NovelToon NovelToon
Salah Benih

Salah Benih

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: bundew

" Kamu sekarang gendut dan jelek, tidak lagi cantik dan menarik lagi seperti dulu Amrita. Karena itu aku selingkuh.Meski begitu aku tetap mencintai calon anak kita ini." Tutur Aries Baskoro pada istrinya.
Bukan salah dia kalau sekarang penampilannya berubah.Semua itu terjadi karena prosedur promil yang dia lakukan. agar Meraka bisa punya anak.
Tapi suaminya tidak mau tau, seperti tidak mau taunya Harsen Marlon, pria yang saat ini benihnya ada didalam rahimnya karena kesalahan pihak klinik.
" Kembalikan benih milikku itu bagaimana pun caranya, dalam.bentuk sper*ma atau bayi yang nanti kamu lahirkan. Aku tidak perduli."
Dua pria yang memandang Amrita dari sudut kepentingan mereka,lalu siapakah dari keduanya yang akan bisa meyakinkan dia untuk menjadi calon ayah dari anaknya kelak. Marlon Harsen atau Aries Baskoro?
Penasaran cus baca reader 🥰
Jangan lupa tinggalkan jejak, like Komentar kalian disetiap bab setelah membaca ya🥰
Happy reading.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13.Amrita Pingsan.

Amrita menatap si tuan Marlon dengan marah. Bagaimana dia tidak marah pada pria itu kalau dia secara entengnya menyuruh dirinya mengembalikan lagi benih nya, jika menolak menjadi ibu pengganti untuk anak pria itu, yang kemungkinan sekarang sedang berada dalam kandungannya.

" Tidak!!! Ini anak saya!! Terlepas dari sperma siapa yang sudah membuahinya!! Jadi,anda tidak berhak meng-klaim anak ini sekarang atau nanti, saat dia sudah lahir!!" Tegas Amrita.

" Tidak bisa begitu! Karena itu berasal dari benihku, maka aku punya seluruh hak untuk mengakui dan memilikinya saat lahir nanti!" Balas Harsen, tidak mau kalah yang membuat Amrita semakin marah pada pria itu yang terus bersikeras dengan keinginan nya, tanpa sedikitpun melihat dari sisi Amrita saat itu.

Sampai Amrita tidak tau lagi harus bagaimana menghadapi Harsen.

Wajahnya mulai memucat, dia lelah secara fisik dan mental saat itu, setelah sejak pagi menerima kejutan kejadian tak terduga dalam hidupnya.

Mulai dari kenyataan suaminya yang ternyata selama ini sudah menyelingkuhi nya.

Lalu, sekarang mendengar kabar kalau bayi dalam kandungannya kemungkinan berasal dari benih yang salah.

Dan si pemilik benih tidak mau bersikap lunak padanya.

Pria itu terus bersikeras ingin mengambil paksa calon anaknya nanti setelah lahir.

Oh Tuhan....keluh Amrita, kenapa hari sial itu tidak tertulis dalam kalender! Andai tertulis dia yakin tidak akan mau pergi ke Bandara juga klinik dokter Raymond hari ini. Supaya tidak perlu bertemu dua pria brengsek tersebut, batin Amrita.

" Nyonya Amrita, anda baik baik saja?" Tegur suster Marta, karena melihat wajah Amrita pucat sekali saat itu.

Mendengar hal itu dokter Raymond yang berada disamping suster Marta ikut menatap kearah Amrita.

Harsen juga,tapi raut dingin pria itu tidak berubah sama sekali. Meski dia melihat wajah Amrita yang saat itu sangat pucat.

" Saya...."

Bruk!!

Tiba tiba tubuh Amrita oleng kesamping,hampir jatuh kelantai klinik kalau saja Harsen tidak reflek meloncat dari tempatnya berdiri untuk meraih tubuh perempuan itu yang pingsan.

" Shitt! Bagaimana dia bisa pingsan! Dokter Raymond! Cepat tolong dia!! Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada ibu pengganti calon anakku dan Elly!"

Mendengarnya buru buru dokter Raymond dan suster Marta bangun dari lantai lalu segera menyuruh Harsen agar meletakkan tubuh Amrita yang pingsan di ranjang tempat pemeriksaan.

" Tuan Marlon,tolong anda letakkan nyonya Amrita disini Biar saya periksa kondisinya sekarang."

Kali ini Harsen tidak menolak perintah dokter Raymond,dia segera meletakkan pelan tubuh Amrita yang tidak bergerak keatas ranjang yang ditunjuk oleh dokter Raymond.

" Lakukan yang terbaik padanya,jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk pada dia dan calon bayi ku!" Perintah Harsen dengar raut wajah cemas.

Dokter Raymond mengangguk mendengar perintah Harsen lalu dibantu dengan suster Marta dia segera memeriksa kondisi Amrita saat itu.

Selama dilakukan pemeriksaan Harsen sama sekali tidak beranjak dari tempatnya.

Pria itu terus saja memperhatikan apa yang dilakukan oleh dokter Raymond dan suster Marta dengan ekspresi serius,serta cemas.Entah cemas pada siapa?

" Bagaimana kondisi mereka?" Tanya Harsen, begitu dokter Raymond dan suster Marta sudah selesai melakukan pengecekkan menyeluruh pada Amrita yang masih pingsan,serta memasangkan infus pada perempuan itu sebagai pertolongan.

" Kelelahan dan syok yang cukup parah,tuan Harsen. Mungkin akibat guncangan yang dia dengar tadi, tuan." Terang dokter Raymond yang kali ini terlihat didengar kan oleh Harsen.

" Begitu, lalu...apa itu tidak papa?" pria itu bertanya lagi.

" Semoga saja tuan.Saya baru bisa memastikannya saat nanti nyonya Amrita sudah sadar." terang dokter Raymond.

Mendengar nya Harsen diam lagi tidak bersikeras, seperti sebelumnya.

Dia diam sambil menatap kearah Amrita yang saat itu terbaring di ranjang dengan Suster Marta yang terlihat membetulkan posisinya saat berbaring.

" Lalu mana suami perempuan itu? Apa dia tidak punya?" Dokter Raymond terlihat sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Harsen.

Tapi segera menjawab karena itu hal yang memang harus diketahui oleh Harsen saat ini.

" Ada tuan, nyonya Amrita masih punya suami. Hanya saja suaminya memang jarang ikut datang mengantar saat dia melakukan pemeriksaan kesini." Balas dokter Raymond memberitahu.

" Begitu? Bagaimana bisa? Pria macam apa dia sampai membiarkan istrinya pergi sendiri kedokter kandungan. Apa dia tidak cemas atau khawatir, kalau sesuatu yang buruk mungkin saja terjadi dengan perempuan itu?!"

Dokter Raymond berniat memberikan jawaban untuk Harsen, tapi bertepatan dengan dia akan bicara. Tiba tiba suara ponsel terdengar dari tas tangan Amrita saat itu.

Semua orang yang ada disana langsung menoleh kearah sumber suara itu, tak terkecuali Harsen yang bukan hanya menoleh tapi berjalan mendekati tas tangan Amrita yang tadi diletakkan oleh Suster Marta di meja dokter Raymond.

Dering itu tidak hanya terdengar sekali, tapi berkali kali yang menandakan kalau si penelpon sangat ingin panggilannya dijawab.

Harsen yang sudah berada didepan tas tangan milik Amrita, tanpa ba-bi-bu langsung membuka tas tersebut kemudian mengambil ponsel milik Amrita yang saat itu terus berdering.

" Aries Baskoro?Siapa dia? Apa kalian ada kenal dengan nama itu?" Pertanyaan itu diajukan pada dokter Raymond dan suster Marta,yang segera menjawab seperti apa yang mereka tau.

" Itu nama suami nyonya Amrita, tuan Marlon ." Terang dokter Raymond.

" Oh dia orangnya."

Setelah mengatakan itu, Harsen langsung menjawab panggilan Aries di ponsel Amrita.

" Halo." Suara Harsen dingin dan tenang, saat menjawab Aries diseberang telpon.

Diseberang telpon Aries langsung merasa terhenyak, waktu mendengar suara laki laki yang menjawab telpon di ponsel istrinya.

" Halo....Ini siapa?Mana Amrita sekarang!?" Tanya Aries dengan nada suara yang terdengar sarkas saat bicara.

" Kamu yang siapa?Dan kenapa bertanya mengenai ibu calon anakku?!" Balas Harsen balik, yang tentu saja semakin membuat Aries semakin terhenyak, juga bingung dengan yang dikatakan oleh pria diseberang telpon itu.

" Kenapa kamu malah bertanya balik siapa aku?! Aku ini jelas suami Amrita yang punya ponsel ini?! Dan kamu siapa?! Kenapa baru saja bilang, kalau.."

"Tuan Marlon, sebaiknya kita pindahkan nyonya Amrita keruangan lain saja,di banding disini seperti sekarang.Supaya dia bisa beristirahat dengan nyaman."

Aries yang juga mendengar apa yang baru saja dikatakan dokter Raymond pada Harsen, jadi bertanya tanya dalam hati apa yang sebenarnya saat itu sedang terjadi pada Amrita, dengan pria yang menjawab telponnya itu saat ini?

Karena apa yang dia dengar dan apa yang tadi sempat di lontarkan pria itu padanya, membuat Aries jadi berpikir kalau saat ini istrinya sedang bersama seorang pria,bukan pergi kedokter kandungan seperti yang Amrita katakan tadi padanya.

1
GRL VJAESUKE
lanjut
GRL VJAESUKE
up lagii seru
Tita
cakeeep amritha pokoknya jangan mau di injak2 lagi sama laki tukang celapcelup.
Anna Kusbandiana
bagus Amrita, keputusan yg baik..
So good...🤭😁😁😁👍
Anna Kusbandiana
ya sudah kalo gitu kamu minta ditalak saja ke suami tukang celupmu itu...🤪😁😁😁
toh kamu sudah dekat dengan ayah janin yg kamu kandung. orangnya baik lagi...
Tita
baru berdenyut nyeri ries hati amritha malah sudah berdarah darah kamu cabik2.😠
Anna Kusbandiana
dasar teh celup!!
setelah ini nyesel kamu ditinggal amrita...
qtine
tinggalin aja Rita....laki2 model Aries yg udah selingkuh pasti akan terulang lagi

dimana hati si Aries saat Rita berjuang buat garis 2
Anna Kusbandiana
bertahanlah Amrita, jangan diberi kesempatan.
Biarkan Aries dg gundik2nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!