"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Cantik"
Ken nampak terpesona dengan wajah gadis manis yang seperti nya memakai makeup tipis, atau mungkin tidak memakai makeup sama sekali.
Ken seakan menulikan pendengaran nya, ia terus memperhatikan wajah gadis itu yang sejak tadi mengoceh.
"Oi Ken!" Ken tersadar dari lamunan nya saat ada yang menepuk pundak nya dari belakang, membuat nya menatap si pelaku perusak lamunan nya.
"Sialan! Ngagetin aja lo" sungut Ken saat melirik sinis ke arah pemuda yang merangkul pundaknya dan menatap ke arah gadis manis yang baru berhenti mengoceh.
"Why Dek? Kenapa muka mu masam banget di liat, walau tetep cakep sih adek gue"
Ken menoleh ke arah pemuda bernama Rimba - tim lawan basket nya. Ia juga melirik ke arah gadis manis yang terlihat perangat-perungut karena nya.
"Itu Bang, dia ini loh jalan ngga pake mata! Tata udah menghindar sampe kepojok banget tapi dia malah makin mepet, jadi nya aku jatuh" gadis itu mulai mengadu pada sang Abang.
"Adek gue lo apain?" bisik Rimba pada Ken sembari memperhatikan sang adek yang mengoceh mengadu pada nya.
"Gue ngga sengaja cok, gegara nyium wangi nya enak banget gue mau nempel, terus gue lagi fokus ke hp makanya oleng dikit" balas Ken berbisik menjelaskan pada Rimba.
Rimba melirik ke Ken lalu melirik ke arah hp Ken yang redup, ia menatap curiga ke arah teman karib nya itu.
"Nah! Ini dia orang nya, gue suruh tungguin malah nyelonong aja" seru Nando mengacau dari arah belakang gadis manis itu.
Nando terdiam sembari melangkah mendekati Ken dan Rimba saat mata nya bersitatap dengan gadis itu.
"Dek, mau balik kerumah kan? Kenapa ngga tunggu Abang aja?" Rimba mengalihkan pembicaraan dan melepas rangkulan pada pundak Ken.
"Males, Abang lama. Tata udah cape" cibir gadis itu segera melangkah pergi melanjutkan langkah nya untuk pulang, sopir keluarga nya sudah menunggu di depan gerbang.
"Oke, hati-hati. Kabarin Abang kalau udah di apartemen" gadis itu memberi jempol sebagai jawaban.
Setelah sang adek sudah mulai tak terlihat, Rimba kembali merangkul Ken di sebelah kanan dan Nando di sebelah kiri. Dan melangkah kembali ke tribun lapangan basket.
"Eh tu cewek adek kandung lo Rim?" tanya Nando menatap ke arah Rimba yang bersiul-siul riang.
"Iya, dia pindah ke Indonesia karena ada masalah di Australia, makanya gue harus ngejaga dia banget" jawab Rimba membuat Nando manggut-manggut.
"Ken, tadi itu cewek yang gue ceritain di mobil tadi. Cakep ngga?" Nando beralih bertanya pada Ken yang diam.
Ken mengerdik bahu, ia tak akan mau memberi jawaban apapun pada Nando. Yang pasti nya membuat Nando penasaran.
"Eh Rim, adek lo punya pacar ngga?" tanya Nando membuat Ken melirik tipis ke arah Rimba seakan menunggu jawaban dari Rimba juga.
"Ngga, kenapa? Mau nyalon? Harus ikutin syarat-syarat dari gue dulu" Rimba tersenyum miring.
Nando berdecak kesal. "Kan kita temen bro, ngapain pake harus ngikutin syarat-syarat dari lo" keluh Nando membuat Rimba terkekeh begitu juga Ken.
"Curang kalau lewat orang dalam, usaha dulu makanya" sahut Ken membuat Nando tersenyum tipis.
"Oh lo mau ngejar juga Ken? Kalau gitu kita bersaing secara sehat deh ya, kita rebutin adek nya Rimba gimana? Lupain si Jesot itu" ucap Nando dengan antusias.
"Jessi Nan, bukan Jesot" ralat Ken tak ingin nama gadis yang menjadi teman tapi mesra nya itu di ubah-ubah.
"Terserah gue lah, bukan pacar lo juga ngga usah di ralat-ralat gitu, emang lo siapa nya dia?" balas Nando membuat Ken terdiam.
"Udah si, mending langsung spar aja gas" Rimba memilih jalan tengah agar tak membuat Nando dan Ken berdebat lagi.
Ken dan Nando segera berganti pakaian dan bergabung bersama tim nya, begitu juga dengan Rimba.
Mereka berlatih dengan performa yang sama-sama kuat.
Hingga senja sudah mulai menampakkan wajah nya, Ken dan teman-temannya mengakhiri latihan dengan skor sama.
"Selalu aja seri, gimana nentuin raja basket nya coba?" keluh Nando usai berganti baju ke seragam sekolah awal.
"Ya sabar aja lah, mungkin kalo tim kita gabung terus ngelawan basket sama yang lain, kita raja nya" balas Rimba di angguki Ken yang memilih memakai jersey kebanggaan nya daripada harus berganti seragam.
"Iya sih, tapi emang temen-temen lo mau gabung sekolah kami?" Nando menoleh ke arah Rimba yang berjalan di samping nya.
"Nanti gue tanyain, secara kita klop banget, sampe di menit terakhir aja masih bisa nyetak skor sama"
Tring
Notifikasi dari hp Ken berbunyi yang langsung ia buka karena dering nya yang memang di bedakan dari dering yang lain.
"Pasti Jesot" cibir Nando membuat Ken berdecak sebal melirik ke arah Nando tanpa protes lagi.