NovelToon NovelToon
A World Without You

A World Without You

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiwie Sizo

Arthazia sangat membenci Arslan, lelaki yang menjadi suaminya selama lebih dari tiga tahun belakangan. Segala cara dia lakukan agar bisa terbebas dari lelaki tak berperasaan itu, termasuk bekerja sama dengan musuh Arslan, hingga akhirnya surat cerai pun berhasil Arthazia dapatkan. Tapi siapa sangka, langkah itu justru membuat Arthazia berada dalam bahaya.

Saat semua telah berada di ujung tanduk, satu-satunya sosok yang datang untuk menyelamatkan Arthazia justru Arslan. Lelaki itu bahkan rela berkorban nyawa untuk sang mantan istri. Setelahnya, kebenaran akan perasaan Arslan untuk Arthazia pun terungkap. Arthazia sungguh menyesal karena tak pernah memahami bahasa cinta yang Arslan tunjukkan padanya selama ini.

Namun, saat Arthazia merasa tak mampu melanjutkan hidupnya lagi, tiba-tiba waktu kembali ke masa Arthazia belum bercerai. Lalu akankah kali ini semuanya menjadi berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boleh Aku Merayakan Ulang Tahunku Bersamamu?

"Hei, Nak. Aku lihat beberapa hari ini kamu terus membawa pulang mi instan. Apa kamu hanya makan itu setiap hari?" Nenek Juni menyambut kepulangan Arthazia dengan sebuah pertanyaan yang sedikit cerewet. Beliau adalah pemilik gedung yang bagian atapnya disewa oleh Arthazia. Nenek Juni sendiri tinggal di lantai dua, sedangkan lantai satu gedung miliknya digunakan untuk bisnis kedai kopi kekinian.

Arthazia yang baru saja tiba di teras rumahnya sedikit terkejut karena sebelumnya tak menyadari kehadiran Nenek Juni di sana. Sepertinya, itu karena sejak tadi dia berjalan sambil melamun.

"Eh, iya, Nek. Saya tidak memiliki peralatan untuk memasak, jadi hanya bisa menyeduh mi instan dan memanaskannya di dalam microwave saja," sahut Arthazia.

"Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan tidak sehat, tidak baik untuk kesehatanmu. Jika kamu akan tinggal di sini untuk waktu yang cukup lama, sepertinya kamu harus mempertimbangkan membeli peralatan memasak. Atau pesanlah makanan dari rumah makan. Kamu masih muda. Sayang sekali kalau tubuhmu menjadi sakit-sakitan karena salah pola makan." Nenek Juni memberikan nasihat.

"Terima kasih atas perhatiannya, Nek. Saya akan mengingatnya." Arthazia kembali menyahut sembari tersenyum. Meski rasanya sedikit mengejutkan mendengar teguran dari Nenek Juni, tetapi Arthazia memahami ketulusan dan niat baik perempuan tua itu. Lagi-lagi hal itu mengingatkannya pada sosok Arslan.

"Oh, iya, Nenek kenapa repot-repot naik kemari? Bukankah sudah saya bilang, kalau ada yang ingin Nenek sampaikan, Nenek bisa mengirim chat saja. Biar saya yang datang menemui Nenek." Arthazia mengalihkan pembicaraan agar Nenek Juni tak membahas tentang mi instan lagi.

"Ah, itu, tadi aku membuat bubur dengan sayuran dan daging. Aku membawakannya untukmu dan meletakkannya di sana," sahut Nenek Juni sambil menunjuk ke arah sebuah tempat duduk berbentuk persegi yang menyerupai sebuah meja. Di atas sana tampak sebuah panci lengkap dengan penutupnya.

"Itu? Nenek tidak memberi saya bubur satu panci itu, kan?" tanya Arthazia. Dia bergegas mendekati panci tersebut dan membuka penutupnya. Benar saja, isi di dalamnya nyaris penuh.

"Kamu harus makan banyak, apalagi akhir-akhir ini kamu hanya makan mi instan. Jika memang tidak bisa menghabiskannya, kamu tinggal mengajak seseorang untuk makan bersama, kan?" Nenek Juni menjawab sekenanya.

"Baiklah, terima kasih banyak." Arthazia tak bisa melakukan apapun selain berterima kasih. Semoga saja buburnya tidak cepat basi, jadi bisa dia makan sampai pagio besok.

"Ya, sama-sama. Kalau begitu, aku pulang dulu," ujar Nenek Juni berpamitan.

Arthazia hendak mengantar Nenek Juni ke tempat tinggalnya di lantai dua, tetapi Nenek Juni menolak dan menyuruh Arthazia untuk segera masuk. Lagi-lagi Arthazia hanya bisa patuh. Dia segera membawa panci berisi bubur pemberian Nenek Juni ke dalam rumahnya.

Di dalam rumah mungil yang hanya memiliki tiga ruangan itu, Arthazia tertegun sejenak. Dia sudah terlanjur nyaman di sana dan berencana akan tinggal untuk waktu yang lama. Benar apa yang Nenek Juni katakan tadi, mungkin Arthazia harus mempertimbangkan membeli beberapa perabotan sehari-hari yang dia perlukan.

Arthazia hanya meletakkan bubur pemberian Nenek Juni. Karena masih kenyang, dia berencana menjadikan bubur tersebut menu makan malamnya. Setelah mandi dan berganti pakaian rumahan, Arthazia mengeluarkan buku dan pena, lalu menulis beberapa hal penting yang berkaitan dengan masa depan. Sepertinya, dia mulai menyusun rencana untuk kehidupannya setelah bercerai nanti.

Malam merambat tanpa terasa. Arthazia beranjak dari tempat duduknya dan baru menyadari jika waktu telah cukup larut. Dia bahkan melewatkan makan malamnya karena terlalu asyik dengan semua rencana masa depan yang dirancangnya. Saat hendak pergi ke dapur, tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu rumah Arthazia.

Untuk sesaat, Arthazia tertegun dan membayangkan jika itu adalah Arslan, seperti kedatangannya yang tiba-tiba waktu itu. Tetapi kemudian Arthazia merasa konyol dengan pikirannya sendiri. Segera ia membuka pintu rumahnya karena sangat yakin jika itu adalah Nenek Juni.

"Arslan?" Arthazia terhenyak. Pikiran konyolnya tadi rupanya sebuah kenyataan. Orang yang berdiri di ambang pintu tempat tinggalnya saat ini memang benar Arslan.

"Hai," sapa Arslan dengan wajah lelah yang dipaksakan tersenyum.

"Boleh aku merayakan ulang tahunku bersamamu?" Lelaki itu bertanya sembari memperlihatkan boks kue yang dibawanya.

Bersambung ....

1
Dewi Sariyanti
Karna gk punya vote lagi jd tk kasib ☕ sama iklan kak 🤭
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
total 3 replies
Dewi Sariyanti
Ya begitu lah arslan, yg namanya pasangan harus saling terbuka, kalo di tutup tutupi yg ada kesalahpahaman terus yg terjadi. Namanya pasangan susah senang ya di tanggung berdua, kalo kamu kasih senang doang gk kamu kasih tahu susahnya, bs jadi 2 kemungkinan, istri menuntut kesenangan terus tanpa mau tahu susahnya suami, nanti kalo susah dikit suami di tinggalin, yg kedua istri merasa gk di percaya dan gk di hargai kayak yg zia rasakan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
nah setelah ini, apakah para wartawan akan meminta keterangan pada zia?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cinta itu masih ada zia. sadarilah...
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
agak ngeri liat logan. zia janda kaya, selain semua kompensasi perceraian tadi, bukankah zia dulu punya usaha toko bunga warisan keluarganya, kan ya? masih adakah?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang sakit. membacanya saja sudah sakit. andai masih bisa diperbaiki. 🥺🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan. kuat ya... semoga kalian bisa bersama lagi.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan datang karena ingin ditemani tiup lilin... 🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
karena pernikahan memang tidak hanya tentang cinta 2 hati. tapi ada keluarga inti, keluarga besar, kerabat, sahabat & lingkungan yg pada akhirnya menyita tempat dalam rasa & pikiran kita.. terkadang itu menjadi sangat melelahkan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pasti gak enak banget perasaan zia saat itu. wajar jika dia Sekecewa ini.
aku tunggu erik & shelin kak. 🙏🙏🙏🙏
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan benar-benar merelakan zia tapi tidak dengan logan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lepaskan saja zia, Arslan. biar dia rasakan bagaimana hidup tanpamu.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
zia bener2 sangat keterlaluan. nanti pasti akan sangat menyesal
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yg kuat Arslan. terserah mau mempertahankan atau melepas zia. yg jelas saat ini banyak hal yg harus kamu pikirkan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
arthazia sengaja masuk kandang ular demi berpisah dari Arslan. sangat tidak cerdas.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ternyata Arslan sendirian di dunia ini. tanpa saudara, hanya dengan ibu tiri yg merupakan bagian dari wasiat ayahnya. istri yg berubah benci karena tak tau apa yg dirasakan suaminya. kasian Arslan, 🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
beginilah wanita jika sudah emosi. bertindak tanpa mikir panjang, walau terkadang sadar ibarat menggali kubur sendiri
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ini bahayanya jika Arslan tidak jujur. zia akhirnya menjadi musuh nya sendiri
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan yg tidak terbuka dengan alasannya membuat zia murka
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan memang salah. harusnya ada alasan kenapa belum mau punya anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!