Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13 Otw Calon Istri
" Pagi grandma" ucap Ernata sambil menuruni anak tangga. dan memeluk grandma di meja makan.
" Pagi cucu grandma tersayang, loh ko rambut kamu beda? " ucap grandma yang memutarkan badan Ernata ke kiri dan kekannan.
Ernata kalau di rumah hanya memakai kaus dombrong lengan panjang dan cenala panjang. karena cuma ada dia dan Grandma.
" Gimana, bagus gak rambut pendek Ernata? " sambil tersenyum centil ke grandma agar tidak curiga.
"Bagus kok, lebih fresh, tambah cantik, loh kamu beli kalung.?" ucap grandma sambil melihat kalung yang di pakai oleh Ernata.
"Oiiyaa, kemarin pas pulang dari panti Ernata membelinya, bagus kan grandma" ucap Ernata yang tak tau lagi harus berbicara apa.
"Bagus, tapi bukanya kamu..." Grandma
"Gak apa apa grandma. karena Ernata masih Jomblo tulen, Ernata mau menikmati hidup yang sudah di beri tuhan grandma"ucap santai Ernata
Grandma mengelus punggung Ernata yang duduk makan di sampingnya, grandma juga tidak tau tentang penculik Ernata waktu malam sehabis pulang dari panti.
"Oh iya, ada yang ingin grandma bicarain, ini tentang Frans" ucap Grandma
" Frans? emang kenapa Grandma? bukanya keluarga Frans sudah setuju ya buat batalin perjodohan Ernata dengan Frans? "
"Iya memang benar keluarga Frans setuju, dan sekarang malah Frans di kabarkan akan menikah dengan Monica.
"Loh... bagus dong Grandma, so... kenapa di permasalahin?"
"Ernata, yang jadi permasalahannya adalah Frans beneran kabur dari rumah dan pergi ke Indonesia buat ngejar kamu. !"
Huukk... huuukk... huukkkk...
tersedak Ernata mendengar ucapan grandma.
"Astagfirullahallazim" dalam hati Ernata.
"Ya ampun grandma, seriuss? "
"Ya seriuslah, masa grandma bo'ong"
" Terus orang tua Frans dan om Jhon bagaimana Grandma? apakah mereka menyalahkan Ernata Grandma?
" Untuk sementara om Jhon hanya tahu kalau Frans pergi ke Indonesia untuk perjalanan bisnis, yang di kasih tau sama orang tua Frans, ya sudah jangan di fikirin, abis kan makanan kamu"
Grandma dan Ernata menikmati makanan khas ala Prancis dan Indonesia. Setelah makan Ernata pun pergi keruang keluarga sambil menonton Tv.
Ting... bunyi pesan masuk.
Shandy
" Apakah hari ini ada jadwal kuliah? jam berapa? mau jemput di mana?"
My ❤ nama Ernata yang ada di kontak Shandy
"Thanks ya buat yang kemarin sudah anterin aku pulang, hari ini ada si,, sore, tapi gak usah repot repot lah, mobil aku uda balik lagi ke kandangnya jadi aku nanti pakai mobil ku sendiri ko Shan."
Shandy.
" Ya gak apa apa x dyer, itung itung pengen jadi temen yang baik buat kamu."
Ernata
"Dyer..???? "
Shandy
" *Hehehe maksudnya Shan**dy** dan Er***nata
Ernata.
"Ya ampunnn kirain apa, ada ada aja, eh tapi beneran gak usah Shan, soalnya grandma juga mau ke supermaket sama bik Sumi"
Shandy
" Owh ya sudah kalau gitu, kalau mau antar jemput, langsung calling ke aku aja ya. " maksa Sandy agar usaha buat dapatin Ernata berhasil.
Ting.. pesan masuk ke Shandy.
My ❤
"Oke"
"Yes yes yesss" ucap Shandy ke girangan.
" Yang satu belum selesai, udah nongol aja cecunguk baru" ucap Ernata yang membanting selulernya ke kursi.
************
"Bagaimana? apakah dia mau mengakuinya?"
tanya Ammar lewat seluler nya.
" Dia hanya disuruh oleh seseorang yang tidak dikenal bos, dan dia hanya menjalankan tugasnya untuk membuat bos tidak suka dengan nona Ernata dan membuat nona Ernata malu dan menyesesal karena sudah berpakaian muslim bos"
"Terus? "
" Dia bilang yang menyuruhnya seorang laki laki, berkulit sawo matang, ada tato di sebelah leher kiri, dan bekas luka di kening atasnya bos, tetapi wanita ini tidak tau siapa namanya, hanya tau nama panggilannya saja bos."
"Siapa nama samarannya, "
" Bang Kutil bos"
" Apa? siapa?
" Bang K-U-T-I-L KUTIIILLL bosss"
" Ya saya tau, gak usah di eja juga, saya bukan bocil" ucap Ammar yang menggeleng gelengkan kepalanya
"Ya maaf bos"
"Ok, kamu tahan wanita itu jangan sampai lepas, sampai Bos besar kalian datang (Galih Pratmajaya)"
Telphone pun dimatikan oleh Ammar, "Subhanallah, ada ada aja nama Kutil, ya allah, sepertinya dalangnya bukan kutil," ucap Ammar sambil memijit kening nya yang terasa pusing.
Pukul 16 : 45 wib.
Ammar langsung membereskan pekerjaannya dan langsung ke lobby utama, melihat Ammar terburu buru Nabila merasa heran karena baru pertama kali melihat Ammar seperti itu.
Sesampainya di Basement Ammar mengeluarkan mobil L*mborgh*ni warna hitam. "Bismillah ya allah rhidoi hambamu ini untuk menjemput jodoh. " ucap Ammar sambil menyalakan mobil dan meluncur ke Falkutas Hukum.
Fakultas Hukum
Parkir mobil halaman Fakultas Hukum.
" Masih lama ya dia keluarnya?, apa aku yang terlalu kecepetan. " ucap Ammar masih duduk di dalam mobil.
Beberapa menit kemudian.
"Eh siapa si tuh cowo cool banget, mobil L A lagi yang di pake, " ucap si A
"Anak Falkutas sebelah x.. "ucap si B
"Dia lagi nunggu yang mau dijemput kaya nya, siapa si orangnya jadi pengen tau gue," ucap si A lagi
"Gila pangeran gue udah jemput gue, gue duluan ya, bye,"ucap si C sambil melambaikan tangan ke temennya
"Yeeeee bebek goreng, ngarep loh jangan ketinggian, ntar jatoh aja remuk semua hati loe, " langsung di tarik tasnya, ucap si B
"Mau jemput ayam kamp*s kaless, eh maksud gue ayam bakar " ucap si D
"Ya ammpun Minceeeeee, kalau ngomong tuh di jaga, mau loe? mulut loe di cocol sama sambel pecel? ucap si B
" Cocol pake lalapan enak tuh, " timpal temennya yang si C
"Yee biasa aja dong, lele goreng, " ucap si D
"Loh kok pada ngomongin makanan tukang pecel goreng semua si? gak sekalian aja tuh sama abang abangnya di sebut? " ucap temennya si A.
"Ada apa si ko banyak orang? " Tanya Ernata dalam hati.
Ernata pun ikut melihat mata yang di tuju temen temen kelasnya, dari lantai 4
"Ammar,? " ucap Ernata yang kedengaran oleh temen temennya membuat temen temen kelasnya langsung melihat ke arah Ernata.
" Heheheh, temen" ucap Ernata yang merasakan aura api cemburu.
"Ciiiieeeeeeeee" ucap semua temen temenya.
Ernata langsung turun ke bawah terutama tempat parkiran mobil. Ernata meghampiri Ammar yang sedang berdiri di samping mobil dengan fashoin kaca mata hitam jaket hitam, kaos putih, celana panjang hitam,sepatu hitam.
" Hai uda selesai mata kuliahnya? " tanya Ammar yang tersenyum, Ernata melihat ke sekelilingnya banyak orang yang memperhatikannya.
"Uda selesai, kamu ngapain kesini?"
" Kalau aku bilang mau jemput kamu, kamu percaya?
"Percaya gak percaya si?"
"Ya udah masuk yu" pinta Ammar sambil membukakan pintu mobilnya.
"Tapi aku bawa mobil sendiri" ucap Ernata.
Jlleebbbbb mati kutu Ammar.
"Oohhh, hmmm gitu. " ucap Ammar
"Udah masuk aja ke dalam mobil, biar mobil loe gu yang bawa sama anak anak ke rumah loe, " ucap temennya Ernata yang merumpi tadi sambil mendorong Ernata masuk ke mobil Ammar.
"Ah bilang aja loe mau minjem mobil Ernata, pake spike nolongin Ernata segala loe, " timpal temen yang lain.
"Yeee diemm loh sakonah, "
" Hehe tauan dah"
" Ya udah bawa aja, tapi jangan sampai pagi ya, jangan sampe lecet, jangan sampe ban mobil gue jadi kotak bentuknya. " sambil ngasih konci ke temennya.
"Siiiapppp tuan putri," ucap temen temennya.
Ernata pun akhirnya masuk kedalam mobil Ammar, mereka pun keluar gerbang dan menuju jalanan yang ramai, karena sesuai jam pulang kerja kantor.
"Thanks" ucap Ernata
"Untuk? " Ammar
"Sudah mau jemput aku" Ernata
" Ya gak apa apa, itung itung sebagai tanda minta maaf," Ammar
"minta maaf? buat apa minta maaf" heran Ernata.
"Ya karena buat kamu marah kemarin" jelas Ammar.
Ernata hanya terdiam malu karena tingkah dia saat terakhir sama Ammar.
"Ko kamu tau kalau aku mahasiswa di falkutas hukum? " tanya Ernata.
"Ada deh..." jawab singkat Ammar.
"Loh ko, ini kan bukan jalan arah rumah ku, "ucap Ernata yang bingung.
"Aku mau ajak kamu makan dulu, apa boleh? "
" Owh okk " ucap Ernata.
Ammar dan Ernata sampai di restoran Abqori Ainun. restoran sederhana milik ke dua orang tua Ammar. Ammar memesankan makanan khas Indonesia yaitu sate kambing, Nasgor,Ikan bakar gurame dan juga jus sunkis, semua makanan kesukaan Ernata.
Saat menunggu makanan datang, Ammar pun di sapa oleh seorang ibu ibu kebetulan temen ibu Ainun.
"Ammar ya?" ucap ibu Vita.
"Ya bu assalamualaikum" ucap Ammar sambil mengucap salam.
"Waalaikumussalam, datang sama istrinya ya,? cantik ya..."ucap ibu Vita, yang heran melihat penampilan Ernata.
"Bimillah lagi OTW bu heee, mohon doanya saja biar di lancarkan" ucap Ammar yang membuat Ernata menaikan alisnya.
" Ohhh baru calon. Ya sudah ibu doain biar cepat sah nya, biar gak timbul fitnah dan juga biar di lancarkan segala urusannya" ucap ibu Vita.
" Saya buukk..." ucap Ernata yang terpotong Ammar.
"Aamiin yrb" ucap Ammar yang memotong pembicaraan Ernata. Ernata pun hanya tersenyum pasrah ke Ibu Vita.
Ibu Vita pergi dan pesenan yang mereka pesan sudah datang ke meja mereka, sekali lagi Ammar memperhatikan Ernata,
"Doa apa yang kamu baca?" tanya Ammar penasaran.
"Ya doa makanlah, masa doa mau tidur" ucap Ernata. Ammar tersenyum mendengar nya.
Ernata terdiam sejenak, kata kata Ammar mengingatkan dia pada sosok ayahnya. membuat Air mata Ernata menetes, karena rasa rindu.
"Kenapa ? apa ada yang salah? " Ammar langsung mengambilkan tisu.
" Gak apa apa, cuma rindu sama seseorang. oia aku ketoilet sebentar ya.." ucap Ernata.
Beberapa saat kemuadian ponsel Ernata berbunyi, Ammar mengambil ponsel Ernata di atas meja makan nya, penasaran melihat siapa yang menghubungi Ernata.
📲 " My darling"
" My darling? " ucap Ammar dengar aura panas seketika. "Siapa ini? pacarnya? apa sii Al? astagfirullah ya allah, kenapa kepo banget si ya" ucap bantin Ammar.
Ernata kembali ke meja makan, Ammar menaruh telephonenya ke tempat asal.
" Natt, eh maksud aku Nur, "
"Panggil Ernata aja ya, takut nanti tiba tiba tiba di sekep lagi hehehe" jawab Ernata bercanda.
Panggilan masuk lagi,📲 " My darling "
" Eh tunggu dulu ya, aku akat telephone dulu" ucap Ernata. sambil berdiri dan menjauh dari meja makan.
Ammar hanya menganggukan kepala dengan pasrah. Ammar melihat cara Ernata yang sedang berbicara di ponselnya.
" Dari siapa? " tanya Ammar saat Ernata duduk lagi. Ernata mengerutkan dahi ke Ammar seakan menebak bahwa Ammar penasaran dan ingin tau.
"Ok kalau itu privat" kecewa Ammar
Adzan magrib pun berkumandang, Ammar berpamitan sebentar untuk melaksanakan sholat magrib di musholah restorannya.
" Bisa kita langsung pulang..?" ucap Ernata saat Ammar selesai sholat di anggukan oleh Ammar.
Saat di perjalanan Ammar memberikan sebuah kotak, membuat Ernata terkejut.
"Apa ini ?" tanya Ernata.
" Buka lah, ini untuk mu, " pinta Ammar
" Jilbab? maksud mu? " Ernata
Ammar menepiskan mobilnya di pinggir jalan sejenak..
"Hmhhmmm, Ernata aku ingin menjadi saksi melihat kamu masuk ke agama islam lagi. "
" Tau dari mana kamu tentang aku? "
"Aku mencari tau tentang kamu dari Grael dan Erlangga"
" Kenapa kamu kepo dalam kehidupan aku? "
"Karena aku ingin. " ucap Ammar yang bingung harus jawab apa.
"Ingin? " dengan penekanan nada Ernata.
Ernata kesal dengan jawaban Ammar yang tidak memuaskan rasa penasarannya, Ernata menutup kembali kotak itu, tapi di cekal tanganya oleh Ammar.
" Maaf kak Ammar, aku gak tau niat kamu apa? aku hanya berfikir niat kamu baik sama aku, tapi untuk sementara aku lagi menikmati hidupku yang sendiri saat ini, mungkin jika waktunya tiba, aku kembali memeluk agama ku yang dulu. jadi kak Ammar gak usah kepoin kehidupan aku lagi. "
Ammar terdiam, dia tidak tau harus mengungkapkan perasaannya seperti apa? Ammar hanya ingin Ernata tau kalau dia ingin menjadi pendamping Ernata.
Mobil berjalan kembali, ketika sampai di rumah Ernata, Ernata hanya mengucapkan terimakasi tampa menoleh ke Ammar. Lalu keluar dari mobil Ammar.
Ammar melihat Ernata masuk yang di sambut oleh seorang laki laki bule muda, tampan.
"Siapa lagi cowo itu, astagfirullah ya allah apakah ini jawaban dari pertanyaan ku ?"
"Ernata aku harus bagaimana ke kamu.? "ucap Ammar frustasi.
Ammar melihat lagi ke arah Ernata yang sedang berbincang dengan seorang cowo bule di depan pintu, Ernata mengajak nya masuk ke dalam rumahnya.
Ting tong... suara pintu Ernata berbunyi.
"Ya tunggu sebentar" ucap bik Sumi
Ceklek...
"Maaf cari siapa ya? " tanya bik Sumi
"Ernatanya ada? " tanya si Ammar langsung menghampiri rumah Aini untuk memastikan sesuatu.
"Maaf den ini siapa ya? " bik Sumi
" Oh Saya Ammar, apakah Ernata ada? "
"Owh sebentar ya den, saya panggilkan dulu, silakan duduk dulu den" ucap bik Sumi mempersilakan Ammar untuk duduk di teras depan.
Ernata keluar dan melihat Ammar yang sedang duduk di kursi teras.
"Kak Ammar.? "
Bersambung...
intip karyaku juga ya..