NovelToon NovelToon
Cinta Pertama Sang Ustadz

Cinta Pertama Sang Ustadz

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: She_Na

Baru kali ini Ustad Fariz merasakan jatuh cinta pada lawan jenisnya. Akan tetapi, dia tidak bisa menikah dengan gadis yang dicintainya itu. Dia malah menikah dengan wanita lain. Meskipun begitu, dia tidak bisa menghapus nama Rheina Az Zahra si cinta pertamanya itu dari hatinya. Padahal mereka berdua saling mencintai, tapi mengapa mereka kini mempunyai pasangan masing-masing. Bagaimanakah mereka bisa bersatu untuk bersama cinta pertama mereka?

Ikuti kisah Ustaz Fariz dan Rheina Az Zahra untuk bisa bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She_Na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Rencana licik

Hati Mirna berdetak dengan cepat mengetahui jawaban dari suaminya.

"Jawabannya sama Umi," jawab Ustad Fariz.

"Setiap hari?" tanya Umi Sarifah kembali.

Ustad Fariz mengangguk membenarkan. Namun dia tetap diam tak bersuara.

"Lalu apa yang Ustad tunggu? Aku tau jawabannya meskipun Ustad gak ngasih tau," sahut Ustad Jaki.

Kaki Mirna lemas. Dia bingung apalagi yang akan dia lakukan agar dia tidak diceraikan. Sekarang ini Mirna berpikir bahwa Ustad Fariz akan menceraikannya dan menikah dengan Rhea. Maka jalan satu-satunya adalah dia harus memberikan ijin suaminya untuk berpoligami dengan menikahi Rhea. Segera Mirna kembali ke rumahnya dan mencari ide untuk rencana ke depannya.

"Aku takut tidak bisa membahagiakan mereka berdua dan aku takut jika nantinya Rhea akan bersedih jika Mirna menyakiti hatinya," suara Ustad Fariz melemah jika membahas tentang hubungannya dengan Rhea.

"Ada Allah yang akan memberikan petunjuk dan jalan keluar setiap permasalahan Le. Cobalah berserah diri dan keluhkan semua ketakutanmu itu, memintalah petunjuk darinya," nasehat Umi Sarifah.

"Baik Umi, nanti malam Fariz lakukan lagi," ucap Ustad Fariz.

Setelah itu Ustad Fariz dan Ustad Jaki kembali ke Pondok Pesantren untuk mengajar kembali.

Rhea merasa hari-harinya tidak seperti kemarin-kemarin setelah dia dilabrak Mirna waktu itu. Dia kembali menjadi Rhea yang sebelum bertemu dengan Ustad Fariz kembali. Rhea menjadi kurang bersemangat, jiwanya seperti kosong, seperti ada yang hilang.

Rhea tidak mau sebutan pelakor itu melekat pada dirinya. Ditariknya nafas dalam-dalam dan dihembuskannya perlahan untuk menguatkan hatinya dan mengawali harinya. Bismillahirrahmanirrahim.......

Seperti biasa Rhea berbelanja di pasar diantar oleh Pak Sardi, namun kali ini ditemani oleh Bik Darmi karena sekalian berbelanja untuk kebutuhan yang lainnya.

Rhea berhenti di depan toko buku yang menjadi saksi bertemunya kembali cinta pertamanya.Rhea tidak sadar langkahnya berhenti ketika berada di depan toko buku itu. Di lihatnya tempat bertemunya kembali dia bersama Ustad Fariz yang sangat jelas terlihat dari luar toko buku tersebut. Bayangan dirinya yang tidak sengaja bertabrakan dengan Ustad Fariz dan kemudian mereka mulai berbicara, semua itu terulang dengan jelas di pikirannya sehingga pada saat melihat tempat itu seolah nyata dimatanya.

Bik Darmi menyadarkan lamunan Rhea dan mereka mulai pergi ke kios yang akan mereka tuju. Rhea dan Bik Darmi berpencar mencari kebutuhan mereka masing-masing agar cepat selesai.

Ketika di kios sayur, Rhea tidak sengaja bertemu dengan Mirna. Tangan mereka mengambil sayuran yang sama.

"Mbak...," sapa Rhea dengan tersenyum.

Mirna menatap sinis dan merebut sayuran yang ada di tangan Rhea dan menaruh di tempat belanjaannya.

"Mbak, itu kan punyaku," ucap Rhea dengan pelan.

"Memang, aku tau itu punyamu," jawab enteng Mirna sambil memilih sayuran yang lain.

"Kenapa gak milih yang lain mbak?" tanya Rhea dengan suara pelan, karena takut terdengar yang lain.

"Gimana rasanya milikmu diambil orang lain?" tanya Mirna sambil tersenyum sinis.

"Maksud Mbak apa?" tanya Rhea.

"Maksudku apa? Kamu itu pelakor yang merebut suamiku. Apa kamu masih mau mengelak?" seru Mirna dengan suara yang keras sehingga membuat semua orang menoleh pada mereka.

Bik Darmi yang ada di kios sebelah mendengar semuanya. Bik Darmi segera mendekat pada Rhea.

Terdengar bisik-bisik dari orang-orang di sana bahwa mereka menggunjing dan merendahkan Rhea.

Mirna memang sudah terkenal di sana karena dia istri dari seorang Kyai di Pondok Pesantren Al-Mukmin.

"Bu Mirna, apa benar dia seorang pelakor?" tanya seorang Ibu yang ada di situ.

Mirna hanya memasang wajah sedih dan tidak banyak bicara.

"Pasti benar itu Bu, lihat dia aja gak berhijab. Tapi gak mungkin Kyai Fariz bisa menyukai wanita seperti itu?" kata seorang Ibu yang lain.

"Dasar pelakor. Bisanya merebut milik orang lain," cibir seorang Ibu yang lainnya.

"Dia bukan pelakor. Dia wanita baik-baik. Dia tidak pernah merebut suami orang," seru Bik Darmi dengan suara tinggi.

Rhea hanya bisa diam. Air matanya mengalir tak bisa dibendung. Cibiran dan gunjingan orang-orang masih terngiang jelas di telinganya.

"Udah.. udah Bu Ibu, teruskan belanjanya," ucap Ibu penjual kios tersebut menengahi.

"Uuh dasar pelakor," ucap seorang Ibu dengan suara kerasnya.

"Ibu kalau gak ngerti gak usah ngomong," bentak Bik Darmi pada Ibu tersebut.

"Udah Bik.... ayo pulang," suara Rhea lemah dan bergetar.

Bik Darmi segera membawa Rhea masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil air mata Rhea terus menetes tak kunjung henti. Rhea mengusap kasar air matanya namun air mata itu seolah meluap tanpa henti dari sumbernya.

Pak Sardi menoleh pada Bik Darmi yang duduk di sebelahnya. Bik Darmi hanya mengangguk. Lantas Pak Sardi tidak menanyakan apa-apa lagi.

Sesampainya di rumah. Rhea segera masuk ke dalam kamarnya. Dia sudah tidak bisa lagi menahan sakit hatinya. Semua perkataan ibu-ibu tadi menyakiti hatinya, terutama tuduhan yang diberikan oleh Mirna.

Rhea menumpahkan semua laranya pada coretan penanya. Tangisannya bertambah menjadi ketika dia mengingat kembali hal-hal yang menyebabkannya sakit hati. Dia bersembunyi di balik selimut tebal dan menutup wajahnya dengan bantal untuk meredam suara tangisnya.

Bik Darmi menceritakan semuanya pada Pak Sardi. Mereka ragu akan melaporkan hal ini pada orang tua Rhea atau tidak. Namun mereka yakin jika Rhea pasti tidak memperbolehkan mereka untuk mengatakannya pada orang tuanya. Oleh sebab itu Pak Sardi dan Bik Darmi membatalkan niatnya untuk melapor pada majikannya.

Seharian Rhea tidak keluar dari kamarnya. Bik Darmi cemas akan keadaan Rhea. Bik Darmi mengetuk-ngetuk dan memanggil nama Rhea namun Rhea tak menyahut sama sekali. Bik Darmi jadi sangat bingung dan cemas. Dia bertanya pada Pak Sardi apa uang harus mereka lakukan untuk membujuk Rhea agar mau keluar dari kamarnya.

Pak Sardi menemui Umi Sarifah untuk meminta pendapatnya. Umi Sarifah kaget mendengar cerita dari Pak Sardi. Beruntung saat itu Ustad Fariz dan Ustad Jaki sedang berada di Pondok bersama dengan Ustad dan Ustadzah yang lain untuk membahas acara di bulan Ramadhan dan penerimaan santri baru. Jika mereka tahu apa yang dilakukan oleh Mirna, sudah bisa dipastikan Mirna akan dimarahi oleh suaminya.

Umi Sarifah ikut dengan Pak Sardi ke rumah Rhea untuk membujuk Rhea agar mau keluar dari kamarnya.

Umi Sarifah mengetuk dan memanggil nama Rhea, namun tak juga dibukakan pintu oleh Rhea. Bik Darmi disuruh Pak Sardi untuk mengambilkan kunci cadangan kamar Rhea. Dan pintu pun berhasil terbuka.

Umi Sarifah membuka selimut yang menutupi wajah Rhea. Umi Sarifah meneteskan air matanya melihat keadaan Rhea yang terlihat pucat dan sembab karena kebanyakan menangis. Umi Sarifah membantu Rhea untuk duduk.

"Umi....," suara Rhea sangat lemah dan bergetar.

Rhea menangis di pelukan Umi Sarifah. Umi Sarifah merasa iba melihat Rhea yang menangis tanpa henti, bahunya bergetar naik turun menandakan tangisannya yang luar biasa.

Umi Sarifah berbicara dari hati ke hati bersama Rhea. Umi memberi kekuatan pada Rhea melalui setiap perkataannya. Rhea merasa bahwa Umi Sarifah bisa menjadi penyemangat baginya. Setelah itu Bik Darmi mengantarkan makanan untuk Rhea, dan Umi Sarifah menyuapinya dengan telaten.

"Rhea, Umi pulang dulu ya, dan ingat kamu tidak boleh larut dalam kesedihan. Umi akan selalu membantu kamu agar kamu bisa melewatinya dengan sabar dan ikhlas," Umi Sarifah berpamitan pada Rhea.

Rhea mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih Umi. Maaf Umi harus datang kemari malam-malam begini," ucap Rhea yang masih terdengar lemah dan mencoba untuk kuat.

"Umi senang bisa kesini. Dan Umi harap kamu bisa menginap di rumah Umi agar kita bisa belajar lebih dalam lagi tentang agama," Umi tersenyum dan memeluk Rhea.

"Insya Allah Umi," jawab Rhea.

Rhea senang memiliki sosok Umi di dekatnya ketika dia rapuh karena bisa membantu menenangkannya dan menguatkannya. Dia memang memerlukan sosok seperti Ibunya di kala dia jauh dari orang tuanya. Tak heran jika Ustad Fariz begitu menyayangi dan menghormati Umi Sarifah.

Di kala senang Rhea juga senang bersama Umi Sarifah karena beliau bisa memposisikan dirinya menjadi seorang teman bagi Rhea. Tentu saja seorang teman yang dihormati, jadi tidak mengurangi kehormatan seorang Umi Sarifah yang merupakan istri dari Kyai besar di Pondok Pesantren Al-Mukmin.

Sepulang dari rumah Rhea, Umi Sarifah ditodong banyak pertanyaan oleh Ustad Fariz dan Ustad Jaki. Namun Umi Sarifah enggan mengatakan yang sebenarnya karena tidak maj hal tersebut menjadi beban untuk Ustad Fariz. Umi hanya mengatakan bahwa Umi Sarifah ada urusan yang harus cepat ditangani.

Namun Ustad Jaki tidak begitu saja percaya dengan yang dikatakan oleh Umi Sarifah. Karena sebenarnya Ustad Jaki melihat Umi Sarifah turun dari mobil milik Rhea dan melihat Pak Sardi yang mengemudikannya.

Setelah Ustad Fariz pulang ke rumahnya, Ustad Jaki menodong Umi Sarifah agar mau mengatakan yang sejujurnya. Akhirnya Umi Sarifah mengatakan yang sebenarnya.

"Umi, Jaki aja merasa marah mendengar ini, apalagi Ustad Fariz, dia pasti akan sangat marah jika mengetahui Zahra nya di permalukan Mbak Mirna di depan orang banyak," Ustad Jaki emosi mendengar cerita Umi Sarifah.

"Mangkanya itu Le, jangan kasih tau dulu Ustad Fariz sebelum dia menentukan pilihannya," ucap Umi Sarifah.

"Gak bisa gitu dong Umi, sama aja kita gak membantu Ustad Fariz. Dia pasti akan malu mempunyai istri seperti Mbak Mirna. Dia benar-benar mempermalukan Pondok Pesantren Al-Mukmin Umi," Ustad Jaki memprotes keputusan Umi.

"Kita pasti akan bantu dia Le, tapi dengan jalan lain. Tadi Rhea sudah janji sama Umi akan menginap disini, tapi belum tau kapan. Umi tidak bisa memaksanya karena dia sekarang benar-benar sedih dan butuh ketenangan," Umi Sarifah menenangkan Ustad Jaki.

"Baiklah, Jaki juga akan bantu dengan cara lain Umi," Ustad Jaki menyetujui permintaan Umi Sarifah. Dia mencoba mencari ide untuk melancarkan rencananya.

Di rumah Ustad Fariz tidak banyak bicara dengan Mirna karena Mirna mencoba menjelek-jelekkan Rhea dengan menceritakan bahwa mereka tadi bertemu di pasar dan Rhea mengabaikannya meskipun Mirna sudah menyapanya.

Ustad Fariz tidak percaya dengan ucapan Mirna, maka dari itu Ustad Fariz hanya diam tidak menanggapi apapun yang diucapkan istrinya.

Di malam harinya, seperti biasa Ustad Fariz menjalankan shalat dan meminta petunjuk pada Allah tentang hatinya dan tentang permasalahan rumah tangganya. Mirna mencoba menguping setiap malam ketika Ustad Fariz berdoa. Ternyata suaminya itu memang sangat mencintai wanita yang sangat dibencinya, Rheina Az Zahra.

Pagi harinya ketika di Pondok, Ustad Jaki meminta tolong Ustad Fariz untuk menghubungi Rhea agar melaksanakan acara bedah bukunya yang ketiga.

Ustad Fariz masih diam mendengarkan sambil mengerjakan pekerjaannya. Namun Ustad Jaki berhasil memancing rasa cemburu Ustad Fariz kembali.

Ustad Jaki mengambil ponsel Ustad Fariz dan dengan terang-terangan dia memasukkan nomer ponsel Rhea ke kontak ponselnya.

Ustad Fariz hanya melirik saja. Jujur dia ingin sekali mendengar suara Rhea dan ingin bertemu dengannya, namun Ustad Fariz menahan dirinya sampai dia berhasil memantapkan dirinya.

"Assalamu'alaikum... Ukhti cantik....," sapa Ustad Jaki pada seseorang di seberang sana.

1
Vindi Anisa
stress kali mirna
Erniati Filiang
asyiiik,lanjut Tor....m
Nurhayatins Aqil
Luar biasa...crtx
She_Na: 🥰Terima kasih😍💜
total 1 replies
Nurhayatins Aqil
mawar untkmu thor ngakak abis😂😂😂
She_Na: 🥰makasih😍💜. Kalau bisa kopi dan vote juga dong😂😂😂
total 1 replies
Galuh Setya
kok kesel ma rhea, uda tau ada gosip gitu. tp kok oon nya gak ketulungan.
Dianherlina Siswoyo
jadi istri wong kok gitu kelakuan nya si mirna
private
sangattttt bagus,ana pas baca tulisan kata "TAMAT" kok rasa mau nangis yh,KK author please sambung lagi cerita nya😭🙏🙏
She_Na: follow akun aku kak biar ada notifikasi karya baru.belom kak. masih ada 3 novel ongoing. bentar dulu ya kak. yang lain juga pada minta lanjut season 2 untuk judul novel lainnya😁
private: lanjutt😭
total 4 replies
Hajja Uni Haerunnisang
8
Dianherlina Siswoyo
et istri seorang ustad tdk bs menjaga nama baik suami nya biarpun kamu sakit hati tapi tdk di benarkan untuk berbuat kasar Disni kan rhea tdk selingkuh sama ustad dia cuma mendem perasaan nya aja malah di maki² yg ada di Mirna malah di tinggal sama suami klo bgini mah
She_Na: disini saya tuangkan banyak sifat dari tokoh yang memang sering kita jumpai. semoga bisa jadi pembelajaran kita semua 🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
tetap aja menurut ku semua tersakiti biarpun Mirna istrinya ustad kurang baik tetap aja disini sakit hatinya dan rhea sama ustad sakit juga karena kasih tak sampai...gak tau dah bela kemana🤭😅
She_Na: wkwkwk
makasih kak udah baca🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
sebenernya kasian juga sih sama istrinya udh menikah lama tapi masih belum di cintai suaminya dan suaminya pa ustad masih terbelenggu masa lalu nya
Dianherlina Siswoyo
cintaku pun tak berjalan mulus dengan bang ustad waktu SMA dulu ternyata kita tak berjodoh kadang suka keki kalo ketemu pas dia jadi imam atau pengisi kultum saat tarawih dan sampai skrg pun suamiku masih suka cemburu klo bang ustad ketemu aku di masjid🤭😂
Dianherlina Siswoyo: ok siap
She_Na: beneran kak? wah bisa dong cerita²😂😂😂
follow aku kak, biar kita bisa ngobrol😁
total 2 replies
Dianherlina Siswoyo
Aku mampir ya Thor
Dianherlina Siswoyo: sama2
She_Na: makasih kak💜
total 2 replies
Imas Daryati Anhar
aduh ceritanya udah bagus tapi kok kelakuan yg lempar lempar sendal gitu kayanya nya ga pantas utk karakter seperti ustadz & keluarga nya apalagi ini sampai ke muka, itukan sangat tidak sopan masa kelakuan ustadz apalagi kiai sprti itu, harusnya bercandanya yg wajar jangan sampai menodai karakter tokoh yg harusnya bersikap panutan
She_Na: kyai juga manusia kak. Sifat mereka yang seperti itu hanya di dalam keluarganya saja dan tidak dipertontonkan di luar rumah. kita juga gak tau kan kalau di dalam keluarga ustadz/kyai yang lain juga seperti itu😁
Hanya candaan dan tidak dipertontonkan pada anak-anak mereka, jika pada saat itu ada anak mereka tinggal diberi pengarahan saja agar bisa membedakan yang mana candaan dan yang mana hal serius.
ini hanya opini saya saja kak. mohon maaf jika ada yang salah🙏🏻
total 1 replies
Hawa zaza
aku mampir lagi nih kak, semangat ya😍🤩
salam kenal dan jika berkenan mampir juga di cerita aku
She_Na: makasih kak💜
total 1 replies
harie insani putra
Salam knal Thooorrrr, ijin berjejak di sini
harie insani putra: makasih Kak
She_Na: salam kenal juga kak😊
total 2 replies
Riry Kasyry Lily
aku gk suka,sama ustad Faris nya gak tegas ah,kasihan Mirna, itu salah bukan nya dia seorang ustadz,tapi kok kaya gak paham agama harus nya menjauhi bukan malah mendekati,kan sudah dengan pilihan nya sendiri,menjauhi rea dan memilih menikahi Mirna sebagai wanita gak suka dan merasa sakit loh, di sini yang salah kan si Fariz, yang jadi korban Mirna,apa lagi umi dan si temen nya malah ngomporin gitu,bukan nya nyadarin, kalau Samapi Mirna di ceraikan ini cerita gak baik, apa lagi Samapi nikahin rea.. si Fariz plin plan...
Sri Wahyuni
alhamdulillah selesai.,mksh thor
Sri Wahyuni: terserah thor aja
She_Na: makasih banyak atas dukungannya😘
mau season 2 gak nih?😁
total 2 replies
Ummy Ryd
lho lho lho kq udh tamat cihhh
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 1 replies
Novi triatika
Ada season ke duanya gk kak?
She_Na: follow aku ya, nanti kalau ada season 2 pasti ada notifnya😁
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!