NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORD ----11

Meyta berjalan cepat menuju mejanya, tak lama diikuti Tyas dibelakangnya.

Arwan yang melihat sekelebat Tyas menuju ke arah lain, segera memanggil Tyas.

"Tyas!! Mau kemana?" seru Arwan sambil menghampiri Tyas.

"Ciyeeee.... Ciyeeee... " Meyta yang juga mendengar panggilan Arwan menoleh dan menggoda mereka.

"Apaan ciye ciye,,, ada apa?" Bimo, staf yang kebetulan melewati mereka jadi kepo.

"Bukan apa-apa mas. Itu mbak meyta salah. Paham aja." jelas Tyas sambil sedikit manyun. Sementara Arwan hanya memasang wajah datar tanpa rasa bersalah.

"Dijawab dulu aku tadi nanya, kamu mau kemana?" Arwan mengulangi pertanyaannya.

"Widiiihh... Takut sang pujaan hati menghilang ya? Sampai dikejar kemari." kelakar Meyta melirik pada Arwan.

"Apaan sih mbak meyta." sahut Tyas semakin manyun.

"Meyta ,kamu ngapain dah?" Arwan pun menyahut.

"Kalian ini membicarakan apa sih? Siapa yang pujaan hati siapa?" Bimo masih penasaran.

"Udah nggak penting mas Bim." sahut Tyas. "Mas, akan saya lanjutkan pekerjaannya. Tadi cuma mau kasih tahu sama mbak Meyta, kalau yg dia dengar di toilet tadi itu cuma salah paham."

"Siapa yang bertanggungjawab mesin copy?!!" teriak pak Andika, dari ruang fotocopy.

Mendengar itu, Tyas dan Arwan serentak menuju ruang fotocopy, untuk melihat apa yang terjadi.

"Maaf pak, itu tugas saya. Saya tinggal ke kamar mandi sebentar tadi." jawab Tyas menunduk meminta maaf.

"Tapi selama di tinggal Tyas, saya yang bantu jaga disini, pak." Arwan tak ingin Tyas kena marah pak Andika, kepala ADM.

"Perhatikan kalau masih ingin bekerja di sini! Lihat kertas menggulung dan jepit di dalam. Kalau diteruskan, bisa meledak mesin fotokopi ini." tegas pak Andika.

"Saya yang salah pak. Bukan Tyas." Arwan berusaha membantu Tyas.

"Bukannya seharusnya kamu mengawasi evaluasi finansial nasabah? Kenapa malah disini?" tanya pak Andika pada Arwan.

"Sudah selesai pak, hanya tinggal menyerahkannya saja." jawab Arwan.

"Kenapa harus ditunda?" pak Andika, kepala bagian AdM ini memang terkenal sangat galak.

"Maaf pak." Arwan dan Tyas menjawab kompak.

"Bereskan pekerjaan kalian masing-masing, jam 4 nanti tak tunggu dikantor." kata pak Andika tegas dan berlalu meninggalkan Arwan dan Tyas.

"Baik, pak."

Tidak ada alasan lagi yang bisa mereka berikan. Hanya berharap cemas semoga pak Andika tidak memberikan wejangan berlebihan atau pun SP.

"Maafkan aku ya Tyas. Semua terjadi karena aku." Arwan tampak begitu tulus meminta maaf.

"Iya mas, aku juga yang salah. " sahut Tyas sambil memulai membereskan pekerjaannya.

"Biar aku bantu sebentar. Ini berat untukmu." Arwan masih berusaha membantu.

"Jangan, Mas.... Nanti mas Arwan kena semprot lagi. Saya sudah biasa melakukan ini." jawab Tyas sambil tersenyum.

Arwan begitu terpana dengan senyum manis Tyas. Meskipun dengan poni yang sedikit berantakan, namun justru menambah kesan cantik dan menggemaskan. Beberapa detik kemudian Arwan tersadar ketika Tyas menepuk bahunya.

"Mas!! Jangan melamun, nanti kesambet." seru Tyas.

"Hah?! Oh iya. Kesambet apa memangnya? Hehehe..." Wajah Arwan memerah sempurna karena tersipu.

"Kesambet mesin fotokopi. Wkwkwk" kelakar Tyas.

"Kamu ini, masih bisa bercanda disaat seperti ini." ucap Arwan sambil tertawa dan menepuk jidat.

"Sudah mas Arwan, silahkan kembali ke tempat kerja. Saya juga harus melanjutkan pekerjaan saya." ucap Tyas sangat manis.

"Ah, iya iya. Kamu hati-hati bekerja. Kalau capek, istirahat sajalah sebentar." Arwan berpamitan pada Tyas.

"Oh iya mas satu lagi." seru Tyas.

"Apa itu Tyas?" Arwan menoleh seketika.

"Terimakasih kasih sudah membantuku dan membelaku tadi di depan pak Andika." ucap Tyas lagi-lagi dengan senyum manis.

Senyum manis Tyas memang meluluhkan hati para pria normal. Senyum yang begitu tulus sampai terasa menyentuh ke dalam hati. Wajahnya yang sedikit bulat, dengan hidung yang agak pesek, ditambah bibir tipis dan gigi rata dan bersih. Pipi sedikit gendut, dipadukan dengan matanya yg bulat, sungguh akan mempesona hati para pria.

.

.

.

Sementara itu Tama di kantor pak direktur, sedang mendengarkan apa yang disampaikan pak direktur.

"Tama, aku ingin mengadakan kegiatan charity, nanti di ulang tahun perusahaan. Kamu ada ide?" tanya pak Zidan selaku Dirut perusahaan tempat Tama bekerja.

Tama terdiam beberapa saat, "Memangnya mau diadakan di sini atau di tempat lain?" sahut Tama.

"Bagaimana kalau kita adakan di sini, libur kerja dua hari, kita maksimalkan hari itu." pak Dirut semakin bersemangat.

"Baru kali ini ada acara semacam itu akan diadakan disini. Bapak yakin tak akan ada masalah?" tanya balik Tama.

"Semua acara dilakukan di halaman saja. Akses masuk gedung seperti biasa hanya untuk karyawan." ucap pak Zidan.

"Sebentar,,, itu kapan?"

"Bulan depan. Tepat tanggal satu."jawab pak Zidan.

Tama menghela nafas, terdiam beberapa saat. Tama sedang berpikir cepat, mencari ide apa yang bisa tepat untuk melakukan yang terbaik sesuai keinginan pak Zidan.

"Sebentar,,, kenapa pak Zidan hanya membicarakan ya dengan saya? Bagaimana dengan pejabat lain?" tanya balik Tama.

"Karena aku sangat menyukai caramu bekerja." ujar pak Zidan serius. "Nanti akan aku usulkan tim khusus, untuk mengurus acara ini. Dan kamu yang aku percaya mengaturnya."

Bukannya merasa senang atas pujian atasannya itu, Tama malah sedikit memalingkan pandangan dan tersenyum tipis sedikit sinis di sudut bibirnya.

"Bagaimana? Kamu tidak mau? Aku yakin kamu bisa." pak Zidan masih mendesak Tama.

"Bukan bisa atau tidaknya pak. Tapi aku sedang banyak pekerjaan." jawab Tama jujur.

"Masih satu bulan. Kita bahas semua perlahan-lahan, mencari waktu senggang mu. Bagaimana?" pak Zidan masih ngotot.

"CEO ingin ada acara yang bisa mengenalkan perusahaan kita ke khalayak umum. Selama ini kan tak banyak yang tahu perusahaan kita ini memproduksi apa saja, Lalau siapa petinggi-petingginya, nah di acara nanti, beliau mau seluruh pekerja yang setiap hari menghabiskan waktu seharian disini, bisa berkumpul, ditambah beberapa orang luar." pak Zidan sedikit menjelaskan.

"Kalau begitu, kita lakukan sambil launching produk baru. Kita jual beberapa item dengan diskon tertentu di halaman. Promosi secara online sudah dilakukan mulai tanggal 30, sehari sebelumnya. Jadi ketika pengunjung mampir,bisa melihat langsung produk fisiknya."

"Wah, tepat sasaran! Sambil menyelam minum air." seru pak Zidan girang. "Aku yakin hanya kamu yang punya ide-ide cemerlang seperti ini."

Tama hanya mengangguk kecil, dengan senyuman tipis, menanggapi pujian dari atasannya itu.

"Fix, kamu nanti yang pegang event ini. Setelah aku diskusi dengan CEO dan petinggi yang lain, nanti aku akan memanggilmu lagi, dan kita buat tim khusus."

Pak Zidan benar-bemar puas dengan apa yang disampaikan Tama. Meski hanya baru salah satu gambaran acara, namun sepertinya akan menarik perhatian banyak pihak, dan juga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

...----------------...

To be continue...

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akhirnya manusia batu berubah jadi manusia romantis 💃💃
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: 😏🤭🤭😊tamat juga akhirnya😁
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akhirnya mereka bertemu kembali 💞😍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
untunglah Tama selamat 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Begitu rupanya tapi ga usah terlalu mengekang lah
HARTINMARLIN
udah tamat ya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh jangan" dikasih obat perangsang😣
HARTINMARLIN
apa yang akan di lakukan kakek Tama
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh kakeknya Tama dateng nih,tambah kacau 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hadeuh Tama,,,
kasihan Tyas 🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kasian sendiri
mau ak temenin haha
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
feedback ya kak, thank you..
mampir jg ya guys di The golden umbrella dan follow thx
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Serem juga tuh kakeknya Tama 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
lengan Arwan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ternyata kakeknya Tama yang ingin memisahkan mereka 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa Tyas mengenal Hana🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😱😍😍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
dih Tyas jadi tahu kejelekanmu 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tepukan kecil adalah obat yg luar biasa 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!