NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 13

Wajah horny Hendrik langsung berubah menjadi kesal.

Hendrik pun beranjak dari atas tubuh Maudy lalu duduk di sofa depan ranjang.

Sedangkan Maudy, tanpa raut wajah bersalah ataupun kasihan, dia beranjak dari atas ranjang lalu berjalan menuju kopernya untuk mengambil pakaiannya, melewati Hendrik yang sedang memijat kepalanya begitu saja.

💋💋💋

Keesokan harinya.

Pukul 08.00

Pagi ini, sebelum bertemu dengan rekan bisnis Papa Herman, Papa Herman, Hendrik dan Maudy sarapan bersama di restoran hotel.

"Jadi Hanna sama Mama kamu di Bandung?" Papa Herman bertanya pada Maudy tentang cucunya.

"Iya Pa." jawab Maudy.

"Hendrik bilang Sus-nya Hanna gak perpanjang kontrak. Kenapa gak mau perpanjang kontrak? Apa kamu gak kasih bonus sama Sus-nya Hanna?" tanya Papa Herman.

"Gak Pa, bukan karena itu. Sus Tia gak perpanjang kontrak karena anak bungsunya ada yang masuk SD." jawab Maudy.

"Oh... Papa kirain karena kamu kurang royal sama Sus-nya Hanna." balas Papa Herman.

"Jadi sekarang gimana, sudah ada penggantinya Sus Tia?" tanya Papa Herman.

Hendrik belum bercerita pada Papa Herman kalau Hanna sudah punya baby sitter yang baru.

"Sudah ada Pa. Memangnya Mas Hendrik belum cerita sama Papa?" jawab Maudy lalu bertanya balik pada Papa Herman.

Dan Papa Herman menjawab hanya dengan menggelengkan kepalanya.

"Namanya Dita, Pa, umurnya dua puluh delapan tahun." ucap Maudy.

"Masih muda berarti. Apa dia sudah menikah dan punya anak?" tanya Papa Herman.

"Statusnya masih lajang Pa, jadi yah belum punya anak." jawab Maudy.

"Woah... berarti belum ada pengalaman dong? Bahaya itu Mau, mentalnya masih labil. Sedangkan yang sudah punya anak saja mentalnya masih sering labil kalau ngurus anak kecil, apalagi Hanna kan lagi aktif-aktifnya, kalau Sus-nya gak sabaran dan main tangan sama Hanna gimana?" ucap Papa Herman.

"Dia sudah berpengalaman Pa, dia itu pernah jadi baby sitter di Hongkong selama lima tahun." jawab Maudy.

"Kalau soal dia melakukan kekerasan sama Hanna kan, bisa kita cek dari cctv, setiap sudut rumah ada cctv. Intinya, di coba dulu lah Pa sampe tiga bulan ini. Kalau gak cocok yah kita ganti." lanjut Maudy.

"Dia dari yayasan yang sama dengan Sus-nya Hanna yang lama?" tanya Papa Herman.

Maudy menggeleng.

"Maudy ambil dia atas rekomendasi Mama sih, Pa." ucap Maudy.

"Terus nanti kalau terjadi apa-apa sama Hanna atau dia mencuri terus kabur gimana? Kalian mau nuntut gimana? Memangnya kalian gak nonton berita kalau sekarang marak sekali kasus penyiksaan bayi yang di lakukan oleh pengasuh mereka. Kalau ambil dari yayasan kan kalian bisa tau asal usul baby sitter yang kalian ambil, yayasan juga bertanggung jawab atas pekerja yang mereka salurkan. Intinya lebih terjaga lah." ucap Papa Herman.

Maudy terdiam, dia cukup tertekan dengan ucapan Papa Herman yang seperti menyalahkannya atas keputusannya.

Hendrik melirik Maudy, melihat wajah Maudy yang sudah tidak enak, Hendrik paham kalau istrinya merasa tertekan.

"Sudah lah Pa, kita berdua percaya kok sama Sus barunya Hanna. Lagian keputusan ini bukan Maudy yang memutuskan, karena Hendrik setuju makanya Maudy setuju untuk mengambil baby sitter rekomendasi Mama Meri. Lagi pula, gak mungkin juga kan Mama Meri merekomendasikan baby sitter yang gak bagus untuk Hanna, Hanna kan cucunya Mama Meri juga, apalagi Hanna cucu dari anak perempuan satu-satunya, yah pasti Mama Meru juga selektif dalam memilih pengasuh untuk Hanna." Hendrik buka suara untuk membela istrinya.

Papa Herman menghela nafasnya.

"Ya sudah lah kalau memang menurut kalian baby sitternya Hanna yang sekarang baik. Walau begitu kalian tetap harus mengawasi, periksa cctv setiap hari." ucap Papa Herman.

"Pasti lah Pa." jawab Hendrik.

Kemudian Hendrik melirik Maudy yang juga sedang meliriknya lalu memberikan senyum tipis pada Maudy seolah memberitahu Maudy bahwa dia selalu di pihak Maudy dan Maudy tidak perlu memikirkan kata-kata Papanya.

💋💋💋

Bersambung...

1
bonsai
mantan nya Herda maudy
TIARA
Dita sama Herga aja Thor
Sunaryati
kok cuma dikit, Thoor
Sunaryati
lanjuut
Sunaryati
Jika menyesal kenapa tidak mencari? Malah menikah wanita lain,dasar lelaki anak mama tak bertanggung,ayo terus beri balasan agar hidupnya tidak tenang,dan berpengaruh pada pekerjaan,rumah tangga dan penghasilan,
Istrinya Kang Tae Mo
ayo dong Dit lebih seru lagi balas dendamnya. dipotong kek itu sekopnya 🤣
Embong Cilodong
cerita nya ga enggigit .datar aja baca nya juga biasa aja 🙏🙏
Puji Lestari
balas dendam nya ora seru
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!