NovelToon NovelToon
Jejak Tertinggal Istri Kedua

Jejak Tertinggal Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Ayu Lestari namanya, dia cantik, menarik dan pandai tapi sayang semua asa dan impiannya harus kandas di tengah jalan. Dia dipilih dan dijadikan istri kedua untuk melahirkan penerus untuk sang pria. Ayu kalah karena memang tak memiliki pilihan, keadaan keluarga Ayu yang serba kekurangan dipakai senjata untuk menekannya. Sang penerus pun lahir dan keberadaan Ayu pun tak diperlukan lagi. Ayu memilih menyingkir dan pergi sejauh mungkin tapi jejaknya yang coba Ayu hapus ternyata masih meninggalkan bekas di sana yang menuntutnya untuk pulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Menentukan target

"Nando... " Suara lembut Oma Rika memecah kesunyian yang sejak tadi tercipta.

"Iya, Oma!" Fernando mengangkat wajahnya dan menatap oma Rika dengan tatapan teduh.

"Keputusan Oma sudah bulat, kamu harus menikah dan semua aset dan perusahaan peninggalan opa kamu akan Oma wariskan ke kamu," ucap Oma Rika lembut.

"Oma... " Fernando menggenggam tangannya dengan kuat, sebisa mungkin dia menahan diri semata karena dia begitu menyayangi omanya dan tak ingin terjadi hal yang buruk kepada omanya apabila Fernando memberontak dan melawan.

Oma Rika adalah satu-satunya keluarga kandung yang tersisa yang Fernando miliki setelah orang tuanya meninggal dunia saat Fernando masih kecil dulu.

"Itu juga salah satu wasiat opa kamu, Sayang!" Oma Rika tahu apa yang akan Fernando katakan untuk menunda semua keputusan itu.

"Atau kamu menyerah dan mengikhlaskan William untuk mengambil alih perusahaan!" lanjut Oma Rika lagi.

Rahang Fernando mengeras dan genggaman tangannya mengencang saat mendengar nama sepupu angkatnya disebut oleh Oma Rika.

"Beri Nando waktu beberapa saat lagi, Oma! Nando akan membawa istri Nando ke hadapan Oma!"

Oma Rika tersenyum penuh arti lalu mengangguk lemah mendengar janji itu.

Ya Oma Rika memang mengharapkan Fernando menikah dan melahirkan penerus untuk keluarga Himawan.

Jujur Oma Rika juga tak akan rela andai semua aset dan perusahaan peninggalan suaminya jatuh kepada anak angkat dan cucu angkatnya, tapi Oma Rika tak memiliki pilihan selain menyerahkan semuanya kepada William dan orang tuanya.

"Oma pasti tak sabar menunggu hari itu!" Setelah mengatakan hal itu Oma Rika dengan dibantu perawatnya kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Albert mempersilakan Fernando berdiri dan mereka berjalan keluar menuju mobil.

"Aku ingin menghirup angin segar dulu, Al!" Begitu perintah Fernando saat mereka sudah masuk ke dalam mobil mereka.

Albert yang ada dibalik kemudi mengangguk pelan lalu menjalankan mobilnya kemana saja tanpa tujuan yang jelas.

"Kamu sudah awasi semua pergerakan William dan Santo?" tanya Fernando.

"Seperti yang tuan Nando perkirakan sejak awal, mereka memang telah melakukan sesuatu untuk mengompori Nyonya Rika untuk segera menentukan penerus Himawan corp!" jawab Albert sopan.

"Bajinggan licik, mereka ternyata tak puas dengan kantor cabang dan membidik mega company yang telah didirikan oleh leluhurku!" ucap Fernando geram.

"Lalu apa yang akan tuan Nando lakukan?" tanya Albert penuh tanda tanya.

"Kamu tahu apa yang aku inginkan, Al!" jawab Fernando sambil menyeringai seram.

Albert mengangguk kecil, mengabdi sejak berusia belasan tahun, Albert tentu tahu apa yang ada di kepala Fernando tanpa Fernando perlu menjelaskan dengan detail apa yang ada di kepalanya saat itu.

Mobil berhenti di suatu tempat, mata Fernando menatap tajam seorang perempuan yang sedang membaca buku dengan kusyuk.

Lampu penerangan yang tak cukup terang itu tak menghalangi sang gadis untuk membaca bukunya dengan serius.

Fernando tetap menatap, entah perasaan apa itu hingga dia begitu tertarik terhadap obyek yang ada di seberang sana.

"Saya akan cari tahu dan menyelidikinya!" Itulah ucapan Albert kepada Fernando karena Albert tahu dari kacamata Fernando, perempuan itu cocok untuk dijadikan bonekanya.

Yah, perempuan itu terlihat masih muda, polos, cantik dan ambisius, sosok yang pas untuk diajaknya bekerja sama.

***

"Ayu, tolong bantu ke depan dulu, Siti sama Arum kewalahan!" teriakan Mbok Darmi membuat Ayu meletakkan cucian piringnya.

"Tapi gelas sama piring kotornya gimana, Mbok?" tanya Ayu sambil mengelap tangannya yang basah.

"Habis ini biar Mbok yang ngerjain!"

Setelah mendengar kesanggupan Mbok Darmi untuk menyelesaikan pekerjaannya, Ayu pun langsung bergegas untuk membantu Arum dan Siti.

"Iya, pakai oseng tempe sama serundengnya."

Pembeli yang tak lain adalah Albert itu mengangguk saat Ayu menunjuk beberapa lauk yang Albert mau.

Setelah piring Albert terisi penuh dengan makanan, Ayu pun menanyakan minuman untuk Albert dan beberapa pelanggan yang sudah selesai dilayani oleh Arum dan Siti.

"Makasih!" Albert mengangguk sopan sambil memindai Ayu dengan diam-diam.

Ayu memang terlihat cerdas dan cekatan, cocok dijadikan sekutu yang kuat untuk membantu sandiwara yang akan Fernando jalani.

"Dia namanya Ayu, Tuan! Baru dua hari ini kerja di warung ini. Dia pandai dan cekatan anaknya!" Arum pun menjelaskan kepada Albert yang sejak tadi sering melirik dan memperhatikan Ayu.

Albert berpura tak peduli, bukan karena Albert masa bodoh dengan informasi mengenai Ayu, tapi Albert sudah mengantongi informasi lengkap tentang Ayu dan semua hal yang telah terjadi dengannya.

Karena hal itulah sosok Ayu dianggap pantas untuk diajak kerjasama karena masa lalunya yang cukup rumit.

Albert membayar makanannya lalu pergi meninggalkan tempat itu. Albert cukup puas dengan kepribadian Ayu dan sikap Ayu.

Malam harinya Albert kembali datang ke tempat itu setelah memastikan warung itu tutup dan Ayu kembali duduk di sana.

"Selamat malam Nona Ayu!" Albert menyapa Ayu dengan ramah.

Ayu mendongak dan menatap Albert yang berdiri menjulang di depannya.

Ayu bangkit karena dia tahu siapa sosok pria yang berdiri di depannya itu. Dua kali pria itu makan di tempat itu kan? Ayu cukup mengingat wajahnya yang sangat tak biasa itu.

"Iya selamat malam, Pak!" Ayu berdiri dan mengangguk hormat, sama langganan warungnya kan? Ayu harus berlaku sopan atau Ayu akan mempermalukan Bu Widya selaku pemilik warung itu.

"Nama saya Albert!" Albert memperkenalkan dirinya.

"Iya Pak Albert, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ayu sopan.

"Ada hal penting yang ingin saya sampaikan, apakah anda punya waktu?" tanya Albert sopan.

Ayu mengeryit dalam, hatinya mendadak ngilu membayangkan apa yang akan ditawarkan oleh orang itu. Ayu langsung waspada dan berjaga-jaga.

"Saya bukan ingin menculik anda ataupun melakukan kejahatan. Ada penawaran kerja sama yang menguntungkan untuk anda kalau anda menerima penawaran saya!" ucap Albert tetap sopan.

Ayu semakin tak mengerti kemana arah pembicaraan orang itu, mereka baru bertemu beberapa kali dan Albert mengajaknya bicara seperti itu, bukankah Ayu perlu mencurigainya?

"Saya jamin saya nggak akan menyakiti anda!" Albert kembali menyakinkan Ayu.

Ayu kembali termenung, sejak tadi cara bicara Albert aneh dan terkesan kaku, dia seperti seorang ajudan yang berbicara dengan sangat hormat kepada Ayu.

Karena penasaran akhirnya Ayu pun mengiyakan permintaan Albert tersebut.

Keduanya duduk di bangku panjang itu dan Ayu siap mendengar penawaran yang akan disampaikan oleh Albert.

Negosiasi pun dimulai.

1
Rens16
Ayo guys kasih aku bintangnya, like dan komennya biar aku semangat, terima kasih 😍
Rens16
Beri komentar, like, bintang nya ya guys, saranghaeyo 😍
aku
sabar albert...kan tuanmu lg otw bucin 😁😁
Rens16: Bucin sampai nyungsep 😀😀
total 1 replies
aku
manfaatin kesempatan yu buat raih cita2 mu. go ayu go
Rens16: Go yang kenceng ya say 😍😍
total 1 replies
aku
kocak ayu /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!