Kembalinya Gadis Cupu

"Sial! Kenapa Keanu bisa memiliki ide seperti itu? Kenapa semua ide yang dipakai oleh Keanu sama persis dengan ide yang sudah diutarakan oleh Kiara kepadaku? Kalau dia bangkit dari kematian dan membantu Keanu rasanya itu tidak mungkin," ungkap Kaesang dengan wajah frustasi.

Kaesang benar-benar terlihat begitu kesal sekali, terlebih lagi kini usahanya menurun drastis. Kaesang berpikir dengan begitu keras bagaimana cara untuk menghancurkan Keanu, karena menurutnya kebangkrutannya ada sangkut pautnya dengan pria itu.

Tidak lama kemudian, Kaesang teringat akan Kinara, anak dari Keanu. Setahunya Kinara adalah anak yang sangat dia sayangi, dia rela mati demi anaknya tersebut.

"Hem! Sepertinya aku punya ide," ucap Kaesang dengan seringai licik di bibirnya.

Kaesang dengan cepat mengambil ponselnya, lalu dia menelpon anak buahnya untuk menyewa sepuluh orang bodyguard sekaligus. Kaesang lalu menugaskan para bodyguard tersebut untuk menculik Kinara, tentunya dia menjanjikan upah yang besar jika para bodyguard tersebut mampu menculik Kinara.

"Apa yang harus kami lakukan setelah berhasil menculik anak kecil itu?" tanya salah satu bodyguard ketika melihat foto yang ditunjukkan oleh Kaesang.

"Bunuh anak itu, agar Keanu lebih terpuruk lagi hidupnya. Dengan seperti itu dia akan lebih hancur, tidak mungkin pria itu mengurusi perusahaannya lagi jika kehilangan putrinya." Kaesang tersenyum dengan begitu mengerikan setelah mengatakan hal itu.

"Siap, Tuan. Tapi, upahnya pasti, kan?"

"Tentu saja, jika kalian berhasil membunuh anak kecil itu. Aku akan memberikan upah yang sangat besar," ujar Kaesang lagi.

Jika dulu dia mampu membunuh Kiara dengan tangannya sendiri, karena dia memang membenci wanita itu. Benci karena Kiara terlalu menempel kepada dirinya, Kiara sudah seperti bayangan bagi Kaesang.

Namun, dia merasa tidak sanggup untuk membunuh Kinara. Karena walau bagaimanapun juga Kinara adalah anak kecil, dia merasa tidak tega.

"Siap, Tuan!" ucap para Bodyguard itu.

Setelah mendengarkan tugas yang harus mereka lakukan, para bodyguard itu terlihat pergi ke sekolahan Kinara menggunakan dua mobil.

Mereka dengan sabar menunggu anak itu keluar dari sekolah, hingga tidak lama kemudian mereka tersenyum penuh arti ketika melihat Kinara dan Kiara keluar dari sekolah tersebut.

"Tante, apakah dad akan jemput?" tanya Kinara penuh harap.

"Dad lagi sibuk, kita naik taksi aja pulangnya," jawab Kiara.

Ya, selepas mempertemukan ibu-ibu yang akan menjadi sales di perusahaan Wijaya, Kiara diantarkan oleh Keanu menuju sekolahan Kinara. Karena pria itu kebetulan ada meeting dengan klien dan tempatnya satu arah dengan sekolahan Kinara.

"Oke, Tan. Tapi kalau sudah sampai nanti, Tante buatin Kia makanan yang enak, ya?" pinta Kinara.

"Siap, Nona Cantik!" jawab Kiara yang membuat Kinara langsung bersorak kegirangan.

Saat Kiara dan Kinara hendak mencegat taksi di pinggir jalan, salah satu bodyguard yang ditugaskan untuk menculik Kinara turun dari mobil dan menghampiri keduanya.

"Selamat siang, Nona Kinara. Saya ditugaskan oleh tuan Keanu untuk menjemput anda, mari," ajaknya seraya tersenyum hangat agar Kianra tidak takut kepada dirinya..

Kinara sempat menolehkan wajahnya ke arah Kiara, gadis kecil itu seolah meminta Kiara untuk membantu dirinya dalam menjawab pertanyaan orang tersebut. Kiara malah tersenyum, lalu dia menganggukkan kepalanya.

"Aku pulang sama Tante Kiara aja, ngga usah jemput," jawab Kinara.

"Tapi, Nona. Ini perintah, nanti saya yang akan dimarahi oleh tuan Keanu," jelasnya.

Wajah Kinara terlihat ditekuk, karena anak itu memang tidak suka dikawal para penjaga. Maka dari itu selama ini para pengawal yang ditugaskan oleh Keanu selalu menjaga jarak aman dari Kinara, tetapi kali ini para pengawal itu sengaja Kiara bebas tugaskan.

Mereka boleh berlibur asal jangan mengadu kepada Keanu, karena nyatanya Kiara tidak nyaman dikawal. Sama halnya dengan Kinara. Maka dari itu, Kiara merasa curiga dengan orang-orang yang datang untuk menjemput Kinara.

Karena nyatanya Kiara tidak mengenal mereka, walaupun tidak dekat tetapi Kiara sangat mengetahui siapa saja anak buah dari Keanu. Kinara diam saja bukan takut, tetapi dia ingin tahu siapa sebenarnya yang mengirimkan orang-orang tersebut.

"Ya udah iya, ayo Tante," ajak Kinara seraya menarik lengan Kiara dengan lembut.

"Eh? Nona tidak usah ikut, saya hanya ditugaskan untuk menjemput Nona Kinara," ujarnya dengan gelisah.

"Saya itu pengasuhnya, mana mungkin tidak boleh ikut!" ucap Kiara dengan kesal.

"Kalau begitu mari masuk," ujarnya mengalah. Lagi pula hanya seorang wanita, mana mungkin bisa mengalahkannya, pikirnya.

Akhirnya Kiara dan juga Kinara masuk ke dalam mobil yang sudah disediakan oleh bodyguard tersebut, bodyguard itu terlihat tersenyum senang lalu duduk di samping Kiara dan mengetikkan pesan kepada Kaesang.

"Umpan sudah masuk perangkap, Tuan Kaesang."

Kiara tanpa sengaja membaca pesan yang bodyguard itu kirimkan kepada Kaesang, sontak saja hal itu membuat Kiara marah bukan main. Ternyata kecurigaannya benar, walaupun dia memang tidak mengira jika Kaesang mempunyai niat buruk terhadap Kinara.

'Oh, rupanya Kaesang ingin bermain-main denganku.'

Kiara yang sekarang bukanlah Kiara yang lemah seperti dulu, dia adalah wanita kuat yang tidak terkalahkan jika hanya melawan seribu orang manusia.

'Aku akan menuruti keinginan kamu, Sayang. Mari kita bermain,' ujar Kiara dalam hati.

Ketika mobil mulai melaju, Kiara nampak anteng karena dia ingin tahu mereka akan dibawa ke mana. Tidak sedikit pun keluar kata protes dari bibir Kiara ketika mobil itu berbelok ke luar kota.

Bahkan, di saat mobil itu memasuki wilayah kumuh Kiara tidak melayangkan protesnya. Dia malah mengajak Kinara untuk bernyanyi dengan riang.

Setelah melakukan perjalanan selama 3 jam, Kiara dan juga Kinara diperintahkan untuk turun dari mobil. Kinara terlihat begitu ketakutan ketika dia sadar jika kini dirinya berada di dalam sebuah gedung yang sudah terbengkalai, kumuh dan tercium bau tidak sedap.

"Tante, Kiara! Kia takut!" jerit Kinara.

"Pejamkan mata kamu, Sayang. Jangan memikirkan hal yang buruk, pikirkan hal yang baik," ujar Kinara.

"Hilih! Tinggal menunggu kematian saja masih sempat-sempatnya menenangkan hati orang lain, bersiaplah untuk mati!" pekik Bodyguard A.

Bodyguard B bahkan sudah bersiap untuk menarik tangan Kiara, karena mereka akan memasukkan Kiara dan Kinara ke dalam gudang yang ada di sana. Mereka sudah berencana akan menyemprotkan cairan mematikan ke dalam gudang itu agar Kinara dan Kiara cepat mati setelah menghirup aroma mematikan tersebut.

Namun, Kiara malah menepis tangan bodyguard tersebut. Lalu, Kinara merobek kemeja bagian lengannya dan menutupi mata Kinara dengan robekan kemeja yang dia pakai.

Kiara juga menutup kedua telinga Kinara, hal itu dia lakukan agar Kinara tidak mendengar apa pun. Karena dia tidak mau Kinara mengetahui apa yang akan dia lakukan.

"Tante, Kia takut!" jerit anak itu.

"Jangan takut, Sayang. Kia diem-diem, duduk anteng. Jangan pernah buka penutup matanya kalau belum Tante yang buka," ujar Kiara seraya memeluk Kinara dan mengelus lembut punggung Kinara.

Kinara memang tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Kiara, tetapi dia merasa lebih tenang setelah Kiara memeluknya dan mendudukkan di atas lantai beralaskan karung semen.

"Ck! Mau mati saja belagu, mau ngelawan?" tanya Bodyguard C ketika melihat Kiara meregangkan otot-ototnya.

"Aku tidak akan melawan, silakan jika kalian mau adu kekuatan," ujar Kiara seraya memandang remeh ke arah Bodyguard yang ada di sana.

Sontak saja hal itu membuat mereka begitu kesal, dengan cepat bodyguard A menghampiri Kiara. Lalu, dia tersenyum dan meremat kedua tangannya di depan wajah Kiara.

"Jangan nangis kalau wajah cantik kamu Abang colek, oh... atau mau olah raga aja ama Abang? Berpeluh yang menghasilkan lenguh, lumayan noh ada alas kardus. Sakit-sakit enak pastinya, kita main rame-rame. Biar kamu puas nelen batang," ucap Bodyguard A seraya mengusap kejantanannya.

Ieew! Rasanya Kiara ingin muntah melihat apa yang dikatakan dan dilakukan oleh bodyguard itu, Kiara bahkan sampai meluah.

"Aih! Belagu sekali dia, ayo kita perkosa saja. Baru kita lenyapkan anak itu," ujar Bodyguard D yang merasa terhina.

"Boleh juga, si Otong puas. Neng Cantik lemas, abis itu kita lempar ke laut!" ujar Bodyguard E disertai tawa.

"Haish! Kalian itu pria-pria tidak punya akhlak, maju sini kalau memang kalian mau ini." Kiara membuka dua kancing kemejanya, sontak saja dadanya langsung terlihat dan sangat menggiurkan.

Para bodyguard itu nampak mendekati Kiara, dengan cepat Kiara menendang, membanting dan memberikan bogem mentah kepada mereka. Bahkan, Kiara tidak segan-segan untuk memelintir leher bodyguard tersebut.

"Ampun!" terdengar teriakan memilukan dari para bodyguard tersebut, tetapi Kiara tidak memberikan ampunan.

Dia terus saja menghajar para bodyguard itu sampai mereka babak belur, bahkan mereka sampai tidak sadarkan diri.

"To--tolong," ujar salah satu bodyguard yang masih sadarkan diri seraya merangkak mendekati Kiara.

"Ya ampun! Katanya mau ini," ujar Kiara seraya mengusap miliknya. Lalu, Kiara menendang pria itu sampai terpelanting ke tembok.

"Argh!" teriaknya sebelum matanya tertutup.

"Ck! Dasar banci,'' ujar Kiara seraya menepuk-nepuk kedua lengannya.