Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Siangnya adik kedua Derel datang bersama istrinya dan anaknya. Mercy sangat bersemangat menyambut kedatangan mereka,sementara Derel dan istrinya biasa - biasa saja.
"Adis." Mercy langsung mengendong anak Gani. Berbeda sekali cara penyambutan Mercy terhadap anak - anak Derel.
Gani mungkin masih ada rasa hormat dan segan pada Derel menghampiri abangnya dan menyalaminya begitu juga dengan istrinya. Derel tidak bersuara hanya melihat wajah adiknya.
Gani dan istrinya masuk kekamar yang biasa mereka tempati untuk meletakan barang bawaan mereka. Derel masih betah duduk di teras rumah di temani oleh istri sambil melihat Dafa dan Dhani bermain bersama anak - anak sana yang seumuran.
Di dapur terdengar pembicaraan antara Gani,Mercy dan Rafi yang tidak sengaja terdengar oleh Sinta saat hendak mengambil minim untuk suaminya.
"Kamu udah ngomong belum sama abang ,Mer? tanya Gani.
"Sudah tapi Rafi yang kasih tau." jawab Mercy.
"Trus abang jawab apa?" tanya Gani penasaran.
"Katanya abang lagi ga punya uang aa."
"Masa sih?"Trus abang ngomong apa lagi?"
"Katanya abang mau hitung dagangan Almarhum ibu. Kata abang sebagain dagangan ibu adalah punya abang." jawab Rafi apa adanya.
"Ga bisa gitu dong,sekarang yang pegang dagangan ibu kan aa. Abang sudah tidak ada hak lagi di sana. Kaya yang ikut ngurusin ibu aja selama ini." sungut Gani tidak terima dengan pendapat abangnya.
"Tapi kenyataanya memang begitu,aa. Dagangan ibu selama ini memang datang dari abang,dan ibu membayar dengan cara mencicil." Bela Rafi.
Perdebatan makin seru dan saling salah menyalahkan. Sinta malas mendengarnya memilih kembali ke teras menemani suaminya.
"Mana airnya,dek?" tanya Derel melihat istrinya kembali dengan tangan kosong.
"Ga jadi bang." wajah Sinta berubah masam.
"Kenapa?" tanya Derel.
"Tuh adik - adik kamu lagi debat di belakang. Kupingku panas mendengarnya. " ujar Sinta kesal.
"Mereka lagi omongin abang ya?" tebak Derel dan ditangguhkan oleh Sinta.
Derel berdiri dari duduknya dan hendak berjalan kedalam melihat apa yang istrinya katakan.
"Bang mau kemana?" tahan Sinta.
" Mau meluruskan sesuatu dengan adik.- adik,mumpung acranya masih esok siang." lalu Derel berjalan menuju dapur.
Semua terdiam saat Derel sampai di sana. " Loh kok berhenti, lanjutkan saja. " ujar Derel berusaha setenang mungkin.
"Abang dengar kami ngomong barusan?" Gani uang mati ketakutan bertanya.
"Dengar." jawab Derel membuat wajah Gani pucat.
"Abang tau kalian membenci abang,jadi diam - diam diskusi tanpa melibatkan abang. Apalagi kamu Gani merasa sok berkuasa padahal kamu yang paling merongrong ibu selama ini. Jangan kalian kira abang tidak tau kelakuan kalian selama ini. Setiap ibu kerumah selalu bercerita kepada teteh kalian tentang kelakuan kalian selama ini." Derel menjeda kalimatnya sejenak untuk menghilangkan sesak. Ketiga adik Derel diam tertunduk.
"Abang ini sebagai anak tertua penganti orang tua, seharusnya kalian dalam melakukan sesuatu itu harus berdiskusi dulu dengan abang. Ibu pasti sedih disana melihat anak - anaknya tidak akur. Mengenai harta peninggalan mak,mak sudah membuat wasiat berupa voice note yang ada di ponsel teteh Sinta. Nanti kita dengarkan sama - sama, biar tidak ada salah paham." Ujar Derel sembari memanggil istrinya untuk mendengarkan wasiat dari almarhum ibu mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siang kk,up lagi ya. Terimaksih sudah menunggu,jangan lupa meninggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak😊😘😘😘🙏🙏🔥
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor