Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai kehidupan di tempat baru.
Rahma kini telah menginjakkan kaki di sebuah kota yang terletak di tengah pulau Sulawesi, yakni kota palu, setelah menempuh penerbangan beberapa jam.
Di kota inilah Rahma akan memulai kehidupan barunya.
Seseorang yang sejak tadi menanti kedatangannya terlihat di antara beberapa orang penjemput lainnya nampak melambaikan tangannya ke arah Rahma.
Rahma pun membalas lambaian itu seraya tersenyum sebelum kemudian beranjak ke arah Ratu berada. Selain Anis dan Gita, Rahma juga memiliki sahabat lain saat duduk di bangku SMA yakni Ratu.
Untuk beberapa saat keduanya nampak berpelukan melepas rindu setelah cukup lama tak bertemu, saat Ratu ikut bersama dengan kedua orang tuanya kembali ke tanah kelahirannya.
"Kau semakin cantik saja, Ra." puji Ratu saat melihat Rahma yang menurutnya semakin cantik saja.
"Kamu tidak berubah, selalu saja membuatku melayang." jawab Rahma tersenyum seraya Menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ratu yang selalu saja memujinya secara berlebihan.
"Lah...memang nyatanya kamu cantik, masa iya orang cantik aku bilang jelek sih." protes Ratu seraya mengerucutkan bibirnya dan Rahma hanya tersenyum melihatnya.
"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu tinggal selamanya di sini??." tanya Ratu di sela aktivitasnya menyetir mobilnya.
"Bukan selamanya sih, tapi sepertinya untuk kurun waktu yang cukup lama." jawab Rahma seadanya sesuai dengan rencana yang telah ia buat sebelum menginjakkan kaki di kota kelahiran sahabatnya itu.
"Baiklah, semoga saja kamu betah tinggal di sini." ucap Ratu selanjutnya dan Rahma pun mengangguk saja.
Sementara waktu sebelum menemukan rumah yang cocok untuknya, Rahma akan tinggal sementara di kediaman Ratu. Untungnya Ratu tinggal terpisah dari orang tuanya meski belum menikah, sehingga Rahma tak perlu merasa tidak enak pada anggota keluarga Ratu yang lain dengan keberadaannya.
Sebagai sahabat lama Rahma, Ratu tidak mengetahui jika saat ini sahabatnya itu telah menikah, Jadi sepengatahuan Ratu saat ini Rahma masih berstatus seorang gadis.
"Apa tidak sebaiknya kamu tinggal saja bersamaku di rumah ini, tidak perlu mencari rumah lagi. Lagi pula aku tinggal sendiri di rumah ini." tawar Ratu, setelah mereka tiba di sebuah rumah yang berlantai dua milik Ratu yang di belinya dari hasil bekerja selama beberapa tahun terakhir.
"Bukannya aku tidak mau menerima tawaranmu, tetapi aku hanya tidak ingin membuat anggota keluargamu yang lain merasa segan berkunjung ke sini dengan adanya kehadiranku di sini untuk waktu yang lama."
"Lagi pula aku juga tidak ingin kedua orang tua ku merasa segan untuk datang berkunjung, jika mengetahui aku hanya menumpang di rumahmu". Rahma mencoba memberi pengertian dan Ratu pun akhirnya menghargai keputusan Rahma.
"Baiklah jika itu sudah keputusanmu, tapi kapanpun kau ingin tinggal sini pintu rumahku selalu terbuka untukmu." jawab Ratu akhirnya.
"Tapi boleh kan untuk sementara aku akan tinggal dulu di rumahmu sebelum aku menemukan rumah yang cocok??." ucap Rahma sebelum menyusul langkah Ratu menuju kamar tamu berada.
"Kau ini bicara apa sih, tentu saja boleh."
Setibanya di kamar yang akan ia tempati sementara, Rahma nampak mengeryit bingung saat menyaksikan Ratu tersenyum sendiri saat menatap layar ponselnya.
Rahma yang penasaran itu pun turut memandang ke arah layar ponsel milik Ratu. Namun setelah melihat objek yang membuat sahabatnya itu sampai tersenyum sendiri, Rahma pun segera menarik diri sedikit menjauh.
"Sini!!." Ratu menarik tangan Rahma agar kembali mendekat padanya.
"Ra, kau masih ingat kan dengan pria yang ada di foto ini??." tanya Ratu Sengaja menggoda Rahma seraya menunjukkan gambar seseorang yang tertera di layar ponselnya saat ini.
Gambar seseorang yang beberapa tahun lalu pernah mengungkapkan perasaannya pada Rahma saat mereka masih duduk di bangku SMA namun Rahma menolaknya dengan alasan tidak ingin berpacaran karena masih sekolah tetapi sepertinya pria yang bernama Toni tersebut masih saja nekat mendekati Rahma sampai mereka terpaksa berpisah saat keduanya tamat dari SMA dan Toni melanjutkan kuliahnya di luar negeri.
"Memangnya kenapa dengan kak Toni??."
"Kau tahu tidak Ra, kak Toni bekerja di rumah sakit yang sama dengan tempatku bekerja dan sebentar lagi kamu juga akan bergabung bersama kami." ucap Ratu seraya menahan senyumnya.
"Lalu, apa masalahnya ??." tanya Rahma.
"His...kamu ini Gimana sih Ra, dulu kan kamu menolak kak Toni karena masih sekolah. Jika sekarang kak Toni masih menaruh hati padamu dan kembali mengungkapkan perasaannya padamu apakah kau masih akan menolaknya??."
"Kau ini ada ada saja, lagi pula aku jauh jauh datang ke sini untuk bekerja bukan untuk mencari jodoh." jawab Rahma agar Ratu berhenti membicarakan tentang pria bernama Toni tersebut.
"Kau ini tidak asik ah.... sambil menyelam minum air, sambil bekerja mencari jodoh memangnya di mana letak kesalahannya??" gerutu Ratu namun sepertinya Rahma yang tengah sibuk mengeluarkan beberapa keperluannya di koper tak terlalu mempedulikannya lagi.
"Apa mulai besok kau sudah akan mulai bekerja??." tanya Ratu memastikan dan Rahma mengiyakannya.
Tiga hari Sebelum bertolak ke kota tersebut Rahma telah membuat lamaran kerja via online di rumah sakit yang sama dengan tempat Ratu bekerja saat ini, dan pagi hari kemarin setelah melakukan sesi wawancara via online Rahma di nyatakan di terima dan bisa mulai bekerja besok.
*
Karena Rahma belum memiliki kendaraan sendiri maka di hari pertamanya bekerja ia menumpang di mobil Ratu.
"Ayo turun !!! sudah cantik itu, apa lagi coba??." gerutu Rahma saat Ratu tak kunjung turun dari mobil, masih saja sibuk merapikan riasannya melalui kaca mobil.
"Iya iya...bawel banget sih." Ratu pun segera turun dari mobil setelah memastikan kini penampilan telah sempurna menurut versinya. sedangkan Rahma hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Ratu yang tidak berubah sejak dulu, selalu saja rempong jika menyangkut tentang penampilan. Tetapi sayangnya sampai dengan saat ini wanita itu belum juga berhasil memikat hati seorang pria , terbukti sampai dengan saat ini wanita itu masih saja menjomblo di usianya yang telah memasuki dua puluh empat tahun dan berprofesi sebagai Dr umum.
Keduanya pun melangkah memasuki pintu masuk rumah sakit, jika Ratu menuju ruangan tempat ia bertugas, Rahma justru menuju ruang Direktur utama rumah sakit untuk menyelesaikan sesuatu sebelum memulai hari pertamanya bekerja di rumah sakit itu dengan semangat baru.
*
Di belahan kota yang berbeda.
Riko justru terlihat sedang memarahi beberapa anak buahnya karena menurutnya tidak becus dalam mengerjakan tugas darinya.
"Bagaimana bisa mencari keberadaan seorang wanita saja kalian tidak becus." bentak Riko dengan wajah kesalnya.
"Maaf tuan, kami sudah mencarinya ke seluruh penjuru ibu kota namun hasilnya nihil kami tidak menemukan keberadaan istri anda." dengan takut takut salah seorang pria bertubuh kekar yang merupakan anak buahnya menjawab Riko.
Dan hal itu semakin membuat rahang Riko nampak mengetat menahan emosi.
"Saya tidak mau tahu, bagaimana pun caranya kalian harus berhasil menemukan keberadaan istri saya secepatnya!!.
Kini Riko dalam mode tak ingin menerima bantahan sehingga membuat anak buahnya berhamburan meninggalkan ruangannya untuk segera melaksanakan tugas.
Riko memijat kepalanya yang kini terasa berdenyut memikirkan keberadaan istrinya.
Jangan lupa like, koment, vote and give ya sayang sayangku 😘😘🥰🙏🙏