NovelToon NovelToon
KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Karir / Romansa
Popularitas:762
Nilai: 5
Nama Author: Jyoti_Pratibha

Bercerita tentang seorang pemuda yang ditinggal menikah oleh wanita pujaannya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang disukainya itu pasangan sahabatnya sendiri. Ia menyukai wanita itu karena ada hal istimewa yang ada di dalam wanita itu.

Berbagai cara, dia lakukan untuk melupakan wanita itu. Namun hasilnya nihil, dia sudah berusaha untuk melupakannya. Dan itu sulit baginya. Wanita itu terlalu membekas di hatinya.

Hingga akhirnya ia bertemu wanita lain yang membuatnya jatuh cinta. Wanita sederhana dan senyum manisnya, yang membuatnya jatuh cinta. Berbagai cara dia lakukan untuk menyatukan cintanya pada wanita itu. Namun lagi-lagi ada halangan besar yang menghalangi perbedaan mereka.

Lalu apa yang akan dilakukan pemuda itu? Apakah pemuda itu tetap melanjutkan pilihan hatinya?
Atau dia akan menyerah dan merelakan wanita itu bersama dengan yang lain?
Ingin tahu lebih lanjut ceritanya, jangan lupa untuk membaca kisah selengkapnya....

Happy reading....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jyoti_Pratibha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

“Akhirnya kembali ke tempat ini, kota yang penuh dengan kemacetan dan polusi udara.”

Hela napasnya ketika sampai di tempat kelahirannya. Tempat yang ingin sekali ia tidak datangi lagi, karena dirinya sudah menemukan tempat baru.

Yang membuat dirinya nyaman dan ingin tinggal disana terus.

Pemandangan kota yang sehari-harinya sering ia lihat dan juga polusi udara karena asap kendaraan.

Membuatnya terkadang mengalami sakit karena polusi itu. Namun lagi-lagi dirinya tidak bisa meninggalkan tempat ini begitu saja, karena banyak hal yang harus ia urus.

Derandra yang kembali ke kota dengan perasaan menyedihkan karena tidak bisa berpamitan pada wanita itu.

Ingin sekali ia menunggu lebih lama lagi hanya untuk sekedar berpamitan padanya.

Namun dia tidak bisa, semakin lama menunggu wanita semakin lama juga dirinya akan terjebak macet di banyaknya kerumunan mobil.

“Huh seharusnya aku menunggunya lebih lama.”

“Tapi jika menunggu lebih lama, kemacetan disini akan menjebakku di dalamnya.”

Lagi dan lagi dirinya hanya bisa menghela napas ketika mengingat teman wanitanya itu.

Teman yang membuatnya tahu arti kehidupan dan juga teman yang membuat kenyamanan di hatinya yang sedang patah.

Hal tersulit yang dilakukannya saat ini adalah menyembuhkan patah hati. Terlalu dalam karena hatinya telah memilih wanita itu. Wanita yang menjadi pasangan dari temannya.

Namun entah kenapa ketika dia di desa dan berkeliling bersama dengan teman wanitanya itu.

Membuat hatinya yang patah perlahan sembuh. Derandra juga tak menyangka akan cepat sembuh seperti ini dalam hal patah hati.

Meskipun belum sepenuhnya sembuh, namun masih ada hal lain untuk menyembuhkannya selain melakukan hal konyol dan menghamburkan uang.

“Akhirnya sampai juga”ucap Derandra ketika dirinya sudah sampai di depan rumahnya.

Rumah sederhana yang ditinggalinya dari kecil hingga dewasa. Rumah yang berisi kebahagiaannya dari kecil hingga sekarang.

Derandra pun keluar dari mobilnya dan melihat mamanya tercinta menunggunya di depan rumah dengan majalah di tangannya. Tak lupa dengan teh kesayangannya.

Ia pun melangkahkan kakinya ke arah Firanda dan memeluknya dari belakang tanpa suara.

Derandra menciumi pipi Firanda secara bergantian tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Mallory. Papanya.

“Astaga anak mama udahan dong!”

“Bentar aja ma lagi kangen ini”ucapnya dengan manja tanpa melepaskan pelukannya pada Firanda.

“Heh lepasin istri papah enak aja main peluk peluk”omeh Mallory pada Derandra.

Derandra tidak mendengarkan omelan papanya, dia tetap memeluk Firanda dengan menempelkan wajahnya di pundak.

Entah kenapa, semakin dewasa dirinya semakin manja terhadap mamanya. Dari kecil hingga dewasa dirinya memang selalu dimanjakan oleh Firanda.

Sangat berbeda dengan didikan Mallory. Untuk itu Derandra dan Mallory selalu bertikai dengan hal kecil.

Contohnya seperti sekarang, Derandra akan selalu bertikai dengan Mallory dalam memperebutkan Firanda.

“Dasar anak sialan!”umpat Mallory dengan memajukan bibirnya.

“Pah!”tegur Firanda. Derandra yang melihat itu, menjulurkan lidahnya untuk mengejek papanya.

Sangat menyenangkan jika melihat papanya kalah darinya.

“Andra kamu pasti lapar karena perjalanan jauh. Mama udah masak makanan kesukaanmu yuk makan dulu. Kebetulan mama dan papa belum makan siang”ajak Firanda pada anaknya.

Firanda dan Derandra masuk ke dalam rumah meninggalkan Mallory yang masih menggerutu di depan rumah.

Sepertinya mungkin Mallory menyesal telah membuat anak yang menjadi saingannya.

Mencari perhatian pada istrinya adalah hal utama dalam mendapat cinta dari Firanda. Namun ketika dirinya membuat anak dan melahirkan persaingan baru, perhatian Firanda seolah tertuju pada anaknya.

Hal itulah yang membuatnya tidak pernah akur terhadap Derandra. Bisa dibilang Derandra adalah setan kecil di dalam hubungannya bersama Firanda.

“Seharusnya aku tidak membuat persaingan dari dulu.”

ΠΠ

Hal yang menyenangkan baginya ketika di rumah adalah masakan mamanya.

Entah mengapa menurutnya masakan mamanya seperti memiliki magnet baginya agar tidak suka jajan diluar.

Masakan rumahan seperti sihir yang tidak bisa digantikan meskipun diluar sana banyak ahli masak dalam mengolah makanan.

Masakan rumahan atau bahasa lainnya comfort food adalah makanan yang menimbulkan nostalgia atau nilai tersendiri bagi seseorang. Termasuk Derandra.

Biasanya masakan rumahan memiliki nilai kalori sangat tinggi, tinggi karbohidrat, dan juga mudah disajikan.

Bagi Derandra apapun menu yang dibuat mamanya memiliki cita rasa sendiri bagi dirinya.

Entah itu menu makanan sederhana hingga menu makanan paling mahal yang pernah dibuat mamanya.

Dan seperti biasa, mereka makan dengan keadaan hening tanpa ada yang berbicara sebagai bentuk penghormatan terhadap makanan.

Menurut Firanda makan dalam keadaan saling berbicara adalah hal tidak baik karena akan ada masalah pada kesehatan.

Meskipun banyak orang menganggap hal remeh tentang ini, namun Firanda hanya berusaha untuk mengingatkan ke keluarganya. Terutama anaknya.

Dia akan membiasakan hal ini pada Derandra sebelum anak itu memiliki pasangan dan berumah tangga nantinya.

Dan juga Firanda melarang keras pada anak dan suaminya ketika makan bermain ponsel saat makan. Itu adalah hal yang sangat tidak sopan.

Setelah selesai, Firanda merapikan meja makannya. Mallory dan Derandra juga ikut membantu Firanda membersihkan meja makan. Dan tentu dengan tatapan sengit di antara keduanya.

Setelahnya mereka duduk taman kecil samping meja makan untuk mengobrol dan menceritakan peristiwa yang dialami seharian ini.

Itu adalah kebiasaan yang rutin mereka lakukan setelah makan. Entah itu makan siang atau makan malam, mereka akan melakukan hal itu.

“Oh ya Derandra? Apa yang kamu alami hingga tidak pulang selama beberapa hari? Padahal kamu pamitnya cuma satu hari dan itu pun pulangnya malam, tapi kenapa malah beberapa hari disana?”

“Iya kayak orang ilang aja!”

“Pah!”

Derandra pun bercerita tentang pengalamannya selama di desa, ia juga mengatakan alasannya pergi ke desa. Kecuali tentang patah hati.

Derandra juga menceritakan tentang peristiwa yang terjadi di desa, tak lupa ia juga menceritakan tentang Veronica. Dan pengalaman hidupnya yang tak pernah ia rasakan ketika kecil.

“Oh ya Andra! Ngomong-ngomong soal wanita, apa kamu mempunyai pasangan? Rasanya mama sudah lama nggak dengar tentang asmara kamu?”

“Eh itu, gimana ceritainnya ya ma? Soalnya Andra saat ini lagi pengen sendiri.”

“Ah benarkah! Padahal mama benar-benar nunggu cerita asmaramu? Pengen tahu aja asmara seperti apa?”

“Paling-paling Andra juga PHP-in anak orang mah, kan dia keturunan papa”sahut Mallory. Firanda yang mendengar sahutan suaminya pun memelototkan matanya. Mallory seperti tidak mempunyai beban ketika mengatakan hal itu.

Derandra yang melihat kelakuan orangtuanya pun terkekeh pelan. Setiap saat akan ada celah untuk papanya mengejek dirinya. Dan akhirnya menjatuhkan harga diri papanya sendiri.

“Kalau kamu ingin cari pasangan mama bisa kenalkan kamu sama anak tetangga sebelah sayang. Kebetulan anaknya baru kembali dari perantauan, dan mama lihat-lihat anaknya juga sopan dan baik”ucap Firanda.

“Mah, kan Andra udah bilang lagi pengen sendiri dulu. Andra belum ada keinginan menjalin hubungan untuk saat ini”ujar Derandra dengan nada manjanya.

“Mama kan bilang kalau kamu ingin cari pasangan, mama carikan. Mamah jadi tidak perlu khawatir nantinya kalau anak mama punya pasangan. Sekali ini aja kamu kenalan sama dia ya.”

“Baiklah”jawab Derandra dengan pasrah.

ΩΩΩΩ

Pagi yang segar dengan aktivitas yang biasa derandra lakukan setiap pagi yaitu jogging keliling komplek.

Dengan menyapa tetangga-tetangga yang beraktivitas dan tak lupa senyum pagi. Agar orang tidak takut dengannya ketika menyapa.

Kebiasaan rutin yang ia lakukan sebelum beraktivitas lain. Mungkin bisa dibilang aktivitas olahraga seperti ini membuat pikirannya lebih tentram sebelum memulai aktivitas lain nantinya.

Lari pagi seperti ini seperti memperbaiki moodnya yang terus malas ketika berhadapan dengan pekerjaan.

Atau mungkin bisa meningkatkan produktivitas kerjanya. Derandra juga tidak tahu hal itu, yang jelas ketika dirinya menjalankan hal rutin seperti ini. Tubuhnya merasakan kebahagiaan.

Derandra beristirahat sejenak ketika sudah lelah berlari. Dirinya cukup jauh berlari dari rumahnya, dan ia beristirahat di depan kos-kosan milik temannya.

Derandra mendudukkan tubuhnya di tempat pos kos-kosan itu. Ia melihat sekeliling tempatnya, banyak orang melakukan aktivitas mereka sebelum melakukan pekerjaan.

Setelah selesai ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Butuh beberapa menit untuk sampai rumah.

Sesampainya di rumah ia melihat mamanya yang sedang menyiram bunga kesayangannya. Kebiasaan rutin yang selalu dilakukan mamanya setiap pagi dan sore.

Derandra pun mendekati mamanya dan memeluknya dari belakang tak lupa ia juga mencium pipi mamanya secara bergantian.

Setelahnya ia masuk ke dalam rumah dan melihat papanya menatap tajam ke arahnya.

Tanpa memperdulikannya ia masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan diri sebelum berangkat kerja.

“Ah menyegarkan, jadi merindukan desa itu”ucapnya sambil mengeringkan rambutnya.

Derandra benar-benar tak bisa melupakan kenangannya di desa. Terlalu membekas baginya hingga ia tak bisa melupakan udara yang ada di desa.

Baginya, udara di desa sangat bagus untuk kesehatan tubuhnya yang perlahan menurun karena patah hati.

Setelah selesai ia pergi keruang makan untuk sarapan pagi. Hanya butuh beberapa menit untuknya selesai makan setelah nya ia berangkat kerja.

Pagi ini ia memutuskan untuk pergi ke Yaga cafe. Dirinya akan memeriksa keadaan cafe sekaligus untuk bertemu teman wanitanya.

Derandra tersenyum sendiri ketika mengingat wajah temannya itu. Entah mengapa hatinya terasa begitu hangat ketika mengingat teman wanitanya itu.

Derandra benar-benar menyesal karena tidak sempat berpamitan pada teman wanitanya itu.

Sepanjang perjalanan ia hanya memikirkan tentang teman wanitanya itu. Yaitu Veronica.

Mungkin nantinya dia akan meminta maaf pada Veronica karena tidak sempat berpamitan terlebih dahulu sebelum kembali ke kota. Dia pergi ke Yaga cafe tentu ingin bertemu dengan wanita itu.

Derandra berharap bahwa Veronica sudah kembali ke kota ini untuk bekerja. Entahlah, apa yang terjadi dengan dirinya saat ini.

Entah kenapa pikiran Derandra selalu dipenuhi tentang Veronica. Padahal dia baru saja patah hati, karena ditinggal wanita pujaan menikah.

Namun ketika ke desa, Derandra seakan lupa bahwa dirinya baru patah hati. Veronica seperti penyembuh lukanya yang ternganga karena patah hati.

Dia benar-benar ingin bertemu dengan wanita itu dan meminta maaf secara langsung.

“Semoga saja dia mau memaafkan ku.”

“Kalau saja aku bisa menunggu lebih lama, mungkin aku akan bertemu wanita itu secara langsung.”

“Tapi kalau menunggu lebih lama, pasti juga aku akan mengalami kemacetan.”

“Astaga mengapa negara ini tidak bisa mengatasi hal sekecil ini.”

“Mengapa petinggi negara ini tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Seharusnya mereka melakukan pekerjaannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh orang-orang.”

“Mengapa di otak para petinggi ini selalu tentang uang dan uang! Sialan!”

Kekesalan Derandra pada petinggi negara yang sudah tak bisa dibendungnya. Ia benar-benar kesal dengan kemacetan yang terjadi di kota ini.

Sesampainya di cafe Derandra pergi ke kantor Mada untuk memeriksa sesuatu. Dan tentu untuk mencari Veronica yang datang.

Memeriksa keadaan cafe, setiap sudut cafe tak lepas dari pandangannya. Dia memeriksa semua keadaan cafe di mulai dari fasilitas cafe, lalu tanaman yang ada di cafe ini serta furniture cafe.

Semua ia periksa guna pemeriksaan jika ada yang rusak, dia akan memperbaiki semuanya.

Dan tentu jika ada yang rusak dia tidak akan membeli yang baru jika yang lama masih bisa diperbaiki. Semua itu ia lakukan untuk menghemat budget.

Setelahnya ia masuk ke dalam kantor Mada, dan mengambil pemasukan serta pengeluaran hari ini.

Mada hari izin karena keluarganya sedang sakit, jadi dirinya sendirian berada disini.

“Selamat pagi semuanya”sapa Veronica pada penghuni Yaga cafe.

Derandra mendengar suara wanita yang dikenalnya pun segera bangkit dari duduknya dan mengintip dari balik jendela kantornya.

Ia melihat wanita itu sedang bersenda gurau pada teman-temannya yang lain sebelum melakukan pekerjaan.

Mungkin hal rutin yang dilakukan wanita itu sebelum memulai bekerja adalah bersenda gurau untuk pemanasan. Pikirnya.

“Apa aku harus menemuinya sekarang? Tapi jika menemuinya sekarang pasti dia akan sangat sibuk? Apa nanti saja setelah selesai bekerja? Ah benar, mungkin nanti saja setelah selesai bekerja”ucapnya.

Derandra benar-benar menuruti ucapannya. Ia menunggu Veronica hingga selesai bekerja.

Sepanjang jam dirinya hanya memeriksa berkas, lalu membuka laptop dan memeriksa berkas lagi.

Tak lupa ia juga membaca buku untuk mengusir kebosanan.

Di dalam kantor ini hanya ada minuman air putih serta camilan yang selalu dibeli Mada. Jadi dia tidak repot-repot harus keluar dari kantor untuk membeli camilan dalam mengusir kebosanan. Dan juga kantor ini dilengkapi dengan kamar mandi di dalam, tentu itu memudahkannya dalam bermalas-malasan.

Berjam-jam ia menunggu Veronica tanpa keluar dari kantor, dan selalu mengintipnya dari jendela kantornya. Bosan tentu saja itu dialaminya, namun dirinya harus tetap melakukan itu.

Berkali-kali dirinya hanya bisa mondar-mandir, sesekali dirinya akan bermain ponsel. Namun itu pun hanya sebentar.

Hingga waktu malam tiba, semua orang yang beraktivitas di cafe berhenti. Dia juga melirik jam ponselnya. Dan waktu menunjukkan pukul 9 malam. Derandra selama di kantor cafe hanya rebahan, jalan, makan, minum dan ke kamar mandi.

Tak lupa mengintip pekerja cafe yang bekerja. Kegiatan seharian yang ia lakukan selama di sini. Lelah tentu ia rasakan karena hanya berdiam diri di dalam kantor cafe tanpa kegiatan lain selain duduk.

Derandra pun berdiri dari tempat duduknya dan keluar menuju parkiran. Ia akan bertemu dengan wanita itu di parkiran nantinya.

Menunggu adalah hal yang sama sekali tidak ia sukai, namun untuk menemui wanita itu akan tetap dilakukannya sebagai bentuk tanggung jawab.

Derandra pun menolehkan kepalanya ketika melihat seorang yang ia cari baru saja keluar dari tempat kerjanya.

“Veronica!”panggilnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!