NovelToon NovelToon
Perfect Husband'S Family

Perfect Husband'S Family

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pratiwi Devyara

Amira, seorang gadis jaman now yang terkontaminasi novel online bergenre pelakor. Ia selalu berharap bisa di hamili oleh seorang pria tampan dan kaya, sekalipun pria tersebut sudah memiliki istri.

Suatu ketika ia bertemu dengan Gerrard, seorang CEO kaya raya dan tampan yang menginginkan seorang anak. Sedang istrinya tak bisa memberi keturunan.

Meski di hujat netizen, Amira tetap mengikuti kata hatinya demi hidup bagaikan gadis miskin yang naik derajat, seperti di dalam novel-novel online yang pernah ia baca.

Ia kemudian menjalani kehidupan bak Cinderella. Ternyata pria kaya itu beserta keluarganya sangat baik. Amira merasa jika karma tidak berlaku pada kehidupannya.

Namun ketika ia telah menikah dengan CEO tersebut, muncul kejanggalan demi kejanggalan. Seperti sarapan pagi di rumah keluarga besar suaminya yang selalu sama, orang-orang yang mengenakan baju yang sama, pembicaraan yang sama setiap hari.

Apakah yang sebenarnya terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Lagi

Hari itu kafe tutup pada pukul setengah dua belas malam. Terlambat tiga puluh menit dari waktu yang seharusnya. Semua karena ada pelanggan yang masih bertengkar dengan kekasihnya di salah satu meja.

Padahal sejak awal datang, mereka hanya memesan dua minuman dan duduk menikmati wifi selama berjam-jam.

Baik Amira maupun karyawan lain sudah menghampiri dan menyampaikan jika mereka akan segera close, tapi pasangan itu tetap tak menggubris dan terus saja berdebat.

"Huh, lain kali mau nggak mau, beresin aja mejanya langsung kalau udah jam tutup. Kayak gini kan gue jadi telat pulang, mana novel online kesayangan gue udah update dari tadi."

Amira menggerutu kesal setelah pintu kafe dikunci.

"Tau, lama banget anjir. Mana pesen minuman cuma dua lagi, duduk berjam-jam." Fahri menimpali.

"Tipe pengen nongkrong elit, tapi dompet sulit." ucap Sheva.

"Gitu mah jangan ke kafe, nongkrong aja sama kang starbak keliling." lanjutnya lagi.

Mereka kini berjalan ke parkiran dan naik ke motor masing-masing, sedang Amira memilih berjalan kaki. Sebab tempat tinggalnya paling dekat dengan kafe.

"Mau gue anter nggak, Mir?" tanya Sheva pada Amira.

Sedang Fahri pulang berboncengan dengan karyawan lain.

"Nggak usah, ntar lo putar balik lagi. Gue mah tinggal nyebrang doang." ucap Amira.

"Beneran?. Udah malem loh ini." Sheva memastikan.

"Ya elah, kayak kita tinggal di kampung aja." seloroh Amira sambil tertawa.

"Disini mau sampe pagi pun tetap rame." lanjutnya lagi.

Sheva lalu ikut tertawa.

"Ya udah, lo hati-hati ya." ujar gadis itu.

"Lo juga." balas Amira.

Sheva pun mulai menarik gas motornya dan melaju. Sementara Amira berjalan keluar pagar kafe dan menguncinya dengan gembok setelah semua orang keluar.

Begitu kakinya menginjak aspal jalan raya, bau asap kendaraan langsung menyergap. Ia lalu berjalan santai dan menyeberang.

Di area tersebut lampu-lampu jalan menyala terang, menyoroti barisan gerobak kuliner yang berjejer di sepanjang jalan menuju kos. Aroma bawang putih tumis bercampur kecap manis menguar dari salah satu pedagang, membuat Amira mendadak menjadi lapar.

"Hmm, nasi goreng enak nih kayaknya."

Amira bergumam, tapi ia terus berjalan bahkan melewati gang yang mengarah pada kosannya. Ia menuju ke tukang nasi goreng langganan yang letaknya agak jauh, namun tempat itu selalu ramai.

Sebab rasanya lebih enak daripada yang ia lewati di jalan sebelumnya tadi. Selain itu harganya juga lebih murah dan tidak pelit dalam porsi maupun toping.

"Pak, pesen satu kayak biasa." ucap Amira.

Tukang nasi goreng yang sudah paham itu pun mengangguk padanya. Amira lalu menunggu di luar tenda, sebab banyak sekali pengunjung lain yang juga hendak memesan.

Ia berdiri sambil sesekali melihat handphone. Selang beberapa saat, sebuah mobil mewah tiba dan parkir tak jauh dari tempat itu. Kemudian seorang pria tampan yang tadi ia temui di kafe pun, keluar dari dalam mobil tersebut.

Sontak jantung Amira langsung berdegup tak karuan. Ia refleks menunduk, berpura-pura sibuk menatap layar ponsel. Tapi dari ujung matanya, ia bisa melihat si pria berjalan dengan langkah yang tenang.

Pria itu mendekat ke arah tukang nasi goreng yang sama, dan langsung memesan disana. Kemudian ia berdiri menunggu tak jauh dari tempat dimana Amira kini berada.

"Sumpah demi apa, gue ketemu lagi sama cowok tajir yang tadi." Amira mengirim pesan singkat pada Sheva.

Sheva yang kebetulan tengah mampir di suatu tempat untuk membeli martabak titipan ibunya pun, langsung terlonjak kaget.

"Hah, serius lo?" tanya nya kemudian.

Amira memotret si pria tampan itu diam-diam, dengan menggunakan iPhone ex inter yang lagi-lagi ia beli dengan menggunakan paylater.

Ia memiliki android yang ia jadikan sebagai pusat sinyal dan android itu jarang ia keluarkan. Yang penting baginya adalah terlihat gaya duluan.

"Nih."

Amira mengirim foto si pria tampan itu pada Sheva. Sheva pun menganga bibirnya lalu tersenyum dan membalas.

"Ih, iya, beneran lagi. Jodoh lo kali, Mir. Makanya tadi lo nggak tergerak ikut motor gue, mau dipertemukan sama semesta." tulisnya kemudian.

"Wkwkwkwk, iya ya. Aamiin, mudah-mudahan." balas Amira.

Tak lama ia di dekati oleh salah satu karyawan nasi goreng.

"Mbak, ini pesanannya." ujar karyawan tersebut.

"Oh, udah jadi."

Amira menyudahi sejenak percakapannya dengan Sheva, kemudian membayar dengan menggunakan Qris.

Ia mendapatkan pesanannya dan tak lama ia pun mulai berjalan lambat menjauhi tukang nasi goreng, sambil sesekali menoleh ke arah si pria tampan yanga masih menunggu.

"Sumpah, sebenarnya belum pengen pulang gue. Masih pengen menikmati ketampanannya sambil mengira-ngira ukurannya berapa." tulis Amira pada Sheva.

"Wkwkwkwkwk, kotor lo otaknya. Tapi btw kayaknya gede dan panjang gitu deh." balas Sheva.

"Mentok, wkwkwkwk." balas Amira.

Kedua gadis itu terus saja bercanda kotor, sampai kemudian tiba-tiba turun hujan deras. Amira berlarian dan berlindung disebuah halte yang sepi. Ia bahkan tak mengira jika air langit akan runtuh, sebab sedari tadi tak ada tanda apa-apa.

"Duh, pake acara hujan segala lagi. Tunggu dulu kek, kejer gue sampe kosan." gerutunya kesal.

Amira diam di halte tersebut, sebab tas yang ia gunakan tidak waterproof. Jika ia memaksa terus berjalan, maka resiko handphone Android miliknya akan menjadi korban.

Jika android tersebut rusak terkena basah, maka dijamin iPhone miliknya tak akan mendapatkan sinyal dan terancam tak bisa dipakai di banyak tempat.

Hujan semakin deras, Amira duduk, lalu kembali berdiri di bibir halte. Tiba-tiba, suara mesin mobil berhenti di dekatnya. Amira menoleh dan matanya membesar ketika melihat mobil tersebut.

"I..., itukan mobil si cowok yang tadi?" gumamnya kemudian.

Tak lama si pria tampan itu keluar dengan membawa sebuah payung hitam. Ia lalu berjalan dan mendekat kearah Amira. Seketika gadis itu pun membeku. Bibirnya kaku, otaknya penuh dengan suara gaduh.

"Rumah kamu dimana?. Ayo saya antar pulang." ucap pria itu.

Amira masih mematung, menatap pria tampan itu dengan penuh rasa tak percaya.

"Jangan takut, saya bukan orang jahat." ucap si pria mencoba meyakinkan.

"Nama saya Gerrard." lanjutnya lagi.

Amira belum bergeming.

"Kamu karyawan kafe yang tadi kan?" tanya Gerrard.

"Mmm, i..., iya." jawab Amira dengan susah payah. Sebab nafasnya masih tak teratur.

"Rumah kamu di dekat sini?" tanya Gerrard lagi.

Amira mengangguk.

"Ayo, saya antar!"

Gerrard memberi kode pada Amira untuk ikut di bawah payung bersamanya.

"Ta, tapi pak." Amira menarik nafas sejenak.

"Gang tempat kosan saya itu sempit, cuma muat satu mobil dan banyak warga yang nggak punya garasi, parkir di jalan. Mobil bapak kan mahal, takutnya lecet. Mending saya pinjem aja payungnya, besok atau kapan bapak ke kafe lagi, bapak bisa ambil." lanjut gadis itu.

Si pria tampan tampak tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa, saya antar kamu sampai ke kosan. Masalah mobil ada asuransi." ujarnya.

Amira tampak ragu.

"Saya bukan orang jahat, kamu bisa periksa mobil saya. Tidak ada orang lain di belakang."

Gerrard terus berusaha meyakinkan. Pada akhirnya, meski gugup, Amira pun ikut dibawah payung bersama pria itu.

Aroma parfum maskulin si pria yang bercampur hujan menusuk indra penciuman. Membuat Amira merasa melayang seketika, seperti di alam mimpi.

Gerrard membukakan pintu mobil untuknya dan Amira pun masuk. Ia melihat memang tak ada siapapun didalam sana.

"See, nggak ada siapa-siapa kan?" tanya Gerrard setelah ia masuk dan duduk disisi kemudi.

Amira masih tak percaya jika ia kini berada di dalam mobil seharga belasan milyar. Bahkan membayangkannya pun, ia belum pernah sama sekali.

"Nama kamu Amira kan?"

Gerrard membuat Amira terkejut.

"Dari mana bapak tau nama saya?" tanya nya seraya mengerutkan dahi.

"Dari nametag kamu di kafe tadi." jawab Gerrard lalu menghidupkan mesin mobil.

Amira sedikit tersipu malu, kemudian Gerrard mulai menginjak pedal gas.

"Kita kemana?" tanya pria itu sambil menatap sekilas ke arah Amira, lalu kembali fokus pada jalanan.

"Ke, kemana?" Amira balik bertanya.

"Emangnya kita mau kemana?" lanjutnya lagi dengan nada bingung.

Gerrard pun tertawa kecil.

"Maksud saya, kosan kamu disebelah mana?" ujar Gerrard.

"Oh itu."

Amira tersenyum dengan pipi bersemu merah. Berada disamping pria tampan membuatnya sulit berpikir jernih.

"Puter balik aja, pak. Saya masuk di gang itu nanti."

Ia menunjukkan gang yang mengarah ke kosan tempat dimana ia tinggal. Lokasinya tidaklah terlalu jauh, tapi mobil Gerrard harus putar balik arah terlebih dahulu untuk mencapai kesana.

"Oh, oke."

Mereka mulai melaju, Amira masih tak karuan detak jantungnya. Entah mimpi apa dia semalam, sehingga bisa satu mobil dengan pria yang selama ini hanya ada dalam khayalannya.

"Kamu sudah lama kerja disana?" Gerrard kembali membuka percakapan setelah beberapa saat berlalu.

"Mmm, dua tahun pak." jawab Amira singkat.

"Kamu betah kerja disana?" tanya Gerrard lagi.

"Ya, betah nggak betah. Karena ijasah saya juga cuma SMA, jaman sekarang kan cari kerja susah." jawab Amira.

"Kamu nggak kuliah?" tanya Gerarrd.

Amira menunduk, wajah lugunya menyimpan kesedihan yang mendalam. Persis seperti tokoh utama dalam novel online yang sering ia baca.

"Pernah, tapi berhenti karena terkendala biaya." jawab Amira.

"Orang tua kamu?" tanya Gerrard.

Amira diam.

"Sorry kalau saya banyak tanya dan membuat kamu menjadi tidak nyaman." ucap Gerrard.

"Saya, mungkin bisa bantu kamu cari pekerjaan lain yang gajinya lebih layak." lanjut pria itu kemudian.

Amira tersenyum tipis. Adegan seperti inilah yang paling ia inginkan terjadi dalam hidupnya. Bahwa seseorang pangeran bermobil mewah datang, dan menawarkan bantuan.

"Bapak saya sudah lama meninggal, pak. Dan ibu saya sakit-sakitan, sementara adik saya ada tiga yang masih sekolah." jawab Amira.

Gerrard diam, dan kembali fokus pada jalan. Tapi kemudian ia pun menghentikan laju kendaraannya, dan menatap Amira dalam-dalam.

"Kalau kamu tidak keberatan, saya boleh minta kontak kamu?. Nanti kalau ada kerjaan, saya bisa hubungi kamu dengan mudah." ucap Gerrard.

Amira mengangguk, Gerrard menyerahkan handphone miliknya dan Amira menyimpan nomornya disana.

"Ini pak!" ujar gadis itu.

Gerrard menerima kembali handphone tersebut lalu diam. Amira bingung dengan keadaan tersebut.

"Koq kita stop ya pak?" tanya nya heran.

"Kan udah sampe." jawab Gerrard lalu tersenyum tipis.

"Hah?"

Amira terkejut karena mereka kini berada tepat di muka kosan.

"Darimana bapak tau saya ngekos disini?"

"Karena kosan di gang ini cuma satu, dan jaman saya kuliah dulu, banyak teman saya yang ngekos disini." jawab Gerrard.

Amira masih tak percaya mereka sampai secepat itu, namun kemudian ia pun tersenyum.

"Ya sudah, saya permisi pak. Terima kasih banyak." ucap Amira.

Ia segera hendak membuka pintu, tapi Gerrard menahannya. Amira lalu menoleh dan meminta di bukakan lock mobil tersebut.

"Kamu jangan marah, ya. Saya mau minta izin kasih kamu uang jajan, boleh?" Gerrard bertanya dengan sangat hati-hati.

Amira yang sedang minim keuangan tersebut pun merasa kaget.

"Maksud bapak mau kasih saya uang?" tanya nya kemudian.

"Iya, kamu nggak marah kan?" Gerrard balik bertanya.

Amira diam.

"Saya bingung pak, kita kan baru kenal." ujar gadis itu.

"Nggak apa-apa, ini buat kamu. Dan saya nggak minta balasan apa-apa."

Gerrard memberikan uang sejumlah dua juta dalam bentuk pecahan seratus ribuan padanya. Amira menatap pria itu, namun pria itu meyakinkannya untuk segera menerima.

"Makasih ya pak." ujar Amira masih dengan perasaan bingung.

"Sama-sama." jawab Gerrad.

"Saya permisi."

Amira segera keluar dari dalam mobil tersebut. Usai ia melambaikan tangan, Gerrard pun segera berlalu.

***

1
ryani yuliawati
selamat tuk karya barunya ceritanya seru meski masih menebak aku curiga gerald jahat deh makasih ya author ceritanya aku suka 💜💜💜💜💜🥰🥰🥰🥰🥰🥰 ttp semngat ya
Fia11
udah gk sabar ya jadi orang kaya tanpa kerja keras, sampek mau aja dihamilli dulu baru dinikahin
Fia11
betul Gerrard sembunyiin perempuan di apartemennya🤣
Fia11
bisa jadi orang yg sama ya🤔
Fia11
jangan mau mir diajak tinggal bareng, masak nunggu hamil baru mau dinikahin😭
Fia11
kenapa gampang banget percaya omongannya Gerrad sih Amira
☠ Hany
dasar cwe yaa 🤣🤣🤣😆
Fia11
Gerrad ternyata sudah punya istri 🤭
☠ Hany
yaa ampun layu dehh 🤣
☠ Hany
iri dengki bgt sma Amira 🤣
Fia11
sampe segitunya ya gk suka sama Amira, Tirani sampe mau nyebar foto segala
☠ Hany
sii Amira yaa pesen nya sate kmbing 🤭🤭tahu aja tar mau disruduk 🤣🤣🤣
Fia11
makin seru aja ceritanya 😍
☠ Hany
ehh klo tahu om2 nya msh cihuyy ngces dahh 🤣🤣
☠ Hany: pastilah kaa🤣klo tahu pasti shik shok dah🤣
total 2 replies
Fia11
ceritanya gk bisa ditebak sama sekali, makin seru ceritanya 🤭
☠ Hany
ini ngarah ke misteri juga kah🤔🤔seru sihh 🤣🤣
☠ Hany
yaa ampun bnr2 yaa 🤣🤣
Fia11
kok cepet banget tau² udah habis bab nya🤭🤣
☠ Hany
nangung bgt 🤣🤣
☠ Hany
ett dahh pke sgla nolak 🤣🤣wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!