NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Sri Asrianti

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.

Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.

Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Happy reading

"Katakan padaku Robert, apa pangeran mu itu memang galak?" Setengah berbisik

Mendengarnya, Robert tanpa sadar tertawa terbahak-bahak hingga yang lain menoleh padanya kecuali Caspian. Buru-buru pria yang berusia 27 tahun itu menghentikan ledakan tawanya.

"Mengapa kamu tertawa? Apanya yang lucu?"

"Tidak... Tidak, ehem... Pangeran tidak segalak itu kok."

"Huh, tidak galak apanya. Dia sama sekali tidak pernah tersenyum, dia sangat kaku." Kembali mencibir.

Robert tidak menanggapi, ia hanya merasa lucu mendengarkan Aluna yang sedang menggosipkan Caspian.

"Oh yah... siapa nama pangeran mu itu? Aku jadi penasaran, apakah namanya juga akan menyeramkan seperti orangnya?"

"Jangan berkata seperti itu Aluna, pangeran memiliki nama yang sangat bagus."

"Oh yah, siapa?"

"Namanya Cas..."

"Diam-lah kalian berdua, kalian berdua sangat berisik, aku terganggu! Apa kalian mau ku hukum?" Bentak Caspian.

Dua orang itu pun terkejut dan seketika diam tak lagi bicara. Aluna semakin melihat Caspian sebagai pria yang super galak.

...

Rombongan Caspian beristirahat di dekat sebuah danau. Sepanjang hari mereka terus berjalan tanpa henti, hingga saat malam hampir tiba di sini-lah mereka. Danau itu tampak sangat indah, sangat luas dengan berbagai tumbuhan dan bunga-bunga cantik yang menghiasinya. Aluna sangat suka di tempat itu, ia dari tadi terus berjalan mondar-mandir di sekitar danau, meski yang lain berjarak sekitar 50 meter darinya.

Namun tiba-tiba...

"Siapa kalian?"

2 orang pria tiba-tiba muncul di belakangnya. mereka berpakaian serba hitam dan menutup separuh wajahnya. Hanya mata mereka yang tajam, menatap Aluna. Aluna tahu, dia tidak bisa mengharapkan seseorang untuk membantunya kali ini, ia harus mempertahankan hidupnya sendiri.

"Kau tidak perlu tahu siapa kami." Ucap salah seorang di antara mereka, sambil mengeluarkan sebuah pisau kecil, mengangkatnya ke arah Aluna.

"Mat*-lah kau!!" Dia menyerang.

...

Tak ada yang memperhatikan Aluna, semuanya berbaring karena kelelahan, termasuk Robert, hanya Caspian yang duduk termenung di sana.

Tak lama Caspian tersadar jika Aluna tidak ada di sana.

"Ke mana lagi gadis itu? Heh, dia sungguh merepotkan." Beranjak, mencari Aluna. Caspian teringat mereka sempat berhenti di danau untuk minum, Aluna pasti ada di sana.

"Gadis itu tadi bilang masih ingin berada di sana kan." Ucap Caspian yang berjalan menuju Danau.

Jarak dari tempat mereka beristirahat memang tidak jauh, tapi karena banyaknya tumbuhan yang tinggi di sana, membuat Aluna tak terlihat dari mereka.

"Dia sungguh membuatku repot, akan ku huk..." Langkah Caspian terhenti melihat apa yang terjadi di depannya. Dua orang pria hendak mencelakai Aluna, begitu salah seorang dari pria tersebut akan menyerang Aluna, Caspian yang hampir saja ingin mendekat menghentikan langkahnya.

Ia melihat Aluna yang mampu menghindar dari serangan pria pertama itu, menjatuhkan pisau yang ia pegang.

"Dia gadis yang cukup tangguh." Lirih Caspian.

Aluna berhasil melumpuhkan satu dari pria tersebut, siap menghadapi pria berikutnya. Gadis itu lihai menjatuhkan musuhnya, pria itu kembali bangkit dengan pasir yang ada di genggamannya. Aluna yang tidak menyadari hal itu akhirnya harus berhenti, butiran pasir yang mengenai matanya. Pria itu lalu mengeluarkan sebilah pisau hendak menik*m Aluna, namun dengan sigap Caspian melemparkan pisau kecil terlebih dahulu kepada pria itu hingga mengenai punggungnya. Ia terjatuh tak sadarkan diri. Sementara Aluna masih belum bisa membuka matanya, gadis itu berjalan ke sembarang arah hingga membuatnya terjatuh ke dalam danau.

"Aluna!" Teriak Caspian, untuk pertama kalinya ia menyebut nama Aluna.

Caspian segera berlari mendekat, ia yang mengira Aluna tenggelam begitu kalap. Pasalnya, ia juga tidak tahu berenang, lalu bagaimana caranya menyelamatkan Aluna? Memanggil para prajuritnya? Itu akan terlambat, Aluna akan tenggelam dan sulit di temukan. Setelah berperang dengan hatinya sendiri, Caspian akhirnya melompat ke dalam danau itu. Ia berusaha meraih Aluna, yang sudah bisa membuka matanya sedikit demi sedikit, namun baru saja akan menggapai gadis itu, ia yang tidak bisa menyeimbangkan kan tubuhnya akhirnya tenggelam.

Aluna melihat semua itu, beruntung matanya sudah pulih sepenuhnya, ia buru-buru berenang ke bawah untuk menyelamatkan Caspian. Caspian bisa melihat Aluna yang perlahan mendekat ke arahnya, pangeran itu tanpa sadar mengulurkan tangannya.

"Pangeran, kau tidak apa-apa?" Menekan bagian dada Caspian untuk mengeluarkan air yang tertelan.

"Pangeran bangun!"

"Uhuk uhuk." Tersadar.

Aluna yang lega mendadak lemas. Bagaimana tidak, ia mulai memikirkan bagaimana jika Caspian tidak tertolong? Ia pasti akan di salahkan dan pastinya tidak akan di ampuni lagi oleh Yang Mulia Ratu.

"Aku takut sekali tadi." Duduk, memanjangkan kakinya.

Caspian terbaruk beberapa kali, lalu ikut duduk berdampingan dengan Aluna. Untuk sesaat tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, Aluna dan Caspian sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, menatap danau di depannya. Gadis itu menggeser tubuhnya sedikit menjauhi Caspian, akan sangat tidak sopan duduk berdampingan seperti ini kepada seorang pewaris tahta. Caspian tak merespon.

"Aku..."

"Aku."

Mereka tak sengaja memulai pembicaraan yang canggung itu.

"Bicara-lah." Ucap Caspian.

Agak ragu, namun Aluna harus mengatakannya.

"Eemmm.... maaf yah, karena aku pangeran hampir saja tenggelam." Merasa tak enak hati.

Tak menjawab.

Seketika Aluna menatap pria itu, merasa aneh karena ia tak marah padanya. Padahal Aluna sudah berpikir ia akan di marahi habis-habisan kali ini.

'Tumben sekali dia tidak marah.' Bingung Aluna dalam hati, gadis itu manggut-manggut.

"Aku juga minta maaf karena kau ikut denganku dan yang lain, nyawamu jadi terancam. Aku rasa, ini adalah kesempatan para musuh ayahku, selain mengincar diriku, dia juga mengincar kamu. Karena kamu adalah salah satu kunci kesembuhan ayahku."

Sungguh, Aluna tidak tahu jika Caspian bisa mengatakan hal yang membuat dirinya merasa dipedulikan oleh orang lain selama ia berada di tempat ini, gadis itu termenung menatap Caspian.

Caspian lalu beranjak, menatap pakaiannya yang basah kuyup. Berbalik arah akan kembali ke rombongan, Aluna mengikuti.

"Pangeran tahu tidak, lewat kejadian ini aku jadi tahu loh salah satu kelemahanmu." Aluna berjalan santai meletakkan. Kedua tangannya di belakang tubuhnya.

Alis Caspian mengkerut, menatap sebentar gadis manis di sampingnya itu, yang sedang berusaha untuk menyamai langkahnya yang hampir dua kali lebih lebar dari Aluna. Tanpa menunggu jawaban Caspian yang mungkin akan mengatakan "apa?" Aluna sudah berceloteh kembali.

"Kau tidak tahu berenang." Menunjuk Caspian seraya tertawa puas.

Caspian menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Aluna yang masih saja tertawa cekikikan di sampingnya. Entah mengapa Caspian semakin memperhatikan gadis itu, menatap dan mendengar tawanya, membuat ia juga merasakan kebahagian tersendiri, senyum tipis terukir di bibirnya.

"Tapi pangeran tidak perlu sedih, aku janji nanti akan mengajarkan bagaimana caranya, oke!" Membuat simbol oke di jemarinya.

"Apa itu? Maksudnya?" Caspian tidak mengerti.

"Masa oke saja tidak tahu, itu artinya baik atau setuju." Menjelaskan.

"Hhmm..." Kembali melangkah.

"Eh, tunggu pangeran." Mengikuti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!