Andini adalah istri dari Erlangga, yang memiliki Rahasia Cinta di dalam hatinya. Laki - laki yang menjadi pujaan nya itu bernama Malik. Rasa cinta nya itu karena berawal dari kekagumannya. Hingga pada akhirnya Malik menjadi sopir pribadi Erlangga di kantor nya.
Dinda adalah sahabat Andini yang diam- diam menyukai Erlangga. Berbagai cara di lakukan supaya pernikahan Antara Andini dan Erlangga hancur.
Apakah Andini bisa mempertahankan pernikahan nya dengan Erlangga?
Dengan siapa akhirnya Malik memilih pasangan hidupnya?
Temukan jawabannya di novel " Maafkan Aku Suamiku, Aku Mengkhianatimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANDINI GALAU
Aku tidak bisa diam dan terdiam membisu seperti kamu yang mematung. Aku selalu mengejar dengan kudaku ketika menginginkan sesuatu. Karena aku butuh seperti aku perlu Tuhan ku untuk mendukung segala Cinta dan cita ku.
Aku perlu KEBERKATAN Nya dan Restu Nya supaya langkahku ringan ketika menyusuri lorong sempit. Dan DIA lah yang akan menerangi jalanku. Agar aku tidak merasa sendiri ketika aku jatuh dan patah sayap - sayap ku sewaktu terbang. Aku perlu semangat baru dari kamu. Dan kamu pasti tahu itu bukan?
Aku sudah menjatuhkan harga diriku. Membanting ego ku untuk selalu memperhatikan mu. Aku tidak memperdulikan keberadaan ku. Aku tidak menganggap aku tinggi ketika sudah ingin mencari kabar berita mu. Aku hanya ingin tahu. Apakah kamu selalu baik - baik saja tanpa aku di sisi mu.
Notifikasi pesan masuk di ponsel Andini berbunyi. Andini tersentak dalam tidurnya. Di ambilnya ponselnya dan dibukanya. Chat masuk dari Malik.
" Aku baik- baik saja, Andini. Aku tidak apa-apa. Aku sehat dan segar. Aku biasa saja tidak sedang merindukan kamu." chat dari Malik untuk Andini.
Andini membaca tulisan yang di kirim Malik dengan sedikit kekecewaan. Harapan nya adalah Malik menuliskan kata rindu dengan dirinya. Seperti yang ia rasakan sekarang ini tetapi nyatanya tidak sesuai dengan yang diharapkan nya.
Andini meletakkan ponselnya setelah menghapus chat masuk dari Malik. Matanya mulai kembali dipaksa kan terpejam. Pikirannya masih diselimuti bayangan Malik. Kini sedikit rasa kesedihan dalam diri Andini. Betapa tidak? Andini serasa bertepuk sebelah tangan ketika mendapatkan chat dari Malik.
" Bukankah ketika berjumpa kemarin, kamu bilang sangat menyukai aku dan sikap mu terhadap ku seperti akulah satu-satunya wanita yang kamu cinta. Tetapi kenapa bahasa yang kau kirim untuk ku kali ini sungguh membuat aku merasa begitu tidak aku anggap. Lalu apakah kamu sudah tidak menyukai aku, Malik? Apakah rasa mu sudah berangsur hilang terhadap aku? Apakah kamu sudah tidak mempunyai harapan bersama aku?" pikir Andini dalam kesedihannya.
Di ambilnya ponselnya lagi. Andini kini mulai mengetikkan sesuatu.
" Aku kangen kamu, Malik!" ketik Andini dan tulisan itu di kirimkan ke Malik.
Di samping Andini, Erlangga masih tertidur dengan pulas. Wajah ganteng dan polos nya seperti anak - anak yang tertidur karena kelelahan bermain seharian.
Andini menatap wajah ganteng milik Erlangga. Di usapnya pelan dan penuh kelembutan dengan tangan halus Andini.
" Seharusnya aku selalu bersyukur memiliki suami seperti kamu, mas! Laki - laki yang penuh kharisma, bertanggung jawab, perhatian dan sangat romantis. Dan lebih lagi, kamu tidak egois selalu mengalah terhadap aku." gumam Andini.
Balasan chat dari Andini masuk. Malik mengirimkan balasan dari chat Andini.
" Aku baik-baik saja! Kamu mungkin lagi kecapekan atau lagi kesepian. Jaga kesehatan kamu, bila perlu cek dan periksa ke dokter. Mana tahu ada gejala depresi." balasan chat dari Malik.
Andini mulai merasakan sesak dada nya membaca balasan dari Malik. Apakah semua ini yang membalas Malik? Ini sungguh di luar dugaan Andini. Kenapa begitu menyakiti hati nya. Seperti dengan sengaja ingin membuat hati Andini tersayat - sayat.
" Apa yang kamu inginkan sebenarnya, Malik? Kenapa kamu tega menuliskan balasan seperti ini padaku?" gumam Andini dengan kesedihan dan sesak mulai menghimpit dadanya.
Andini kemudian menuliskan lagi, membalas chat dari Malik.
" Baiklah! Kalau itu membuat kamu bahagia." tulis Andini akhirnya dan meletakkan ponselnya di atas meja.
Kembali Andini memejamkan matanya. Berusaha melupakan bayangan Malik yang menguasai hati dan pikirannya. Kekecewaan nya terhadap Malik semakin besar. Analisa Andini, Malik sudah tidak mempedulikan nya lagi. Mungkin saja sudah lelah dan jenuh dengan hubungan antara mereka yang belum ada titik temu.
" Malik! Bagaimana aku bisa melupakan kamu. Bantu lah aku, jika kamu tidak menginginkan aku lagi." gumam Andini lirih. Tanpa di sadari nya, kristal bening jatuh di kelopak matanya.
malik pebinor laknat dengan segala perbuatan bejat tetap aja dibela dan perlakukan baik oleh para novelis
kelihatan sekali perbedaan besar perlakukan author terhadap pelakor dan pebinor
pelakor dipandang laknat dicap wanita hina dan dibinasakan dengan kejam
tapi
pebinor dipandang pria dengan cinta tulus, di spesial kan
kasihan malik udh di siksa hampir mati wanita yg di cintai nya menikah dgn yg lain
ada di chapter 51,andini sudah melalui operasi plastik setelah wajahnya rusak ..
nanti akan di revisi dari awal lagi...
jd sebel yg slh bkn andini aja Erlangga jg lebih parah main sm tmn istrinya sendiri kok seakan" andini aja yg slh jd bingung mau ngkutin nya udh bab 50 lbh blm ada kejelasan alurnya andai authornya tiap hr upnya lain ceritanya thorr😒😒