Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siswi yang hilang Part 1
Tak berapa lama kemudian Milka sadar. Perlahan-lahan membuka matanya dan melihat sekeliling.
“Syukurlah Putri telah sadar.” Ucap Nyonya West.
Mendengar itu Raja dengan cepat kembali memakai topeng menutupi wajahnya. Untuk menghampiri Milka.
“Apa yang terjadi?” Tanya Milka heran, karena seingatnya pagi tadi dia akan ke dunianya untuk bersekolah.
“Kau jatuh pingsan. Tubuhmu tak kuat menahan tekanan antara dua dunia.” Ujar Raja mendekat.
Mendengar yang di ucapkan Raja, Milka jadi ingat saat ingin ke dunianya dia merasa sangat pusing dan tubuh terasa begitu dingin, seperti tengah berbaring diatas tumpukan es. Dan, setelahnya dia sudah tak ingat apa yang terjadi.
Raja mengatakan itu adalah efek karena terus bolak-balik dua dunia.
“Jadi aku bakalan begini terus? Bakalan alamin ini terus kalo bolak balik dua dunia?” Tanya Milka.
“Tidak akan lagi. Aku sudah mengobatimu, jadi kau tak akan mengalami seperti itu lagi.” Ucap Raja, membuat Milka merasa lega.
“Terima kasih,” Ucap Milka pada Raja.
Raja menyuruh Milka untuk banyak beristirahat. Dan, Milka pun kembali ke kediamannya. Setelah berada di kediamannya, Milka merasa tubuhnya begitu ringan dan dia merasa jauh lebih baik, bahkan sangat baik.
“Syukurlah Putri tak apa-apa.” Ucap Clona. Tadi saat Milka jatuh pingsan dia dan Grasil terlihat begitu kawatir, bahkan dia hampir saja menangis.
“Aku baik-baik aja, tadi tuh aku cuman kelelahan aja.” Sahut Milka senyum pada Clona dan Grasil. Karena ia melihat Clona dan Grasil begitu terlihat cemas padanya.
****
Pagi harinya Milka berteleportasi seperti biasa setelah satu hari tak bersekolah karena kejadian dimana dia jatuh pingsan. Namun pagi ini dia tak lagi merasa pusing efek teleportasi itu. Mungkin dia telah terbiasa. Pikirnya.
“Mil?” Panggil Glydis.
“Kami udah sembuh?” Tanya Glydis.
“Kamu tau dari mana kalo kemarin aku sakit.” Tanya Milka heran.
“Kemarin kan tante kamu dateng, ketemu guru, katanya kamu sakit jadi enggak sekolah.” Jelas Glydis.
Milka menebak itu pasti orang dari Underworld yang datang dan mengaku sebagai tantenya.
“Mil, kamu dapat oleh-oleh apa dari Melody?” Tanya Milka.
“Oleh-oleh? Melody? Emang kenapa Melody ngasi oleh-oleh?” Tanya Milka tak mengerti yang di maksud Glydis.
“Lah, kan, Glydis dari Australia. Kalian sebenarnya kenapa sih? Kemarin aku nannya Melody keadaan kamu gimana dan sakit apa, dia kayak bengong gitu. Nah, sekarang mala kamu. Kalian enggak serumah lagi? Atau kamu pergi dari rumah?” Pertanyaan yang membuat Milka menjadi bingung dan tak tau apa yang akan dia jawab.
“Kamu semenjak dari desa neneknya Melody jadi aneh deh.” Sambung Glydis.
“Enggak kok Dis, aku enggak pergi dari rumah. Kamu kan tau aku sama Melody enggak akrab. Jadi aku enggak mau tau tentang dia, begitu pun Melody ke aku.” Ujar Milka.
“Tapi Mil..”
“Udah, ayo masuk, enggak lama jam masuk nih.” Potong Milka takut Glydis akan lebih dalam menginterogasi dirinya.
Mereka pun berjalan masuk menuju kelas.
“Cie, pengantin baru masuk sekolah.” Ucap Melody yang berdiri di pintu kelasnya yang berada di sebelah kelas Milka.
“Pengantin baru? Siapa?” Tanya Glydis siapa yang di maksud oleh Melody.
“Temanmu lah, siapa lagi.” Sahutnya melirik Milka lalu dengan tertawa masuk kedalam kelasnya meninggalkan Glydis yang kebingungan, dan Milka yang dongkol melihatnya.
“Siapa sih yang di Melody maksud?” Tanya Glydis penasaran dengan ucapan Melody.
“Udah, enggak usah di pikirin, tuh anak kan otaknya gesrek.” Kata Milka menarik Glydis masuk ke kelas.
Bel tanda waktu istirahat telah berbunyi.
Milka dan Glydis akan ke kantin sekolah untuk makan siang.
“Dis, ke toilet dulu yuk. Mau pipis,” Kata Milka.
Lalu keduanya pun pergi ke toilet sekolah. Milka masuk ke dalam toilet yang cukup besar itu, karena tempatnya bersekolah ada salah satu sekolah elite yang ada di Indonesia.
Brukkk!!!
Milka menabrak tubuh seorang siswi.
“Aduuhh. Maaf yah, buru-buru, soalnya kebelet.” Ucap Milka menahan kencing.
Namun siswi yang di tabraknya hanya diam menunduk dengan wajah pucat seperti mayat. Milka yang sudah tak tahan menahan kencingnya, dengan cepat masuk ke dalam toilet meninggalkan siswi yang masih berdiri di situ.
Milka yang telah selesai pun keluar, mencari siswi yang tadi di tabraknya. Ternyata sudah tak ada. Saat berjalan Milka menginjak sesuatu. Dan, saat melihat ke bawah kakinya ternyata itu adalah sebuah Lipgloss. Mungkin milik siswi tadi. Pikirnya, lalu Milka berjalan keluar membawa Lipgloss milik siswi itu.
“Apaan tuh Mil?” Tanya Glydis melihat Milka memegang sesuatu, karena seingatnya saat masuk tadi Milka tak membawa apa pun.
“Ini Lipgloss, cewek tadi punya kayaknya. Tadi aku enggak sengaja nabrak dia karena buru-buru, mungkin ini jatuh.” Sahut Milka.
“Cewek? Perasaan enggak ada deh yang keluar dari tadi Mil. Ini baru kamu yang keluar.” Ujar Glydis karena sedari tadi ia berdiri menunggu Milka tak ada siswi yang masuk ke dalam toilet maupun keluar.
“Ada kok Dis, tadi aku nabrak dia, dan ini tuh punya dia.” Milka.
“Iih, enggak ada Mil. Aku di sini terus dari tadi.” Glydis tak mau kalah.
“Kalo gitu mending cari orangnya. Aku tadi sempat liat name tagnya, namanya Gadis.” Kata Milka.
Alih-alih ke kantin mereka berdua akhirnya pergi untuk mencari siswi itu. Milka dan Glydis langsung mendatangi kelas-kelas yang ada di sekolahnya. Sudah empat kelas yang mereka datangi namun yang bernama Gadis bukanlah siswi yang tadi di tabrak Milka saat di toilet.
“Permisi.” Kata Milka dan Glydis, itu adalah kelas terakhir.
“Iya, ada apa?” Tanya seorang siswi.
“Kita mau nyari Gadis, Gadisnya ada?” Tanya Milka.
Semua siswi dan siswa yang ada di kelas itu tercengang mendengar nama Gadis.
“Emangnya kalian enggak tau, Gadis kan enggak pernah masuk sekolah lagi.” Sahut seorang siswa.
Dan, ternyata Gadis telah di nyatakan hilang tiga bulan yang lalu, karena saat berangkat sekolah ia tak lagi pernah pulang ke rumahnya. Kedua orang tuanya datang ke sekolah dan mencarinya, sayangnya anak-anak di kelasnya, terakhir Gadis pamit untuk pergi ke toilet dan setelahnya Gadis tak lagi masuk ke kelas, mereka berpikir mungkin Gadis tak enak badan lalu izin pulang.
Milka dan Glydis pun jadi ingat bahwa dua bulan sebelum cuti sekolah, mereka di gemparkan dengan seorang siswi yang hilang, namun Milka dan Glydis tak memperhatikan siapa nama siswi itu.
Dalam hati Milka bertanya-tanya siapa yang tadi ia tabrak di toilet? Jelas-jelas name tag siswi itu Gadis, dan semua kelas yang mereka datangi, dan, nama Gadis yang mereka temui bukanlah Gadis yang di cari. Dan, Gadis yang di cari, pemilik Lipgloss itu adalah siswi yang telah hilang tiga bulan lalu.