Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Satya pulang ke apartemen nya larut malam. Salwa masih menunggu Satya malam itu. Sebenarnya Salwa sudah terridur tadi, tapi Dia terbanagun tepat pukul 12 malam Salwa langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan Shalat malam. Setelah itu Dia keluar menuju ruang tamu dan Salwa tahu kalau suaminya belum pulang karna sepatu yang tadi di pakainya belum ada di rak sepatu. Biasanya Satya suka langsung menyimpan sepatunya di rak sepatu itu.
Salwa yang melihat suaminya datang langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk menyambut suaminya.
"Mas kenapa baru pulang?" tanya Salwa hendak mengambil tas kerja suaminya tapi tangan nya langsung di tepis kasar oleh Satya.
"Jangan sok baik kau wanita pembawa sial. Gara gara kamu hubungan ku sama Bella hampir saja hancur" kata Satya emosi
"Maafkan Salwa Mas" Salwa hanya menunduk takut dengan tangan gemetar dan memainkan ujung hijab nya.
"SETOP panggil saya Mas. Saya bukan suamimu dan jangan harap saya akan menerima mu sebagai istriku" kata Satya
Salwa hanya diam dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya. Salwa mengigit bibir bawah nya untuk menaha isak nya.
"Mulai sekarang panggil saya Tuan. Mengerti kau" kata Satya penuh penekanan
Salwa hanya mengangguk mengerti tanpa bersuara apapun lagi. Salwa sangat takut melihat suaminya marah.
Satya berlalu pergi ke kamar nya dengan perasaan emosi kepada Salwa. Satya sangat membenci Salwa karna menurutnya Salwa telah menghancurkan impian nya dengan Bella.
Sementara itu Salwa masuk ke kamarnya dengan perasaan hancur sehancur hancur nya. Salwa mencoba memjamkan matanya dengan air mata masih berlinang. Salwa hanya bisa bersabar untuk menghadapi sikap suaminya. Salwa yakin bahwa Satya adalah jodoh yang di takdirkan Allah untuknya.
Salwa merasakan kepala nya kembali berdenyut. Salwa meringis menahan sakit sambil terus membersihkan bawah hidungnya yang sudah banyak darah kental. Salwa hanya bisa berdoa dan bertasbih dalam hatinya supaya rasa sakit nya hilang. Salwa memjamkan matanya dan Salwa pun tak sadarkan diri.
................
Besok pagi nya Satya sudah rapi dengan setelan kantor nya. Satya menuruni tangga dan langsung menuju meja makan untuk sarapan. Tapi saat sampai di meja makan Satya tidak melihat makanan apapun. Satya juga tidak melihat Salwa yang selalu menyambut nya di pagi hari.
Satya segera menuju kamar Salwa karna Dia yakin kalau Salwa masih tertidur di kamar nya.
Brak
Satya membuka pintu kamar Salwa dengan sangat keras. Satya langsung masuk dan benar saja Dia melihat Salwa masih terbaring di tempat tidur. Satya langsung menendang kaki Salwa.
"Bangun kau wanita sialan" teriak Satya penuh emosi
"Jangan pura pura tidak dengar kau Salwa" teriak nya lagi sambil terus menendang kaki Salwa
Salwa masih tak bergeming meskipun Satya menedang kakinya sangat keras. Satya jadi kesal sendiri membangunkan Salwa yang tak mau bangun. Satya berbalik dan akan keluar kamar tapi matanya menangkap sesuatu di tangan kanan Salwa. Satya pun berbalik dan berjongkok lalu Dia memegang tangan Salwa dan mengambil tisue yang sudah berwarna merah itu.
"Apa Dia pingsan lagi" kata Satya
"Sebenarnya Dia sakit apa?" gumam Satya pada diri sendiri
"Ahhh. Sudah lah dari pada gue bingung mikirin wanita ini mendingan gue ke kantor. Biarin aja Dia mati sekalian biar gak ngerepotin lagi" kata Satya sambil berdiri dan berjalan ke luar kamar Salwa.
Satya benar benar berubah dari sifat nya yang dulu. Sekarang Dia lebih arogan dan pemarah. Satya juga sudah tidak mempunyai hati nurani lagi. Mata hati nya telah di tutupi oleh hasutan hasutan dari Bella.
Salwa mngerjapkan mata nya berkali kali. Dia merasa kepala nya sangat berat dan pusing. Salwa mencoba bangun dengan susah payah. Salwa melihat jam di ponsel nya yang sudah menunjukan pukul 10 pagi. Salwa membelalakan matanya saat melihat jam di ponselnya. Ternyata Salwa telah pingsan selama itu.
"Ya ampun aku lupa kalau aku belum siapin sarapan pasti Mas Satya akan marah besar" kata Salwa panik
"Tapi kan kalau jam segini pasti Mas Satya sudah berangkat ke kantor" gumam Salwa
Salwa pun pergi ke kamar mandi yang terletak di luar kamar. Tepatnya kamar mandi untuk tamu. Setelah selesai mandi dan bersiap siap Salwa pun berniat mengunjungi adiknya dirumah sakit. Tapi Salwa juga bingung karna belum mendapat izin dari suaminya. Salwa mau menghubungi suaminya tapikan Dia tidak punya nomor ponsel suaminya itu.
"Bissmillahirrohmanirrohim"
Dengan mengucap bismillah Salwa memberanikan diri untuk keluar dari pintu apartemen suaminya. Salwa sudah tidak sabar ingin menemui adik nya itu. Salwa sangat menyayangi adik nya itu. Salwa hanya bisa berdoa semoga suaminya tidak akan marah karna Salwa keluar tanpa meminta izin dulu padanya.
Jangan lupa Vote, Like dan komen nya🤗🤗
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu