NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Ayah dan Anak Part 2

Selamat, tuan mendapatkan lucky hadiah.

Amplop merah muncul pada layar hologram. Gaffi tidak langsung membuka, bertanya pada sistem apa ini.

Sebenarnya akan ada lucky hadiah di setiap check in harian yang dilakukan oleh tuan. Biasanya Inang dengan nilai keberuntungan menengah akan langsung mendapatkan lucky hadiah di hari pertama check in. Sayangnya tuan tidak mempunyai nilai keberuntungan, jadi baru hari ini lucky hadiah didapatkan.

Sudut bibir Gaffi terangkat kaku. Apakah sistem mengatakan dia itu orang yang kurang beruntung?! Mengetuk buka pada bagian tengah amplop, tertulis dua pena sebagai hadiah. Mengetuk penyimpanan ruang, Gaffi melihat dua pena dengan warna tinta berbeda.

Apa ini?

Itu pena.

Aku tahu itu pena. Maksud ku kenapa dua pena sebagai hadiah!

Jangan meremehkan pena yang diberikan oleh sistem. Pena ini akan membantu tuan dalam bidang akademik. Ketika tuan menggunakan pena ini, konsentrasi tuan berada dalam kondisi terbaik. Bonus lainnya, tinta pada pena tidak akan pernah habis.

Gaffi tidak terlalu puas. Mematikan layar hologram, Gaffi pergi ke halaman belakang untuk melihat kondisi lima anak ayam. Bulu ayam yang berwarna mulai berubah pucat, pada bagian puncak nampaknya warna bulu asli ayam adalah putih. Mengambil salah satu anak ayam, Gaffi memperkirakan bahwa pertumbuhan mereka bertambah satu atau dua ons.

Melirik ke samping, Gaffi menangkap sosok Guntur yang mengintip. Pagar rumah di pedesaan terbuat dari bambu, karena itu sangat mudah mengintip satu sama lain. "Kamu sedang apa?"

Guntur yang diam-diam mengintip menjadi takut lalu jatuh dengan posisi duduk. Gaffi tidak bisa tidak tertawa. Bodoh sekali.

"Jangan tertawa!" Guntur berkata dengan nada tidak puas.

Gaffi mengikuti keinginan Guntur. Tidak tertawa tidak juga berkata apapun. Mereka saling memandang lalu Gaffi yang terlalu malas berdebat dengan anak kecil kembali ke dalam rumah. Mengabaikan panggilan Guntur.

"Kamu manggil siapa?"

Wati yang diminta menjemur pakaian menegur Guntur yang terus berteriak hei ke rumah sebelah. Melongok, tidak ada siapapun di halaman seberang. Siapa yang dipanggil Guntur?

Guntur manyun pundung. Anak kota itu menganggap remeh orang desa! Tidak lama kemudian Guntur menangis. Darsih yang sedang membilas pakaian di sumur bergegas. "Loh kenapa toh nak?"

Wati yang takut disalahkan mundur jauh dari Guntur agar tidak di salahkan. Guntur menunjuk ke arah rumah Gaffi. "Buk, dia dia menyebalkan!"

Darsih meraih tangan Guntur yang terus menunjuk tidak sopan ke arah rumah Bayu. "Hush, siapa yang kamu bilang begitu! Tidak sopan."

Guntur menahan diri untuk tidak melanjutkan tangis, namun air matanya tidak dapat dihentikan. Ingus juga tidak bisa di rem dan meleleh hingga terjilat oleh lidahnya sendiri. Cuih! Asin, hiks.

Sistem yang dapat melihat keseluruhan keadaan desa menceritakan apa yang terjadi di halaman sebelah kepada Gaffi.

Tuan, anak bernama Guntur sepertinya ingin berteman dengan anda.

Omong kosong! Siapa aku? Permasalahan usia jiwa ku terpaut lebih dari tiga kali dengan bocah itu. Aku tidak tertarik bermain-main seperti anak idiot.

Tuan memang dewasa secara jiwa akan tetapi tubuh tuan berusia empat tahun. Ayah tuan saat ini mungkin belum menyadari keanehannya tapi tidak dengan nanti.

Antara sistem dan Gaffi tidak bersuara lalu pembicaraan mereka terputus karena Gaffi mulai memikirkan rencana masa depannya selama dia hidup disini. Perkataan sistem benar. Tubuh yang dia gunakan baru berusia empat tahun. Akan aneh jika dirinya mengasingkan diri dan tidak bertingkah seperti anak-anak seusia.

Memijat pelipis yang berdenyut. Gaffi merinding memikirkan dirinya harus bermain gila agar terlihat seperti anak-anak pada umumnya.

***

Bayu membawa pak Yanto dan dua sesepuh desa sebagai saksi tentang penyewaan lahan sawahnya pada tiga kepala keluarga. Bayu sadar diri, walau dirinya dapat berkebun belum tentu dia bisa merawat lahan sawah seluas itu sendirian. Daripada melelahkan diri, ada baiknya menyewakan lahan sawah pada keluarga yang mampu.

Biaya sewa tanah dibayarkan untuk dua tahun. Bayu menerima uang sebesar 50.000 rupiah setelah dikurangi biaya untuk diberikan kepada tiga saksi yang dia undang. Dua sesepuh tidak mengatakan apapun tapi pak Yanto dua kali mendorong dan akhirnya menerima.

"Kamu tuh ya, kalau ada yang yak bagusan juga ditabung."

Bayu tersenyum saja dinasehati sepanjang jalan pulang sampai berpisah. Lama tinggal di kota, Bayu sedikit tahu cara bergaul dan mempertahankan koneksi. Sedikit uang yang dia berikan bukanlah apa-apa, itu semua hanya untuk membuat tiga orang saksi yang Bayu undang merasa dirinya sopan dan tidak pelit.

Masuk ke rumah, Bayu mendengar suara tangis anak tetangga. Bayu sendiri bukan orang yang mencintai anak-anak kecuali anaknya sendiri, tidak menggubris, Bayu masuk ke dalam rumah untuk mendapati ekspresi serius Gaffi.

"Serius banget kamu nak. Mikirin apa sih?" Bayu membungkuk lalu menggendong tubuh Gaffi. Mencium gemas pipi putranya.

Gaffi yang tidak menyadari kedatangan Bayu menjadi malu. Menutupi bagian wajahnya yang dicium oleh Bayu.

Tertawa gemas, Bayu kembali mencium secara brutal wajah Gaffi yang semakin merah seperti tomat. Tangan kecil Gaffi kini diletakkan di atas mulut Bayu, melotot kesal akan tingkah ayahnya yang tidak tahu malu!

"Besok ayah mau cari kerja, kamu mau di rumah atau ikut ayah?" Bayu memangku Gaffi untuk duduk diatas bale di ruang tamu.

"Ayah mau cari kerja apa?"

Bayu punya beberapa skill. Selain bekerja kantoran dia dapat memperbaiki mesin dan juga kerajinan tangan yang diajarkan saat dirinya masih sekolah. "Belum tahu, besok ayah lihat dulu kalau ada yang cocok baru ayah lamar pekerjaan itu."

"Oke. Gaffi ikut ayah."

Keesokan harinya setelah Gaffi check in dan sarapan nasi goreng yang sedikit asin, dia dan Bayu pergi ke kabupaten yang dekat dengan pasar. Berjalan kaki itu capek, karena tidak ada tugas harian tetang berjalan kaki seperti tempo hari, Gaffi mengeraskan wajah dan tanpa malu minta di gendong sampai ke pasar.

Hari ini ayah dan anak memakaikan pakaian dengan warna serupa. Penampilan Bayu yang tampan serta Gaffi yang merupakan versi lebih muda menarik perhatian orang lewat.

Berputar berkeliling sampai tengah hari, Bayu tidak putus asa dan mengajak Gaffi makan di salah satu rumah makan. Karena sekarang adalah jam makan siang tidak banyak meja kosong. Bayu memilih meja yang dekat dengan pintu masuk, memesan dua piring nasi putih, dua lauk dan satu mangkok sup yang dapat di bagi dua dengan Gaffi.

"Anak ayah mau makan apa lagi?"

Gaffi menggeleng, dia tidak suka membuang-buang makanan. Ada bagusnya memesan sedikit lalu habiskan semua. Bayu yang tidak tahu tentang pikiran Gaffi mengira Gaffi ingin membantunya berhemat.

"Kalau ayah punya pekerjaan nanti, Ayah akan ajak Gaffi makan di luar seminggu sekali. Bagaimana?"

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!