NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Janda

Menikah Dengan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Nasokha(Ahong)

Mira menjadi seorang Janda semenjak ditinggal suaminya. Ia harus mengurus sang buah hati seorang diri yang masih berusia 4 tahun dan Mira mengatakan pada Rafa kalau Papanya sedang bekerja di luar negeri, sehingga Rafa harus hidup dalam sebuah kebohongan. Padahal Papanya telah tiada.

Cantik dan masih Muda, Mira mendapat saran dari banyak pihak, untuk segera menikah lagi.

Ketika Mira sudah mulai membuka hati untuk pria lain, Ia harus dihadapkan pada pilihan sulit. Gio dan Darell datang secara bersamaan.

Akankah Mira mau membuka hati salah satu dari mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Nasokha(Ahong), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolak Efendi

“ Mama, apakah mainan Rafa sudah dikirimkan oleh Papa? ” tanya Rafa tanpa memandang Mamanya sambil bermain tab.

Mira terdiam. Ia sungguh lupa kalau Rafa meminta mainan mobil-mobilan tempo lalu. Apa yang harus Ia katakan kepada Rafa sekarang?

Mira menghela berat, besok Ia akan berencana pergi ke toko mainan untuk membelikan mobil-mobilan yang diminta oleh Rafa.

“ Kata Papa, masih dikirimkan sayang, sepertinya besok sudah datang, kalau tidak, lusa mungkin. ” Terang Mira pada Rafa, sembari menopang pelipisnya.

“ Sungguh, Ma? Besok akan datang? ” Balas Rafa, wajahnya berbinar.

“ Sungguh, sayang, ”

“ Ma, aku ingin sekali bertemu dengan, Papa! Kenapa Papa tidak pulang-pulang, Ma! ” Lanjut Rafa sambil mendesah, melorotkan bahu.

Rafa mulai seperti ini lagi. Kalau sudah begini, Ia akan menjadi sedih lagi dan Mira bingung tentunya mau menjawab apa lagi.

“ Kita berdoa saja pada Tuhan, agar Papa cepat pulang, ya. ” Jawab Mira setenang mungkin.

“ Iya, Ma, ‘’

‘’ Wah, aku bisa mengalahkan monster jahat ini! ” pekik Rafa secara tiba-tiba. Ternyata Ia berhasil menyelesaikan game yang ada di tab-nya.

Mira pun sampai tersentak kaget dengan pekikan Rafa barusan. Ia beringsut mendekat untuk mencoba mengalihkan kerinduan Rafa pada Papanya. Ia mencoba merespon tentang game yang sedang dimainkan oleh Rafa.

....

Pandangan Mira menerawang jauh memikirkan pernyataan cinta Efendi tempo lalu. Ia berusaha untuk mulai menimbulkan rasa suka dan sayang saat sedang bersama Efendi. Namun pasti selalu gagal.

Justru, bayangan yang hadir adalah seorang Laki-laki yang mengantarnya pulang saat Rafa sakit, Laki-laki yang mengajaknya ke tempat yang sangat nyaman, Laki-laki yang membuatnya lupa jika sedang bersamanya. Siapa lagi kalau bukan Ilham.

Malam ini, Efendi akan mengajaknya makan malam. Perasaan Mira menjadi tidak tenang. Bukan bahagia saat mendengar ajakan Efendi. Melainkan, ada rasa tidak ingin sebenarnya namun Ia terpaksa mengiyakan.

Pasti pada saat malam malam, Efendi akan menyinggung mengenai jawaban Mira. Itu sudah pasti. Lalu, Ia akan menjawab apa?

Mira belum bisa memberikan jawaban Iya. Mira juga tidak memiliki keberanian untuk menjawab tidak. Namun, Ia tidak boleh seperti ini. Ia harus memutuskan keputusanya sekarang juga.

Keputusanya semoga saja dapat membuat Efendi mengerti. Bahwa perasaan tidak bisa dipaksakan. Mira sendiri tidak mengerti kenapa Ia tidak bisa mencintai Efendi. Bukan karena Fahmi mendiang suaminya yang masih bersemayam di hatinya. Itu bukan alasanya.

Saat ini, Mira sedang bersiap-siap. Ia sedang memperhatikan dirinya di depan cermin. Ia mulai mengoles wajahnya dengan make up, sedangkan dress warna hitam terlihat sangat pas menempel di tubuhnya. Setelah merasa percaya diri dengan penampilanya, Mira melangkah keluar kamar dengan tas tersampir di bahunya.

“ Mbak Mira sangat cantik sekali malam ini! ” kata Sri berdecak kagum mendapati Mira terlihat begitu cantik.

“ Terima kasih Sri, ” jawab Mira sambil menyungging senyum. Terlihat seperti seorang gadis yang hendak keluar bersama pacarnya.

“ Mbak Mira hendak pergi kemana? ” tanya Sri kemudian.

“ Aku hendak pergi makan malam, Ah! Aku lupa, aku belum cerita denganmu, kalau ada seorang Laki-laki yang menyatakan suka denganku, Sri. ”

“ Tapi... ” Mira menggantungkan kalimatnya.

“ Tapi, aku belum yakin dengan hal itu, entah mengapa aku belum bisa membuka hati untuk laki-laki itu. ” Lanjutnya setelah ada jeda sejenak.

“ Jangan terlalu buru-buru membuat keputusan, mbak. Namun, Mbak Mira juga harus ingat, Mbak Mira dan Rafa sudah saatnya membutuhkan seorang Ayah. ”

“ Semoga keputusanku ini, menjadi keputusan yang terbaik. ‘’ Balas Mira sambil mendesah pelan.

“ Rafa sedang apa, Sri? ” tanya Mira karena tiba-tiba Ia teringat dengan Rafa.

“ Sedang bermain dengan tab-nya, mbak. ”

“ Mbak pergi saja, biar saya yang urus Rafa, ya! ” Tambah Sri.

Mira mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada Sri. Ia melangkah keluar dari rumah. Saat sudah di depan, mobil sedan hitam memasuki halaman rumahnya. Sudah dipastikan itu adalah Efendi yang datang.

Seorang Pria dengan rambut rapi, dipadu dengan kemeja berwarna hitam, sedang berjalan menghampiri Mira. Mira pun melakukan hal yang sama dengan melangkah lebih mendekat.

Efendi menghentikan langkahnya, menatap wajah Mira tanpa berpaling. Sesaat lamanya, Ia hanya berdiri di tempat, tatapanya terus tertuju pada Mira. Mira merasa kalau dirinya mungkin terlihat aneh atau ada sesuatu yang terjadi pada dirinya. Sehingga Efendi tidak berkedip seperti ini.

“ Kau sedang memikirkan apa, Efendi? ” tanya Mira memecah keheningan diantara keduanya.

“ Ah! Aku sedang tidak memikirkan apa-apa, aku hanya kagum denganmu, kamu sungguh cantik malam ini. ” Jawab Efendi agak gugup, namun segera menguasai diri.

Mira hanya tersenyum kaku. Efendi pun mengajak Mira untuk segera masuk ke dalam mobil. Efendi sudah melajukan mobilnya. Saat menyetir, Efendi terus mencuri pandang pada Mira. Karena masih terpesona dengan kecantikan janda anak satu yang masih terlihat seperti seorang gadis saja.

Sedangkan Mira merasa kalau dirinya sedang diperhatikan Efendi sedari tadi. Ia merasa agak tidak enak juga, Ia menyesal karena telah mempercantik dirinya tadi. Namun, Ia bersikap dengan tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

Tak lama kemudian, Keduanya sudah sampai di sebuah restoran. Efendi dan Mira turun dari mobil dan melangkah menuju restoran. Efendi meraih tangan Mira, namun Mira tidak merasa tenang dengan itu.

Tak menyangka hanya ada mereka berdua saat ini di sebuah ruangan yang sudah di dekor apik itu. Makanan dan minuman sudah tersaji di atas meja saat Keduanya masuk. Lalu, ada lilin-lilin yang menyala indah. Keduanya tampak berbincang-bincang bahagai sebelum menyantap makanan.

Sejenak, Mira terlihat menawan sekali dengan senyum merekah di bibirnya. Mira terus berdecak kagum dengan makan malamnya bersama Efendi. Setelah keduanya selesai menyantap makanan, hening seketika menyelimuti meja makan.

Efendi berdiri, lalu menuju ke arah Mira, Ia berjongkok di depan Mira.

“ Bagimana jawabnmu? Apakah kamu mau menerimaku? Dan menikah denganku, Mira? ” Tangan Efendi meraih tangan Mira dan menciumnya. Tentu saja, Mira tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

Lalu, ada sebuah cincin yang disodorkan oleh Efendi dan Efendi hendak memasukan cincin itu di jari Mira.

Mira segera menarik tangan dengan pelan, lalu membuang muka. Perlakuan Mira ini ternyata membuat Efendi tersentak kaget.

“ Kena-kenapa kamu tidak mau menerima cincin pemberian dariku? ” tanya Efendi agak bingung. Sekaligus agak sedikit kecewa.

“ Sebelumnya aku ingin meminta maaf kepadamu, kalau hal ini akan menyakiti perasaanmu, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu, Efendi. ”

“ Aku tidak bisa menerima kamu, aku tidak bisa mencintaimu, kalau aku terima cinta kamu, itu sama saja, aku telah menyakiti perasaanmu. Kau tau, kan? Cinta tidak bisa dipaksakan? ”

“ Sekali lagi, maaf aku tidak bisa!!! ” Tambah Mira dengan kepala menunduk.

1
Jehan jevan moreno Moreno
sangat menginspirasi, membuat sya juga mau menikah dengan janda,apa lagi tobrut dan kaya raya,dan sya sangat berterima kasih, karena sya kadang jdi sagne sendiri pas baca ini novel, terima kasih banyak
Supenndi
izinkan saya mampir
Tonny Manurung
halo. siapahka. namamu
Zendixs 123
cisss.,.!!
Zendixs 123
widih....makin penasaran sama Ilham...
love❣️
kurang seru sih baca nya
ÝØÝØ
bgus
Dedew
baru Nemu novel ini,karna penasaran sama judulnya,,sengaja baca novel yg Uda tamat,karna bacanya bisa marathon langsung😂
Alriani Hespiapi
saya mampir thor
Arsalan Adya Kenzie
kirain jomblo 🤭
Nurma Yanti
lanjut
Umi Solikhah
nggak asik ah bab 1 sampai bab ini tdk ada romantisnya sama sekali ,garing
Nur Qolifah
wah keren
.
izin mampir
Ern_sasori
yahhhh tak kira
Fazat Tamara Afinnas
sscA
Aisyah
aaa..ilham cemburu..
Aisyah
so sweet..
Rosela Maharani
Bagus bangettt
Aisyah
Ceritanya seru..☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!