"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Retha menoleh ke arah pintu kamar Rimba yang masih nampak sunyi seperti tadi pagi.
"Dia kebo sampe sore? Nggak mungkin banget" gumam Retha mencoba mengetuk pintu Rimba lagi, siapa tau Rimba sudah bangun.
Tok tok tok
Masih tak ada sahutan apapun dari dalam kamar Rimba.
Dengan perlahan ia mencoba memegang knop pintu kamar Rimba tapi masih di kunci seperti tadi pagi.
"Sumpah ya ni orang kalo 10 menit lagi nggak ada tanda-tanda bakal keluar, gue laporin ke Daddy" Retha berseru dengan kencang, berharap Rimba mendengar.
5 menit..
10 menit..
15 menit..
20 menit..
Hingga satu jam sudah terlewatkan, sampai Retha ketiduran dengan kepala menelungkup di atas meja ruang tv+tamu.
"Huft.. Jam berapa ini?" gumam Retha segera mengecek jam yang ada di hp nya.
"Anjir?! Fix telpon Daddy" Retha langsung mencari kontak bernama Daddy di hp nya dan menekan tombol telepon.
Tak butuh waktu lama, telepon langsung di angkat oleh sang Daddy.
"Hallo Daddy" dan terdengar sahutan dari paruh baya yang selalu memanjakan nya dan membiayai nya sejak belum lahir.
"Si Rimba ituloh Dad, nggak ada kabar dari pagi. Tadi pagi sih Tata dengar masih tidur bahkan dia nggak pergi sekolah Dad" adu Retha pada Daddy nya.
Terdengar kemarahan dari Daddy atas kelalaian Rimba yang tak menemani Retha dari pagi hingga sore.
"Udah kamu coba hubungi Rimba?" Daddy Retha bertanya dengan suara berat, ia juga sedang mencoba menghubungi Rimba menggunakan hp yang lain.
"Udah Dad, tapi nggak aktif" jawab Retha dengan lesu, walau ia dan Rimba selalu bertengkar tapi jika kedua nya terpisah tanpa alasan maka salah satu nya akan khawatir.
"Biar Daddy coba telpon, kamu video call dengan Mommy dulu di rumah ya, Daddy hubungkan kalian berdua"
Retha pun mengganti hp nya menjadi laptop agar lebih memudahkan video call bersama Mommy nya.
Tak lama muncul wajah Mommy yang seperti nya baru selesai yoga.
"Hai Dear, what happened?"
"Nothing Mom, just miss you" ungkap Retha yang memang merindukan Mommy nya.
"Ow so sweet, Mommy juga merindukan mu Dear"
"Mommy has started to be able to speak Indonesian" puji Retha. Mommy Retha bukan Indonesia asli, Mommy nya asli orang Australia yang menikah dengan Daddy nya yang berdarah Indonesia.
"Well of course"
Retha kembali bercerita menggunakan bahasa Inggris dengan fasih, agar Mommy nya bisa mengerti.
Sedangkan Daddy sejak tadi diam dengan kamera tak menyala dan mic yang di matikan.
"This can't be allowed, do Mommy need to go to Indonesia?"
"If Dad is not busy, I am lonely here"
"Okey, Mommy and Daddy will go to Indonesia tomorrow"
Hingga tak lama wajah Daddy kembali muncul dengan mic yang sudah kembali di nyalakan.
"Tata jangan khawatir, Rimba hanya keluar sebentar. Nanti dia akan pulang tak lama lagi" ucap Daddy memberitahu Retha untuk tidak cemas.
"Baik Daddy"
Ketiga nya kembali bercerita dengan cerita Retha yang mendominasi, walau hanya seputar sekolah dan kegiatan nya yang hanya di apartemen, tapi ia menceritakan nya dengan sangat excited.
Hingga matahari mulai tenggelam dan menyisakan senja dengan warna orange yang begitu memukau.
"Tata matikan video call nya ya, I want to take a shower and cook dinner" Retha memilih menyudahi video call nya karena waktu sudah semakin malam.
"Contact us if something happens"
Retha mengangguk dan melambaikan tangan sebelum keluar dari room video call.
"Dia keluar? Kok nggak ngabarin gue sama sekali sih" gumam Retha kembali mendekati pintu kamar Rimba sebelum akhirnya memilih acuh dan masuk ke dalam kamar sendiri.
Usai mandi, Retha keluar dari kamar siap untuk memasak makan malam, rencana nya ia akan memasak sedikit saja supaya tidak membuang makanan jika makanan yang ia masak tak habis.
Drrtt drrtt
Saat Retha hendak ke dapur, ia mendengar hp nya berdering sekaligus bergetar di atas meja ruang tamu.
Dengan segera ia mengambil hp nya dan melihat nomor kontak yang belum ia simpan tanpa berniat mengangkat telpon itu.
Tak lama telpon itu mati dan berganti pesan yang di kirim dari si nomor kontak yang belum Retha ketahui itu siapa.
Tha, ini gue Ken
Retha bernafas lega dan segera membalas pesan yang ia tau nomor kontak itu ialah Ken, teman Rimba yang tampan melebihi Rimba, menurut nya.
Lo malam ini free nggak? Udah makan belum?
Retha mengernyit, bukankah besok Ken mengajak nya jalan, kenapa tiba-tiba malam ini juga bertanya?
Free aja kayak biasa, belum ini mau masak dulu.
Nggak usah masak Tha, gue jemput sekarang ya
What? Ngapain?
Temenin gue makan malam
Retha terdiam sejenak menimang-nimang ajakan Ken hingga akhirnya terdengar suara perut nya.
Oke, jemput 30 menit lagi
Retha akan dandan dulu, ia tak akan membiarkan diri nya keluar dari apartemen dengan hanya hoodie dan celana kulot panjang.