NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA GADIS KEMBAR "Twins Z"

TAKDIR CINTA GADIS KEMBAR "Twins Z"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: DEWI ARIYANTI

Kisah ini mengisahkan tentang kehidupan kedua gadis kembar bernama Zahra dan Zavina keduanya memiliki karakter yang cukup berbeda, Zahrayang memiliki sifat bar bar dan tangguh, berbeda dengan Zavina yang memiliki sifat pandiam dan irit bicara, keduanya terlibat cinta pada ketua pemimpin organisasi keduanya yang suka tantangan jelas tak merasa takut, tapi satu tragedi membuat salah satu dari cinta mereka pergi, bisakah keduanya terus bahagia atau malah sebaliknya?


YUK..... IKUTI KISAH TWINS Z....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

Selesai makan mereka pun berkumpul di ruang tamu sedang kan ke 4 anak muda itu memilih duduk di halaman belakang sambil nyantai di dekat kolam renang.

"Mas Fadli kok balik si ke sini?", ucap Zahra setelah mereka mengambil tempat duduk masing-masing.

Fadli yang mendengar pertanyaan itu mengerutkan kening, dia merasa bingung dengan ucapan Zahra adik sepupunya.

"Mas gak usah masang tampang bingung gitu? Mereka berdua itu merasa bertambah lagi Bodyguard meraka setelah mas Fad pulang", sahut Arya menimpali.

"Jadi kalian gak seneng Mas pulang?", ucap Fadli pada ke duanya.

"Bukan gak seneng sih!! Tapi?? Isss..... Entahlah", jawab Keduanya sambil memanyunkan bibir.

"Mas Arya nanti sore ikut gak ke rumah Mami?", tanya Zavina pada Arya.

"Gak, Mas ada tugas kelompok sama anak-anak", jawab Arya sambil bernain ponsel.

"Kalian berdua pergi ke rumah Mami bareng Mas Fadli aja? Toh nanti malam juga Mas Fad pulangnya kesini", ucap Mama Reta menimpali.

"Loh!! Emang Mas Fad gak tinggal di apartemen Mam", ucap Zahra sambil menatap sang tante yang biasa di panggil Mama Reta.

"Mas mu kan punya rumah ngapain tinggal di apartemen", jawab Jacob sambil menimpali dan ikut ngobrol dengan para anak muda.

"Isss... Enak banget tau jadi Mas Fad sama mbak Ai, mereka bisa mandiri", jawab ke dua twins.

" Kalian berdua mau tinggal mandiri buat apa? Jangan bilang kalian", belum sempat Fadli menyelesaikan kata-kata ke dua gadis itu sontak menginjak kaki serta mencubit lengan Fadli.

Fadli yang mendapat serangan tiba_tiba sontak meringis karna merasakan sakit di kaki dan juga tangannya, sedangkan kedua gadis itu membuang muka seolah tak berbuat apa pun.

*******

Sore harinya Zahra dan Zavina pergi ke rumah Aira bersama Fadli karna perintah dari sang opa mau tidak mau akhirnya keduanya menurut, hampir 30 menit mereka mengendarai mobil dengan kecepatan sedang dan selama perjalanan kedua gadis itu asik pada ponsel masing-masing, sedang kan Fadli meresa bagaikan supir bagi kedua princes Wijaya itu, tak terasa akhirnya mereka tiba di ke diaman Parta dimana kediaman ini hanya di huni oleh Aira dan Zero serta nyonya Salma dan juga tuan Davit sedang kan Renita dan Leo menetap di Singapore.

"Assalamualaikum, Eyang, Kakung!", teriak kedua gadis berusia 23 tahun itu.

"Waalaikumsalam, dek jangan teriak-teriak ini bukan hutan", ucap wanita bercadar yang tak lagi muda itu.

Keduanya hanya menampilkan senyum unjuk gigi dan hal itu jelas membuat nyonya Salma menghela nafas.

Sungguh tingkah kedua anak ini persis seperti Safa dan Reni dulu, gumam nyonya Salama sambil bergeleng kepala serta beristigfar melihat kelakuan kedua cucu perempuannya.

"Assalamualaikum! Eyang putri", ucap Fadli dari arah belakang.

"Waalaikumsalam, Fadli? Loh kamu kapan kembali nak?", tanya nyonya Salma pada lelaki berusia 28 tahun itu.

"Semalam Eyang", jawab Fadli lalu duduk di sebelah si kembar.

"Everybody...." teriak Aira dari lantai atas dan hal itu sontak mendapat tatapan tajam dari sang oma.

"Maaf ✌✌✌✌, oma", teriak gadis itu sambil menunjukan dua jari.

Lalu dengan langkah seribu dia segera turun untuk menemui para sepupunya.

"Pelan-pelan Ai, mereka juga gak akan kemana-mana", ucap Nyonya Salma memperingati sang cucu.

" Apa kabar loh pada?", tanya Aira dengan nada coolnya.

"Cihh... Si mbak Ai! kayak udah gak ketemu berbulan-bulan aja", Jawab Zahra sewot.

"Padahal kemaren kita baru hangout bareng", sahut Zavina.

"Gimana mbak semua udah oke belum?", tanya Fadli mengalihkan pembicaraan, sebab dia tau jika ke tiga wanita itu bercerita maka tak akan ada habisnya.

"Beres, udah di siapin sama bibik dan mamang, kita tinggal eksekusi aja", jawab Aira. Tak lama datanglah tuan Davit dan juga Zero, keduanya menatap heran sebab di ruang tamu tanpak sangat ramai.

"Loh! Mas Fadli? Kok disini?", tanya Zero setelah dia ikut bergabung.

"Kami gak di tanyak Mas?", sahut keduanya saat melihat Zero hanya menyapa Fadli tapi tidak dengan keduanya.

"Kalian mah, gak perlu mas tanya, soalnya kalian udah kayak jalangkung", jawab Zero dengan suara kekehan dan hal itu membuat kedua gadis itu mendengus malas.

Tuan Davit dan nyonya Salma hanya mengelengkan kepala melihat tingkah laku para anak muda itu.

"Kalian baik-baik di rumah! Oma dan Opa akan pergi menghadiri acara salah satu rekan Opa", ucap Tuan Davit sebelum beranjak pergi.

"Siap Komandan", teriak ketiga gadis itu. Sedangkan Fadli dan Zero hanya menghela nafas.

" Yok lah kita kehalaman belakang aja!", ucap Aira pada twins.

"Kalian berdua juga harus ikut?", ucap Zahra pada kedua sepupu cowoknya.

"Fad? Arga dan Daren jadi di ajak kan?", ucap Aira pada Fadli.

"Jadi! Mungki nanti habis magrib mereka otw kesini", jawab Fadli, lalu mendahului ketiga gadis itu.

"Emang masik ada tamu yang lain mbak?", ucap Zavina.

Aira hanya menjawab dengan mengangguk kan kepala.

"Kirain cuma kita-kita doang?", sahut Zahra sambil merangkul Aira.

"Mana asik kalok cuma berlima", jawab Aira sambil menampol bahu Zahra.

Akhirnya ke lima muda mudi itu mulai melakukan tugas masing-masing, Zahra yang membuat bumbu, Zivana dan Aira yang membersih kan ikan dan teman-temannya, sedangkan Fadli dan Zero menyiapkan keperluan lainnya. Ketika waktu magrib tiba mereka bergegas melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim terlebih dahulu, sebelum melanjutkan acara inti mereka.

Setelah mereka selesai sholat baru lah mereka kembali ke halaman belakang sambil menunggu kedua tamu mereka mereka pun mulai memasak dan membakar menu barbeque.

Tak lama terdengar suara mobil yang sangat Fadli kenal, dia sejenak meninggalkan tugasnya di gantikan oleh Zero.

"Akhirnya dateng juga kalian! Udah di tungguin tu sama Aira!", ucap Fadli sambil bertos ala cowok bila bertemu.

"Cihhh... Kami masih sayang telinga! Ya kan Bos?".

"Bisa pecah gendang telinga kami kalau kami gak datang".

Fadli yang mendengar itu mengerutkan kening, mersa bingung dengan jawaban Arga dan Daren, belum sempat Arga menjawab ponselnya kembali berdering.

Tanpa menjawab Arga langsung menyerah kan ponselnya pada Fadli begitu dia menekan tombol ikon berwarna hijau.

"Hal", suara Fadli terpotong saat mendengar suara bak petasan milik Aira.

Sedang kan Daren hanya terkekeh dan Arga berjalan tanpa memperdulikan raut wajah Fadli yang sudah masam.

Pantesan mukanya betek ternyata sedari tadi dia sudah di teror sama mbak Aira, gumam Fadli lalu ikut menyusul langkah keduanya.

Saat mereka sampai di halaman belakang, keadaan sepi hanya tanpak Zero dan Zavina, sedangkan Aira ternyata mengantar Zahra ke

kamar.

"Loh!! Ai dan Zahra kemana?", tanya Fadli pada Zavina yang sedang memarinasi bahan-bahan barbeque.

"Nah mas Fad udah nongol? Buruan ke kamar Zahra mas, biasa anak itu lambungnya kumat ?", sahut Zavina tanpa menoleh, sebab dia sudah mulai memanggang daging dan ikan.

Tanpa basa basi Fadli langsung menuju kamar Zahra tak lupa dia juga membawa perlengkapan medis pribadi miliknya.

"Kalian disini dulu entar Zero kesini, gue mau keatas dulu, darurat soalnya"

Fadli berucap sambil melangkah pergi menuju kamar Zahra di lantai atas.

1
Delita bae
bintang buat cerita hebat ini😇😁👍🙏
Delita bae: 👌👌👌👍🙏
Dewi Arianti: terima kasih☺☺☺☺
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!