saya baik-baik saja, terimaksih dok,"

BERSAMBUNG...

1
Indah Rianti
Luar biasa
Ira
m
Yulia Lilis
kasian Ega
Kusii Yaati
untung nggak salah lubang ya ga soalnya sambil merem mainnya😜😂
Kusii Yaati
aq tdk tahu di sini siapa yg hrs di salahkan indhi atau Ilham...dan kenapa hrs Ega yg jadi korbanya!!!😞
Astuty Nuraeni: asal jangan nyalahin aku ya kak😀😀😀😀😀
total 1 replies
Alline Tanjung
luar biasa
ayu nuraini maulina
biasa nya cwo yg sering nyosor ini cwe yg nyosor duluan🤭🤭
ayu nuraini maulina
semangat mas bro
ayu nuraini maulina
bukan jdhnya
Nur Haya
aq salut Ama author selain bikin cerita yg menarik ada pengalaman jg d dapat 👍 untuk kita para pembaca
Astuty Nuraeni: makasih supportnya kak♥️
total 1 replies
desita
👍
Yusi Lestari
tak terasa sudah tamat cerita.lanjut cerita selanjutnya thoorrr
Yusi Lestari
sungguh besar perjuangan seorang ibu yg rela merasakan sakit demi bisa melahirkan putra putri mereka
Yusi Lestari
bagus Indhi memang seorang dokter tidak boleh egois mementingkan diri sendiri
Yusi Lestari
jadi kangen sama almarhum Zean😭
Astuty Nuraeni: iya kak Aamiin
Yusi Lestari: iya Nuri semoga Zean bahagia disana😊
total 3 replies
Yusi Lestari
pasti itu Samuel adiknya Zean
Yusi Lestari
innalillahi wainna ilaihi rojiun selamat jalan tuan hendrawan keinginanmu untuk mendapatkan maaf dari Ega sudah terkabul😭
Yusi Lestari
setelah cerita Ega dan Indhi selesai langsung meluncur ke novel ini thoorr
Yusi Lestari
semoga dg kejadian ini Ega bisa memaafkan pak hendrawan dan hubungan mereka kembali membaik
Yusi Lestari
pasti pak hendrawan yg melindungi Indhi semoga pak hendrawan dan Indhi baik2 saja dan tidak terluka parah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!