NovelToon NovelToon
Cerita Kita

Cerita Kita

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius / Anak Kembar / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:42.1k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Khalisa yang sudah remaja tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik. Setiap hari ada saja yang membuat suasana di rumah itu menjadi ramai. Tentu saja semua itu karena ulah Dhafi yang selalu mengganggu adiknya, dan Daffa yang akan selalu membela Khalisa. Akan tetapi, walaupun begitu Khalisa menyayangi mereka berdua.

Seiring mereka tumbuh dewasa bersama, salah satu dari si kembar menyukai Khalisa, bukan sebagai adik, melainkan sebagai wanita. Namun Ia berusaha untuk menutupi perasaannya itu, karena ia anggap perasaannya tentu saja salah.

Hingga seorang wanita muslimah bercadar hadir di antara mereka, dengan kelembutan dan kedewasaannya membuat si kembar jatuh hati kepada wanita tersebut. Tentu saja Khalisa cemburu kepada wanita itu. Karena Abang yang selama ini selalu bersamanya malah terlihat menyukai gadis lain.

Ingin tahu bagaimana kelanjutannya? yuk nantikan bab selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Liburan

"Mas, tidak menyangka ya jika anak-anak sudah pada dewasa dan remaja. Rasanya baru kemarin Khalisa lahir dan si kembar masih berusia sepuluh tahun, tapi sekarang mereka sudah pada besar. Sebentar lagi pasti Daffa dan Dhafi bertemu pasangan masing-masing. Jika putra-putra kita menikah, rumah bakalan sepi dan hanya ada Khalisa di rumah. Rasanya Balqis tidak rela mereka dengan cepat tumbuh dewasa."

Ayah Taqa mengelus kepala sang istri dengan lembut. Ia memang sangat memahami perasaan sang istri. Bunda Balqis memang begitu menyayangi ke tiga anaknya. Bahkan sampai sedewasa sekarang, ia masih menganggap ke dua putra dan putrinya itu masih anak-anak.

Mengingat dulu bagaimana mereka tumbuh dan dewasa, Balqis pun tersenyum. Sang suami yang sedang memperhatikan wajah sang istri yang tengah tersenyum, ia pun menatap istrinya dengan tatapan penuh cinta. Sampai Balqis tidak sadar di tatap seperti itu. Bahkan ayah Taqa sudah hampir mengikis jarak di antara mereka.

"Astaghfirullah, hampir saja mata adek ternodai."

Bunda Balqis dan ayah Taqa langsung memberi jarak. Mereka sama-sama terkejut dengan ke hadiran putri mereka. Padahal niat ustadz Taqa hanya ingin menggoda sang istri, eh putrinya malah tiba-tiba datang ke kamar mereka. Jangan sampai putrinya itu berfikiran yang bukan-bukan.

"Ayah sama bunda ngapain hayo? kenapa pintunya tidak di tutup. Ayah juga jangan dekat-dekat dengan bunda adek terus. Ayo bunda kita ke bawah. Ayah sama bunda sudah siapkan? Abang kembar sudah menunggu di bawah sedari tadi."

Ayah Taqa dan Bunda Balqis hanya tersenyum canggung. Lagi-lagi putri mereka memergoki mereka, terkadang si kembar yang melihat keromantisan pasutri yang tidak lagi muda itu. Jika ayah Taqa berusaha bersikap biasa saja, berbeda dengan Bunda Balqis, Bunda Balqis pasti pipinya langsung merona.

"Maaf sayang, ayah lupa tutup pintu."

"Mas, jangan di tanggapi perkataan anaknya. Adek jangan dengarkan perkataan ayah. Tadi ayah hanya membantu meniup mata bunda yang sedang kelilipan. Ayo sayang kita ke bawah. Bunda sama ayah sudah siap."

Balqis menggandeng putrinya berjalan menuju lift. Sedangkan sang suami mengekor dari belakang. Terkadang putrinya itu memang suka iseng. Ia tahu ayahnya ingin berdua dengan ibunya, maka Khalisa akan selalu ada di antara mereka. Sepertinya ke isengan anak-anak mereka memang turun dari Bunda Balqis dan Ayah Taqa, karena mereka juga suka begitu. Ya, keluarga ayah Taqa memang tidak selalu serius, mereka penuh dengan candaan.

Ayah Taqa hanya akan serius jika menyangkut shalat dan mengaji. Namun di luar itu ia akan selalu bercanda dengan istri dan anak-anaknya. Mungkin itu juga yang membuat anak-anak mereka selalu saja bercanda jika berada di rumah.

Setelah keluar dari lift, mereka mendapati si kembar dengan style yang sangat cocok di tubuh mereka. Mereka terlihat tampan dengan pakaian mereka masing-masing. Walaupun mereka kembar, mereka memiliki cara berpakaian yang berbeda. Daffa yang menggunakan turtle neck putih dengan di padukan jaket berwarna putih tulang, dan celana bahan abu-abu tua dan sepatu berwarna putih senada dengan bajunya, membuat Daffa terlihat tampan seperti oppa Korea.

Sedangkan Dhafi yang suka dengan pakaian serba hitam. Kaos hitam, di padukan dengan jaket hitam dan celana hitam dengan sepatu boot yang selalu berukuran besar, membuat penampilannya terlihat keren. Namun mereka memiliki pesona yang berbeda. Walaupun mereka anak ustadz, akan tetapi jika di luar mereka akan berpenampilan senyaman mereka. Kalau kata orang, gaul tapi paham agama, seperti ayah mereka, hihi.

"MasyaaAllah tampan-tampan sekali anak Bunda. Kalau begini bunda yakin pasti di luaran sana banyak para wanita cantik ingin di peristri oleh kalian nak."

"Bunda jangan begitu, Dhafi belum mau menikah, begitu juga dengan Daffa. Ya kan Fa? pokoknya kita menikah harus bersama, tidak boleh mendahului." Ucap Dhafi menyenggol lengan sang kembaran.

Namun, Daffa hanya diam tak menanggapi perkataan sang kembaran. Sebenarnya ia membenarkan perkataan Dhafi, ia juga belum ada niat menikah dalam waktu dekat. Tapi kapan datangnya jodoh tidak ada yang tahu, karena semuanya sudah di atur oleh Allah SWT. Baik itu jodoh, rezeki, bahkan kematian. Mereka hanya bisa berencana, akan tetapi semuanya tergantung takdir mereka yang pastinya sudah tertulis di lauhul mahfudz jauh sebelum mereka lahir.

"Mana tampanan mas atau anak-anak sayang?"

"Ayah tidak terima banget jika bunda memuji kita. Ayah selalu saja cemburu dari dulu jika bunda memuji kita."

"Siapa yang cemburu,"

"Sudah-sudah, semuanya tampan. Daffa dan Dhafi tampan versi muda, kalau mas tampan dan berkarisma. Ayo kita berangkat, lihat itu adek sudah cemberut."

Sepertinya Khalisa cemberut bukan karena menunggu mereka, akan tetapi ia merasa tidak suka saat ada obrolan mengenai ke dua abangnya yang akan menikah. Entah kenapa Khalisa tidak mau jika ke dua abangnya menikah dalam waktu dekat, karena ia masih ingin bermanja dengan abang-abangnya.

"Adek kenapa? maaf ya adek jadi menunggu lama. Ayo kita naik ke mobil sayang."

Khalisa menurut begitu saja, mereka menaiki Alphard berwarna hitam. Ayah Taqa duduk di depan, lebih tepatnya di samping supir. Bunda Balqis dan Khalisa di tengah, sedangkan si kembar paling belakang.

Mereka jika pergi sekeluarga selalu menggunakan supir. Karena ayah Taqa ingin mereka benar-benar menikmati perjalanan tanpa harus memikirkan siapa yang akan menyetir. Namun beda lagi jika mereka sudah kembali ke aktifitas masing-masing. Dhafi dan Daffa membawa kendaraan masing-masing.

Sepanjang perjalanan mereka mengobrolkan banyak hal, dan Khalisa yang memang sebentar lagi lulus juga harus memikirkan akan lanjut kuliah kemana. Yang pasti ayah Taqa dan Bunda Balqis membebaskan putrinya mau kuliah di mana, sama seperti si kembar dulu.

"Nanti adek mau kuliah di mana?"

"Adek mau kuliah di dekat sini saja bunda. Adek tidak mau jauh-jauh dari ayah, bunda, bang Daffa dan bang Dhafi."

"Kok nama Abang di sebut paling terakhir sih dek?"

"Kan memang Abang Daffa lahir duluan."

Ada-ada saja yang di pertanyakan Dhafi. Memang apapun akan menjadi perdebatan jika sudah bersama Dhafi dan Khalisa. Tentu saja yang lain hanya geleng-geleng kepala.

"Jangan mulai deh Fi, kamu ini memang iseng banget sama adek sendiri."

"Tuh dengarin Abang Daffa. Terimakasih Abang selalu bela Adek. Adek sayang Abang Daffa."

"Jadi adek tidak sayang dengan Abang?"

"Sayang dong, udah deh. Adek mau menikmati perjalanan dulu. Jangan di ganggu ya."

Khalisa menatap ke arah luar jendela mobil. Ia memandang jalanan yang macet. Hingga tak terasa ia tertidur di sepanjang perjalanan. Bahkan saat tiba di tempat tujuan saja Khalisa masih juga tertidur. Bunda Balqis pun membangunkan putrinya dengan penuh kelembutan. Hingga mata cantik itu terbuka perlahan.

"Adek, ayo bangun sayang."

Engghhh...

"Loh, kita sudah sampai Bun?"

"Iya sayang, ayo nak. Ayah, Abang Daffa sama Abang Dhafi sudah duluan turun karena harus membawa barang-barang kita."

...💜💜°°°💜💜...

...To Be Continued...

1
Nurgusnawati Nunung
semangat thor... sehat selalu
Nani Nuraeni
meluncur thorr
🌹Mama kookie97🐰
maaf thor, yg anak dhafi sama khumaira yg Hanan apa yg hasbi,?
dan lebih tua yg mana?
🌹Mama kookie97🐰: ok terimakasih. semangat terus ya thor💪💪😘
dan jaga kesehatan🥰🥰
Musim_Salju: Hasbi ya kak, Hanan anaknya almarhumah Haina. Dan yang lahir duluan juga Hasbi, walaupun hanya beda beberapa jam saja. Tapi Dhafi dan Humaira sudah menganggap Hanan seperti anak kandung sendiri. karena mereka yang mengasuh Hanan sejak lahir. Untuk kelanjutan mereka dewasa nanti akan ada di novel terbaru🤗
total 2 replies
Ningmar
happy ending ,cerita yg selalu kunanti akhirnya tamat dehhh...trims thor ,karya2mu slalu kami tunggu
Musim_Salju: MasyaaAllah terimakasih kak🤗
InsyaaAllah dalam waktu dekat akan ada siquel nya 🥰

jangan lupa berikan ulasannya ya kak🤍
total 1 replies
Abil Dafiza
lanjtkan thor
Abil Dafiza: oke..ditunggu updatenya
Musim_Salju: jangan lupa follow akun author ya kak, agar tidak ketinggalan info karya terbaru author nantinya 🤍
total 3 replies
Musim_Salju
Assalamualaikum teman-teman, jangan lupa berikan ulasannya ya, karena sangat berarti untuk author💜
Ningmar
happy ending...trims karyanya ,smg sukses...extr park dong....
🌹Mama kookie97🐰
semuga kamu juga cepat punya momongan fi🥹🤲🤲🤲
Ningmar
smg dhafi segera segera punya momongan....
Ningmar
smg dhafa alias nathan segera bisa ingat lagi...lanjut
Sulastri Oke86
lanjut terus kak
Ningmar
siapa lagi tuhhh
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
🌹Mama kookie97🐰
thor udh cukup yg di kasih cobaan kepada keluarga bunda Balqis😢. kasian khalisa yg dah lama nungguin bang Daffa. Dan disaat nanti Daffa sadar malah amnesia aku gk ikhlas aku gk terima thor😭😭. kasian khalisa dan baby twins nya.
🌹Mama kookie97🐰
sumpah aku juga ikut nangis fi😢😭😭😭😭
Ningmar
ketika sadar ,smg jangan amnesia ya thorr...
Nurgusnawati Nunung
Sudah beberapa bab ini ceritanya sedih terus ya... semoga nanti ada kebahagiaan untuk mereka. lanjut thor
Musim_Salju: Seperti hidup di dunia real kak, selalu ada masalah datang menghampiri. Kalau bahagia terus tamat dong kak/Chuckle/
total 1 replies
Ningmar
menegangkan....lanjut
Musim_Salju: Siap kakak/Smile/
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
Musim_Salju: siap kakak🤗
total 1 replies
taehyung1234
jangan berat2 konflik nya thor ksian khalisa
Musim_Salju: Maafkan author kak, tenang-tenang konflik gak akan lama-lama kok
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!